PERCOBAAN 8
TRANSISTOR BIPOLAR
Praktikan :
1. Firli Afifatun Amali (20193010106)
2. Titah Piniji Mukti (20193010109)
3. Ryanto Saputra Mimy (20193010112)
transistor tersebut (PNP atau NPN). Arus Transistor bipolar yang menggunakan
kecil yang mengontrol arus utama mengalir arus listrik kecil dan tegangan positif pada
dari basis ke emitor atau dari emitor ke terminal basis untuk mengendalikan aliran
2
c) Daerah Aktif
digunakan oleh input dan output. Setiap
Halaman
Hubungan antara αDC dan βDC sesuai dengan kaki 3 adalah basis. Jika probe positif
Halaman
berarti, tenggelam ke base-nya sebagai volt untuk perangkat silikon atau 0,3 volt
kebalikan transistor NPN yang sumbernya untuk perangkat germanium dengan rumus
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM DASAR ELEKTRONIKA
yang digunakan untuk menghitung resistor karena perbandingan penguatan yang terjadi
basis, arus basis atau arus kolektor sama antara basis dan kolektor melebihi 200 kali.
dengan yang digunakan untuk transistor 3. Metodologi
NPN yang setara. 3.1 Alat dan Bahan
3.1.1 Alat
b. Cara Kerja Transistor NPN
1. Catu Daya (2 Buah)
2. Multimeter (1 Buah)
3.1.2 Bahan
1. Projectboard (1 Buah)
2. Transistor BD139 (1 Buah)
3. Resistor (4 Buah)
Gambar 2.9 Cara kerja transistot NPN
4. Cepit Buaya (2 Pasang)
Konstruksi dan tegangan terminal untuk
transistor NPN bipolar ditunjukkan di atas. 3.2 Langkah-langkah
Tegangan antara basis dan emitor (VBE ), 3.2.1 Penyearah Gelombang Penuh
positif pada basis dan negatif pada emitor
Menyusun rangkaian seperti gambar di
karena untuk transistor NPN, terminal basis bawah ini.
selalu positif terhadap emitor. Juga voltase
supply kolektor positif terhadap emitor
(VCE ). Jadi untuk transistor NPN bipolar
untuk melakukan kolektor selalu lebih
positif berkenaan dengan basis dan emitor.
16.55 WIB
Halaman
-kerja-transistor-pnp.html,diakses pada
Selasa, 5 November 2019 17.02 WIB
[4.] Laboratorium Elektronika, Praktikum
NAMA
Dasar Elektronika, Laboratorium Akhmad Faisal Huda
ASISTEN
Elektronika UMY, Jogja, 2019
PARAF
TANGGAL
JAM
8
Halaman
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM DASAR ELEKTRONIKA
Lampiran
1. Hasil Percobaan
A. Hasil Percobaan dengan IB + 10µA, R B. Hasil Percobaan dengan IB + 20µA, R
= 510kΩ = 270kΩ
VCC VCE IC VCC VCE IC
0V 0V 0 mA 0V 0V 0 mA
0,3 V 0,02 V 0,13 mA 0,3 V 0,02 V 0,16 mA
0,5 V 0,04 V 0,30 mA 0,5 V 0,03 V 0,32 mA
0,8 V 0,06 V 0,58 mA 0,8 V 0,04 V 0,59 mA
1V 0,07 V 0,80 mA 1V 0,05 V 0,79 mA
2V 0,11 V 1,77 mA 2V 0,08 V 1,80 mA
4V 1,51 V 2,40 mA 4V 0,13 V 3,66 Ma
6V 3,45 V 2,44 mA 6V 1,40 V 4,45 Ma
8V 5,38 V 2,47 mA 8V 3,33 V 4,52 mA
10 V 7,32 V 2,50 mA 10 V 5,20 V 4,60 Ma
12 V 9,43 V 2,53 mA 12 V 7,10 V 4,64 mA
15 V 12,36 V 2,57 mA 15 V 10,04 V 4,78 Ma
Keterangan : Keterangan :
VCC = Tegangan masuk pada kolektor VCC = Tegangan masuk pada kolektor
VCE = Tegangan pada kolektor VCE = Tegangan pada kolektor
IC = Arus pada kolektor IC = Arus pada kolektor
1. Nilai resistansi resistor 2. Nilai resistansi resistor
V =5V V =5V
I = 10µA I = 20µA
𝑉 𝑉
R = R =
𝐼 𝐼
5 5
= =
10𝑥10⁻⁶ 20𝑥10⁻⁶
= 500.000Ω = 250.000Ω
Resistor sebesar 500.000 Ω tidak Resistor sebesar 250.000 Ω tidak tersedia di
tersedia di pasaran maka, digunakan resistor pasaran maka, digunakan resistor sebesar
sebesar 510.000 Ω untuk dapat 270.000 Ω untuk dapat menghasilkan arus
menghasilkan arus sebesar 10µA. sebesar 20 µA.
