Rangkaian dimmer lampu pijar ini berfungsi untuk mengatur tingkat intensitas
cahaya penerangan lampu pijar. Rangkaian ini bisa diatur mulai dari yang redup hingga
ke remang-remang sampai ke nyala lampu yang terang. Dan juga bisa membuat
rangkaian dimmer pengatur nyala lampu dengan pola sederhana. Di dalam rangkaian
dimmer ini, terdapat 3 komponen penting guna mengatur kerja dimmer ini. Komponen
TRIAC berfungsi untuk mengatur besaran tegangan AC yang masuk ke perangkat
lampu ini. Sementara komponen DIAC dan VR berfungsi untuk mengatur bias TRIAC
guna menentukan titik on dan off pada komponen TRIAC ini. Daya output rangkaian
dimmer ini dapat digunalan untuk mengendalikan intensitas cahaya lampu pijar dengan
daya 5 Watt. Pada rangkaian ini potensiometer berfungsi sebagai sensor mekanis
pengatur besar kecilnya lampu atau transduser pasif yang perlu mendapatkan daya dari
luar.
Rangkaian dimmer ini hanya cocok untuk di pakai untuk lampu pijar saja. Jika
digunakan untuk lampu neon atau TL, dan juga lampu hemat energi, rangkaian ini tidak
bisa bekerja sempurna. Bahkan rangkaian dimmer akan mengalami kerusakan pada
rangkaian dimmer tersebut. Rangkaian dimmer lampu pijar pada gambar diatas dapat
digunakan untuk jaringan listrik PLN 220VAC.
B.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Deskripsi
Rangkaian Dimmer adalah rangkaian pengatur nyala lampu. Dengan rangkaian dimmer, nyala lampu bisa diatur dari yang
paling gelap (mati), remang-remang sampai yang paling terang.
Fungsi Rangkaian
Komponen utama rangkaian dimmer adalah TRIAC, DIAC dan Variabel Resistor. TRIAC sebagai komponen utama berfungsi
mengatur tegangan AC yang masuk ke lampu. DIAC dan VR berfungsi mengatur bias TRIAC yang menentukan titik kerja on-off
dari TRIAC.
Komponen
TRIAC yang dipakai bisa semua type dengan kapasitas daya (watt) yang sesuai dengan beban lampu, sebagai contoh type
AC03F dan AC05F. DIAC bisa diganti dengan lampu neon kecil (indikator pada setrika). Yang perlu diperhatikan disini adalah
tegangan kerja kapasitor, harus minimal 250V. Jadi bisa diganti dengan kapasitor yang mempunyai batas tegangan yang lebih
tinggi. Untuk semua resistor harus menggunakan jenis resistor dengan daya minimal 0.5 watt.
Aplikasi
Rangkaian dimmer hanya bisa dipakai pada jenis lampu pijar/lampu konvensional. Rangkaian dimmer tidak bisa dipakai pada
lampu neon/lampu hemat energi (nyala putih) karena akan menyebabkan kerusakan pada rangkaian dalam lampu.
DIMMER
Rangkaian dimmer lampu pijar ini berfungsi untuk mengatur tingkat intensitas cahaya penerangan lampu
pijar. Rangkaian dimmer ini cukup sederhana dan menggunakan komponen utama berupa TRIAC dan
DIAC, daya output rangkaian dimmer ini dapat digunalan untuk mengendalikan intensitas cahaya lampu
pijar dengan daya 5 Watt.
Rangkaian dimmer lampu pijar pada gambar diatas dapat digunakan untuk jaringan listrik PLN 220VAC.
Untuk mengatur terang rdupnya intensitas pancaran cahaya lampu pijar dapat dilakukan dengan mengatur
tuas potensiometer P1 100 KOhm pada rangkaian dimmer lampu pijar diatas. Pada prinsipnya rangakaian
dimmer ini mengatur tegangan yang diberikan untuk menyalakan lampu pijar menggunakan TRIAC
sebagai komponen utama. Semakin besar tegangan gate TRIAC maka semakin kuat intensitas cahaya
yang dihasilkan. Pengaturan tegangan bias TRIAC dikendalikan oleh potensiometer P1 100 KOHm
kemudian diberikan ke DIAC Di1 tipe DB3 untuk memberikan tegangan bias pada pin gate TRIAC Tri 1.
