RANGKAIANRANGKAIAN
DIODA
Kelompok 4
Haryati
Nur Rifni Isma
Maya Andriani
Muh. Afdhal
Hendra Saputra
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis penjatkan kehadirat Allah swt, atas rahmat-Nya maka
penulis
dapat
menyelesaikan
penyusunan
makalah
yang
berjudul
RANGKAIAN-RANGKAIAN DIODA.
Penulisan makalah adalah merupakan salah satu tugas dan persyaratan
untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Elektronika di Universitas Negeri
Makassar.
Dalam Penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangankekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan
kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua
pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah
ini.
Dalam penulisan makalah ini penulis mengucapkan terima kasih kepada
pihak-pihak yang membantu dalam proses penyelesaian makalah.
Makassar, 20 Maret
2012
Penulis
RANGKAIAN-RANGKAIAN DIODA
Sebagian besar rangkaian elektronika membutuhkan tegangan DC
untuk dapat bekerja dengan baik. Karena tegangan jala-jala adalah
tegangan AC, maka yang harus dilakukan terlebih dahulu dalam setiap
peralatan elektronika adalah mengubah tegangan AC ke tegangan DC
A. GELOMBANG SINUS
Gelombang sinus adalah sinyal listrik yang paling dasar. Sinyal ini sering
digunakan, misalnya untuk menguji rangkaian-rangkaian elektronika.
Sinyal-sinyal yang rumit dapat diungkapkan sebagai hasil superposisi dari
beberapa gelombang sinus. Dan besaran-besaran dalam gelombang sinus
dibutuhkan dalam pembahasan mengenai rangkaian-rangkaian dioda.
NILAI PUNCAK
Perhatikan gelombang yang ditunjukkan oleh gambar 1.1 berikut:
Dimana
(pers. 1.1)
= tegangan sesaat
Vp = tegangan puncak
Perhatikan bagaimana tegangan itu naik dari nol ke maksimum pada 90,
turun ke nol pada 180, mencapai maksimum negatif pada 270, dan
kembali ke nol pada 360.
Tebel berikut menunjukkan nilai-nilai sesaat yang harus diketahui. Karena
sifat simetri dari gelombang sinus dapat dengan mudah diperkirakan pada
nilai-nilai 120, 150, 180, 210, dan seterusnya. Jika nilai-nilai tersebut
diketahui maka hampir semua nilai di titik-titik tersebut sepanjang
gelombang sinus dapat diperkirakan.
Tabel nilai-nilai gelombang sinus
30
0,5 Vp
45
0,707 Vp
60
0,866 Vp
90
Vp
nilai
maksimum
yang
dapat
dicapainya.
Gelombang
sinus
(pers. 1.2)
Untuk gelombang sinus pada Gambar 1.1, nilai puncak ke puncak adalah:
Vpp=Vp Vp=2 Vp
Dengan kata lain, nilai puncak ke puncak gelombang sinus adalah dua kali
nilai puncaknya. Bila nilai puncak gelombang sinus 18 V, maka nilai
puncak ke puncaknya 36 V.
NILAI AKAR RATA-RATA KUADRAT (RMS)
Jika suatu tegangan sinusoida (sama dengan gelombang sinus) dilakukan
pada sebuah tahanan, maka ia akan menghasilkan arus sinusoida yang
sefasa melalui tahanan. Perkalian tegangan sesaat dan arus sesaat
menghasilkan daya siklus sesaat, yang bila dirata-ratakan dalam satu
siklus menghasilkan pembuangan daya rata-rata. Dengan kata lain,
tahanan itu mengeluarkan sejumlah panas yang tetap, seakan-akan ada
tegangan DC yang dilakukan padanya.
