Anda di halaman 1dari 14

OSILATOR HARTLEY

Angga Widi Hosana (110534431004), Seftian Indriani (110534406882)


Jurusan Teknik Elektro Universitas Negeri Malang

ABSTRAK
Osilator Hartley adalah osilator elektronik sirkuit yang menggunakan induktor
dan kapasitor secara paralel untuk menentukan frekuensi. Osilator Hartley
memiliki fitur yaitu umpan balik yang diperlukan untuk osilasi diambil dari keran
pada kumparan, atau persimpangan dari dua kumparan secara seri.
Kata kunci : Osilator Hartley, induktor, frekuensi, osilator.

A. TUJUAN
1. Mahasiswa dapat memahami cara kerja rangkaian pembangkit gelombang
listrik sinus
2. Mahasiswa dapat menjelaskan prinsip kerja osilator hartley
3. Mahasiswa dapat menghitung frekuensi resonansi osilator hartley
4. Mahasiswa dapat menentukan kelas penguat osilator Hartley

B. DASAR TEORI
1. Osilator
Osilator adalah suatu rangkaian yang menghasilkan keluaran yang
amplitudonya berubah-ubah secara periodik dengan waktu. Keluarannya bisa
berupa gelombang sinusoida, gelombang persegi, gelombang pulsa, gelombang
segitiga atau gelombang gigi gergaji.
- Teori rangkaian
Osilator bisa dibangun dengan menggunakan beberapa teknik dasar, yaitu:
a. Menggunakan komponen-komponen yang memperlihatkan karakteristik
resistansi negatif, dan lazimnya menggunakan dioda terobosan dan UJT.
b. Menggunakan umpan balik positif pada penguat. Umpanbalik positif
menguatkan desah internal yang terdapat pada penguat. Jika keluaran
penguat sefasa dengan masukkannya, osilasi akan terjadi.

- Topologi kalang osilator sinus


Banyak rangkaian yang dapat dipakai untuk membangkitkan gelombang
sinus. Dan yang paling populer adalah Osilator Clapp,Osilator
Colpitt,Osilator kristal, dan jembatan Wien. Setiap tipe mempunyai
keuntungan khusus dan daerah penerapan masing-masing.

- Persyaratan osilator sinus


Persyaratan utama bagi osilator sinus adalah:
a. Frekuensi spesifik yang dapat dicapai
b. Amplitudo keluaran
c. Kemantapan frekuensi
d. Kemurnian keluaran, yaitu perbandingan banyaknya cacat harmonik
dalam bentuk gelombang keluaran.

Amplitudo yang benar dan cacat yang sedikit dapat diperoleh dengan
mengendalikan penguatan penguat sedemikian rupa sehingga tepat cukup
untuk mengganti kerugian-kerugian dalam kalang penentu frekuensi. Dalam
beberapa penerapan, kemantapan frekuensi menjadi prioritas. Perubahan-
perubahan dalam frekuensi keluaran dapat disebabkan oleh beberapa faktor.
Untuk jangka panjang, hanyutan harga komponen dan parameter karena
penuaan menjadi sebab utama. Perubahan jangka pendek dara disebabkan
oleh:
a. Variasi beban, hal ini dapat dikurangi dengan menggunakan penguat
penyangga pada keluaran.
b. Pencatu daya, perubahan-perubahan dalam tegangan pencatu daya akan
mengubah parameter-parameter dalam kalang, pencatu daya dimantapkan
menyelesaikan masalah ini.

Perubahan harga komponen karena suhu, hal ini terutama


memengaruhi komponen penentu frekuensi. Semua komponen pasif
berubah harganya karena suhu OSILATOR.

