Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN HASIL PRAKTIKUM

ELEKTRONIKA I

“REGULATOR CATU DAYA”

Tanggal Nama : Mohammad Ibnu Hasan


Praktikum NIM : 5215160602
24 Oktober 2017 Kelompok : 2

I. Tujuan Praktikum

1. Mengetahui rangkaian regulator catu daya menggunakan IC regulator 78xx dan


79xx.
2. Mampu merancang rangkaian regulator catu daya.
3. Mengetahui cara kerja rangkaian regulator catu daya.
4. Mampu menganalisa rangkaian regulator catu daya.

II. Bahan Praktikum


1. Transformator
2. Dioda Bridge
3. IC 7809, 7812, 7909, 7912 (bawa data sheetnya perkelompok)
4. Kapasitor
5. Resistor
6. Projectboard
7. Multimeter
8. Osiloskop

III. Ringkasan Teori

Pada rangkaian penyearah yang hanya menggunakan dioda


penyearah masih memiliki sinyal ac sehingga belum searah seperti
halnya tegangan dc pada baterai. Sinyal ac yang tidak diinginkan
ini dinamakan ripple. Faktor ripple adalah besarnya prosentase
perbandingan antara tegangan ripple dengan tegangan dc yang
dihasilkan.
V
r= r
×100% ......................................................................................................... (6.1)
V
DC

Untuk memperkecil nilai ripple dapat digunakan filter kapasitor. Semakin besar
nilai kapasitor maka akan semakin kecil nilai tegangan ripple.
Untuk memperoleh suatu catu daya dengan nilai keluaran yang tetap, maka dapat
digunakan sebuah IC regulator 78xx untuk catu daya positif dan IC regulator 79xx untuk
catu daya negatif. (xx adalah nilai tegangan yang dikeluarkan dari regulator tersebut.)

IV. Tugas Pendahuluan

1. Carilah persamaan untuk menghitung tegangan dc dan tegangan ripple rangkaian


penyearah dengan filter kapasitor?
2. Jelaskan cara kerja rangkaian pada percobaan A? dan gambarkan sinyal masukan
dan keluarannya!
3. Jelaskan cara kerja kapasitor sebagai filter? dan gambarkan sinyal keluarannya
sebelum dan sesudah difilter!
4. Jika pada pecobaan A nilai R1 = 1K ohm, C1 = 2200uF dan tegangan sekunder
pada trafo sebesar 24V. Hitung besar tegangan output dc dan tegangan ripple-nya
menggunakan persamaan yang diperoleh dari no. 1?

V. Langkah Percobaan
A. Penyearah gelombang Penuh dengan Filter Kapasitor
1. Susunlah rangkaian seperti gambar di bawah ini. Tentukan nilai T1, R1, dan C1

Gambar 6.1. Rangkaian Penyearah Gelombang Penuh dengan filter kapasitor

2. Tutup saklar S1.


3. Ukur besar tegangan pada T1 dan R1 menggunakan multimeter.
4. Bandingkan dengan besar tegangan R1 ketika C1 dilepas.
5. Ukur tegangan keluaran pada T1 dan R1 menggunakan osiloskop.
6. Bandingkan dengan besar tegangan R1 ketika C1 dilepas.
7. Simulasikan rangkaian diatas pada program EWB.
8. Hitung besar tegangan pada R1 dan tegangan ripplenya.
9. Hitung besar tegangan keluaran pada R1.

B. Catu daya Positif dengan Regulator


1. Susunlah rangkaian seperti gambar di bawah ini (gambar 6.2). Tentukan T 1, D1,
R1 dan C1.
2. Tutup saklar S1.
3. Ukur besar tegangan masukan dan keluaran IC regulator 7809 menggunakan
multimeter.
4. Ukur besar tegangan masukan dan keluaran IC regulator 7809 menggunakan
osiloskop.
5. Ganti nilai C1 dan C2 dengan nilai yang lebih besar.

IC 7809

Gambar 6.2. Rangkaian Penyearah Setengah Gelombang

6. Ulangi langkah 2 dan 3.


7. Ganti IC regulator 7809 dengan 7812.
8. Lakukan kembali pengukuran langkah 2 sampai 6.

C. Catu daya Positif dengan Regulator Negatif


1. Susunlah rangkaian seperti gambar di bawah ini.
2. T1 = Transformator, DB1 = Dioda Bridge, R1 = Resistor
IC 7909

Gambar 6.3. Rangkaian Penyearah Gelombang Penuh dengan dioda bridge

3. Tutup saklar S1.


4. Ukur besar tegangan masukan dan keluaran IC regulator 7909 menggunakan
multimeter.
5. Ukur besar tegangan masukan dan keluaran IC regulator 7909 menggunakan
osiloskop.
6. Ganti nilai C1 dan C2 dengan nilai yang lebih besar.
7. Ulangi langkah 2 dan 3.
8. Ganti IC regulator 7909 dengan 7912.
9. Lakukan kembali pengukuran langkah 2 sampai 6.

VI. Laporan Akhir


1. Lakukan analisa dari kedua percobaan diatas.
2. Berikan kesimpulan dari percobaan yang telah dilakukan diatas.

VII. Solusi Penyelesaian dari Tugas Pendahuluan

1. Carilah persamaan untuk menghitung tegangan dc dan tegangan ripple rangkaian


penyearah dengan filter kapasitor?
2. Jelaskan cara kerja rangkaian pada percobaan A? dan gambarkan sinyal masukan
dan keluarannya!
3. Jelaskan cara kerja kapasitor sebagai filter? dan gambarkan sinyal keluarannya
sebelum dan sesudah difilter!
4. Jika pada pecobaan A nilai R1 = 1K ohm, C1 = 2200uF dan tegangan sekunder
pada trafo sebesar 24V. Hitung besar tegangan output dc dan tegangan ripple-nya
menggunakan persamaan yang diperoleh dari no. 1?
Solusi :
1. Rangkaian gelombang penuh yang diberi frekuensi 60 Hz dari jala-jala listrik,
perioda outputnya adalah
T = 1/f
= 1/120
= 8,33 ms
Agar mempunyai konstanta waktu panjang , RLC harus jauh lebih besar dari 8,33
ms,yang besarnya paling sedikit 10 kali sehingga :
RLC ≥ 83,3 ms
Hal tersebut dianggap sebagai kontstanta waktu panjang. Jika kondisi ini
dipenuhi,aproksimasi berikut dapat digunakan sebagai penyearah gelombang
penuh.

Sehingga dalam menghitung tengangan DC dan tegangan ripple rangkaian


penyearah dengan filter kapasitor sebagai berikut :

Tegangan DC: Vdc = ( ) Vp

Tegangan ripple: Vr =

2. Cara Kerja Rangkaian :

Gambar diatas menunjukkan suatu rangkaian penyearah jembatan yang dilengkapi


penapis masukan kapasitor. Rangkaian ini memberi hasil deteksi puncak yang lebih
baik karena kapasitor diisi dengan frekuensi yang berlipat ganda. Sebagai hasilnya
tegangan keluar berkurang menjadi setengah dan keluarannya makin mendekati
tegangan dc yang sama dengan puncak tegangan masuk.

Gambar tersebut merupakan keluaran dari penyearah jembatan. Riak (ripple)


puncak ke puncak terlihat kecil karena pengosongan kapasitornya sangat lambat.
Hal ini terjadi berkat tetapan waktu pengosongan yang panjang.Ini berarti bahwa
salah satu dari kapasitans penapis dan hambatan beban atau kedua-duanya
berharga besar sehingga hasil kali R1 dan C menjadi jauh lebihbesar dari perioda
tegangan masuk. Dalam kasus ini dinamakan dengan pembebanan ringan.
Pembebanan akan dianggap ringan jika riak (ripple) puncak ke puncak sama
dengan atau kurang dari 10 % tengangan puncak yang masuk.

