Anda di halaman 1dari 20

KONVERSI DAYA

Erna Alimudin, S.T., M.Eng.


Program Studi Teknik Elektronika
Politeknik Negeri Cilacap
Elektronika Daya

Elektronika daya merupakan aplikasi dari


elektronika solid state (rangkaian
semikonduktor) untuk kontrol dan konversi
tenaga listrik.
Ruang Lingkup
Elektronika Daya
(secara khusus)

• Konverter DC-ke-DC (Chopper)


• Konverter AC-ke-DC (Penyearah)
• Konverter DC-ke-AC (Inverter)
• Konverter AC-ke-AC (Regulator)
Ruang Lingkup
Elektronika Daya
(secara khusus)

Gambar 1. Aliran Daya


Konversi Daya

Ada empat tipe konversi daya atau ada empat jenis


pemanfaatan energi yang berbeda-beda dari Gambar 1.
Pertama, dari listrik PLN 220 V melalui penyearah yang
mengubah listrik AC menjadi listrik DC yang dibebani motor DC.
Kedua,mobil dengan sumber akumulator 12 V dengan inverter
yang mengubah listrik DC menjadi listrik AC dihasilkan tegangan
AC 220 V dibebani PC.
Ketiga, dari sumber PLN 220 V dengan AC Konverter diubah
tegangannya menjadi 180 V untuk menyalakan lampu.
Keempat, dari sumber akumulator truk 24 V dengan DC
converter diubah tegangan 12 V untuk pesawat CB transmitter.
Konversi Daya

Daya masukan Daya keluaran


Konverterdaya Beban

Pengukuran
Pengukuran
Pengendali

Acuan
Gambar 2. Diagram Konversi Daya
Gambar 3.
Pemanfaatan
energi listrik
Pada Gambar 3 dijelaskan ada empat converter
daya yang terbagi dalam empat kuadran.
Kuadran 1 disebut penyearah, fungsinya
menyearahkan listrik arus bolak-balik menjadi
listrik arus searah, Energi mengalir dari sistem
listrik AC satu arah ke sistem DC. Contoh listrik
AC 220 V/50 Hz diturunkan melewati trafo
menjadi 12 V AC dn kemudian disearahkan oleh
dioda menjadi tegangan DC 12 V.
Kuadran 3 disebut inverter, yaitu mengubah
listrik arus searah menjadi listrik arus bolak-balik
pada tegangan dan frekuensi yang dapat diatur.
Contoh listrik DC 12 V dari akumulator dengan
perangkat inverter diubah menjadi listrik
tegangan AC 220 V, frekuensi 50 Hz.
Kuadran 4 disebut AC-AC konverter, yaitu
pengatur tegangan AC (tegangan berubah,
frekuensi konstan) dan cycloconverter (tegangan
dan frekuensi dapat diatur).
Gambar 4. Diagram Blok Konverter Daya
Konverter Sinyal dan Daya
Konverter Sinyal dan Daya

Konverter daya berbeda dengan konverter


sinyal. Perbedaan utama dari kedua konverter
ini yaitu masalah efisiensi, di mana efisiensi di
konverter daya memegang kunci pokok yang
harus diperhatikan jika kita ingin membuat
konverter daya. Selain itu, di konverter daya kita
menggunakan semua komponen pasif (resistor,
kapasitor, dan induktor) sebagai sumber energi.
Sedangkan di konverter sinyal hanya
menggunakan resistor dan kapasitor saja.
Konverter Sinyal dan Daya

Gambar 5. Perbandingan Konverter Sinyal dan Daya


R1
Rv
Io Vi Io
Vi
R2 Vo
Ro Vo
Ro

Gambar 6. RegulatorTegangan
Jika kita lihat rangkaian di atas maka rangkaian
ini akan mempunyai efisiensi yang rendah
disebabkan karena banyak energi terbuang pada
resistor pembagi tegangannya. Tetapi di
rangkaian ini mempunyai keunggulan dengan
tidak adanya riak-riak yang timbul akibat proses
pensaklaran pada sisi masukan dan keluaran.
Jika kita ganti dengan rangkaian switching
regulator maka rangkaian ini akan mempunyai
efisiensi yang tinggi karena dalam melakukan
perubahan, amplitude tegangan tidak
menggunakan resistor sebagai medianya, tetapi
menggunakan proses pensaklaran. Tetapi
dengan proses pensaklaran ini akan
menimnbulkan riak-riak pada sisi masukan dan
keluaran, seperti terlihat pada Gambar 7.
Ts
Vi
Ii Io Vo TON

Vi Vo Load Io
0

Ii
0

Gambar 7. Switching Regulator


Perbandingan antara keduanya dapat dilihat di
bawah ini :

Power Density Efisiensi


Linear Power Suply <0.12 W/cm3 <40%
SMPS <6 W/cm3 >95%
Contoh Aplikasi Elektronika Daya
Solar Cells

DC/DC DC/DC

Energy Storages
Fuel Cells
Exhaust

Fuel
DC/DC
AC/DC
Fuel
Cells

BUS DC
Fuel Cells Modules
Micro Hydro Electric Power

Generatr DC/AC

Utilitas

AC/DC

DC/AC

AC Loads
Thank You!
Erna Alimudin

Anda mungkin juga menyukai