Dalam suatu osilator, suatu resistansi negatif diberikan untuk


kompensasi kehilangan-kehilangan (kebocoran) dalam rangkaian. Dalam
osilator umpan-balik, umpan-balik positif dari luar cukup untuk membuat
perolehan keseluruhan menjadi tidak terhingga dan memberikan resistansi
negatif yang diperlukanuntuk menanggulangi peredaman alami dari osilator.
Dalam osilator resistansi negatif terjadi umpan-balik positif dalam dan
berperan menghasilkan resistansi negatif yang diperlukan.
Dalam suatu osilator tidak ada sinyal yang diberikan dari luar. Sinyal
awal untuk menyulut (trigger) osilasi biasanya diberikan oleh tegangan
derau. Tegangan derau muncul sewaktu catu daya dihidupkan. Karena
spektrum frekuensi derau sangat lebar, osilator selalu memiliki tegangan
komponen pada frekuensi yang benar untuk bekerjanya osilator.
Osilator dapat diklasifikasikan dalam berbagai cara. Tergantung
kepada alam bentuk gelombang yang dibangkitkan, osilator dapat dibagi
menjadi dua kategori: osilator sinusoidal atau osilator harmonic dan osilator
relaksasi. Osilator sinusoidal menghasilkan bentuk gelombang sinusoidal
atau mendekati sinusoidal pada frekuensi tertentu. Osilator relaksasi
menghasilkan bentuk gelombang bukan sinusoidal seperti gelombang
segiempat dan gelombang gigi-gergaji.
Osilator dapat pula digolongkan pada alat-alat tertentu yang
menghasilkan osilasi. Pada penggolongan ini, osilator dapat merupakan
jenis resistansi negatif atau jenis umpan balik. Osilator resistansi negatif
menggunakan alat aktif yang memproses lengkung karakteristik arus
tegangan dengan kemiringan negatif dalam daerah operasinya. Dioda kanal
merupakan alat resistansi negatif yang digunakan dalam resistor. Osilator
umpan-balik sebaliknya, mempunyai penguat umpan-balik regeneratif
(positif), dimana perolehan lingkar juga diatur sedemikian sehingga
perolehan keseluruhan menjadi tidak terhingga.
Baik osilator sinusoidal maupun osilator relaksaasi dapat merupakan
jenis resistansi negatif dan jenis umpan-balik. Osilator sinusoidal jenis
umpan-balik dapat digolongkan lebih lanjut menjadi osilator LC (indktor-
kapasitor) dan RC (tahanan kapasitor).
Osilator sinusoidal kadang-kadang digolongkan menurut frekuensi
sinyal yang dihasilkan. Jadi osilator yang membangkitkan sinyal dalam
daerah frekuensi audio dikenal sebagai osilator frekuensi audio. Demikian
pula, osilator yang menghasilkan sinyal-sinyal daerah frekuensi radio
dinamakan osilator frekuensi radio, dan seterusnya.
Klasifikasi osilator didasarkan pada daerah frekuensi yang
dihasilkan:
 Osilator Frekuensi Audio (AF) beberapa hz -20 KHz
 Osilator Frekuensi Radio (RF) 20 KHz - 30MHz
 Osilator Frekuensi Sangat Tinggi (VHF) 30MHz - 300MHz
 Osilator Frekuensi Ultra Tinggi (UHF) 300MHz - 3GHz
 Osilator Gelombang Mikro 3 GHz - Beberapa GHz

Suatu osilator dapat membangkitkan bentuk gelombang pada suatu


frekuensi dalam batas beberapa siklus tiap jam sampai beberapa ratus juta
siklus tiap detik. Osilator dapat hamper secara murni menghasikan
gelombang sinusoidal dengan frekuensi tetap, ataupun gelombang yang
hanya dengan harmonic. Osilator umumnya digunakan dalam pemancar dan
penerima radio dan televise, dalam radar dan dalam berbagai sistem
komunikasi.

2. OSILATOR HARTLEY (HARTLEY OSCILLATOR)


Osilator Hartley adalah osilator elektronik sirkuit yang menggunakan
induktor dan kapasitor secara paralel untuk menentukan frekuensi. Diciptakan
pada tahun 1915 oleh insinyur Amerika Ralph Hartley, fitur yang membedakan
dari sirkuit Hartley adalah bahwa umpan balik yang diperlukan untuk osilasi
diambil dari keran pada kumparan, atau persimpangan dari dua kumparan
secara seri.

