Anda di halaman 1dari 17

Rangkaian

Polyphase
KELOMPOK VII

1. Ahmad Affandi {5202431004}


2. Putri Adzania {5202431005}
3. Riski Hidayat {5202131005}

KELAS PTE-A
Menu
Materi A Materi D
Pembangkitan Polyphase Arus Line dan Fase
 
Materi B
KESIMPULAN
Arus Listrik 3 Phase
Materi C
Tegangan Listrik 3 Phase
SARAN

Tujuan dari pembuatan makalah ini untuk


menganalisis bagaimana bentuk-bentuk
Arus Listrik beserta juga macam-
macamnya dan untuk Memenuhi Tugas
dari guru matakuliah Rangkaian Listrik.
 
Materi 1
Materi A

1. Sistem polifase 2. Jumlah fase 3. Motor 4. Urutan fase yang


lebih tinggi
1. Sistem polifase adalah alat pendistribusian daya listrik arus bolak-balik (AC) di mana transfer daya
konstan selama setiap siklus listrik. Fase AC mengacu pada nilai offset fase (dalam derajat) antara AC di
beberapa kabel konduksi; fase juga dapat mengacu pada terminal dan konduktor yang sesuai, seperti
pada kode warna. Sistem polifase memiliki tiga atau lebih konduktor listrik berenergi yang membawa arus
bolak-balik dengan fase yang ditentukan antara gelombang tegangan di setiap konduktor; untuk tegangan tiga
fase, sudut fase adalah 120 ° atau 2π /3 radian. Sistem polifase sangat berguna untuk mentransmisikan daya
ke motor listrik yang mengandalkan arus bolak-balik untuk berputar. 
2. Jumlah fase
Pada masa-masa awal tenaga listrik komersial, beberapa instalasi menggunakan
sistem dua fase empat kawat untuk motor. Keuntungan utama dari ini adalah bahwa
konfigurasi belitan sama seperti untuk motor start kapasitor fase tunggal dan, dengan
menggunakan sistem empat kawat, secara konseptual fase tersebut independen dan mudah
dianalisis dengan alat matematika yang tersedia pada saat itu.
Sistem dua fase juga dapat diimplementasikan dengan menggunakan tiga kabel (dua
"panas" ditambah satu netral). Namun hal ini menyebabkan asimetri; penurunan tegangan
pada netral membuat fasa tidak terpisah tepat 90 derajat.
Sistem dua fase telah diganti dengan sistem //tiga fase. Suplai dua fase dengan 90
derajat antar fase dapat diturunkan dari sistem tiga fase menggunakan transformator yang
terhubung dengan Scott .
Sistem polifase harus menyediakan arah rotasi fasa yang ditentukan, sehingga tegangan
bayangan cermin tidak dihitung terhadap urutan fasa. Sebuah sistem 3-kawat dengan dua
konduktor fase terpisah 180 derajat masih hanya satu fase. Sistem seperti itu terkadang
digambarkan sebagai fase terbagi.
3. Motor

Daya polifase sangat berguna pada motor AC, seperti motor induksi, yang


menghasilkan medan magnet yang berputar . Ketika suplai tiga fase atau lebih menyelesaikan
satu siklus penuh, medan magnet motor dua kutub per fase telah berputar 360 ° dalam ruang
fisik; motor dengan lebih dari dua kutub per fase membutuhkan lebih banyak siklus catu daya
untuk menyelesaikan satu revolusi fisik medan magnet dan motor ini berjalan lebih lambat.
Motor induksi yang menggunakan medan magnet berputar diciptakan secara independen
oleh Galileo Ferraris dan Nikola Tesla dan dikembangkan dalam bentuk tiga fase oleh Mikhail
Dolivo-Dobrovolsky pada tahun 1889.Sebelumnya semua motor komersial adalah DC,
dengan komutator mahal , sikat dengan perawatan tinggi dan karakteristik yang tidak sesuai
untuk operasi pada jaringan arus bolak-balik. Motor polifase mudah dibuat, dapat menyala
sendiri dan memiliki sedikit getaran dibandingkan dengan motor fase tunggal.

4. Urutan fase yang lebih tinggi


Setelah daya polifase tersedia, itu dapat diubah ke sejumlah fasa yang diinginkan
dengan pengaturan transformator yang sesuai. Jadi, kebutuhan untuk lebih dari tiga fase
tidak biasa, tetapi nomor fase yang lebih tinggi dari tiga telah digunakan antara 1992 dan
1995, New York State Electric & Gas mengoperasikan 1,5 mil yang diubah dari jalur transmisi
3 fase 115KV sirkuit ganda menjadi jalur transmisi 6 fase 93KV. Hasil utama adalah bahwa
secara ekonomi menguntungkan untuk mengoperasikan saluran 3-fase 115KV sirkuit ganda
yang ada sebagai saluran 6-fase untuk jarak yang lebih besar dari 23-28 mil.
2. Jumlah fase
Pada masa-masa awal tenaga listrik komersial, beberapa instalasi menggunakan
sistem dua fase empat kawat untuk motor. Keuntungan utama dari ini adalah bahwa
konfigurasi belitan sama seperti untuk motor start kapasitor fase tunggal dan, dengan
menggunakan sistem empat kawat, secara konseptual fase tersebut independen dan mudah
dianalisis dengan alat matematika yang tersedia pada saat itu.
Sistem dua fase juga dapat diimplementasikan dengan menggunakan tiga kabel (dua
"panas" ditambah satu netral). Namun hal ini menyebabkan asimetri; penurunan tegangan
pada netral membuat fasa tidak terpisah tepat 90 derajat.
Sistem dua fase telah diganti dengan sistem //tiga fase. Suplai dua fase dengan 90
derajat antar fase dapat diturunkan dari sistem tiga fase menggunakan transformator yang
terhubung dengan Scott .
Sistem polifase harus menyediakan arah rotasi fasa yang ditentukan, sehingga tegangan
bayangan cermin tidak dihitung terhadap urutan fasa. Sebuah sistem 3-kawat dengan dua
konduktor fase terpisah 180 derajat masih hanya satu fase. Sistem seperti itu terkadang
digambarkan sebagai fase terbagi.
Materi 2
Materi B
Arus Listrik 3 Phase

 
Listrik 3 Phase adalah jaringan listrik yang
menggunakan tiga kawat Phase (R,S,T) dan satu kawat
neutral (N) atau sering dibilang kawat ground. Menurut
istilah Listrik 3 Phase terdiri dari 3 kabel bertegangan listrik
dan 1 kabel neutral. Umumnya listrik 3 Phase bertegangan
380 volt yang banyak digunakan Industri atau pabrik.
Listrik 3 fasa adalah listrik AC (Alternating Current) yang
menggunakan 3 kawat penghantar yang mempunyai
tegangan pada masing-masing Phasenya sama, tetapi
berbeda dalam sudut curvenya sebesar 120 derajat.
Listrik 3 fasa adalah listrik AC (Alternating Current) yang menggunakan
3 kawat penghantar yang mempunyai tegangan pada masing-masing
Phasenya sama, tetapi berbeda dalam sudut curvenya sebesar 120 derajat.

Ada 2 macam tegangan listrik yang dikenal dalam sistem 3 phase ini, yaitu :
 Tegangan antar phase (Vpp : voltage phase to phase atau ada juga yang
menggunakan istilah Voltage line to line)
 Tegangan phase ke neutral (Vpn : Voltage phase to neutral atau Voltage
line to neutral).
 
3 Phase / 3 Fasa Untuk memenuhi kebutuhan dalam suplai daya listrik,
sistem 1 phase dikembangkan menjadi 3 phase. Sistem ini menggunakan 3
gelombang sinusoidal yang mempunyai perbedaan sudut phase masing-
masing 120 derajat. Berikut adalah gambaran mengenai gelombangnya.
Materi 3
Materi C
Tegangan Listrik 3 Phase
Yang dimaksud 3 phase/380 V dalam ilmu pelistrikan tegangan listrik adalah tegangan listrik AC
sebesar 380 V, yang mempunyai 3 phase tegangan. Sebut saja , tegangan phase 1 = R, tegangan phase 2
= S dan tegangan phase 3 = T.
Tegangan sebesar 380 V tersebut adalah beda tegangan antar phase, baik tegangan R terhadap
tegangan S, tegangan S terhadap tegangan T maupun tegangan R terhadap T, Jika tegangan R, S
maupun T diukur dengan Volt meter terhadap 0, maka beda tegangan nya adalah 220 V.

Mengapa tegangan antar phase sebesar 380 V, penjelasan adalah sebagai berikut :

Tegangan AC bisa digambarkan sebagai gamabar grafik sinusoidal/ fungssi sinus tegangan V terhadap
waktu t ( detik . Fungsi tegangan terhadap waktu adalah ; V = Vmax sin Wt, W dibaca omega , dimana
W = 2. pi. f ,

f : adalah frekuensi tegangan AC

Satu perioda gelombang sinusoidal adalah 1 panjang gelombang yang terdiri dari 2 amplitudo atau
fungsi sinus 0 sampai 2 pi rad. 3 phase dalam 1 perioda , berarti ada 3 gelombang sinus dalam satu
perioda atau 2 pi dibagi 6 amplitudo atau pi/3 radian. pi/3 radian ini yang disebut beda phase antara R
dan S , S dan T

 
Materi 4
Materi D
Arus Line dan Fase
`   Penghantar yang kesatu sebagai kawat phase (L) dan yang kedua sebagai kawat
neutral (N). Umumnya listrik 1 phase bertegangan 220-240 volt yang digunakan banyak
orang. 
Biasanya listrik 1 phase digunakan untuk listrik perumahan, namun listrik PLN di
jalanan itu memiliki 3 phase, tetapi yang masuk ke rumah kita hanya 1 phase karena kita
tidak memerlukan daya besar dan untuk peralatan dirumah kita hanya menggunakan listik
1 phase dengan 220-240 volt.
 
Misalnya yang ke rumah kita adalah Phase R, tetangga kita mungkin Phase S, dan tetangga
yang lain Phase T.
 
Listrik 3 Phase adalah jaringan listrik yang menggunakan tiga kawat Phase (R,S,T) dan
satu kawat neutral (N) atau sering dibilang kawat ground. Menurut istilah Listrik 3 Phase
terdiri dari 3 kabel bertegangan listrik dan 1 kabel neutral. Umumnya listrik 3 Phase
bertegangan 380 volt yang banyak digunakan Industri atau pabrik.
A. KESIMPULAN
Sistem polifase adalah alat pendistribusian daya listrik arus bolak-balik (AC) di mana transfer
daya konstan selama setiap siklus listrik. Fase AC mengacu pada nilai offset fase (dalam
derajat) antara AC di beberapa kabel konduksi; fase juga dapat mengacu pada terminal dan
konduktor yang sesuai, seperti pada kode warna . Sistem polifase memiliki tiga atau lebih 
konduktor listrik berenergi yang membawa arus bolak-balik dengan fase yang ditentukan
antara gelombang tegangan di setiap konduktor; untuk tegangan tiga fase, sudut fase adalah
120 ° atau 2π / 3 radian. Sistem polifase sangat berguna untuk mentransmisikan daya ke 
motor listrik yang mengandalkan arus bolak-balik untuk berputar

B. SARAN
Setelah pembuatan makalah ini selesai, penulis memberikan saran agar meningkatkan
sumber daya alam agar meningkatkan kinerja sistematika elektronika yang berkaitan dengan
sistem digitan dan analog, maupun rangkaian-rangkaiannya.
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai