Anda di halaman 1dari 2

1.

Penguat BJT (Dewi Nairanti)


Salah satu fungsi transistor yang paling banyak digunakan di elektronika
analog adalah sebagai penguat yaitu penguat arus, tegangan dan penguat daya. Fungsi
komponen semikonduktor ini dapat kita temukan pada rangkaian Pree-Amp Mic,
Pree-Amp Head, Amplifier dan lain-lain. Agar BJT bekerja sebagai penguat, maka
harus diberi bias pada daerah aktif yang ditentukan oleh tegangan base-emitter VBE
dan tegangan collector-emitter VCE. Tegangan collector-emitter VCE pada keadaan ini
[2]:
V CE = V CE - RC I C 1.1
Sebagai penguat BJT bekerja pada mode aktif dan berperan sebagai sebuah sumber
arus yang dikendalikan oleh tegangan. Perubahan pada tegangan base-emitter akan
menyebabkan perubahan pada arus collector. BJT dipakai untuk membuat sebuah
penguatan transkonduktansi dan dapat diperoleh dengan melakukan arus collector ke
sebuah resistansi. Agar penguat menjadi penguat linier, transistor harus diberi bias,
dan sinyal akan ditumpangkan pada tegangan bias dan sinyal yang akan diperkuat
harus dijaga tetap kecil [2].
8. Gain Tegangan (Dewi Nairanti)
Gain tegangan pada amplifier didefinifikan sebagai tegangan keluaran AC
dibagi dengan tegangan input AC. Secara matematika pernyatan tersebut dapat
dituliskan sebagai berikut (Malvino dan Bates):
V out
AV = 1.2
V in
Penguat tegangan dapat digunakan sebelum filter dan penguat daya antara sinyal
input dan speaker. Hal pertama yang harus dilakukan sebelum merancang penguat
tegangan adalah menentukan gain yang diinginkan karena gain tegangan merupakan
tujuan utama dari penguat tegangan. Penguat tegangan merupakan penguat kelas A.
Kemudian menentukan rangkaian dasar yang digunakan beserta transistornya. Pada
penguat tegangan, arus keluaran ( kolektor ) tidak begitu diperlukan sehingga arus
kolektor diusahakan sekecil mungkin. Sekalian untuk menghemat energi yang
dikonsumsi. Tidak begitu ada syarat khusus pada transistor penguat tegangan, dimana
arus kolektor diatur sebesar 1% dari arus kolektor maksimum. Beta transistor yang
tidak begitu berpengaruh pada kualitas penguat. Nilai-nilai komponen lain dapat
dicari dengan persamaan di atas (Darmana dan Koerniawan, 2017).

Sumber:
[1] T. Darmana dan T. Koerniawan. “Perancangan Rangkaian Penguat Daya Dengan
Transistor”. Jurnal Sutet. Vol.7, No.2:88,2017.
[2] L. E. Nuryanto. “Penerapan Dari Op-Amp (Operational Amplifier)”. Jurnal
ORBITH. Vol. 13, No.1: 43-5,2017.
[3] A. Malvino dan D. Bates. 2015. Electronic Principles. New York: McGrawHill.

Anda mungkin juga menyukai