Anda di halaman 1dari 7

MATERI LEADER TIMER DAN COUNTER

Mata Pelajaran : Sistem Kontrol Terprogram


Jurusan : Teknik Otomasi Industri
Sekolah : SMK N 2 Depok
Kelas : XII
Hari/Tanggal : Senin/ 9 Agustus 2021

A. Pengertian
a. Timer, pewaktu (delay) yang dapat diatur pada PLC memiliki teknologi solid state
sehingga mempunyai kecermatan dan kecepatan yang lebih baik dibandingkan
dengan relay konvensional.
b. Counter (pencacah), counter PLC dapat sebagai pencacah naik maupun pencacah
turun dimana tergantung pada nilai yang dimasukkan dalam fungsi counter
tersebut. Untuk pencacah naik (up-conter), pencacah dimulai dari 0 dan kemudian
ditambah 1 pada masing-masing pulsa on dari masukan pencacah. Ketika nilai
setting-nya telah tercapai, maka keluaran akan ter energize. Pengaktifan
masukan reset akan mengakibatkan pencacah akan kembali ke nilai awal yaitu 0
dan juga akan mereset keluaran pencacah. Pada pengoperasian pencacah turun
(down-counter) dimulai dari nilai setting-nya dan ketika telah mencapai nilai 0
maka akan mengaktifkan keluaran pencacah
B. Prinsip Kerja Timer dan Counter
Timer dan counter memiliki prinsip kerja yang sama, jika suatu kondisi telah
terpenuhi, maka eksekusi akan dilakukan. Perlu diperhatikan, TC number untuk
instruksi timer dan counter. Dalam sebuah program, masing-masing timer dan counter
harus didefinisikan denan TC number yang berbeda. Sebagai contohnya, jika TIM000
telah dipakai maka jangan memakai CNT000, pakailah misalnya CNT001.
a. Timer

Instruksi TIM berfungsi sebagai ON-Delay/operasi waktu tunda dengan


penghitungan waktu mundur. Ketika kondisi eksekusinya terpenuhi, maka
timer akan melakukan penghitungan waktu dari nilai SV (setting value )
menuju nol dengan resolusi waktu 0,1 detik. Format penulisan functionnya
TIM000 #40 (TIM alamat setting value) jika menginginkan timer mundur 4
detik maka tulislah #40 karena resolusi waktunya adalah 0,1 detik. Contoh
penggunaan timer adalah membuat sistem motor bekerja secara bergantian atau
berurutan secara otomatis.
i. Cara kerja timer :
1. Timer bekerja jika timer coil mendapat logika 1 dari inputnya.
2. Timer akan menghitung sampai preset value dan kontak timer akan
aktif.
3. Timer akan mati (kembali ke nilai awal) jika inputnya dimatikan.
ii. Timer On Delay
Timer on‐delay (TON) : timer hidup setelah suatu periode waktu tunda
yang telah ditetapkan.
Contoh pengendalian beban dengan on delay :

Ketika beban distart, beban tidak langsung bekerja tetapi


menunggu beberapa saat (sesuai dengan setting waktu pada timer)
beban baru akan bekerja. Untuk ledder diagram pengendalian beban
dengan on delay berarti beban akan diaktifkan dari kontak timer
dimana kontak timer ini akan bekerja setelah settingan waktu pada
timer menghitung mundur ke angka 0 (nol).

Cara kerja :
Ketika tombol on (input 000.00) ditekan, IR 001.00 akan
bekerja dan kontak IR 001.00 aktif sebagai kontak pengunci. Dengan
aktifnya IR 001.00, timer 001‐pun bekerja. Selanjutnya kontak timer
001 ini akan mengaktifkan output 010.00 saat setelah timer 001
menghitung mundur waktu selama 5 detik.

iii. Timer Off Delay


Timer off‐delay (TOFF): timer berada dalam keadaan hidup selama
periode waktu yang telah ditetapkan dan kemudian mati
Contoh pengendalian beban dengan off delay:

Pada prinsipnya pengendalian beban dengan off delay hampir


sama halnya dengan pengendalian beban dengan on delay. Keduanya
menggunakan fungsi timer untuk mengatur keadaan beban.
Perbedaannya, pada on delay fungsi timer bekerja bersamaan dengan
beban tidak aktif (seting waktu beban tidak aktif) sedangkan pada off
delay fungsi timer bekerja bersamaan dengan beban aktif (seting waktu
beban aktif).

