Anda di halaman 1dari 16

PENYEARAH GELOMBANG

Hardianti Medi *), Aeman Hakim, Rahmi Nurrizka Irwan, Reni Ruanti
Laboratorium Elektronika dan Instrumentasi
Jurusan Fisika
Universitas Negeri Makassar
Tahun 2015
LATAR BELAKANG
Pada era teknologi saat ini, elektronika memegang peranan yang sangat penting. Di
dalam rumah sebagian besar peralatan elektronik menggunakan sumber daya listrik 220
volt/50 Hz dari PLN. Peralatan seperti radio, televise, charger, dan alat-alat lainnya
menggunakan listrik PLN sebagai sumber tegangannya. Peralatan elektronik umumnya
menggunakan tegangan DC untuk dapat beroperasi, sedangkan sumber listrik yang tersedia
biasanya berupa tegangan AC. Karena itu, tegangan AC harus diubah menjadi tegangan DC.
Pengubah tegangan AC menjadi tegangan DC disebut penyearah (rectifier).
Rangkaian penyearah yang paling sederhana adalah penyearah setengah gelombang,
terdiri dari sebuah dioda yang dipasang pada sisi sekunder sebuah trafo dan diserikan dengan
sebuah beban R, seperti pada gambar penyearah setengah gelombang. Tegangan searah yang
dibutuhkan oleh beban, seperti lampu, relay, baterai, dll. Transformator mengubah tegangan
bolak balik tertentu menjadi tegangan sesuai untuk disearahkan. Pada saat arus bolak balik
mengalir positif pada setengah panjang gelombang pertama, sesuai dengan arah panah dioda,
dioda akan mengalirkan arus. Pada saat arus bolak balik mengalir negatif pada setengah
panjang gelombang berikutnya, berlawanan dengan arah dioda, dioda tidak melewatkan arus.
Aplikasi umum dari dioda berupa aplikasi dalam rangkaian penyearah setengah gelombang.
Hampir semua rangkaian elektronik membutuhkan sumber tegangan DC yang teratur
antara 5 sampai 30 V. Dalam beberapa kasus,pencatuan ini dapat dilakukan secara langsung
oleh beterai atau sel kering lainnya (misalnya 6 V, 9 V, 12 V), namun dalam kasus lainnya
akan lebih menguntungkan apabila kita menggunakan sumber ac standar. Dalam beberapa
komponen-komponen elektronika yang telah kita kenali dapat digunakan dalam perancangan
catu daya dc seperti step-down transformator, rectifier, filter, voltage regulator, load. Karena
input sumber tegangan AC tinggi maka digunakan transformator penurun tegangan dengan
rasio lilitan yang sesuai untuk mengkonversi tegangan tinggi ke tegangan rendah..
Transformator step-down memberi umpan ke susunan rectifier yang membuat yang membuat
arah gelombang bolak- balik menjadi satu arah. Diode adalah alat yang digunakan sebagai
penyearah gelombang sehingga mendapatkan arus listrik yang disesuaikan. Sebagai
penyearah tegangan, dioda digunakan untuk mengubah tegangan bolak-balik (AC) menjadi
tegangan searah (DC). Output dari rectifier tersebut kemudian diumpankan ke sebuah
kapasitor berkapasitansi tinggi. Kapasitor juga membantu menghaluskan pulsa-pulsa
tegangan yang dihasilkan oleh rectifier.
Akhirnya suatu rangkaian pengstabil memberikan output tegangan yang konstan. Dari
susunan komponen tersebut membentuk suatu rangkaian catu daya dc yang lengkap yang
dimulai dari penyearahan gelombang tanpa tapis sistem setengah gelombang dan gelombang
penuh. Bentuk gelombang tegangan keluaran dari suatu rangkaian penyearah tidaklah
sepenuhnya berbentuk DC murni, akan tetapi memiliki komponen riak.
Dari uraian tersebut, maka dilakukan sebuah percobaan yang bertujuan untuk
menerapkan komponen dioda sebagai penyearah gelombang, membuat rancang bangun
penyearah setengah gelombang dan gelombang penuh sederhana, dan menentukan riak
tegangan dan tegangan keluaran hasil penyearahan tanpa dan dengan filter.

