Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM

PENGUKURAN TAHANAN
(Resistor)

Nama : Shafriel Afido Indratma


NIM : 4.34.23.1.24
Tanggal : 12 September 2023

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI REKAYASA ELEKTRONIKA


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG
2023/2024
A. Kompetensi Dasar
1. Mahasiswa dapat memahami konsep pengukuran
2. Mahasiswa dapat terampil menggunakan multimeter sebagai alat ukur ohmmeter.
3. Mahasiswa dapat menghitung besarnya tahanan seri, parallel, seri – parallel.
4. Mahasiswa dapat mengukur besarnya tahanan seri, parallel, seri – parallel.

B. Dasar Teori
Pengertian Multimeter merupakan sebuah alat pengukur yang digunakan untuk
mengetahui ukuran tegangan listrik, resistansi, dan arus listrik. Dalam
perkembangannya, dapat digunakan untuk mengukur temperatur, frekuensi, dan
lainnya. Multimeter mempunyai fungsi sebagai berikut:
1. Mengukur Arus Listrik
Dinilai sebagai fungsi utama dalam mengukur arus listrik (ampere). Alat ukur ini
memiliki dua jenis ampere yakni arus arus DC (Direct Current) dan arus AC
(Alternating Current). Tujuannya agar memperkecil serta menghindari kerusakan
yang mungkin terjadi. Oleh sebab itu, pengguna sebaiknya memperhatikan arus
listrik terukur. Jangan mengukur melebihi batas maksimum.

2. Mengukur Tegangan Listrik


Fungsi kedua yakni sebagai alat ukur tingkat voltase atau tegangan yang
diciptakan dari komponen listrik. Umumnya, setiap multimeter memiliki saklar
selector berfungsi sebagai penentu batas maksimum pengukuran. Sehingga, dapat
diperkirakan dahulu tinggi tegangan dari suatu rangkaian listrik.

3. Mengukur Hambatan Listrik


Alat ini juga mampu mengukur tingkat resistensi atau hambatan dari sebuah
komponen listrik (resistor). Dimana resistor terukur harus terdapat unsur
resistansi. Selain itu, ada juga batas ukur resistensi ketika digunakan.

4. Fungsi Hfe
Rupanya tidak semua multimeter alat pengukur dibekali fungsi Hfe. Adapun
kegunaannya agar tahu nilai atas faktor penguat dari transistor. Fungsi tersebut
sering digunakan sebagai pengukur terhadap penguatan transistor pada tipe PNP
dan NPN.

5. Mengukur Nilai Kapasitansi


Multimeter mampu mengukur nilai kapasitansi pada kapasitor. Pengukuran ini
dapat dilakukan dengan menggunakan tipe digital maupun analog. Kedua tipe
tersebut juga memiliki batas maksimal atas pengukuran tingkat resistansi. Jadi,
jangan sampai melewati batas tersebut.

6. Mengukur Frekuensi Sinyal


Multimeter juga berfungsi sebagai pengukuran frekuensi sinyal. Supaya
mendapatkan nilai frekuensi yang tepat dari sinyal yang dikirimkan oleh suatu
komponen elektronik.
Pengertian Ressitor
Resistor adalah komponen elektronika yang bersifat menghambat arus listrik. Resistor
termasuk dalam komponen pasif karena komponen ini tidak membutuhkan arus listrik untuk
bekerja. Resistor terbuat dari material atau bahan karbon dan keramik yang berbentuk tabung.
Semakin besar kapasitas resistor, semakin besar pula diameter tabung yang dipergunakan.