Nilai RMS (Root Mean Square = akar rata-rata kuadrat) suatu gelombang
sinus yang disebut juga nilai efektif atau nilai panas, ditetapkan pada
tegangan DC yang menghasilkan sejumlah panas yang sama dengan yang
dihasilkan tegangan gelombang sinus. Pada mata pelajaran dasar telah
ditunjukkan bahwa :
Vrms=0,707 Vp
(pers. 1.3)
sebagai 115 Vac, dengan Vac adalah singkatan dari Volt AC. ). Dengan
pers. 1.1 kita dapat menghitung nilai puncaknya sebagai berikut:
115 V =0,707Vp
Atau
Vp=
115 V
=163 V
0,707
B. TRANSFORMATOR
puluhan
Ampere,
tergantung
dari
ukuran
pemutus
rangkaiannya.
PENURUNAN TEGANGAN
Beberapa
peralatan
elektronika
mengandung
sebuah
transformator
pada
dinding,
penyemat
pasak
daya,
yang
ditengah
V 2 N2
=
V 1 N1
(pers. 1.4)
Dimana:
V1
V2
N1
N2
V2
1
=
115 V 9
Atau
V 2=
115 V
=12,8Vrms
9
Tegangan yang lebih rendah ini jauh lebih aman bila dibandingkan dengan
155Vrms
dan
semikonduktor.
biasanya
Lagipula,
digunakan
transformator
pada
rangkaian-rangkaian
mengasingkan
beban
(yaitu
(pers. 1.5)
Atau
I 1=
1,5 A
=0,167 A rms
9
ideal
karena
menimbulkan
belitan-belitannya
kehilangan
daya.
mempunyai
Lagipula,
inti
resistansi
yang
yang
berlapis-lapis
lagi.
Karena
kehilangan
daya
yang
tak
diinginkan
ini,
Misalnya,
F25X
adalah
transformator
industri
dengan
penting
yang
harus
diperhatikantentang
penyearah
setengah
V 2( puncak )
(pers. 1.6)
12,6 V
=17,8 V
0,707
merata-ratakan
nilai-nilai
gelombang
sinus
yang
telah
disearahkan.
BATAS KEMAMPUAN ARUS DIODA
Dengan persamaan 1.6, kita dapat menghitung tegangan beban rata-rata
atau tegangan beban dc. Jika resistansi beban diketahui arus beban ratarata Idc dapat dihitung. Karena penyearah setengah gelombang adalah
rangakaian satu simpal, arus dioda dc sama dengan arus beban dc. Pada
lembaran data, Idc biasanya dicantumkan sebagai
salah satu hal yang patut diperhatikan seorang perancang adalah batas
kemampuan
I0
I0-nya
disearahkan (0,566 A)
PUNCAK TEGANGAN BALIK
Gambar 1.4 menunjukkan penyearah setengah gelombang pada saat
tegangan sekundernya mencapai maksimum puncak negatif. Diodanya
digelapkan untuk menunjukkan bahwa ia tidak menghantar. Karena dioda
itu mengalami prategangan-balik, maka tak ada tegangan beban. Agar
sesuai dengan hukum tegangan kirchoff, semua tegangan sekunder
melintas pada dioda harus nampak seperti yang ditunjukkan oleh gambar
tersebut. Maksimum tegangan balik ini disebut tegangan puncak balik
(PIV), singkatan dari Peak Inverse Voltage. Agar tidak dadal, puncak
tegangan balik ini harus lebih rendah daripada batas kemampuan PIV
dioda. Misalnya, bila puncak tegangan baliknya 75 V. Maka diodanya
membutuhkan batas kemampuan PIV yang lebih besar daripada 75 V.
polaritas yang sama. Hal ini disebabkan karena arus mengalir melalui
tahanan beban dari arah yang sama tanpa memperlihatkan dioda mana
yang menghantar. Jadi, tegangan beban berbentuk sinyal gelombang
penuh yang disearahkan seperti terlihat dalam gambar 1.5 b.
PENGARUH SAMBUNGAN TENGAH (CENTERTAP) PADA BELITAN SEKUNDER
Penyearah gelombang penuh seperti dua penyearah gelombang-setengah
yang saling membelakang dengan satu penyearah menangani setengah
siklus pertama dan yang lainnya menangani setengah siklus yang kedua.
Karena adanya sambungan tengah pada belitan sekunder, masing-masing
rangkaian dioda hanya menerima setengah tegangan sekunder. Bila dioda
dianggap sempurna, ini berarti bahwa puncak tegangan keluar yang
disearahkan adalah:
Vout ( puncak )=0,5 V 2 ( puncak )
(pers. 1.7)
TEGANGAN RATA-RATA
Nilai rata-rata atau nilai dc dari keluaran gelombang penuh yang
disearahkan
adalah
dua
kali
keluaran
setengah
gelombang
yang
(pers. 1.8)
2 Vout( puncak )
tegangan
yang
mendorong
masing-masing
rangkaian
dioda
hanya
Gambar 1.5 b menunjukkan nilai puncak dan nilai rata-rata dari tegangan
sekunder yang besarnya 12,6 V ac.
BATAS KEMAMPUAN ARUS DIODA
Bila diberi tegangan beban 5,66 volt dan resistansi beban 10 , maka
arus beban dc-nya :
Idc=
5,66V
10 = 0,566 A
I0
sedikit lebih besar dari pada setengah arus beban dc, atau 0,283 A.
dua
titik
yang
sama
atau
sepadan
pada
gelombang
yang
berarti bahwa
frekuensi keluarnya
sama
dengan
setengah
siklus
negatif
dari
tegangan
masukannya.
sekunder
mencapai
nilai
positif
maksimumnya.
Jika
kita
dioda
yang
di
atas.
Bila
persamaan
itu
diselesaikan,
kita
E. PENYEARAH JEMBATAN
(pers. 1. 9)
PERBANDINGAN
Rangakaian-rangakain yang dibahas sebelumnya disebut dengan
penyearah rata-rata karena keluaran dc-nya sama dengan nilai rata-rata
gelombang sinus yang disearahkan.
Setengah
Gelombang
Jembatan
Banyaknya dioda
Puncak tegangan
gelombang
1
V2 puncak
penuh
2
0,5V2 (puncak)
4
V2 (puncak)
keluar
Tegangan keluar dc
0,318 Vout
0,636 Vout
0,636Vout
Arus dioda dc
Puncak tegangan
(puncak)
Idc
V2(puncak)
(puncak)
0,5 Idc
V2 (puncak)
(puncak)
0,5 Idc
V2 (puncak)
2fin
0,45 V2 (rms)
2fin
0,9 V2 (rms)
balik
Frekuensi riak
fin
Tegangan keluar dc
0,45 V2 (rms)
PENYEARAH JEMBATAN YANG DIKEMAS
tegangan
beban
hampir
merupakan
tegangan
dc
yang
Q
V
Bentuk lainnya:
V=
Q
C
Q1
C
Q2
C
V 1V 2=
Q1Q2
C
Untuk mendapatkan sesuatu yang praktis dari hal ini, kita bagi kedua
sisinya dengan waktu pembuangan :
V 1V 2
Q 1Q 2
=
T 1T 2 C(T 1T 2)
Bila tetapan waktunya jauh lebihg besar daripada perioda riak, waktu
pembuangan T1-T2 mendekati T, yaitu periode riak adalah sebagai
berikut:
V 1V 2 Q1Q2
=
T
CT
Kedua tegangan hampir tetap, arus beban juga hampir tetap dan
persamaan tadi disederhanakan menjadi:
V 1V 2 I
=
T
C
Untuk memperoleh rumus tegangan riak yang terakhir kita nyatakan V1V2 dengan Vrip (ripple=riak), yaitu riak puncak ke puncak. Selanjutnya
frekuensi riak f sama dengan kebalikan dar perioda riak T. Dengan
mengingat hal ini, kita dapat menulis:
Vrip=
I
fC
Dimana:
Vrip = tegangan riak ke puncak
T = tegangan beban DC
f = frekuensi riak
C = kapasitansi
SEBUAH CONTOH
Anggaplah arus beban dc mendekati 10 mA dan kapasitansi 470 F.
Anggap kita menggunakan penyearah jembatan dan frekuensi jala-jala
60Hz. Riak puncak ke puncak yang berasal dari penapis kapasitor masuk
adalah :
Vrip=
10 mA
=0,177 V
120 Hz x 470 F
Vrip
2
(pers. 1.12)
1,5 V
=14,25 V
2
I0
jembatan harus memiliki batas kemampuan I0 lebih besar daripada Idc /2,
yaitu setengah arus beban dc.
Akhirnya kita dapat menjumlah tegangan-tegangan untuk simpal kiri
(simpal yang melibatkan simpul A) untuk memperoleh :
PIV +0V 2 ( puncak )=0
Atau
PIV =V 2 ( puncak )
Jadi batas kemampuan PIV setiap dioda pada jembatan harus lebih besar
daripada puncak tegangan sekunder.
PERBANDINGAN
Tabel berikut mengikhtisarkan gagasan-gagasan pokok mengenai nilainilai dioda yang ideal dengan riak yang diabaikan dan berguna sebagai
titik awal dalam perbaikan dan perancangan. Data-data pada tabel adalah
ideal karena pengaruh riak dan tegangan jatuh dioda diabaikan. Kedua hal
ini akan mengurangi sedikit tegangan beban dc. Jika anda sedang bekerja
dengan penyearah tegangan rendah, anda akan menginginkan jawaban
sebagai berikut: kurangilah tegangan beban dc pada penyearah setengah
gelombang penuh dengan 0,6 sampai 0,7 V; kurangilah tegangan beban
dc pada penyearah jembatan dengan 1,2 sampai 1,4 V.
Setengah
gelombang
Gelombang
penuh
Jembatan
V2(puncak)
0,51 V2
(puncak)
V2 (puncak)
Idc
0,5 Idc
0,5 Idc
Puncak
tegangan balik
2V2(puncak)
V2 (puncak)
V2(puncak)
Frekuensi riak
fin
2fin
2fin
1,41V2(rms)
0,707 V2(rms)
1,41 V2(rms)
Jumlah dioda
Tegangan keluar
dc
Arus dioda dc
Tegangan keluar
dc
V 2 ( puncak )
Rth
(pers. 1.13)
17,8V
=11,9 A
1,5
Arus ini mulai turun segera setelah kapasitor dimuati. Namun, jika
kapasitornya terlalu besar, arus sentaknya masih tinggi selama beberapa
saat dan dapat merusakkan dioda. Berikut ini adalah sesuatu yang
memberikan pemahaman lebih mendalam lagi mengenai masalah ini.
Tegangan sekunder mempunyai perioda:
1
1
T= =
=16,7 ms
f 60 Hz
Untuk tahun Thevenin 1, kapasitor bernilai 1000F menghasilkan
tetapan 1ms. Artinya kapasitor dapat dimuati dalam beberapa mil detik,
yaitu sebagian kecil dari satu siklus. Ini biasanya belum cukup lama untuk
merusakkan dioda.
Bila kapasitasnya lebih besar daripada 1000F, tetapan waktunya menjadi
amat lama, dan diperlukan beberapa siklus untuk membuat kapasitor
terisi penuh. Jika arus sentaknya terlalu tinggi, kerusakan dioda dapat
dengan mudah terjadi, demikian juga kapasitornya dapat rusak karena
panas dan pembentukan gas dielektrolit.
LEMBARAN-LEMBARAN DATA
Lembaran-lembaran data mencantumkan batas kemampuan menahan
arus sentak sebagai Isurge. IFM (surge) , IFSMdan sebagainya. Anda harus
membaca huruf cetak yang halus di sini karena batas kemampuan ini
tergantung dari jumlah siklus yang dibutuhkan untuk memuati kapasitor
penapis. Misalnya, batas kemampuan arus sentak dari 1N4001 adalah 30A
untuk 1 siklus, 24A untuk 2 siklus, 18A untuk 4 siklus, sdan selanjutnya.
Sebagian besar rancangan akan mengisi kapasitor penapis dalam
sebagian kecil siklus, nyatanya, bila kapasitor penapis dalam sebagian
kecil siklus, nyatanya, bila kapasitor penapis bernilai kurang dari 1000F,
kapasitor biasanya dimuati dalam waktu kurang dari 1 siklus.
PETUNJUK-PETUNJUK PERANCANGAN
Anggaplah anda sedang merancang rangkaian penyearah dengan penapis
kapasitor masukan. Anda dapat memilih kapasitansi yang akan
Vr0,7
If
Dimana:
rB = resistansi fisik
VF = resistansi maju
IF = arus maju
PEMECAHAN KESULITAN
sebuah
penyearah
yang
menggerakkan
penapis
kapasitor
mengambang
untuk
mengukur
tegangan
sekunder
(daerah
pengukuran ac). VOM yang sama (daerah pengukuran dc) dapat juga
digunakan untuk mengukur tegangan beban dc. Perbandingan dc ke ac
penyearah rata-rata nilai ideal atau paling tidak mendekati. Kalau tidak
maka
amatilah
tegangan
beban
dc-nya
dengan
osiloskop,
untuk
daripada
10%,
tergantung
dari
rancangannya).
Selanjutnya,
G.PENAPIS RC DAN LC
Dengan aturan 10% kita mendapatkan tegangan beban dc dengan riak
puncak ke puncak sekitar 10%. Sebelum tahun 1970-an, penapis-penapis
pasif diselipkan di antara kapasitor penapis dan beban untuk mengurangi
riak sampai kurang dari 1%. Gagasan keseluruhannya ialah untuk
mendapatkan tegangan dc yang hampir sempurna, sama dengan yang
anda peroleh dari battery.
PENAPIS RC
Gambar 1.11 a menunjukkan dua penapis RC di antar kapasitor
masukandan tahanan beban. Dengan rancangan yang seksama, pada
frekuensi riak, R jauh lebih besar daripada Xc. Sehingga, tegangan riak
menurun melintas tahanan seri dan bukan melintas tahanan beban.
Lazimnya, R paling tidak 10 kali nilai Xc, artinya setiap bagian meredam
(mengurangi) riak dengan unsur paling sedikit 10 kali. Kekurangan utama
dari penapis RC ialah hilangnya tegangan dc melintas setiap R. Ini berarti
bahwa RC hanya cocok untuk beban-beban ringan (arus beban yang kecil
atau resistansi beban yang besar)
PENAPIS LC
Bila arus tahanan besar, penapis LC pada gambar 1.11 b merupakan
susunan yang lebih baik digunakan daripada penapis RC. Sekali lagi,
gagasannya ialah menueunkan riak tegangan melintas bagian-bagian seri
yang dalam hal ini adalah induktor. Ini diselesaikan dengan membuat X L
jauh lebih besar daripada Xc pada frekuensi riak. Dengan cara ini, riak
dapat dikurangi. Lagipula, tegangan jatuh dc melintas induktor jauh lebih
kecil karena hanya resistansi belitan saja yang terlibat.
Penapis LC pernah cukup terkenal. Sekarang, ia tidak terpakai lagi dalam
catu daya yang lazim karena ukuran induktor yang besar dan harganya
yang mahal. Untuk catu daya tegangan rendah, penapis LC telah diganti
oleh pengatur tegangan IC, yaitu penapis aktif yang mengurangi riak dan
menjaga agar tegangan dc akhirnya tetap.