Cara kerja :
Ketika tombol on (input 000.00) ditekan, IR 001.00 akan
bekerja dan kontak IR 001.00 aktif sebagai kontak pengunci. Dengan
aktifnya IR 001.00, timer 001-pun bekerja. Selanjutnya kontak timer
001 ini akan mengaktifkan output 010.00 saat setelah timer 001
menghitung mundur waktu selama 5.
b. Counter

Counter (pencacah), counter PLC dapat sebagai pencacah naik maupun


pencacah turun dimana tergantung pada nilai yang dimasukkan dalam fungsi
counter tersebut. Untuk pencacah naik (up-conter), pencacah dimulai dari 0 dan
kemudian ditambah 1 pada masing-masing pulsa on dari masukan pencacah.
Ketika nilai setting-nya telah tercapai, maka keluaran akan ter-energize.
Pengaktifan masukan reset akan mengakibatkan pencacah akan kembali ke nilai
awal yaitu 0 dan juga akan mereset keluaran pencacah. Pada pengoperasian
pencacah turun (down-counter) dimulai dari nilai setting-nya dan ketika telah
mencapai nilai 0 maka akan mengaktifkan keluaran pencacah.
Counter pada PLC memiliki dua masukan yaitu ‘Count Pulse‘ dan
‘Reset‘ serta memilki dua parameter yaitu ‘Counter Number’ dan ‘Set Value’.
Counter Number diisi dengan nomor pencacah, untuk CPM2A terdapat 226
lokasi. Set Value diisi dengan nilai cacahan (min 0, max 9999). Counter akan
mencacah turun dari nilai Set Value hingga 0 setiap perubahan kondisi count
pulse dari OFF ke ON. Dan akan mereset nilai Set Value bila Reset berubah dari
OFF ke ON. Counter tidak akan mencacah bila Reset masih dalam kondisi ON.
Fungsi counter yaitu menghitung banyaknya/jumlah kejadian tertentu. Misal :
Menghitung jumlah baran untuk persortiran, pengepakan, dll.
i. Cara kerja counter :
1. Counter coil akan aktid dan menghitung jika input pulsa berubah
dari 0 ke 1(rising edge).
2. Counter coil akan mati dan nilai kembali ke 0 jika input reset
diaktifkan.
3. Besar nilai yang akan dihitung counter ditunjukan pada preset
value.
4. Ketika nilai counter mencapai preset value kontak counter akan
aktif.

ii. Reversible Counter

Perintah CNT atau CNTR adalah perintah menghitung pulsa yang


masuk / counter. Bedanya CNT menghitung pulsa yang masuk secara
mundur atau sekali saja, tetapi untuk CNTR menghitung pulsa yang
masuk bisa maju dan mundur, yaitu setelah hitungan selesai CNTR dari
nol sampai yang ditentukan langsung menghitung mundur sampai
menjadi nol lagi.
Banyak PLC Omron menggunakan counter yang dapat menghitung
naik dan turun, yang menggunakan instruksi CNTR (reversibel).
Contoh engendalian beban dengan fungsi counter :

Rangkaian ini biasa digunakan ditempat parkir, dimana


kapasitas tempat parkir tidak dihitung secara manual, tetapi dengan
menggunakan fungsi counter pada PLC, penghitungan jumlah
kendaraan yang masuk dan keluar dapat dilakukan secara otomatis.

Cara kerja :
Counter pada PLC akan menghitung mundur sebanyak set value
(jumlah hitungan) yang ditentukan. Bila counter mendapat sekali triger
maka set value akan berkurang satu hitungan. Dan apabila pada set
value terdapat 10 kali hitungan berarti counter akan mulai bekerja
apabila telah mendapatkan 10 kali triger. Apabila telah mencapai 0
(nol) pada set value, counter akan terus on, kecuali kita mereset counter
tersebut. Apabila counter direset, maka hitungannya (set value) akan
kembali ke posisi awal (misalnya 10)

---END---

Anda mungkin juga menyukai