Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM

PENGUKURAN RESISTANSI DENGAN METODE VOLTMETER DAN


AMPEREMETER

Oleh:

Riffatunnisa Fauziah Hanum

RE-1B / 4.34.22.1.21

Program Studi Teknologi Rekayasa Elektronika

Jurusan Teknik Elektro

Politeknik Negeri Semarang

2022/2023
KOMPETENSI DASAR
1. Mengetahui bahwa pada voltmeter dan amperemeter mempunyai tekanan dalam
2. Mengukur nilai resistor dengan metode voltmeter dan amperemeter
3. Pengaruh tahanan dalam voltmeter pada pengukuran tegangan
4. Pengaruh tahanan dalam amperemeter pada pengukuran arus
5. Menentukan pemasangan voltmeter dan amperemeter yang tepat pada pengukuran

DASAR TEORI

Nilai resitor selain dapat diukur dengan ohmmeter dapat juga diukur dengan voltmeter dan
amperemeter. Nilai resistor dihitung dengan hukum ohm berdasarkan hasil pengukuran tegangan dan
arus pada resistor tersebut, terdapat dua metode pengukuran dengan voltmeter dan amperemeter yaitu
metode pengukuran short shunt dan long shunt

Pada pengukuran resistor dengan rangkaian pengukuran menurut metode short shunt, voltmeter
benar benar hanya mengukur tegangan resistor R. Sedangkan amperemeter mengukur arus yang
mengalir pada resistor dan voltmeter. Sebaliknya pada metode pengukuran long shunt, amperemeter
mengukur arus yang mengalir pada resistor, tetapi voltmeter mengukur tegangan pada resistor dan
amperemeter, kedua metode pengukuran resistor tersebut akan sama hasilnya, jika amperemeter dan
voltmeter mempunyai tahanan dalam yang ideal. Voltmeter yang ideal mempunyai tahanan dalam
amperemeter idealnya nol, semua voltmeter mempunyai tahanan dalam yang besarnya terbatas,
semakin besar tahanan didalamnya, semakin baik voltmeter. Demikian pula dengan amperemeter, tidak
ada yang ideal, semua ampere mempunyai tahanan dalam yang besarnya tertentu, semakin kecil tahanan
dalamnya, semakin baik amperemeter tersebut.

ALAT DAN KOMPONEN

1. Power Supply DC (1 buah)


2. Multimeter digital (1 buah)
3. Project board (1 buah)
4. Resistor :
a. 1k Ω (1 buah)
b. 470 Ω (1 buah)
c. 330 Ω (1 buah)
d. 220 Ω (1 buah)
e. 10k Ω (1 buah)
GAMBAR RANGKAIAN

LANGKAH PERCOBAAN

1. Susunlah rangkaian seperti pada gambar


2. Catatlah hasil pembacaan voltmeter dan amperemeter dan masukkan ke dalam tabel
3. Berdasarkan hasil pengukuran tersebut, hitunglah nilai resistor dengan hukum ohm
4. Ulangi Langkah 1,2,3 untuk resistor yang lainnya
5. Ukurlah nilai nilai resistor dengan ohm meter
6. Ulangi pengukuran resistor dengan mengukur tegangan dan arus resistor secara bergantian
dengan menggunakan satu multimeter
7. Bandingkanlah hasilnya
8. Kembalikanlah alat dan komponen percobaan ke tempat penyimpanan

HASIL PERCOBAAN

No Nama RL V I Perhitungan RL Teori


1. RL 1 3,003 V 0,006 A 𝑉 Kuning = 4
R =𝐼
3,003 Ungu = 7
R= = 500,5 Ω
0,006
Hitam = 101
𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖−𝑃𝑒𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛
Error = 𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖
X 100% Emas = 5%
470 −500,5 470 ± 5%
Error = X 100% = 0,064 %
470
(446,5-493,5 Ω)

2. RL 2 2,998 V 0,013 A 𝑉 Merah = 2


R =𝐼
2,998 Merah = 2
R= = 230,6 Ω
0,013
Hitam = 101
𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖−𝑃𝑒𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛
Error = 𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖
X 100% Emas = 5%
220 −230,6 220 ± 5%
Error = 220
X 100% = 0,048 %
(209,5-230,5 Ω)
3. RL 3 2,99 V 0,009 A 𝑉 Oranye = 3
R =𝐼
2,99 Oranye = 3
R =0,009 = 332,2 Ω
Hitam = 101
𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖−𝑃𝑒𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛
Error = 𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖
X 100% Emas = 5%
330 −332,2 330 ± 5%
Error = X 100% = 0,006 %
330
(313,5-346,5 Ω)

4. RL 4 3,004 V 0,003 A 𝑉 Cokelat = 1


R =𝐼
3,004 Hitam = 0
R =0,003 = 1001,3 Ω
Merah = 102
𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖−𝑃𝑒𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛
Error = X 100% Emas = 5%
𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖
1000 −1001,3 1000 ± 5%
Error = 1000
X 100% = 0,0013 %
(950-1050 Ω)

5. RL 5 3,007 V 0,00029 𝑉 Cokelat = 1


R=
𝐼
A 3,007 Hitam = 0
R= = 10368,9 Ω
0,00029
Oranye = 103
𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖−𝑃𝑒𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛
Error = 𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖
X 100% Emas = 5%
10000 −10368,9 10000 ± 5%
Error = 10000
X 100% = 0,036 %
(9500-10500 Ω)

Tabel 4.1

No Nama RL V I Perhitungan RL Teori


1. RL 1 3,006 V 0,006 A 𝑉 Kuning = 4
R =𝐼
3,006 Ungu = 7
R= = 500 Ω
0,006
Hitam = 101
𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖−𝑃𝑒𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛
Error = 𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖
X 100% Emas = 5%
470 −500 470 ± 5%
Error = 470
X 100% = 0,063 %
(446,5-493,5 Ω)

2. RL 2 3,006 V 0,013 A 𝑉 Merah = 2


R=
𝐼
3,006 Merah = 2
R =0,013 = 231 Ω
Hitam = 101
𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖−𝑃𝑒𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛
Error = 𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖
X 100% Emas = 5%
220 −231 220 ± 5%
Error = 220
X 100% = 0,14 %
(209,5-230,5 Ω)
3. RL 3 3,005 V 0,009 A 𝑉 Oranye = 3
R =𝐼
3,005 Oranye = 3
R= = 333 Ω
0,009
𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖−𝑃𝑒𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛
Hitam = 101
Error = 𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖
X 100%
Emas = 5%
330 −333
Error = X 100% = 0,009 % 330 ± 5%
330
(313,5-346,5 Ω)
4. RL 4 3,007 V 0,002 A 𝑉 Cokelat = 1
R =𝐼
3,007 Hitam = 0
R =0,002 = 1503,5Ω
Merah = 102
𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖−𝑃𝑒𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛
Error = 𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖
X 100% Emas = 5%
1000 −1503,5 1000 ± 5%
Error = X 100% = 5,003 %
1000
(950-1050 Ω)

5. RL 5 2,999 V 0,004 A 𝑉 Cokelat = 1


R =𝐼
2,999 Hitam = 0
R =0,004 = 749,7 5Ω
Oranye = 103
𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖−𝑃𝑒𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛
Error = 𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖
X 100% Emas = 5%
10000 −749,75 10000 ± 5%
Error = X 100% = 9,99 %
10000
(9500-10500 Ω)

Tabel 4.2

ANALISIS

Menghitung resistor dengan metode volt-amperemeter, dan mencari error dengan rumus

𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖−𝑃𝑒𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛
Error = X 100%
𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖

Menggunakan supplai daya sebesar 3 volt

KESIMPULAN

Hasil antara perhitungan dan pengukuran memiliki perbedaan nilai sedikit, dikarenakan pada
pengukuran terdapat factor x yang mempengaruhi, seperti toleransi resistor, longgarnya kabel dan
kelayakan komponen

PERTANYAAN

1. Hitung kesalahan atau error (%) hasil pengukuran dari kedua gambar rangkaian!
2. Gambar grafik error (%) dan fungsi R
3. Bandingkan hasil pengukuran dengan harga sebenarnya
4. Jelaskan pada pembahasan atau Analisa kapan terjadi error yang paling kecil, metode antara
yang paling tepat untuk RL yang tinggi dan RL yang rendah!

JAWAB

1. Rangkaian 1
𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖−𝑃𝑒𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛
a. Error = X 100%
𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖
470 −500,5
Error = 470
X 100% = 0,064 %
𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖−𝑃𝑒𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛
b. Error = X 100%
𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖
220 −230,6
Error = X 100% = 0,048 %
220
𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖−𝑃𝑒𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛
c. Error = X 100%
𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖
330 −332,2
Error = X 100% = 0,006 %
330
𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖−𝑃𝑒𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛
d. Error = X 100%
𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖
1000 −1001,3
Error = 1000
X 100% = 0,0013 %
𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖−𝑃𝑒𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛
e. Error = X 100%
𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖
10000 −10368,9
Error = X 100% = 0,036 %
10000

Rangkaian 2

𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖−𝑃𝑒𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛
f. Error = 𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖
X 100%
470 −500
Error = 470
X 100% = 0,063 %
𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖−𝑃𝑒𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛
g. Error = 𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖
X 100%
220 −231
Error = 220
X 100% = 0,14 %
𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖−𝑃𝑒𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛
h. Error = 𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖
X 100%
330 −333
Error = 330
X 100% = 0,009 %
𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖−𝑃𝑒𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛
i. Error = 𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖
X 100%
1000 −1503,5
Error = 1000
X 100% = 5,003 %
𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖−𝑃𝑒𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛
j. Error = 𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖
X 100%
10000 −749,75
Error = 10000
X 100% = 9,99 %
2. Grafik

3.
Harga Sebenarnya Hasil Percobaan Harga Sebenarnya Hasil Percobaan
220 Ω 220 Ω 220 Ω 220 Ω
330 Ω 325 Ω 330 Ω 326 Ω
470 Ω 467 Ω 470 Ω 465 Ω
1k Ω 1027 Ω 1k Ω 1024 Ω
10k Ω 10241 Ω 10k Ω 10275 Ω
4. Error lebih baik apabila tingkat toleransi yang diukur lebih sedikit dan rangkaian II yang
memiliki error yang lebih baik dan metode yang paling tepat untuk RL yang lebih tinggi, dan
RL yang rendah adalah rangkaian II

DOKUMENTASI PRAKTIKUM

Anda mungkin juga menyukai