Rangkaiandimmer lampu pijar diatas cukup sederhan dan dapat dibuat pada PCB yang kecil ataupun
dirakit secara langsung tanpa PCB. TRIAC Tri 1 perlu dilengkapi dengan pendingin (heat sink) untuk
menyerap panas yang dihasilkan pada saat rangkaain dimmer lampu PIJAR ini bekerja.
Nah berikut ini merupakan rangkaian dari Dimmer :
TRIAC atau Triode for Alternating Current (Trioda untuk arus bolak-balik) adalah sebuah komponen
elektronik yang kira-kira ekivalen dengan dua SCR yang disambungkan antiparalel dan kaki gerbangnya
disambungkan bersama. Nama lain TRIAC adalah Bidirectional Triode Thyristor. Ini menunjukkan saklar
dua arah yang dapat mengalirkan arus listrik ke kedua arah ketika dipicu (dihidupkan). Ini dapat dipicu
baik dengan tegangan positif atau pun negatif pada elektrode gerbang. Sekali dipicu, komponen ini akan
terus menghantarkan sampai arus yang mengalir lebih rendah dari arus genggamnya, misal pada akhir
paruh siklus dari arus bolak-balik. Hal tersebut membuat TRIAC sangat cocok untuk mengendalikan
tegangan AC, memungkinkan pengendalian arus yang sangat tinggi dengan arus kendali yang sangat
rendah.
1.2 OPTOCOPLER
Optocoupler dibentuk dari penggabungan sebuah sumber cahaya dengan fototransistor. Dioda cahaya
sebagai sumber cahaya dipasang langsung dengan sumber tegangan. Keluaran dari sumber cahaya akan
berbanding lurus dengan tegangan masukan pada dioda cahaya. Optocoupler atau optoisolator
merupakan paket elektronik murni, jalur cahaya didalamnya yakni infra merah tertutup dalam sebuah
paket. Ini menyebabkan transfer energi listrik dalam satu arah, dari infra merah ke fotodetektor, sambil
mempertahankan isolasi listrik. Fungsi optocoupler pada umumnya selain sebagai sensor (dengan
kemasan tertentu) digunakan pula pada rangkaian listrik sebagai isolasi dari rangkaian kendali dan
rangkaian tegangan tinggi (daya).
1.3 RESISTOR
Resitor adalah komponen elektronik dua kutub yang befungsi untuk menahan arus listrik, nilai tegangan
terhadap resistansi berbanding terbalik dengan arus yang mengalir, berdasarkan hukum Ohm. Resistor
merupakan komponen pasif.
1.4 KAPASITOR
Kapasitor juga disebut sebagai kondensator adalah suatu alat yang dapat menyimpan energi di dalam
medan listrik, dengan cara mengumpulkan ketidakseimbangan internal dari muatan listrik. Kondensator
memiliki satuan yang disebut Farad dari nama Michael Faraday. Kondensator juga dikenal sebagai
"kapasitor", namun kata "kondensator" masih dipakai hingga saat ini. Kondensator bipolar mempunyai dua
kaki dan dua kutub yaitu positif dan negatif serta memiliki cairan elektrolit dan biasanya berbentuk tabung.
Sedangkan jenis yang satunya lagi disebut nonpolar tidak mempunyai kutub positif atau negatif pada
kakinya, kebanyakan berbentuk bulat pipih berwarna coklat, merah, hijau dan lainnya seperti tablet atau
kancing baju.
1.5 KIPROK
Kiprok dalam rangkaian ini berfungsi menggantikan dioda bridge yaitu untuk regulator tegangan agar tetap
stabil 12 Volt. Kiprok ang digunakan mempunyai kekuatan 2 Ampere karena trafo yang digunakan
berkekuatan 1 ampere sehingga agar rangkaian aman, penyusun menggunakan kiprok yang berkekuatan
2 ampere. Untuk membuat penyearah pada power supply, di pasaran banyak terjual dioda bridge. Dioda
ini adalah dioda silicon yang dirangkai menjadi suatu bridge dan dikemas menjadi satu kesatuan
komponen. Di pasaran terjual berbagai bentuk dioda bridge dengan berbagai macam kapasitasnya.
Ukuran dioda bridge yang utama adalah voltage dan ampere maksimumnya.