Gambar tersebut merupakan riak (ripple) besar pada keluaran. Dipihak lain, jika
kapasitans penapis atau hambatan beban terlampau kecil harganya, maka tetapan
waktu pengosongan akan menjadi singkat dan riaknya menjadi berlebihan. Dalam
kasus ini disebut sebagai pembebanan berat. Penapis masukan kapasitor dianggap
mengalami pembebanan berat jika riak (ripple) puncak ke puncak melebihi 10 %
dari puncak tegangan masuk.

3. Cara kerja Kapasitor sebagai filter :

Gambar diatas merupakan bentuuk sinyal gelombang keluaran sebelum difilter

Pada gambar tersebut,menunjukkan filter input kapasitor. Digunakaanya kapasitor


sebagai pengganti choke, mengubah operasi dari deteksi rat-rata menjadi deteksi
puncak. Satu periode sinyal masukan pada satu diode ,selama seperempat periode
positif yang pertama dari tegangan sekunder, Dioda D1 (on) menghantar karena
dioda menghubungkan sumber (V sumber) secara langsung dengan kapasitor,
maka kapasitor akan dimuati sampai tegangan maksimum (Vp).
Jika diode (D1) off, maka kapasitor mulai menggosongkan diri /membuang
muatannya melalui resistansi beban RL.Inilah kunci idenya dibalik penyearah
puncak (disebut juga sebagai detector puncak),Konstanta waktu R LC jauh lebih
besar dari pada perioda T sinyal input. Oleh sebab itu kapasitor akan kehilangan
hanya sedikit dari muatannya. Dekat puncak input positif berikutnya, diode akan
on dan mengisi kapasitor kembali.

Gambar tersebut merupakan gelombang sinnyal tegangan output dc yang diperoleh


dengan filter kapasitior.Tegangan maksimum sama dengan Vp. Jika diode off,
kapasitor membuang muatannya melalui resistansi beban. Dengan konstanta waktu
RC yang panjang ,terlihat bahwa berkurangnya tegangan output hanya sedikit,jika
dilihat hanya terdapat pada bagian permulaan dari pengosongan yang eksponensial.
Sinyal pada gambar ini hampir merupakan tegangan konstan. Bedanya dengan dc
murni hanyalah pada ripple kecil yang disebabkan oleh pengisian dan pengosongan
kapasitor. Makin kecil ripple, makin baik.

Gambar tersebut merupakan gelombang sinyal output dari rangkaian gelombang


penuh. Penyearah dengan tap tengah dan jembatan yang kemudian diberikan pada
kapasitor menghasilkan penyearahan puncak yang lebih baik karena kapasitor
dimuati dua kali lebih sering seperti terlihat pada gambar tersebut. Sebagai
hasilnya ripplke lebih kecil dan tegangan output dc lebih mendekati puncak.
4. Diketahui : RL = 1 K ohm
C = 2200uF
Vp = 24 Volt

Ditanyakan : a. Tegangan Output DC ?


b. Tegangan Ripple ?
Solusi :

a) Tegangan DC:
Vd c =( ) x Vp

=( ) x 24

= (1 – 0,0019)x 24

= 0,9981 x 24

= 23,9544 V

b). Tegangan ripple:

Vr =

= 0,02618 V

= 0,0262 V
VIII. Hasil Praktikum

A. Penyearah gelombang Penuh dengan Filter Kapasitor

T1 = 0 dan 12 V
R1 = 1 KΩ
C1 = 2200 µF
VR1 Ketika C1
VT1 VR1
Dilepas
Multimeter 11,5 V 14 V 9V
Osiloskop 12 V 16 V 16 V

