Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN Praktek

(Aplikasi Triac Dimmer)

OLEH:

1. Nama siswa
2. Nama siswa
3. Nama siswa

TEKNIK ELEKTRONIKA AUDIO VIDEO


SMK GANESA GAJAH DEMAK
2020
LAMPU DIMMER

1.1 Dasar Teori


Lampu dimmer dengan TRIAC merupakan rangkaian sederhana yang
dapat kita gunakan untuk mengatur tingkat kecerahan lampu. Rangkaian dimmer
ini dapat langsung dihubungkan ke jaringan listrik AC. Dan rangkaian ini sangat
sederhana dan mudah untuk dibuat. Rangkaian dimmer dengan TRIAC ini
memiliki kpasitas daya maksimal tergantung dari tipe TRIAC yang digunakan.
Untuk mengatur tingkat kecrahan lampu dengan dimmer ini dapat dikendalikan
melaului potensiometer. TRIAC merupakan komponen 3 elektroda: MT1, MT2,
dan gate. Triac biasanya digunakan pada rangkaian pengendali, penyakelaran, dan
rangkian pemicu/trigger. Oleh karena aplikasi triac yang demikian luas maka
komponen triac biasanya mempunyai dimensi yang besar dan mampu
diaplikasikan pada tegangan 100V sampai 800V dengan arus beban dari 0.5A
sampai 40A.

Gambar 1.1 Stuktur dam symbol TRIAC

Jika terminal MT1 dan MT2 diberi tegangan jala-jala PLN dan gate dalam
kondisi mengambang maka tidak ada arus yang dilewatkan oleh triac (kondisi
idel) sampai pada tegangan ‘break over’ triac tercapai. Kondisi ini dinamakan
kondisi off triac. Apabila gate diberi arus positif atau negatif maka tegangan
‘break over’ ini akan turun. Semakin besar nilai arus yang masuk ke gate maka
semakin rendah pula tegangan ‘break over’nya. Kondisi ini dinamakan sebagai
kondisi on triac. Apabila triac sudah ‘on’ maka triac akan dalam kondisi on
selama tegangan pada MT1 dan MT2 di atas nol volt. Apabila tegangan pada
MT1 dan MT2 sudah mencapai nol volt maka kondisi kerja triac akan berubah
dari on ke off. Apabila triac sudah menjadi off kembali, triac akan selamanya off
sampai ada arus trigger ke gate dan tegangan MT1 dan MT2 melebihi tegangan
‘break over’nya.

Triac digunakan untuk mengontrol tenaga di konsumen dengan


menggerakkan fase dengan rangkaian berikut (sirkuit ini dinamakan dimmer)

Gambar 1.2 Aplikasi TRIAC pada dimmer lampu

Sebelum menghidupkan Triac, sebuah arus yang sangat kecil mengalir pada
beban dan semua sumber tegangan turun ke RC filter dobel. Tegangan ini dibagi
dan bergerak di fase VC. Ketika VG melewati penghidupan tegangan, triac hidup
dan terhubung sampai ke input tegangan setengah lingkaran dan berhenti. Ketika
input tegangan turun menjadi 0V, triac mati dan prosedur penghidupannya
berulang di tegangan yang terbalik.
Pembatasan dari potensiometer mengurangi kekuatan gelombang dalam
gerbang dan sudut penghidupan,dengan demikian mengurangi rata-rata arus di
konsumen. Penggunaan double filter memungkinkan lebih dari 100 . Ketika power
di konsumen diaktifkan oleh pokok di control, ini sangat sulit untuk mencapai
sudut penghidupan yang yang lebar. Alasan mengapa penghidupan tegangan triac
adalah rendah(kurang dari 1 V) adalah tegangan pokok sangat tinggi.
DIAC
DIAC merupakan salah satu anggota dari thyristor dan termasuk dalam jenis
“Bidirectional Thyristor” yang juga dikenal sebagai “Bilateral Trigger Diode”.
Istilah DIAC diambil dari “ Dioda AC”. DIAC mempunyai dua buah terminal dan
dapat menghantar dari kedua arah jika tegangan breakovernya (V BB) terlampaui.
Tidak seperti halnya transistor, DIAC mempunyai tingkatan doping sekitar
junctionnya yang sebanding.

(a) (b) (c)


Gambar 1.3 (a)Ekivalen DIAC, (b) DIAC sebagai susunan pengancing (Latch), (c)
Simbol DIAC
DIAC mempunyai impedansi yang tinggi bagi arus dalam dua arah, hingga
bias DIAC melewati breakover arah mundurnya. Biasanya bias untuk DIAC agar
mencapai breakover ini adalah antara 28 sampai 36 volt,namun demikian
tergantung dari pada tipenya. Agar kita mengetahui prinsip kerja DIAC, maka kita
nggap pemberian catu dayanya seperti terlihat pada gambar diatas. Jika tegangan
yang diberikan pada DIAC menyamai atau melebihi tegangan breakover, maka
salah satu Latch akan menutup juga. DIAC adalah suatu komponen yang
berkelakuan seperti dua buah thyristor yang dihubungkan saling bertolak
belakang. Oleh karena itu DIAC mempunyai dua buah tegangan penyalaan.
Tegangan penyalaan pertama berada pada tegangan maju (+Vbo) sedangkan yang
kedua ada pada tegangan baliknya (-Vbo).
DIAC banyak digunakan sebagai pemicu rangkaian pengendali daya yang
menggunakan TRIAC. Gambar dibawah memperlihatkan salah satu contoh
rangkaian yang memperlihatkan peran DIAC dalam rangkaian pengendali daya.
Gambar 1.4. Aplikasi DIAC dalam rangkaian pengendali daya.

Jika tegangan pengisian kapasitor telah mencapai breakover DIAC, maka


DIAC akan menghantar sehingga kapasitor akan menggosongkan muatannya
melalui DIAC dan gate-TRIAC. Arus penggosongan kapasitor merupakan pulsa
penyulut yang digunakan oleh TRIAC sebagai pengendali. Jika beban sebenarnya
bersifat induktif, maka perlu dipasang rangkaian R dan C secara parallel terhadap
TRIAC untuk mengatur komutasi TRIAC.

Gambar 1.5. Karakteristik DIAC

Dari kurva diatas kita dapat melihat bahwa DIAC selalu mempunyai karakteristik
tahanan negatif yang secara terus menerus pada saat arus lebih besar daripada arus
breakovernya.

1.2 Prinsi Kerja Alat


Rangkaian dimmer dengan TRIAC merupakan rangkaian yang sudah
umum digunakan, antara lain untuk mengatur terang-redup lampu bolam.
Rangkaian dimmer ini mampu mengatur beban pada tegangan 220VAC dengan
daya sampai 900W tiap kanal dengan beban dari lampu bola yang diatur tingkat
kecerahan lampunya dengani potensiometer. Untuk lebih jelsnya dapat dilihat
langsung di gambar berikut
FUSE

C3
TRIAC
LOAD DIAC R2
C1

R1 C2

POTENSIOMETER 250K

220V SAKLAR

Gambar 1.6 Rangkaian lampu dimmer

Gambar 1.7 Layout lampu dimmer

Percobaan 1
Gambar rangkaian Dimmer beban kipas angin
Tabel Percobaan 1
Tegangan
No. Posisi Potensiometer Putaran Kipas
Output
1. 0%
2. 25 %
3. 50 %
4. 75 %
5. 100 %
Percobaan 2
Gambar rangkaian Dimmer dengan pengukuran Oscilloscope

Tabel Percobaan 2
Tegangan
No. Posisi Potensiometer Bentuk Gelombang
Output
1. 0%
2. 25 %
3. 50 %
4. 75 %
5. 100 %

Kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai