Komponen Elektronika
Disusun oleh :
2017
i
PRAKATA
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
dengan ini kami panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah Transistor BJT,
UJT, Dan FET ini.
Adapun makalah ini dibuat dengan banyak pertimbangan dan referensi yang
dipertimbangkan baik-baik sehingga proses pembuatan makalah ini dapat dibilang cukup
lancar. Oleh sebab itu, kami juga ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini.
Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dari makalah dapat bermanfaat.. Selain
itu, kritik dan saran dari Anda kami tunggu untuk makalah yang lebih baik lagi.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
Prakata ............................................................................................................................... i
Pendahuluan ...................................................................................................................... 1
Pembahasan ....................................................................................................................... 2
Penutup .............................................................................................................................. 16
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Sesuai dengan permasalahan yang dikemukakan, maka tujuan penulisan
makalah ini adalah sebagai berikut:
Page |1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.1 Pengertian
Untuk dapat membedakan kedua jenis tersebut, dapat kita lihat dari
bentuk arah panah yang terdapat pada kaki emitornya. Pada transistor PNP
arah panah akan mengarah ke dalam, sedangkan pada transistor NPN arah
Page |2
panahnya akan mengarah ke luar. Saat ini transistor telah mengalami banyak
perkembangan, karena sekarang ini transistor sudah dapat kita gunakan
sebagai memory dan dapat memproses sebuah getaran listrik dalam dunia
prosesor komputer.
2.1.2 Fungsi
2.1.3 Kontruksi
Page |3
2.1.4 Bahan
2.2.1 Pengertian
Field Effect Transistor atau FET memiliki fungsi yang hampir sama
dengan Transistor bipolar pada umumnya. Perbedaannya adalah pada
pengendalian arus Outputnya. Arus Output (IC) pada Transistor Bipolar
dikendalikan oleh arus Input (IB) sedangkan Arus Output (ID) pada FET
dikendalikan oleh Tegangan Input (VG) FET. Jadi perlu diperhatikan
bahwa perbedaan yang paling utama antara Transistor Bipolar (NPN &
PNP) dengan Field Effect Transistor (FET) adalah terletak pada
pengendalinya (Bipolar menggunakan Arus sedangkan FET menggunakan
Tegangan).
Page |4
Effect Transistor (FET) atau Transistor Efek Medan ini diciptakan dan
dipatenkan oleh Julius Edgar Lilienfeld pada tahun 1926 dan juga oleh
Oscar Hell di tahun 1934.
2.1.2 Jenis-jenis
Pada dasarnya terdapat dua jenis klasifikasi utama pada Field Effect
Transistor atau FET ini, kedua jenis tersebut diantaranya adalah JFET
(Junction Field Effect Transistor) dan MOSFET (Metal Oxide
Semiconduction Field Effect Transistor).
Cara Kerja JFET pada prinsipnya seperti kran air yang mengatur
aliran air pada pipa. Elektron atau Hole akan mengalir dari Terminal
Source (S) ke Terminal Drain (D). Arus pada Outputnya yaitu Arus
Drain (ID) akan sama dengan Arus Inputnya yaitu Arus Source (IS).
Prinsip kerja tersebut sama dengan prinsip kerja sebuah pipa air di
rumah kita dengan asumsi tidak ada kebocoran pada pipa air kita.
Page |5
atau kanalnya. JFET tipe N-Channel (Kanal N) terbuat dari bahan
Semikonduktor tipe N dan P-Channel (Kanal P) yang terbuat dari
Semikonduktor tipe P.
a. JFET Kanal – N
Gate atau Gerbang pada JFET jenis Kanal-N ini terdiri dari bahan
semikonduktor tipe P. Bagian lain yang terbuat dari Semikonduktor tipe
P pada JFET Kanal-N ini adalah bagian yang disebut
dengan Subtrate yaitu bagian yang membentuk batas di sisi saluran
berlawanan Gerbang (G).
b. JFET Kanal – P
Page |6
Saluran pada JFET jenis Kanal-P terbuat dari Semikonduktor tipe P.
Mayoritas pembawa muatannya adalah Hole. Bagian Gate atau Gerbang
(G) dan Subtrate-nya terbuat dari bahan Semikonduktor tipe N.
Page |7
a. MOSFET Tipe – N
b. MOSFET Tipe – P
Page |8
operasi cerat-ke-sumber antara 200-3000 V. MOSFET daya masih merupakan
peranti pilihan utama untuk tegangan cerat-ke-sumber antara 1-200 V.
6. FREDFET (Fast Reverse/Recovery Epitaxial Diode FET, FET Dioda
Epitaksial Cepat Balik/Pulih) adalah sebuah FET yang didesain khusus untuk
memberikan kecepatan pemulihan (pematian) yang sangat cepat dari dioda
badan.
7. ISFET (Ion-Sensitive FET, FET Sensitif-Ion) digunakan untuk mengukur
konsentrasi ion pada larutan, ketika konsentrasi ion (seperti pH) berubah, arus
yang mengalir melalui transistor juga berubah.
8. DNAFET adalah FET khusus yang berfungsi sebagai sebuah biosensor,
dengan menggunakan gerbang yang dibuat dari molekul salah satu
helai DNA untuk mendeteksi helaian DNA yang cocok.
Page |9
8.3 Unijunction Transistor (UJT)
8.3.1 Pengertian
UJT (Uni Junction Transistor) merupakan piranti semikonduktor yang
dikenal sebagai dioda berbasis ganda (double base diode). Sama halnya
dengan dioda, UJT bekerja dengan prinsip junction atau sambungan yang
terbentuk dari interaksi (konduksi) hole dengan elektron antara bahan
semikonduktor tipe P dan N. Pembeda UJT dari dioda ialah komposisi bahan
semikonduktor penyusunnya, dimana penyusun pada UJT terdiri dari sebuah
batang semikonduktor tipe N berdoping rendah (resistansi tinggi, disebut
dengan N channel) dan bahan tipe P berdoping tinggi dalam bagian yang
kecil, ditumbukkan di salah satu sisinya (disebut dengan P+).
Bagian P mempunyai satu terminal yang disebut emitor dan pada semikonduktor
tipe P (channel) terdapat dua terminal yaitu B1 dan B2. B1 dan B2 disebut basis.
P a g e | 10
Terdapatnya dua terminal basis pada UJT menyebabkan UJT dikenal sebagai double
base diode (diode berbasis ganda).
Simbol pada UJT hampir mirip dengan FET (Field Effect Transistor),
pembedanya ada pada gate yangtidak berupa panah lurus tetapi berupa panah miring
pada UJT dan tidak disebut gate tetapi emitor,kedua terminal lainnya pada UJT
disebut basis (B1 dan B2) tetapi pada FET disebut dengan source dan drain
Pada konstruksi UJT telah diketahui bahwa konstruksi UJT seperti dioda dengan
dua buah basis, yakni terdiri dari sebuah batang tipe N terdoping ringan dengan
sebuah bagian kecil tipe P terdoping berat yang tergabung didalamnya. Rangkaian
ekuivalen sederhana dari piranti UJT ditunjukkan pada Gambar 3.
P a g e | 11
di dekat terminal emitor (mewakili P-N junction) yang terhubung ke titik pusat kedua
resistor. Emitor P-N junction mempunyai posisi yang telah ditentukan dalam channel
selama proses pembuatan device dan tidak dapat diubah-ubah keberadaannya.
Resisntansi RB1 terletak di antara E (emitor) dan terminal B1 dan RB2 terletak
di antara E dan terminal B2. Seperti pada posisi fisiknya, persimpangan P-N lebih dekat
dengan terminal B2 daripada terminal B1 sehingga nilai resistansi RB2 akan lebih kecil
dibandingkan dengan RB1. Pada bagian bawah (RB1) dinyatakan dengan resistor
variabel dikarenakan nilai resistansi akan berubah ketika beroperasinya device,
bergantung dari bias antara emitor dengan basis.
Pada umumnya Uni Junction Transistor atau UJT ini digunakan pada beberapa aplikasi
rangkaian elektronika seperti berikut ini :
P a g e | 12
Dari contoh rangkaian oscilator relaksasi diatas rangkaian RC terdiri atas R1
dan C1 . Titik sambungan rangkaian RC dihubungkan dengan emitor dari UJT. UJT
tidak akan berkonduksi sampai pada harga tegangan tertentu yang dicapai pada
pengisian kapasitor. Saat terjadi konduksi sambungan E-B1 menjadi beresistansi
rendah. Ini memberikan proses pengosongan C dengan resistansi rendah. Arus hanya
mengalir lewat R3 saat UJT berkonduksi. Pada rangkaian ini sebagai R3 adalah
speaker.
Pada saat pertama kali diberi catu daya, osilator UJT dalam kondisi tidak
berkonduksi sehingga titik sambungan RC E- B1 mendapat bias mundur. Dalam waktu
singkat muatan pada C1 akan terpenuhi (dalam hal ini ukuran waktu adalah R*C ).
Dengan termuatinya C1 akan menyebabkan sambungan E- B1 menjadi konduktif atau
memiliki resistansi rendah. Selanjutnya terjadi pengosoangan C1 lewat sambungan E-
B1 yang memiliki resistansi rendah. Ini akan menghilangkan bias maju pada emitor.
UJT selanjutnya menjadi tidak berkonduksi dan C1 mulai terisi kembali melalui R1 dan
proses ini secara kontinu akan berulang.
Osilator UJT dipakai untuk aplikasi yang memerlukan tegangan dengan waktu
kenaikan (rise time) lambat dan waktu jatuh (fall time) cepat. Sambungan E- B1 dari
UJT memiliki keluaran tipe ini. Antara B1 dan “ground” pada UJT menghasilkan pulsa
yang tajam (spike pulse). Keluaran tipe ini biasanya digunakan untuk rangkaian
pengatur waktu dan rangkaian penghitung. Sebagai kesimpulan osilator UJT sangat
stabil dan akurat untuk konstanta waktu satu atau lebih rendah.
P a g e | 13
2.4. Perbedaan Masing-masing Transistor
Transistor jenis BJT (NPN dan PNP) dan UJT (FET dan MOSFET) memiliki
cara kerja yang sama, namun dengan karakteristik yang berbeda. Berikut ini beberapa
perbedaan antara Transistor BJT dan UJT (FET)
P a g e | 14
2.5. Cara Mengukur Transistor
P a g e | 15
b) Cara Mengukur Transistor NPN dengan Multimeter Analog
Atur Posisi Saklar pada Posisi OHM (Ω) x1k atau x10k
Hubungkan Probe Hitam pada Terminal Basis (B) dan Probe Merah
pada Terminal Emitor (E), Jika jarum bergerak ke kanan menunjukan
nilai tertentu, berarti Transistor tersebut dalam kondisi baik
Pindahkan Probe Merah pada Terminal Kolektor (C), jika jarum
bergerak ke kanan menunjukan nilai tertentu, berarti Transistor
tersebut dalam kondisi baik.
P a g e | 16
Hubungkan Probe Hitam pada Terminal Basis (B) dan Probe Merah
pada Terminal Emitor (E), Jika Display Multimeter menunjukan nilai
Voltage tertentu, berarti Transistor tersebut dalam kondisi baik
Pindahkan Probe Merah pada Terminal Kolektor (C), jika Display
Multimeter nilai Voltage tertentu, berarti Transistor tersebut dalam
kondisi baik.
d) Cara Mengukur Transistor NPN dengan Multimeter Digital
Atur Posisi Saklar pada Posisi Dioda
Hubungkan Probe Merah pada Terminal Basis (B) dan Probe Hitam
pada Terminal Emitor (E), Jika Display Multimeter menunjukan nilai
Voltage tertentu, berarti Transistor tersebut dalam kondisi baik
Pindahkan Probe Hitam pada Terminal Kolektor (C), jika Display
Multimeter menunjukan nilai Voltage tertentu, berarti Transistor
tersebut dalam kondisi baik.
e) Cara Mengukur resistansi termasuk mengecek kondisi baik/rusak pada
UJT
P a g e | 17
Hubungkan lagi Probe Merah (+) Multimeter pada Terminal Basis2 (B2) UJT.
Hubungkan lagi Probe Hitam (-) Multimeter pada Terminal Basis1 (B1) UJT.
Layar Multimeter akan menunjukan nilai Resistansi yang tinggi, yaitu sekitar
4kΩ hingga 10kΩ. Kondisi tersebut menandakan UJT dalam keadaan baik.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Transistor merupakan komponen yang dipakai sebagai penguat arus, saklar, penstab
il tegangan, modulasi sinyal, dll. yang termasuk kepada komponen aktif yang
menggunakan aliran elektron sebagai prinsip kerjanya didalam bahan. Sebuah
transistor memiliki tiga daerah doped yaitu daerah emitter, daerah basis dan daerah
disebut kolektor dengan cara kerja dari resistorpun berbeda-beda, tergantung dari tipe
atau jenisnya.Cara kerja Bipolar Junction Transistor adalah menggunakan dua
polaritas pembawa muatan: elektron dan lubang, untuk membawa arus listrik.
Sedangkan Field-Effect Transistor adalah hanya menggunakan satu jenis pembawa
muatan (elektron atau hole, tergantung dari tipe FET).
P a g e | 18
Daftar Pustaka
Go, Caang. 2016. beberapa perbedaan antara Transistor BJT dan UJT (FET).
(Online). http://www.elektronikabersama.web.id/2012/04/beberapa-
perbadaan-transistor-bjt-dan. (Diunduh 20 Desember 2017).
P a g e | 19