NRP : 10311700010036
KONVERTER
Konverter adalah alat elektronika yang dapat mengkonverensi arus ouput DC atau AC
gampangnya dapat merubah nilai arus output. Misalkan saja pada suatu rangkaian kita
membutuhkan arus DC 12v serta input 14 seperti ini kita membutuhkan konverter.
Fungsi Konverter
Untuk fungsi konverter kita ambil contoh saja arus genset jika kita langsung menaruh
arus genset pada lampu atau beban lainnya pasti akan cepat rusak karena arus dari genset
tidak stabil jika kita menggunakan konverter pada rangkaian sebelum beban maka arus nya
akan stabil misalnya arus genset 110v namun tidak stabil kita ingin merubahnya menjadi 24v
taruh rangkaian setelah genset agar aman.
Macam-macam Konverter
Secara garis besar, konverter DC ke DC dibagi menjadi 2 macam, yaitu tipe linier dan tipe
peralihan (switching). Jenis konverter DC – DC diantaranya :
1. Buck Converter, menurunkan tegangan;
2. Boost Converter, menaikkan tegangan;
3. Buck – Boost Converter, menurunkan dan menaikkan tegangan;
4. Flyback (Polaritas dengan outputnya dibalik).
Konverter DC – DC jenis Buck
Analisis riak arus keluaran diperlukan untuk bisa mendesain filter keluaran konverter DC-
DC.Dari persamaan di bawah ini, terlihat bahwa untuk mendapatkan riak arus keluaran
konverter buck yang kecil, diperlukan tapis induktor (L) yang nilainya akan semakin kecil
dengan meningkatkan frekuensi penyaklaran. Riak arus keluaran konverter DC-DC
akan bernilai maksimum apabila konverter bekerja pada duty cycle (d) = 0,5.
Duty cycle adalah perbandingan waktu hidup
(konduksi) dengan total periode dari switching.
Rangkaian ini memakai switch yang berupa
semikonduktor, yang namanya switch dia bekerja
hidup dan mati secara periodik, atau dapat kita
katakan adalah ada periode on, ada periode off. 1
periode (T) adalah, waktu yang dibutukan oleh switch
untuk 1 kali on dan 1 kali off. Duty cycle ini
berfungsi sebagai konstanta pengali tegangan output
yang dihasilkan pada design DC to DC converter.
Analisis riak arus buck :
Konverter DC – DC jenis Boost
Gambar rangkain
konverter DC – DC
tipe boost
Boost-converter adalah
konverter penaik tegangan DC ke level
yang lebih tinggi. Ia merupakan bentuk power-supply yang diperlukan ketika tegangan yang
dibutuhkan oleh suatu perangkat atau rangkaian elektronik lebih tinggi dari tegangan suplai
yang tersedia. Sebagaimana buck-converter, boost-converter juga menerapkan sistem SMPS.
Menaikkan tegangan DC ke level yang lebih tinggi tidak dapat dilakukan oleh power-supply
sistem linier, itulah sebabnya istilah “DC-DC up-converter” (penaik tegangan DC) hanya
identik dengan boost-converter yang menerapkan sistem SMPS ini. Konverter ini banyak
dimanfaatkan untuk aplikasi pembangkit listrik tenaga surya dan turbin angin.
Skema konverter jenis ini dapat dilihat pada gambar diatas, dimana komponen utamanya
terdiri atas MOSFET, dioda, induktor, dan kapasitor. Jika saklar MOSFET pada kondisi
tertutup, arus akan mengalir ke induktor sehingga menyebabkan energi yang tersimpan di
induktor naik. Saat saklar MOSFET terbuka, arus induktor ini akan mengalir menuju beban
melewati dioda sehingga energi yang tersimpan di induktor akan turun.
Rasio antara tegangan keluaran dan tegangan masukan konverter sebanding dengan rasio
antara periode penyaklaran dan waktu pembukaan saklar. Keunggulan dari
konverter boost adalah mampu menghasilkan arus masukan yang kontiniu. Karena arus
masukan konverter dapat dijaga kontinu, pada saat konverter ini diserikan dengan penyearah
dioda, konverter ini tidak menimbulkan harmonisa pada arus sumber penyearah
dioda. Atau dengan kata lain, arus sumber mempunyai bentuk gelombang mendekati
sinusoidal dengan faktor daya sama dengan satu.
Berikut adalah Persamaan umum Boost :
Inverter (pembalik) adalah alat yang dipakai untuk mengubah daya arus searah (DC)
menjadi daya arus bolak-balik yang tegangan dan frekuensinya dapat diatur. Jadi inverter
adalah alat untuk mengubah sistem tegangan DC ke tegangan AC. Lebih spesifik lagi, fungsi
inverter adalah mengubah tegangan masukan DC menjadi tegangan keluaran AC yang
simetris dengan amplitudo dan frekuensi tertentu. Tegangan keluarannya dapat merupakan
tegangan tetap maupun tegangan variabel dengan frekuensi tetap ataupun variabel pula.
Pada prakteknya, lebih banyak diperlukan inverter dengan amplitudo dan frekuensi
tetap. Inverter terdiri dari beberapa sirkuit penting yaitu sirkuit converter (yang berfungsi
untuk mengubah daya komersial menjadi dc serta menghilangkan ripple atau kerut yang
terjadi pada arus ini) serta sirkuit inverter (yang berfungsi untuk mengubah arus searah
menjadi bolak-balik dengan frekuensi yang dapat diatur-atur). Inverter juga memiliki sebuah
sirkuit pengontrol. Inverter biasanya menggunakan rangkaian modulasi lebar pulsa (pulse
width modulation–PWM). Inverter juga dapat dibedakan dengan cara pengaturan
tegangannya, yaitu :
1. Jika yang diatur tegangan input konstan disebut Voltage Fed Inverter (VFI),
2. Jika yang diatur arus input konstan disebut Current Fed Inverter (CFI), dan
3. Jika tegangan input yang diatur disebut Variable dc linked inverter.
Pada konverter buck tegangan mula – mula (V1) sebesar 200 Volt, dengan rangkaian
konverter buck tersebut tegangan turun menjadi 100 Volt.
Pada konverter boost tegangan awal (V3) sebesar 100 Volt, dengan rangkaian konverter
boost tegangan naik menjadi 400 Volt.
3. Converter Inverter (Konverter DC – AC)
Pada inverter Vin DC 12 Volt frekuensinya linier, setelah diberi rangkaian inverter menjadi
frekuensi sinusoidal.