B. Catu daya Positif dengan Regulator

T1 = 0 dan 12 V
R1 = 1 KΩ
C1 = 2200 µF
C2 = 1000 µF

Vin IC 7809 Vout IC 7809


Multimeter 12,2 V 9V
Osiloskop 11 V 9V

Vin IC 7812 Vout IC 7812


Multimeter 12,26 V 11,8 V
Osiloskop 11 V 12 V

C. Catu daya Positif dengan Regulator Negatif

T1 = 0 dan 12 V
R1 = 1 KΩ
DB1 = 2A
C1 = 2200 µF
C2 = 1000 µF

Vin IC 7909 Vout IC 7909


Multimeter 12,2 V -9 V
Osiloskop 12,4 V -9 V

Vin IC 7912 Vout IC 7912


Multimeter 12,2 V -11,9 V
Osiloskop 12,6 V -12 V
IX. Lampiran Hasil Praktikum
X. Gambar Bentuk Gelombang dari Hasil Percobaan
A. Penyearah gelombang Penuh dengan Filter Kapasitor
B. Catu daya Positif dengan Regulator
- Menggunakan IC 7809

- Menggunakan IC 7812
C. Catu daya Positif dengan Regulator Negatif
- Menggunakan IC 7909

- Menggunakan IC 7912
XI. Analisis
A. Penyearah gelombang Penuh dengan Filter Kapasitor
Pada percobaan ini , gelombang tegangan Ac (masukan) berbentuk
sinusoida,kemudian masuk melewati diode bridge berubah atau disearahkan
menjadi gelombang penuh. Kemudian ketika melewati kapasitor tegangan dan
arus menjadi lebih besar . pada saat terjadi filter kapasitor maka akan terjadi
riak (ripple). Jika kapasitans atau hambatan beban terlampaui kecil harganya
maka tetapan waktu pengosongan akan menjadi singkat dan dan akan
menimbulkan riak(ripple) yang menjadi berlebihan. Seperti pada gambar
dibawah :

B. Catu daya Positif dengan Regulator


Pada percobaan ini, secara konsep hampir sama dengan percobaan A,namun
tegangan setelah melewati kapasitor diberikan regulator positif terlebih dahulu
Berdasarkan datasheet regulator tersebut dapat menstabilkan tegangan pada
nilai tertentu (78xx, xx = tegangan output). Dengan nilai kapasitor sedang atau
lebih besar terlihat bahwa gelombang pada tegangan output hampir tidak ada
gelombangnya atau hanya berupa garis lurus, hal ini dikarenakan nilai
kapasitansi yang besar sehingga konstanta waktu kapasitor menjadi besar pula.
Setelah dilakukan pengukuran baik menggunakan multimeter maupun
osiloskop memperlihatkan pengukuran yang sama yaitu nilai tegangan output
yang konstan ,sinyal gelombangnya tidak ada atau hanya berupa garis lurus
saja.
C. Catu daya Positif dengan Regulator Negatif
Pada percobaan ini, secara konsep hampir sama dengan percobaan B namun
tegangan setelah melewati kapasitor diberikan regulator negatif sehingga akan
menghasilkan tegangan output yang negatif juga. Nilai output yang terlihat
juga sama sama konstan seperti pada percobaan B.
XII. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat saya ambil dari praktikum yang telah dilakukan yaitu :

Pada percobaan A rangkaian catu daya dengan menggunakan diode bridge masih
belum ideal, idealnya catu daya yang baik itu menghasilkan tegangan output yang
stabil juga dan tidak tertdapat tegangan riak(ripple) didalamnya. Tegangan riak ini
merupakan tegangan yang masih menandung frekuensi sehingga pada catu daya
dimbahkan kapasitor sebagai filternya hal itu bertujuan untuk mengurangi
tegangan riak(ripple) yang terjadi.

Pada percobaan B dan C pada outputnya diberikan atau ditambahkan IC Regulator


untuk memperoleh tegangan keluaran yang lebih stabil. Jika diberikan regulator
positif maka keluaran output tegangannya juga akan positif namun jika diberikan
regulator negative maka keluaran output tegangannya menjadi negatif juga.

Anda mungkin juga menyukai