PENGUKURAN TAHANAN
(Resistor)
B. Dasar Teori
Pengertian Multimeter merupakan sebuah alat pengukur yang digunakan untuk
mengetahui ukuran tegangan listrik, resistansi, dan arus listrik. Dalam
perkembangannya, dapat digunakan untuk mengukur temperatur, frekuensi, dan
lainnya. Multimeter mempunyai fungsi sebagai berikut:
1. Mengukur Arus Listrik
Dinilai sebagai fungsi utama dalam mengukur arus listrik (ampere). Alat ukur ini
memiliki dua jenis ampere yakni arus arus DC (Direct Current) dan arus AC
(Alternating Current). Tujuannya agar memperkecil serta menghindari kerusakan
yang mungkin terjadi. Oleh sebab itu, pengguna sebaiknya memperhatikan arus
listrik terukur. Jangan mengukur melebihi batas maksimum.
4. Fungsi Hfe
Rupanya tidak semua multimeter alat pengukur dibekali fungsi Hfe. Adapun
kegunaannya agar tahu nilai atas faktor penguat dari transistor. Fungsi tersebut
sering digunakan sebagai pengukur terhadap penguatan transistor pada tipe PNP
dan NPN.
Fungsi Resistor
Penghambat arus listrik
Pembagi tegangan
Pembagi arus
Pengaman arus
Cara Membaca Kode Warna Resistor
Cara membaca kode warna resistor adalah melihat warna setiap gelangnya. Di mana gelang
pertama menunjukkan digit pertama, gelang kedua menunjukkan digit kedua, gelang ketiga
menunjukkan angka pengali (dikalikan dengan digit pertama dan kedua), serta gelang
keempat menunjukkan nilai toleransi.
Tabel dibawah ini adalah warna-warna yang terdapat di Tubuh Resistor:
Rtotal = R1 + R2 + R3 + ..... + Rn
F. Hasil Percobaan
Tabel 1
Tabel 2
No. Jenis Rangkaian Perhitungan Teori Pengukuran
1. Rangkaian Seri a Rt = R1 + R2 930Ω
= 470Ω + 470Ω
= 940Ω
2. Rangkaian Seri b Rt = R1 + R2 + R3 1787Ω
= 1kΩ+470Ω+330Ω
= 1k8Ω
3. Rangkaian Paralel a 1 1 1 232,8 Ω
= +
𝑅𝑡 𝑅1 𝑅2
1 1
= +
470Ω 470Ω
2 1
= = = 235Ω
470Ω 235Ω
4. Rangkaian Paralel b 1 1 1 1 240,5 Ω
= + +
𝑅𝑡 𝑅𝑡1 𝑅𝑡2 𝑅𝑡3
1 1 1
= + +
1𝑘Ω 470Ω 1𝑘Ω
1 97 23500Ω
= =
𝑅𝑡 235𝑘Ω 97
= 242,2 Ω
5. Rangkaian Seri 1 1 1 730 Ω
Paralel a = +
𝑅𝑝1 𝑅1 𝑅2
1 1
= +
1𝑘Ω 1𝑘Ω
2
= = 500Ω
1𝑘Ω
1 1 1
= +
𝑅𝑝2 𝑅3 𝑅4
1 1
= +
470Ω 470Ω
2
= = 235Ω
940Ω
Rt = Rp1+Rp2
= 500Ω+235Ω
= 735Ω
6. Rangkaian Seri 1 1 1 704,5 Ω
Paralel b = +
𝑅𝑝1 (1𝑘 + 1𝑘) 470
247𝑘
= = 380,5Ω
94000
Rt = Rp+R4
= 380,5+330
= 710,5Ω
G. Analisis
Hasil pengukuran secara teori selalu lebih besar daripada menggunakan multimeter.
Rangkaian resistor paralel maka hasil akan lebih kecil dari nilai resistor yang terkecil
sedangkan rangkaian resistor seri maka hasil akan lebih besar dari nilai resistor yang
terbesar.
1. Pengukuran tahanan rangkaian seri dengan nilai resistor 470Ω dan 470Ω,
didapatkan hasil 930Ω dengan hasil perhitungan teori 940Ω
6. Pengukuran tahanan rangkaian seri paralel dengan nilai resistor 1kΩ, 1kΩ,
470Ω, 330Ω, didapatkan hasil 704,5Ω dengan hasil perhitungan teori
710,5Ω
H. Sumber dan Referensi
https://www.kompas.com/skola/read/2022/08/02/160000169/resistor--pengertian-
fungsi-rumus-dan-jenisnya?page=all
https://www.kompas.com/skola/read/2023/01/24/150000069/kode-warna-resistor--
pengertian-tabel-dan-cara-
membacanya#:~:text=Cara%20membaca%20kode%20warna%20resistor%20adalah%
20melihat%20warna%20setiap%20gelangnya,gelang%20keempat%20menunjukkan
%20nilai%20toleransi.
https://www.detik.com/bali/berita/d-6439712/multimeter-adalah-jenis-multimeter-
beserta-cara-penggunaannya
I. Kesimpulan
Jadi ketika kita melakukan pengukuran menggunakan multimeter terkadang tidak sesuai
dengan perhitungan secara teori dan hasilnya sering berubah – ubah dikarenakan terdapat
toleransi dari resistor tersebut.
J. Tugas
Pertanyaan
1. Bandingkan hasil pengukuran Gambar 1.5 pada Tabel 1.3 untuk harga yang tertera
pada cincin resistor dengan hasil pengukuran, apa pendapat saudara?
2. Bandingkan hasil pengukuran resistor pada Gambar 1.6, 1.7, dan 1.8 pada Tabel
1.4 untuk perhitungan secara teori dengan hasil pengukuran, apa pendapat
saudara?
Jawaban
1. Pada perbandingan hasil pengukuran gambar 1.5 dengan tabel 1.3 antara teori dan
praktik terdapat perbedaan namun masih dalam toleransi ±5%. Toleransi ini
menunjukkan rentang nilai resistansi yang diperbolehkan resistor tersebut, bisa
menjadi 5% lebih atau kurang dari nilai asli.
2. Pada perbandingan pengukuran resistor pada gambar 1.6 , 1.7 , dan 1.8 pada tabel
1.4 hasil perhitungan secara teori dengan hasil pengukuran berbeda dari hasil
perhitungan namun masih mendekati hasil teori.