Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTEK ELEKTRONIKA DAYA

TRIAC
Oleh
NAMA :Zefanya K Gurning

NIM : 5182230002

Tanggal
Assistansi I Assistansi II Assistansi III Diterima
Percobaan

LABORATORIUM TEKNIK ELEKTRO


JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021
KEGIATAN BELAJAR 5

A. Tujuan
a. Mahasiswa diharapkan dapat memahami karakteristik switching dari Triac
b. Mahasiswa diharapkan dapat menggambarkan kurva karakteristik masukan dan keluaran
Triac.

B. DASAR TEORI
Triac merupakan komponen semikonduktor yang tersusun atas diode empat lapis berstruktur p- n-p-n dengan
tiga p-n junction. Triac memiliki tiga buah elektrode, yaitu : gate, MT1, MT2. Triac biasanya digunakan
sebagai pengendali dua arah (bi-directional). Apabila kita akan menggunakan triac dalam pembuatan perangkat
atau sistem kontrol elektronik, ada beberapa hal yang harus diketahui dalam memilih triac sebagai berikut. Hal-
Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Memilih Triac :
1. Tegangan breakover maju dan mundur
2. Arus maksimum ( IT maks)
3. Arus genggam minimum (Ih min)
4. Tegangan dan arus picu gate yang diperlukan kecepatan pensaklaran tegangan maksimum dV/dt tegangan
blocking triac (VDRM)

Gambar 5.1 Simbol Dan Bentuk Triac

Triac akan tersambung (on) ketika berada di quadran I yaitu saat arus positif kecil melewati terminal gate ke
MT1,dan polaritas MT2 lebih tinggi dari MT1, saat triac terhubung dan rangkaian gate tidak memegang kendali,

1
maka triac tetap tersambung selama polaritas MT2 tetap lebih tinggi dari MT1 dan arus yang mengalir lebih besar
dari arus genggamnya (holding current/Ih), dan triac juga akan tersambung saat arus negatif melewati terminal gate
ke MT1,dan polaritas MT1 lebih tinggi dari MT2, dan triac akan tetap terhubung walaupun rangkaian gate tidak
memegang kendali selama polaritas MT1 lebih tinggi dari MT2. Selain dengan cara memberi pemicuan melalui
teminal gate, triac juga dapat dibuat tersambung (on) dengan cara memberikan tegangan yang tinggi sehingga
melampaui tegangan breakover-nya terhadap terminal MT1 dan MT2, namun cara ini tidak diizinkan karena dapat
menyebabkan atriac akan rusak. Pada saat triac tersambung (on) maka tegangan jatuh maju antara terminal MT1 dan
MT2 sangatlah kecil yaitu berkisar antara 0.5 volt sampai dengan 2 volt. Kurva Karakteristik Triac

Gambar 5.2 Grafik Karakteristik Triac

(Sumber: http://elektronika-dasar.web.id/komponen/definisi-dan-prinsip-kerja-triac/)

C. Alat Dan Bahan


1. Multimeter 2 buah
2. DC Power supply 1 buah
3. Project board 1 buah
4. Triac BTA10 1 buah
5. Lampu Pijar 1 buah
6. RG 330 Ohm, 0,5Watt 1 buah
7. Kabel jumper secukupnya
D. Langkah Percobaan
a. Rangkailah peralatan–peralatan percobaan sesuai dengan Gambar 5. 3

2
Gambar 5.3 Rangkaian Praktikum
TRIAC

b. Atur tegangan Vgate(VGG) sesuai dengan tabel pengamatan. Kemudian sambungkan saklar S1
(ON). Ukur tegangan lampu (VAC).
c. Catat hasil pengukuran yang Saudara lakukan pada tabel berikut Tabel 5.1 Data hasil
pengukuran karakteristik v TRIAC

VLamp VA1-A2 (V)


VGG (V)
(V)
0 0 0.078
0,2 0 0.078
0,4 0 0.078
0,6 180 0.202
0,8 205 0.218
1 200 0.233
2 200 0.720
3 200 0.772

d. Ulangi langkah b sampai dengan c untuk masing-masing data tegangan catu (V GG)
e. Gambarlah Grafik karakteristik v masukan dan keluaran TRIAC dengan menggunakan data –
data pada tabel 5.1
Adapun gambar grafik dapat dilihat sebagai berikut :
Untuk gambar grafik VGG Terhadap VLamp seperti berikut :

3
Gambar 5.4 Grafik hubungan antara VGG dengan VLAMP Untuk
hubungan antara VGG dengan VA1-A2 dapat dilihat sebagai barikut :

Gambar 5.5 Grafik Hubungan VGG dengan VA1-A2


Untuk gambar rangkaiannya atau produk rangkaiannya dapat dilihat sebagai berikut :

4
Gambar 5.6 Rangkaian praktikum TRIAC menggunakan BT 136
f. Lakukan analisa secara teori terhadap percobaan yang telah dilakukan. Kemudian bandingkan
hasilnya dengan hasil percobaan.

Adapun hasil analisanya dapat dilihat sebagai berikut :

Setelah melakukan percobaan TRIAC, praktikan dapat melihat pada saat kita menggunakan
tegangan DC, setelah lampunya menyala dan arusnya kita turunkan perlahan-lahan ternyata
lampunya tidak mati atau tetap menyala, ini berarti pada saat tegangan DC tidaklah dapat
dijadikan sebagai suatu switching, dia hanya bisa on tapi tidak bisa off, hal ini terjadi karena
arus yang digunakan pada tegangan DC searah, sehingga sejak arus dialirkan tegangan
tidaklah dapat diturunkan, kecuali sumber tegangan dimatikan. Berbeda dengan praktikan
amati pada saat kita menggunakan tegangan AC, setelah lampunya menyala dan arus kita
turunkan perlahan-lahan, maka lampunya pun mati atau tidak menyala, hal ini bisa disebabkan
pada arus yang sedang mengalir dapat juga balik, sehingga tegangan dapat dinaikkan atau
diturunkan.
Sehingga pada tegangan AC,TRIAC dapat dijadikan sebagai switching.
Hal lain yang praktikan amati di percobaan TRIAC ini, yaitu masalah trigger. Seperti
diketahui TRIAC merupakan devais bidirectional, terminalnya tidak dapat ditentukan sebagai
anode atau katode. Jika terminal M2 positif terhadap terminal M1, TRIAC dapat dimatikan
dengan memberikan sinyal gerbang G dan M1. Jika terminal M2 negatif terhadap M1, maka
TRIAC dapat dihidupkan dengan memberikan sinyal pulsa negatif antara gerbang G dan
terminal M1. Dalam hal ini, sensitivitas bervariasi antara satu kuadran dengan kuadran lain,
dan TRIAC biasanya beroperasi dikuadran I+(tegangan dan arus gerbang positif) atau kuadran
III-

5
(tegangan dan arus gerbang negatif). Hal ini ditunjukkan oleh gambar. Pada saat arus gate
menunjukkan (+) maka arah arusnya searah jarum jam. Sedangkan pada saat arus gate
menunjukkan (-) maka yang terjadi terbalik (Polaritas terbalik). Untuk supaya bisa membaca
multimeter, maka tanda kutub positif dan negatif pada multimeter dibalik

Pada hasil pengukuran juga dapat diketahui bahwa terlihat peningkatan yang signifikan
terhadao grafik tegangan VGG dengan VLmmp dan peningkatan grafik secara bertahap dari
indicator grafik VGG terhadap VA1-A2, serta pada hasil pengukuran didapatkan tegangan di
lampu tetap nol sampai pada batas di tegangan gate 0.202 baru terjadi perubahan tegangan
yang besar terhadap lampu

g. Buatlah kesimpulan dari hasil analisa yang saudara lakukan.

Adapun kesimpulan yang dapat diperoleh dari hasil praktikum tersebut dimana tegangan triac aan
bocor bila tegangan di gate sudah pada batasnya atau titik jenuh saturasinya yang dimana dalam
hal ini tegangan yang dimasukkan berkisar 0.202 V untuk tegangan gate tersebut.
E. TUGAS PENGEMBANGAN
1. Buat rangkaian aplikasi menggunakan komponen TRIAC. Simulasikan dengan
menggunakan multisim

6
Gambar 4. Rangkaian aplikasi mengguankan komponen TRIAC BT 136

Tabel 5.2 Hasil pengukuran menggunakan aplikasi Multisim untuk rangkaian menggunakan
komponen TRIAC BT 136
VGG VLamp VA1-A2
(V) (V) (V)
0 0 0
0,2 94.739 368.363
nV
0,4 94.739 664.363
nV
0,6 94.739 664.245
nV
0,8 94.739 925.349
nV
1 94.739 1.152 uV
2 94.739 1.709 uV
3 94.739 1.709 uV

2. Analisa rangkaian tersebut dan berikan kesimpulan!

Adapun hasil Analisa tersebut diketahui bahwa tegangan di lampu tetap constant sementara
tegangan pada gate naik secara bertahap dimulai dari 368.363 nV sampai 1.709 uV yang
didapatkan dari hasil simulasi tersebut.

Anda mungkin juga menyukai