Fungsi Resistor
 Penghambat arus listrik
 Pembagi tegangan
 Pembagi arus
 Pengaman arus
Cara Membaca Kode Warna Resistor
Cara membaca kode warna resistor adalah melihat warna setiap gelangnya. Di mana gelang
pertama menunjukkan digit pertama, gelang kedua menunjukkan digit kedua, gelang ketiga
menunjukkan angka pengali (dikalikan dengan digit pertama dan kedua), serta gelang
keempat menunjukkan nilai toleransi.
Tabel dibawah ini adalah warna-warna yang terdapat di Tubuh Resistor:

Pengertian rangkaian seri dan parallel resistor


1. Rangkaian Seri resistor
Rangkaian Seri Resistor adalah sebuah rangkaian yang terdiri dari 2 buah
atau lebih Resistor yang disusun secara sejajar atau berbentuk Seri. Dengan
Rangkaian Seri ini kita bisa mendapatkan nilai Resistor Pengganti yang kita
inginkan. Rumus dari Rangkaian Seri Resistor adalah :

Rtotal = R1 + R2 + R3 + ..... + Rn

2. Rangkaian Parallel resistor


Rangkaian Parallel Resistor adalah sebuah rangkaian yang terdiri dari 2
buah atau lebih Resistor yang disusun secara berderet atau berbentuk Paralel.
Sama seperti dengan Rangkaian Seri, Rangkaian Paralel juga dapat digunakan
untuk mendapatkan nilai hambatan pengganti. Perhitungan Rangkaian Paralel
sedikit lebih rumit dari Rangkaian Seri. Rumus dari Rangkaian Seri Resistor
adalah :

1/Rtotal = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3 + ..... + 1/Rn

C. Alat & Komponen


1. Modul Resistor:
100Ω = 1 buah 220KΩ = 1 buah
1KΩ = 2 buah 330Ω = 1 buah
10KΩ = 1 buah 47Ω = 1 buah
100KΩ = 1 buah 470Ω = 2 buah
150Ω = 1 buah 4,7KΩ = 1 buah

2. Multimeter Digital (1 buah)


3. Kabel penghubung/konektor (10 buah)
4. Papan Modul Praktikum (1 buah)
5. Alat tulis untuk mencatat
D. Gambar Rangkaian
Rangkaian Seri Paralel a dan Rangkaian Seri Paralel b

E. Tahapan atau Langkah Percobaan


1. Persiapkan alat dan komponen
2. Hitung hasil secara teori terlebih dahulu pada rangkaian yang digunakan
3. Lakukan praktek pada rangkaian resistor
4. Ambil multimeter digital kemudian arahkan selector switch pada pengukuran Ohm
5. Pasang resistor pada mainboard sesuai dengan gambar rangkaian
6. Kalibrasi ujung kabel prob dengan cara disilangkan
7. Ukur resistor dengan menancapkan kabel prob multimeter di jalur yang terhubung
di kaki kanan dan kiri resistor
8. Tulislah hasil pengukuran tersebut dibuku