9
Halaman
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM DASAR ELEKTRONIKA
Keterangan :
VCC = Tegangan masuk pada kolektor
VCE = Tegangan pada kolektor
IC = Arus pada kolektor
3. Nilai resistansi resistor
V =5V
I = 30µA
𝑉
R = 𝐼
5
= 30𝑥10⁻⁶
= 150.000Ω
Maka, pada percobaana ketiga digunakan
resistor sebesar 150.000 Ω untuk dapat
menghasilkan arus sebesar 30 µA.
10
Halaman
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM DASAR ELEKTRONIKA
2. Grafik Percobaan
A. Grafik Percobaan dengan IB + 10µA, R = 510kΩ
IC
percobaan 1
3
2.5
1.5
0.5
0
VCE
-2 0 2 4 6 8 10 12 14
percobaan 2
IC
6
0 VCE
0 2 4 6 8 10 12
11
Halaman
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM DASAR ELEKTRONIKA
percobaan 3
IC
9
8
7
6
5
4
3
2
1
0
VCE
0 1 2 3 4 5 6 7
12
Halaman
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM DASAR ELEKTRONIKA
Tugas-Tugas
1. Jika β DC suatu transistor adalah 250, c) Atau untuk menentukan kaki– kaki nya
berapakah nilai arus emiter? perlu melihat data sheet book transistor.
Jawab :
αDC
βDC = (1−αDC)
αDC
250 = (1−αDC) 3. Tentukan persamaan-persamaan untuk
Kalau basisnya dipinggir maka kaki Pada gambar 2, jika VCE nol, dioda
Halaman
kolektor berada pada sebelah tengah. kolektor tidak terbias reverse, oleh sebab itu
arus kolektor sangatlah kecil. UntukVCE
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM DASAR ELEKTRONIKA
antara 0 dan 1 V, arus kolektor bertambah karena arus kolektor sedikit bertambah
dengan cepat dan kemudian menjadi hampir dengan bertambahnya VCE, βdc sedikit
konstan. Ini sesuai dengan memberikan bias bertambah dengan bertambahnya VCE.
reverse dioda kolektor. Kira –kira
diperlukan 0,7 V untuk membias reverse
dioda kolektor. Setelah level ini, kolektor
mengumpulkan semua elektron yang
mencapai lapisan pengosongan. Di
atas knee, harga yang eksak dari
VCE tidak penting karena dengan membuat
a) Daerah jenuh (saturasi) adalah daerah
bukit kolektor lebih curam
dengan VCE kurang dari tegangan lutut
tidaklah dapat menambah arus kolektor
(knee)VK. Daerah jenuh terjadi bila
yang berarti. Sedikit pertambahan pada arus
sambungan emiter dan sambungan basis
kolektor dengan bertambahnya VCE
dibias maju. Pada daerah jenuh arus
disebabkan oleh lapisan pengosongan
kolektor tidak bergantung pada nilai IB.
kolektor menjadi lebih lebar dan menangkap
Tegangan jenuh kolektor– emiter,
beberapa elektron basis sebelum mereka
VCE(sat) untuk transistor silikon adalah
jatuh ke dalam hole.
0,2 V, sedangkan untuk transistor
germanium adalah 0,1 V.
b) Daerah aktif, adalah antara tegangan
lutut VK dan tegangan dadal (break
down) VBRserta di atas IB = ICO.
Daerah aktif terjadi bila sambungan
Dengan mengulangi pengukuran IC dan
emiter diberi bias maju dan sambungan
VCE untuk IB =20µA, sehingga diperoleh
kolektor diberi bias balik. Pada daerah
gambar 3. Kurvanya hampir sama, kecuali
aktif arus kolektor sebanding dengan
di atas knee, arus kolektor kira– kira sama
arus basis. Penguatan sinyal masukan
dengan 2 mA. Juga kenaikan VCE
menjadi sinyal keluaran terjadi pada
menghasilkan pertambahan arus kolektor
daerah aktif.
sedikit karena
c) Daerah cut – off (putus) terletak
pelebaran lapisan pengosongan menangkap
dibawah IB = ICO. Sambungan emitor
tambahan elektron basis sedikit. Jika
dan sambungan kolektor diberi bias
beberapa kurva dengan IB yang berbeda
balik. Pada daerah ini IE = 0 ; IC = ICO
diperlihatkan dalam gambar 4 karena
= IB.
menggunakan transistor dengan βdc kira –
14
15
Halaman