Anda di halaman 1dari 4

CRITICAL BOOK REVIEW

DASAR ELEKTRONIKA

(Richard Blocker, Dipl. Phys.)

Nama Mahasiswa : Dani Betran Hutasoit

Nim : 5203131023

Dosen Pengampu : Prof. Dr. Paningkat Siburian, M.Pd.

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2020
A.IDENTITAS BUKU
1. Judul buku : Dasar Elektronika
2. Penulis : Richard Blocker, Dipl. Phys.
3. Penerbit : Andi
4. Tahun terbit : 2003
5. Kota terbit : Yogyakarta
6. Halaman yang dikritik: 1-275 halaman

Bab ini terdiri dari 18 bab,yang terdiri dari:


1. Pendahuluan
2. Dasar-Dasar Fisika
3. Sifat dari Beberapa Komponen Elektronik
4. Pembedaan Bentuk Voltase dan Arus
5. Teori Rangkaian
6. Kapasitas dan Induktansi
7. Teori Semi Konduktor
8. Transistor
9. Transistor Sebagai Sakelar
10. Pokok Khusus Mengenai Penguat
11. Dasar Mengenai Penguat Operasional
12. Penguat Operasional (Lanjutan)
13. Transistor Efek Medan
14. Umpan Balik Negatif
15. Osilasi
16. Sumber Daya
17. Pendingin
18. Elektronika Digital
B RINGKASAN BUKU

1.PENDAHULUAN

Manusia tidak bisa melihat, merasa, mencium atau menyadari keberadaan listrik dengan inderanya, baik
untuk muatan rrnupun untuk medan listriknya. Oleh sebab itu baru pada akhir abad ke l8 hal-hal
mengenai listrik diteliti. Sekarang ini listrik telah menjadi sesuatu yang sangat penting dalam kehidupan
sehari-hari untuk digunakan sebagai sumber tenaga, misalnya untuk lampu, mesin listrik, telpon, alat-
alat listrik, radio, dan komputer. Pada awal abad ini pemakaian listrik dalam berbagai bidang kehidupan
mulai berkembang dengan pesat, apalagi setelah transistor ditemukan. Dengan ditemukannya transistor
maka jalan untuk pengembangan elektronika menjadi terbuka dan sampai sekarang teknik
semikonduktor yang dipakai dalam transistor masih terus berkembang sehingga menghasilkan
elektronika yang semakin canggih, semakin kecil dan semakin murah. Inti dari semua alat elektronik
masih tetap, yaitu transistor-transistor, walaupun sekarang sudah ada IC yang merupakan rangkaian
kompleks dengan banyak hansistor dalam satu IC. Kita akan mulai dengan mempelajari dasar-dasar fisika
mengenai voltase, arus dan daya listrik terlebih dahulu, kemudian mengenal beberapa komponen
elektronika yang sering digunakan dan kemudian mempelajari beberapa prinsip dasar rangkaian
elekhonika. Selanjutnya kita akan mempelajari semikonduktor, fungsi dioda dan transistor secara rinci
sampai akhirnya ke rangkaian yang lebih kompleks.

2.Dasar-Dasar Fisika

2.1. Dasar Tentang Arus dan Voltase


2.1.1. Muatan dan Medan Listrik Dalam eksperimen sederhana kita bisa melihat adanya muatan listrik:
Kalau kita menggosok suatu batang plastik dengan wol, maka satu jenis muatan akan timbul pada
batang plastik. Kalau kaca digosok dengan sutra, maka muatan yang berlawanan akan timbul pada kaca.
Jumlah muatan yang timbul dapat dilihat lewat Elektroskop, ditunjukkan dengan naiknya jarum.
Terdapat dua jenis muatan, yang satu disebut muatan positif dan yang satunya disebut muatan negatif.
Antara dua muatan terdapat gaya elektrostatik F sesuai dengan rumus berikut: n- 1 Q,Qr i t --; '-;-'- (2.1)
4ltEo r' r di mana: ee : konstanta dielektrik hampa udara Qt, Qz : besar dari muatan pertama dan
muatan kedua r : jarak antara kedua muatan tersebut.
2.1.2. Voltase dalam Satu Loop (dalam Rangkaian Seri)
Jumlah voltase dalam lingkaran tertutup selalu nol. Hal ini,juga berlaku
untuksetiaprangkaianelektronihyangmanamedanlistrikdiarahkandidalam
sambunganau,to*po,'.n.rutuu"aip-.rhatikanbahwadalamsambungankabel atau kawat tidak terdapat
perbedaan potensial (voltase), maka jelas bahwa voltase pada komponen ialam lingkaran tertutup jika
dij-umlatrkan 'ak3n menjadi nol. Satu contoh aiplrlihatkan ialam gambir- 2.4. Jumlah nol hanya bisa
didapatkan t utuo ,.*uu turnUut'u" nol aiau kalau ada minimal satu tambahan yang negatif. Voltase yang
negatif terdapat pada sumber tegangan seperti baterai 'ui"J.u.i a"ya. Maka denlan iduttyu sumber
tegangan jumlah nol' V, +V, +V, +Vo =g bisa didapatkan dengan voltase-voltase yang. berbeda dari nol'
berarti ada arus yurrg *.rrgut". o"f i" gambar 2-'4 dianggap bahya komponen 1
merupakansumbe.t.gu,gun.Kalauv-oltasedihitungdalamlingkarantertutup,voltase dari sumber tegarrgan
harus dihitung ke arah yang sama- dengan' arah yang dipakai untuk menghi*^g ""f*t ya'ig tatn
Sebenarnya voltase pada catu daya berlawanan u.uh a"rrgu;'u.J p*ut' ioltase yunc qlp.u\ui dalam
penjumlahan' sehingga voltase padi catu daya dihitung negatii' Hal ini bisa juga dipandang dengan cara
yang lain: terdapaisumber tegangin sebesar Vs.dimana Zr dihitung positif, dan jumlah dari voltase pada
komponen lain harus sebesar VpPandatgan ini pada umumnya drpakai aan iidak bertentangan dengan
hukum di atas (bahwa hasil penjumlahan harus nol), hanya cara minghitung arah dibalikkan kalau
terdaPat sumber tegangan: Vr+Vr+V3+Va=0e-V,=Vz+Vt+Va' Q5) Seandainya terdapat sumber tegangan
dengan voltase sebesar lOV berarti terdapat uoltut" Zr : -10Y (2'5) dibaca sbb': -lOV+ Vr+V,+Vt =0 el}Y
=Vz+V'+Vo Q'6)

2.1.3. Arus Listrik" Daya Listrik Muatan listrik yang bergerak kita sebut sebagai arus listrik. Besar
dari arus listrik didefinisikan.sebagai banyaknya muatan yang lewat suatu tempat per satuan
waktu. Arus listrik dinyatakan dengan lambang / dan satuarnya adaiah Ampere, disingkat
dengan A. Maka definisi arus listrik dapat dirumuskan sebagai: Komp. I (Sumber tegangan) /
Dasar Elektronika t=9 I (2.8) (2.e) Dengan definisi (2.4) dan (2.8) terdapat besar daya listrik P
yang dikerjakan kepada muatan-muatan yang mengalir antara dua tempat yang mana antara
kedua tempat itu terdapat voltase ,/: p =w =v'Q =y., tt

Anda mungkin juga menyukai