TUJUAN PRAKTIKUM
Setelah melakukan percobaan ini, diharapkan mahasiswa dapat:
1.
Menerapkan komponen dioda sebagai penyearah gelombang.
2.
Membuat rancang bangun penyeraha setengah gelombang dan gelombang penuh
sederhana.
3. Menentukan besar riak tegangan keluaran hasil penyearahan tanpa dan dengan filter.
KAJIAN TEORI
Ada dua jenis sistem penyearah gelombang yang umum digunakan, yaitu penyearah
setengah gelombang dan penyearah gelombang penuh.
Penyearah Setengah Gelombang (Half Wave Rectifier). Sebuah dioda ideal dan
sebuah resistor beban RL yang dirangkai secara seri dengan sebuah sumber daya AC
diperlihatkan seperti pada Gambar 1. Model gelombang masukan dan keluaran rangkaian
ditunjukkan pada Gambar 2.
(a)
In

(b)

Gambar 1. Rangkaian penyearah setengah gelombang


Gambar 2. Penyearah setengah gelombang,
(a) Tegangan input, (b) Tegangan beban.

Jika penyearah setengah gelombang adalah sebuah rangkaian seri, maka dengan
hukum Kirchhoff untuk tegangan, jatuh tegangan pada beban ditambah jatuh tegangan pada
dioda harus sama dengan tegangan sumber v, atau
vL = Vm = v VF = v 0,7V...[1]
Nilai rata-rata dari setengah gelombang sinus dari siklus penuh ac adalah nilai
puncak dibagi dengan . Sedangkan nilai rata-rata tegangan beban, yang tidak lain adalah
tegangan beban d.c., adalah nilai puncak dari garis tegangan dibagi dengan .

Vdc

Vm

.[2]

di mana VF = 0,7 V adalah tegangan potong diode (Bakri. A.H dan dkk,1986:164-165).
Penyearah Gelombang Penuh (Full Wave Rectifier). Rangkaian dasarnya dapat
ditunjukkan pada Gambar 3 Sistem penyearahan ini memiliki 4 (empat) buah dioda yang
disusun sedemikian rupa sehingga baik sebelum maupun setelah beban tetap disearahkan
oleh masing-masing dua buah dioda. Dengan demikian, disipasi daya yang cukup tinggi pada
masing-masing dioda dapat direduksi dengan susunan dioda-dioda tersebut.

Gambar 3. Penyearah gelombang system jembatan dan bentuk sinyal masukan dan keluaran

Rangkaian Penyearah
C
Nilai puncak dari tegangan beban d.c. adalah :
Gambar 4. Bagan filter kapasitor sederhana

VL = Vm 2(VF) = Vm 1,4 V..[3]


oleh karena setiap siklus, sinyal melewati dua buah diode. Nilai rata-rata atau tegangan dc
pada beban adalah :
2 Vm
Vdc

........[4]
di mana nilai ini menjadi lebih besar dibanding penyearah setengah gelombang.
Penyearahan dengan Filter. Rangkaian filter atau tapis yang populer adalah
rangkaian filter kapasitor sederhana yang bagan dasarnya dapat dilihat pada Gambar 4
berikut.

Bentuk gelombang pada Gambar 5 menunjukkan bentuk gelombang tegangan output


secara pendekatan untuk sinyal penyearahan gelombang penuh.

Gambar 5. Pendekatan tegangan output dari rangkaian filter kapasitor.

Dari analisis bentuk gelombang tegangan, hubungan-hubungan berikut dapat


diperoleh :

Vdc Vm

Vr p p
2

..[5]
Persamaan di atas berlaku baik pada rangkaian penyearah setengah gelombang maupun
penyearah gelombang penuh (Sutrisno, 1986 : 102).

Vr ( p p )
Tegangan Riak, Vr. Hubungan antara tegangan riak puncak ke puncak (

Vm
dengan tegangan puncak (

), dan frekuensi tegangan arus bolak-balik f adalah :

Vr ( p p )

1
Vm
2 fRL C
.[6]

yang berlaku untuk penyearah gelombang penuh.

Vr ( p p )

1
Vm
fRL C
.. [7]

yang berlaku untuk penyearah setengah gelombang.


Tegangan DC, Vdc. Tegangan dc dari hasil filter adalah:

Vdc Vm

Vr p p
2

... [8]
yang berlaku untuk kedua jenis penyearah (Tim Penyusun, 2015: 54).
METODE PERCOBAAN
Alat dan Bahan
1. Variabel Low Step-down Transformator 1 buah, berfungsi untuk menurunkan tegangan
sebelum sinyal AC diubah menjadi DC.
2. Dioda Penyearah 4 buah, befungsi sebagai penyearah tegangan dari AC menjadi DC.
3. Kapasitor Elektrolit 2 buah, berfungsi sebagai filter dan kapasitansi kapasitor pada
percobaan ini adalah

47 F

dan

100 F

4. Resistor 1 buah, berfungsi sebagai hambatan dan resistansi resitor pada percobaan ini
adalah 1 k.
5. Osiloskop sinar katoda + probe 1 set, berfungsi untuk menampilkan bentuk gelombang
masukan dan keluaran yang terbentuk, tegangan input dan tegangan outputnya.
6. Kabel Penghubung, berfungsi untuk menghubungkan komponen-komponen elektronik.
7. Papan Rangkaian, befungsi sebagai tempat untuk merangkai rangkaian komponenkomponen elektronik.
Identifikasi variable
1. Variabel Manipulasi
2. Variabel Respon
3. Variabel Kontrol

: Tegangan input Vin (volt)


: Tegangan output (volt).
: Resistansi Resistor () dan Kapasitansi Kapasitor (F).

Definisi operasional variable


1. Variabel Kontrol
Kapasitas kapasitor adalah besarnya nilai tampungan yang dapat menyimpan muatan
didalam kapasitor dan dinyatakan dalam satuan Farad.
Resistansi resistor adalah besarnya nilai hambatan pada resistor yang dapat dibaca dari
warna cincin pada badan resistor dalam satuan
2. Variabel Manipulasi
Tegangan input adalah beda potensial dari trafo ke dalam rangkaian yang dibaca melalui
skala osiloskop dan dinyatakan dalam satuan Volt.
3. Variable Respon
Tegangan output adalah adalah beda potensial dari rangkaian yang dibaca melalui skala
osiloskop dan dinyatakan dalam satuan Volt.
Prosedur kerja
Untuk melakukan kegiatan ini, mahasiswa terampil dalam menggunakan osiloskop
(syarat mutlak). Setelah itu, hal yang pertama dilakukan yaitu mencatat nilai spesifikasi dari
masing-masing komponen yang digunakan. kemudian, merangkai kit percobaan seperti pada
gambar berikut:

F
D1
220 VAC
60 HZ

D2

D3 D4 RLVout

Penyearah Gelombang Penuh Sistem Jembatan

Setelah
yakin
bahwa
rangkaian telah benar, salah satu channel osiloskop dihubungkan dengan terminal input (Vin)
dari rangkaian untuk mendapatkan tampilan gelombang masukan sebesar 8 volt, kemudian
mencatat hasil pegamatan sebagai nilai tegangan input (V in). Setelah itu, memindahkan probe
osiloskop ke output (Vout) rangkaian untuk mengamati tampilan keluaran dan dicatat sebagai
tegangan keluaran (Vout). Setelah itu, kegiatan diulangi dengan memparalel hambatan beban
dengan sebuah kapasitor 47 F dan kapasitor 100 F. Kemudian melanjutkan kegiatan
pengukuran
untuk
tegangan
input
12
volt.
Setelah
itu,

F
D1

D2

D3

D4

220 VAC
60 HZ

RL Vout

Penyearah Gelombang Penuh Sistem Jembatan

kegiatan
untuk rangkaian penyearah gelomabang penuh seperti pada gambar berikut:

dilanjutkan

Caranya sama pada kegiatan pertama untuk penyearah setengah gelombang, akan tetapi
rangkaiannya saja yang berbeda.

HASIL DAN ANALISIS

Tabel Pengamatan
Kegiatan 1. Penyearah setengah gelombang
R = 1 k 5%
C1 = 47 F
C2 = 100 F
Tabel 1. Penyearah setengah gelombang
No

Vpp (Volt)

Vp (Volt)

Vout tanpa filter (Volt)

1
2

8
12

4
6

3,2
5,2

Vout dengan filter (Volt)


47 F
100 F
1,2
0,8
1,6
1,2

Kegiatan 2. Penyearah gelombang penuh


R = 1 k 5%
C1 = 47 F
C2 = 100 F
Tabel 2. Penyearah gelombang penuh
No

Vpp (Volt)

Vp (Volt)

Vout tanpa filter (Volt)

1
2

8
12

4
6

2,8
4,8

ANALISIS DATA
Analisis Perhitungan
Secara teori

(V rms )

a. Tegangan rata-rata

Untuk tegangan maksimum

V rms =

( V m ) =8 volt

1
1
V m = 4 volt
2
2

V rms =2,82 volt


Untuk tegangan maksimum

V rms =

( V m ) =12 volt

1
1
V m = 6 volt
2
2

V rms =4,24 volt

b. Tegangan Output

(V out ) tanpa Filter

Kegiatan 1. Penyearah Setengah Gelombang


Untuk

V s=8 volt

V out =V mV D=4 volt 0,7 volt=3,3 volt


Untuk

V s=12 volt

Vout dengan filter (Volt)


47 F
100 F
0,6
0,4
0,8
0,6

V out =V mV D=6 volt0,7 volt=5,3 volt


Kegiatan 2. Penyearah Gelombang Penuh
Untuk

V s=8 volt

V out =V mV D=4 volt 0,7 volt=3,3 volt


Untuk

V s=12 volt

V out =V mV D=6 volt0,7 volt=5,3 volt


c. Tegangan Output

(V rpp ) dengan Filter

Kegiatan 1. Penyearah Setengah Gelombang


Untuk

V s=8 volt

C=47 F=4,7 105 F


V rpp =

Vm
4 volt
=
f RL C 50 Hz .1000 4,7.105

V rpp =

4 volt
=1,7 volt
2,35

C=100 F=1 104 F


V rpp =

Vm
4 volt
=
f RL C 50 Hz .1000 1. 104 F

V rpp =

4 volt
=0,8 volt
5

Untuk

V s=12 volt

C=47 F=4,7 105 F


V rpp =

Vm
6 volt
=
f RL C 50 Hz .1000 4,7.105

V rpp =

6 volt
=2,6 volt
2,35

C=100 F=1 104 F


V rpp =

Vm
6 volt
=
f RL C 50 Hz .1000 1. 104

V rpp =

6 volt
=1,2 volt
5

Kegiatan 2. Penyearah Gelombang Penuh


Untuk

V s=8 volt

C=47 F=4,7 10 F
V rpp =

Vm
4 volt
=
2 f R L C 2 50 Hz 1000 4,7.105

V rpp =

4 volt
=0,85 volt
4,7
4

C=100 F=1 10 F
V rpp =

Vm
4 volt
=
2 f R L C 2 50 Hz 1000 4,7.105

V rpp =

4 volt
=0,4 volt
10

Untuk

V s=12 volt
5

C=47 F=4,7 10 F
V rpp =

Vm
6 volt
=
2 f R L C 2 50 Hz .1000 4,7. 105

V rpp =

6 volt
=1,28 volt
4,7
4

C=100 F=1 10 F
V rpp =

Vm
6 volt
=
2 f R L C 2 50 Hz .1000 1.104

V rpp =

6 volt
=0,6 volt
10

d. Tegangan DC Rata-Rata
Untuk

V DC =
Untuk

V DC =

V s=8 volt
V m 4 volt
=
=1,27 volt

V s=12 volt
V m 6 volt
=
=1,91 volt

Secara Praktikum

V
a. Tegangan Output ( out) tanpa Filter

Kegiatan 1. Penyearah Setengah Gelombang

Untuk

V s=8 volt

V out =3,2 volt


Untuk

V s=12 volt

V out =5,4 volt


Kegiatan 2. Penyearah Gelombang Penuh
Untuk

V s=8 volt

V out =2,8 volt


Untuk

V s=12 volt

V out =4,8 volt


V
b. Tegangan Output ( out) dengan Filter

Kegiatan 1. Penyearah Setengah Gelombang


Untuk

V s=8 volt

C=47 F=4,7 105 F

V out =1,2 volt


Untuk

V s=8 volt

C=100 F=1 104 F

V out =0,8 volt


Untuk

V s=12 volt

C=47 F=4,7 105 F

V out =1,6 volt


Untuk

V s=12 volt

C=100 F=1 104 F

V out =1,2 volt


Kegiatan 2. Penyearah Gelombang Penuh
Untuk

V s=8 volt

C=47 F=4,7 105 F

V out =0,6 volt


Untuk

V s=8 volt

C=100 F=1 10 F

V out =0,4 volt


Untuk

V s=12 volt

C=47 F=4,7 105 F

V out =0,8 volt


Untuk

V s=12 volt

C=100 F=1 10 F

V out =0,6 volt


Analisis Kesalahan

( diff )

