“TRIAC”
D
I
S
U
S
U
N
OLEH
Nama Mahasiswa : Rahwal Dandi
Nim : 5183230003
Kelas : Teknik Elektro B 2018
Mata Kuliah : Praktek Elektronika Daya
B. DASAR TEORI
Triac merupakan komponen semikonduktor yang tersusun atas diode empat lapis berstruktur p-n
p-n dengan tiga p-n junction. Triac memiliki tiga buah elektrode, yaitu : gate, MT1, MT2. Triac
biasanya digunakan sebagai pengendali dua arah (bi-directional). Apabila kita akan
menggunakan triac dalam pembuatan perangkat atau sistem kontrol elektronik, ada beberapa hal
yang harus diketahui dalam memilih triac sebagai berikut. Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan
Triac akan tersambung (on) ketika berada di quadran I yaitu saat arus positif kecil melewati
terminal gate ke MT1,dan polaritas MT2 lebih tinggi dari MT1, saat triac terhubung dan
2
rangkaian gate tidak memegang kendali, maka triac tetap tersambung selama polaritas MT2 tetap
lebih tinggi dari MT1 dan arus yang mengalir lebih besar dari arus genggamnya (holding
current/Ih), dan triac juga akan tersambung saat arus negatif melewati terminal gate ke MT1,dan
polaritas MT1 lebih tinggi dari MT2, dan triac akan tetap terhubung walaupun rangkaian gate
tidak memegang kendali selama polaritas MT1 lebih tinggi dari MT2. Selain dengan cara
memberi pemicuan melalui teminal gate, triac juga dapat dibuat tersambung (on) dengan cara
memberikan tegangan yang tinggi sehingga melampaui tegangan breakover-nya terhadap
terminal MT1 dan MT2, namun cara ini tidak diizinkan karena dapat menyebabkan triac akan
rusak. Pada saat triac tersambung (on) maka tegangan jatuh maju antara terminal MT1 dan MT2
sangatlah kecil yaitu berkisar antara 0.5 volt sampai dengan 2 volt. Kurva Karakteristik Triac.
1. Multimeter 2 buah
2. DC Power supply 1 buah
3. Project board 1 buah
4. Triac BTA10 1 buah
5. Lampu Pijar 1 buah
6. RG 330 Ohm, 0,5Watt 1 buah
7. Kabel jumper secukupnya.
D. Langkah Percobaan
3
a. Rangkailah peralatan–peralatan percobaan sesuai dengan Gambar 5. 3
d. Ulangi langkah b sampai dengan c untuk masing-masing data tegangan catu (VGG)
4
e. Gambarlah Grafik karakteristik v masukan dan keluaran TRIAC dengan menggunakan
data – data pada tabel 5.1
Berikut ini adalah gambar grafik 𝑉𝐺𝐺 Terhadap 𝑉𝐿𝑎𝑚𝑝 seperti berikut :
Dan berikut inilah adalah gambar grafik hubungan antara 𝑉𝐺𝐺 dengan 𝑉𝐴1−𝐴2 dapat dilihat
sebagai berikut:
f. Lakukan analisa secara teori terhadap percobaan yang telah dilakukan. Kemudian
bandingkan hasilnya dengan hasil percobaan.
5
Setelah melakukan percobaan TRIAC, praktikan dapat melihat pada saat kita menggunakan
tegangan DC, setelah lampunya menyala dan arusnya kita turunkan perlahan-lahan ternyata
lampunya tidak mati atau tetap menyala, ini berarti pada saat tegangan DC tidaklah dapat
dijadikan sebagai suatu switching, dia hanya bisa on tapi tidak bisa off, hal ini terjadi karena arus
yang digunakan pada tegangan DC searah, sehingga sejak arus dialirkan tegangan tidaklah dapat
diturunkan, kecuali sumber tegangan dimatikan. Berbeda dengan praktikan amati pada saat kita
menggunakan tegangan AC, setelah lampunya menyala dan arus kita turunkan perlahan-lahan,
maka lampunya pun mati atau tidak menyala, hal ini bisa disebabkan pada arus yang sedang
mengalir dapat juga balik, sehingga tegangan dapat dinaikkan atau diturunkan. Sehingga pada
tegangan AC,TRIAC dapat dijadikan sebagai switching. Hal lain yang praktikan amati di
percobaan TRIAC ini, yaitu masalah trigger. Seperti diketahui TRIAC merupakan devais
bidirectional, terminalnya tidak dapat ditentukan sebagai anode atau katode. Jika terminal M2
positif terhadap terminal M1, TRIAC dapat dimatikan dengan memberikan sinyal gerbang G dan
M1. Jika terminal M2 negatif terhadap M1, maka TRIAC dapat dihidupkan dengan memberikan
sinyal pulsa negatif antara gerbang G dan terminal M1. Dalam hal ini, sensitivitas bervariasi
antara satu kuadran dengan kuadran lain, dan TRIAC biasanya beroperasi dikuadran I+(tegangan
dan arus gerbang positif) atau kuadran III- (tegangan dan arus gerbang negatif). Hal ini
ditunjukkan oleh gambar. Pada saat arus gate menunjukkan (+) maka arah arusnya searah jarum
jam. Sedangkan pada saat arus gate menunjukkan (-) maka yang terjadi terbalik (Polaritas
terbalik). Untuk supaya bisa membaca multimeter, maka tanda kutub positif dan negatif pada
multimeter dibalik.
6
Pada hasil pengukuran juga dapat diketahui bahwa terlihat peningkatan yang signifikan terhadao
grafik tegangan 𝑉𝐺𝐺 dengan 𝑉𝐿𝑎𝑚𝑝 dan peningkatan grafik secara bertahap dari indicator
grafik 𝑉𝐺𝐺 terhadap 𝑉𝐴−𝐴2 sert tkan tegangan di lampu tetap nol sampai pada batas di tegangan
gate 0.202 baru terjadi perubahan tegangan a pada hasil pengukuran didapa yang besar terhadap
lampu
Adapun kesimpulan yang dapat diperoleh dari hasil praktikum tersebut dimana tegangan triac
akan bocor bila tegangan di gate sudah pada batasnya atau titik jenuh saturasinya yang dimana
dalam hal ini tegangan yang dimasukkan berkisar 0.202 V untuk tegangan gate tersebut.
E. TUGAS PENGEMBANGAN
7
Gambar Rangkaian aplikasi mengguankan komponen TRIAC BT 136
Berikut adalah Tabel Hasil pengukuran menggunakan aplikasi Multisim untuk rangkaian
menggunakan komponen TRIAC BT 136.
8
Adapun hasil Analisa tersebut diketahui bahwa tegangan di lampu tetap constant sementara
tegangan pada gate naik secara bertahap dimulai dari 368.363 nV sampai 1.709 uV yang
didapatkan dari hasil simulasi tersebut.