Gambar 1.1 Rangkaian Osilator Harley Pertama

- Operasi
Sebuah osilator Hartley pada dasarnya semua konfigurasi yang
menggunakan dua kumparan dihubungkan seri dan sebuah kapasitor
tunggal (lihat osilator Colpitts untuk osilator setara menggunakan dua
kapasitor dan satu koil). Meskipun tidak ada persyaratan untuk itu menjadi
mutual coupling antara dua segmen koil, sirkuit yang biasanya
diimplementasikan dengan cara ini.
- Keuntungan dari osilator Hartley meliputi:
 Frekuensi mungkin disesuaikan dengan menggunakan variabel
tunggal kapasitor
 Amplitudo output tetap konstan selama rentang frekuensi
 Baik disadap coil atau dua induktor tetap diperlukan
- Kekurangan termasuk:
Harmonic-kaya konten jika diambil dari amplifier dan tidak langsung
dari sirkuit LC.
Suatu bagian penting pada pesawat radio adalah osilator. Osilator
Hartley dapat dibuat dengan kristal atau dengan rangkaian LC yang
dirangkai secara paralel untuk menghasilkan sebuah frekuensi. Hal yang
perlu di perhatikan pada osilator hartley adalah induktansi dari dua
kumparan parsial L1 dan L2 diberikan (misalnya di simulator a),
induktansi total efektif yang menentukan frekuensi osilasi adalah
(coupling k faktor):
Lo = L1 + L2 + k

3. ALAT DAN BAHAN


1. C1,C2 = 4,7nF
2. L1,L2 = 15 mH
3. C3 = 0.1 uF
4. C4 = 100nF
5. R = 100, 10, 4.7, 3.9, 1 Kohm
6. Transistor TIP41C
7. C = 100 uF
8. C = 25 uF
4. HASIL
1. Blok Diagram

2. Prinsip Kerja Alat


Rangkaian di atas disebut oscilator hartley karena pada rangkaian
feedbacknya merupakan variable induktor dengan ground sebagai penelaahnya.
Dengan kata lain setara dengan 2 buah induktor yang tersusun seri. Kedua
induktor tersebut tersusun paralel dengan 2 kapasitor.
Saat daya DC diberikan pada rangkaian, arus mengalir dari bagian negatif
dari sumber lewat R2 ke emitor. Kolektor dan basis keduanya dihubungkan ke
bagian positif dari Vcc . Ini akan memberikan bias maju pada emitor-basis dan
bias mundur pada kolektor. Pada awalnya Ie , Ib dan Ic mengalir lewat Q1 .
Dengan Ic mengalir lewat L2, tegangan kolektor mengalami penurunan. Tegangan
ke arah negatif ini diberikan pada bagian bawah T1 oleh kapasitor C4 .
Ini mengakibatkan arus mengalir pada kumparan bawah. Elektromagnet
akan membesar di sekitar kumparan. Ini akan memotong kumparan bagian atas
dan memberikan tegangan positif mengisi kapasitor C1. Tegangan ini juga
diberikan pada Q1 melalui C2. Q1 akhirnya sampai pada titik jenuh dan
mengakibatkan tidak terjadinya perubahan pada Vc .Medan di bagian bawah T1
akan dengan cepat habis dan mengakibatkan terjadinya perubahan polaritas
tegangan pada bagian atas. Keping C1 bagian atas sekarang menjadi negatif
sedangkan bagian bawah menjadi positif.
Muatan C1 yang telah terakumulasi akan mulai pengosongan
melalui T1 melalui proses rangkaian tangki. Tegangan negatif pada bagian atas
C1 menyebabkan Q1 berubah ke negatif menuju cutoff. Selanjutnya ini akan
mengakibatkan Vc membesar dengan cepat. Tegangan ke arah positif kemudian
ditransfer ke bagian bawah T1 oleh C5 , memberikan balikan. Tegangan ini akan
tertambahkan pada tegangan C1 .Perubahan pada Vc beragsur-angsur berhenti,
dan tidak ada tegangan yang dibalikkan melalui C5. C1 telah sepenuhnya
dikosongkan. Medan magnet di bagian bawah L1 kemudian menghilang. C1
kemudian terisi lagi, dengan bagian bawah berpolaritas positif dan bagian atas
negatif. Q1 kemudian berkonduksi lagi. Proses ini akan berulang terus. Rangkaian
tangki menghasilkan gelombang kontinu dimana hilangnya isi tangki dipenuhi
lagi melalui balikan.
Pada Hartley osilator, rangkaian LC tuned dihubungkan antara kolektor
dan basis dari rangkaian penguat dengan menggunakan transistor. Emitter
dihubungkan dengan tapping point pada rangkaian LC tersebut. Feedback dari LC
sirkuit didapat dari tap tengah dari koil inductor ataupun dua inductor yang
dipasang seri.
Ketika rangkaian tersebut berosilasi, tegangan pada daerah L1 (dari
kolektor) relatif dengan Center tap, terjadi perbedaan fasa sebesar 180 derajat
antara L2 (ke base) dibandingkan L1 dan Center Tap. Pada saat frekuensi
berosilasi, impedansi dari beban kolektor menjadi resistif dan tegangan Base naik
menyebabkan pengurangan pada tegangan kolektor. Ditambahkan perbedaan fasa
pada 180 derajat yang terjadi antara base dan kolektor ditambah dengan
pergeseran fasa original dari feedback loop, menghasilkan output yang mepunyai
fasa yang benar.
Jumlah dari feedback ditentukan dari posisi tapping pada inductor. Jika
dipasang mendekati kkolektor, maka jumlah feedback meningkat, namun output
yang diambil dari kolektor dan ground berkurang dan sebaliknya. C1 dan C2
digunakan sebagai DC blocker. R1 dan R2 digunakan untuk voltage divided bias
untuk rangkaian penguatnya. Rc digunakan untuk menghasil Vce yang besar. Re
digunakan untuk mensatbilkan temperature transistor. Ce digunakan untuk by pass

3. Gambar Alat

4. Gambar Rangkaian
Gambar 1.2 Skema Rangkaian Hartley
E. Analisis Rangkaian

Gambar 1.2 Skema Rangkaian Hartley

Rangkaian di atas disebut oscilator hartley karena pada rangkaian


feedbacknya merupakan variable induktor dengan ground sebagai penelaahnya.
Dengan kata lain setara dengan 2 buah induktor yang tersusun seri. Kedua
induktor tersebut tersusun paralel dengan 2 kapasitor.
Saat daya DC diberikan pada rangkaian, arus mengalir dari bagian negatif
dari sumber lewat R2 ke emitor. Kolektor dan basis keduanya dihubungkan ke
bagian positif dari Vcc . Ini akan memberikan bias maju pada emitor-basis dan
bias mundur pada kolektor. Pada awalnya Ie , Ib dan Ic mengalir lewat Q1 .
Dengan Ic mengalir lewat L2, tegangan kolektor mengalami penurunan. Tegangan
ke arah negatif ini diberikan pada bagian bawah T1 oleh kapasitor C4 .
Ini mengakibatkan arus mengalir pada kumparan bawah. Elektromagnet
akan membesar di sekitar kumparan. Ini akan memotong kumparan bagian atas
dan memberikan tegangan positif mengisi kapasitor C1. Tegangan ini juga
diberikan pada Q1 melalui C2. Q1 akhirnya sampai pada titik jenuh dan
mengakibatkan tidak terjadinya perubahan pada Vc .Medan di bagian bawah T1
akan dengan cepat habis dan mengakibatkan terjadinya perubahan polaritas
tegangan pada bagian atas. Keping C1 bagian atas sekarang menjadi negatif
sedangkan bagian bawah menjadi positif.
Muatan C1 yang telah terakumulasi akan mulai pengosongan
melalui T1 melalui proses rangkaian tangki. Tegangan negatif pada bagian atas
C1 menyebabkan Q1 berubah ke negatif menuju cutoff. Selanjutnya ini akan
mengakibatkan Vc membesar dengan cepat. Tegangan ke arah positif kemudian
ditransfer ke bagian bawah T1 oleh C5 , memberikan balikan. Tegangan ini akan
tertambahkan pada tegangan C1 .Perubahan pada Vc beragsur-angsur berhenti,
dan tidak ada tegangan yang dibalikkan melalui C5. C1 telah sepenuhnya
dikosongkan. Medan magnet di bagian bawah L1 kemudian menghilang. C1
kemudian terisi lagi, dengan bagian bawah berpolaritas positif dan bagian atas
negatif. Q1 kemudian berkonduksi lagi. Proses ini akan berulang terus. Rangkaian
tangki menghasilkan gelombang kontinu dimana hilangnya isi tangki dipenuhi
lagi melalui balikan.
Pada Hartley osilator, rangkaian LC tuned dihubungkan antara kolektor
dan basis dari rangkaian penguat dengan menggunakan transistor. Emitter
dihubungkan dengan tapping point pada rangkaian LC tersebut. Feedback dari LC
sirkuit didapat dari tap tengah dari koil inductor ataupun dua inductor yang
dipasang seri.
Ketika rangkaian tersebut berosilasi, tegangan pada daerah L1 (dari
kolektor) relatif dengan Center tap, terjadi perbedaan fasa sebesar 180 derajat
antara L2 (ke base) dibandingkan L1 dan Center Tap. Pada saat frekuensi
berosilasi, impedansi dari beban kolektor menjadi resistif dan tegangan Base naik
menyebabkan pengurangan pada tegangan kolektor. Ditambahkan perbedaan fasa
pada 180 derajat yang terjadi antara base dan kolektor ditambah dengan
pergeseran fasa original dari feedback loop, menghasilkan output yang mepunyai
fasa yang benar.
Jumlah dari feedback ditentukan dari posisi tapping pada inductor. Jika
dipasang mendekati kkolektor, maka jumlah feedback meningkat, namun output
yang diambil dari kolektor dan ground berkurang dan sebaliknya. C1 dan C2
digunakan sebagai DC blocker. R1 dan R2 digunakan untuk voltage divided bias
untuk rangkaian penguatnya. Rc digunakan untuk menghasil Vce yang besar. Re
digunakan untuk mensatbilkan temperature transistor. Ce digunakan untuk by pass

F. Gambar Hasil

gambar tampilan trainer dari depan dan belakang

Gambar output rangkaian


Gambar output rangkaian secara simulasi
G. Kesimpulan
Dari percobaan pembuatan trainer yang telah dilakukan, dapat disimpulkan
bahwa Osilator Hartley adalah osilator elektronik sirkuit yang menggunakan
induktor dan kapasitor secara paralel untuk menentukan frekuensi. Pada
percobaan pembuatan trainer ini tidak berhasil 100%. Hal ini disebabkan oleh
beberapa faktor, salah satunya adalah nilai komponen (induktor) yang digunakan
kurang tepat, sehingga gelombang output dari osilator hartley ini sangat kecil.

H. DAFTAR PUSTAKA

Paramitha. Ekky Noor. 2011. Osilator Hartley. (online).


(http://elkakom.blogspot.com/2011/04/osilator-hartley_10.html). Diakses
pada tanggal 20 Nopember 2013.
Falstad. Paul. 2011. Hartley Oscilator. (online).
(http://www.indiabix.com/electronics-circuits/hartley-oscillator/). Diakses
pada tanggal 20 Nopember 2013.

Anda mungkin juga menyukai