V
a. Tegangan Output ( out) tanpa Filter

Kegiatan 1. Penyearah Setengah Gelombang

V s=8 volt

Untuk

V out ( teori )V out ( praktik )


100
V out (ratarata )

diff

diff

diff

=3,08

volt
|3,3 volt3,2
|100
3,25 volt

V s=12 volt

Untuk

V out ( teori )V out ( praktik )


100
V out (ratarata )

diff

diff

diff

=1,90

volt
|5,3 volt5,2
|100
5,25 volt

Kegiatan 2. Penyearah Gelombang Penuh

V s=8 volt

Untuk

V out ( teori )V out ( praktik )


100
V out (ratarata )

diff

diff

diff

=16,4

volt
|3,3 volt2,8
|100
3,05 volt

V s=12 volt

Untuk

V out ( teori )V out ( praktik )


100
V out (ratarata )

diff

diff

diff

=19,8

volt
|5,3 volt4,8
| 100
5,05 volt

V
b. Tegangan Output ( rpp) dengan Filter

Kegiatan 1. Penyearah Setengah Gelombang

V s=8 volt

Untuk

C=47 F=4,7 105 F

V out ( teori )V out ( praktik )


100
V out (ratarata )

diff

diff

diff

=34,4

volt
|1,7 volt1,2
|100
1,45 volt

V s=8 volt

Untuk

C=100 F=1 10 F

V out ( teori )V out ( praktik )


100
V out (ratarata )

diff

diff

diff

=0

volt
|0,8 volt0,8
| 100
0,8 volt

V s=12 volt

Untuk

C=47 F=4,7 10 F

V out ( teori )V out ( praktik )


100
V out (ratarata )

diff

diff

diff

=47,62

volt
|2,6 volt1,6
| 100
2,1 volt

V s=12 volt

Untuk

C=100 F=1 104 F

V out ( teori )V out ( praktik )


100
V out (ratarata )

diff

diff

diff

=0

volt
|1,2 volt1,21,2
| 100
volt

Kegiatan 2. Penyearah Gelombang Penuh


Untuk

V s=8 volt

C=47 F=4,7 105 F

V out ( teori )V out ( praktik )


100
V out (ratarata )

diff

diff

diff

=34,24

volt
|0,85 volt0,6
| 100
0,73 volt

V s=8 volt

Untuk

C=100 F=1 104 F

V out ( teori )V out ( praktik )


100
V out (ratarata )

diff

diff

diff

=0

volt
|0,4 volt0,40,4
|100
volt

V s=12 volt

Untuk

C=47 F=4,7 105 F

V out ( teori )V out ( praktik )


100
V out (ratarata )

diff

diff

diff

=46,2

volt
|1,28 volt0,8
| 100
1,04 volt

V s=12 volt

Untuk

C=100 F=1 104 F

V out ( teori )V out ( praktik )


100
V out (ratarata )

diff

diff

diff

=0

volt
|0,6 volt0,6
| 100
0,6 volt

PEMBAHASAN
Pada percobaan Penyearah Gelombang, terdapat dua kegiatan yang telah dilakukan
yaitu penyearah setengah gelombang dan penyearah gelombang penuh. Dimana masingmasing percobaan dilakukan dengan rangkaian tanpa filter dan dengan filter. Pada percobaan
ini, yang digunakan sebagai filter adalah kapasitor dengan kapasitansi 47 F dan 100 F.
Adapun prinsip dasar dari Penyearahan Gelombang yaitu karakteristik diode yang hanya
dapat melewatkan tegangan dan arus pada satu arah saja. Sehingga untuk arah yang
berlawanan diode tidak melewatkannya.

Pada percobaan penyearah setengah gelombang, digunakan satu dioda penyearah.


Tegangan masukan yang digunakan yaitu 8 Volt dan 12 Volt, setelah itu mengukur tegangan
keluaran sebelum memasuki rangkaian (

V pp

dan setelah melewati rangkaian

(V m)

dengan menggunakan osiloskop dan hasilnya dibandingkan dengan nilai yang diukur dengan
menggunakan multimeter digital. Kemudian mengukur kembali tegangan riak setelah
melewati rangkaian yang telah diberikan filter

( V rpp )

Pada kegiatan pertama, untuk tegangan sumber 8 volt tanpa filter, diperoleh tegangan
keluaran sebesar (Vo) 3,2 Volt dan Vp sebesar 4 Volt. Sedangkan untuk VS 12 Volt, dipeoleh
tegangan keluaran sebesar (Vo) 5,2 Volt dan VP sebesar 6 Volt. Sedangkan tegangan keluaran
yang diperoleh untuk VS sama dengan 8 Volt saat digunakan filter 47 F tegangan
keluarannya sebesar 1,2 volt dan saat digunakan filter 100 F tegangan keluarannya sebesar
0,8 volt. Pada tegangan sumber sebesar 12 volt diperoleh tegangan keluaran saat digunakan
filter 47 F sebesar 1,6 volt dan saat digunakan filter sebesar 100 F tegangan keluarannya
sebesar 1,2 volt.
Pada kegiatan kedua, untuk VS sama dengan 8 volt, diperoleh VP sebesar 4 volt dan
untuk tegangan sumber 12 volt, diperoleh VP sebesar 6 volt. Baik tanpa filter maupun dengan
filter. Terlihat bahwa besarnya tegangan yang masuk sama dengan dua kali tegangan
puncaknya. Sedangkan tegangan keluaran yang diperoleh untuk V S 8 volt tanpa filter sebesar
2,8 volt. Saat digunakan filter 47 F VOut sebesar 0,6 volt dan saat digunakan filter 100 F
Vout sebesar 0,4 volt. Pada tegangan sumber sebesar 12 volt diperoleh tegangan keluaran
sebesar tanpa filter sebesar 4,8 volt. Saat digunakan filter 47 F V out sebesar 0,8 volt dan saat
digunakan filter 100 F Vout sebesar 0,6 volt. Pada percobaan penyearah gelombang penuh,
kita menggunakan 4 dioda penyearah atau disebut sistem jembatan. Jika digunakan sistem
jembatan, maka arus pada arah yang berlawanan tadi dapat pula dialirkan namun dengan
arah yang sama. Inilah sebabnya dikatakan sebagai penyearah gelombang, akibatnya
kekosengan setengah gelombang pada kegiatan pertama tadi dapat diisi dengan rangkaian
gelombang penuh.
Berdasarkan data hasil percobaann, dapat dilihat bahwa besar tegangan keluaran
setelah melewati rangkaian lebih kecil dibandingkan tegangan sebelum melewati rangkaian.
Dan tegangan keluaran pada rangkaian yang menggunakan filter lebih kecil dimana semakin
besar nilai kapasitansi kapsitor yang digunakan, semakin kecil tegangan riak yang
dihasilkan.
KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan yang telah dilkukan dapat disimpulkan bahwa:
1. Komponen elektronika khususnya dioda penyearah berfungsi sebagai penyearah
gelombang yang mengubah tegangan AC menjadi tegangan DC.
2. Pada rancang bangun penyearah setengah gelombang menggunakan 1(satu) dioda
sedangkan pada penyearah golombang penuh menggunakan 4 (empat) dioda.
3. Besarnya tegangan keluaran pada penyearahan tanpa filter diperoleh dengan persamaan
yang berlaku untuk penyearah setengah gelombang dan yang berlaku untuk penyearah
gelombang penuh.

DAFTAR PUSTAKA
Bakri. A.H, Martawijaya.M.A, Saleh. M. 2015. DASAR-DASAR ELEKTRONIKA. UNM
Makassar: Edukasi Mitra Grafika
Sutrisno. (1986). Elektronika, Teori dan Penerapannya, Jilid 1. Bandung: Penerbit ITB.
Tim Penyusun. 2015. Penuntun Praktikum Elektronika Dasar I. Makassar: FMIPA UNM

LAPORAN PRAKTIKUM
ELEKTRONIKA DASAR

Judul : Penyearah Gelombang

NAMA

: Hardianti Medi

NIM

: 1412441008

KELOMPOK

: 1 (Satu)

ASISTEN

: Syamsinar

PENDIDIKAN FISIKA ICP B


JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
TAHUN AKADEMIK 2015/2016

Anda mungkin juga menyukai