F. Hasil Percobaan
Tabel 1

Pembacaan Resistor Percobaan


No Gelang
Toleransi Perhitungan Teori 1-5 Rata - rata
Warna
1. - Coklat ±5% Coklat = 1 100,1Ω 99,3Ω
- Hitam Hitam = 0 99,3Ω
- Coklat Coklat = 101 99,1Ω
- Emas Emas = ±5% 98,9Ω
= 100Ω ±5% 99,1Ω
(95 Ω - 105 Ω)
2. - Coklat ±5% Coklat = 1 0,994KΩ 0,995KΩ
- Hitam Hitam = 0 0,999KΩ
- Merah Merah = 102 0,994KΩ
- Emas Emas = ±5% 0,994KΩ
= 1kΩ ±5% 0,994KΩ
(950 Ω - 1050 Ω)
3. - Coklat ±5% Coklat = 1 10,02Ω 10,056Ω
- Hitam Hitam = 0 10,02Ω
- Orange Orange = 103 10,02Ω
- Emas Emas = ±5% 10,02Ω
= 10kΩ ±5% 10,02Ω
(9,5 kΩ - 10,5 kΩ)
4. - Coklat ±5% Coklat = 1 100,9KΩ 101,4KΩ
- Hitam Hitam = 0 101,0KΩ
- Kuning Kuning = 104 102,4KΩ
- Emas Emas = ±5% 100,9KΩ
= 100kΩ ±5% 101,8KΩ
(95kΩ - 105kΩ)
5. - Coklat ±5% Coklat = 1 148,4Ω 148,48Ω
- Hijau Hijau = 5 148,6Ω
- Coklat Coklat = 101 148,4Ω
- Emas Emas = ±5% 148,3Ω
= 150Ω ±5% 148,7Ω
(142,5Ω - 157,5Ω)
6. - Merah ±5% Merah = 2 224,5KΩ 224,58KΩ
- Merah Merah = 2 224,4KΩ
- Kuning Kuning = 104 224,4KΩ
- Emas Emas = ±5% 225,0KΩ
= 220kΩ ±5% 224,5KΩ
(209kΩ - 231kΩ)
7. - Orange ±5% Orange = 3 327,2Ω 327,16Ω
- Orange Orange = 3 327,1Ω
- Coklat Coklat = 101 327,0Ω
- Emas Emas = ±5% 327,4Ω
= 330Ω ±5% 327,1Ω
(313,5Ω - 346,5Ω)
8. - Kuning ±5% Kuning = 4 46,8Ω 46,9Ω
- Ungu Ungu = 7 46,8Ω
- Hitam Hitam = 100 46,7Ω
- Emas Emas = ±5% 47,2Ω
= 47Ω ±5% 47,0Ω
(44,65 Ω - 76,35 Ω)
9. - Kuning ±5% Kuning = 4 464Ω 465,6Ω
- Ungu Ungu = 7 464Ω
- Coklat Coklat = 101 466Ω
- Emas Emas = ±5% 464Ω
= 470 Ω ±5% 470Ω
(446,5Ω - 493,5Ω)
10. - Kuning ±5% Kuning = 4 4,67KΩ 4,658KΩ
- Ungu Ungu = 7 4,67KΩ
- Merah Merah = 102 4,68KΩ
- Emas Emas = ±5% 4,70KΩ
= 4k7Ω ±5% 4,67KΩ
(4k465Ω - 4k935Ω)

Tabel 2
No. Jenis Rangkaian Perhitungan Teori Pengukuran
1. Rangkaian Seri a Rt = R1 + R2 930Ω
= 470Ω + 470Ω
= 940Ω
2. Rangkaian Seri b Rt = R1 + R2 + R3 1787Ω
= 1kΩ+470Ω+330Ω
= 1k8Ω
3. Rangkaian Paralel a 1 1 1 232,8 Ω
= +
𝑅𝑡 𝑅1 𝑅2
1 1
= +
470Ω 470Ω
2 1
= = = 235Ω
470Ω 235Ω
4. Rangkaian Paralel b 1 1 1 1 240,5 Ω
= + +
𝑅𝑡 𝑅𝑡1 𝑅𝑡2 𝑅𝑡3
1 1 1
= + +
1𝑘Ω 470Ω 1𝑘Ω

1 97 23500Ω
= =
𝑅𝑡 235𝑘Ω 97

= 242,2 Ω
5. Rangkaian Seri 1 1 1 730 Ω
Paralel a = +
𝑅𝑝1 𝑅1 𝑅2
1 1
= +
1𝑘Ω 1𝑘Ω
2
= = 500Ω
1𝑘Ω
1 1 1
= +
𝑅𝑝2 𝑅3 𝑅4
1 1
= +
470Ω 470Ω
2
= = 235Ω
940Ω

Rt = Rp1+Rp2
= 500Ω+235Ω
= 735Ω
6. Rangkaian Seri 1 1 1 704,5 Ω
Paralel b = +
𝑅𝑝1 (1𝑘 + 1𝑘) 470
247𝑘
= = 380,5Ω
94000

Rt = Rp+R4
= 380,5+330
= 710,5Ω
G. Analisis
Hasil pengukuran secara teori selalu lebih besar daripada menggunakan multimeter.
Rangkaian resistor paralel maka hasil akan lebih kecil dari nilai resistor yang terkecil
sedangkan rangkaian resistor seri maka hasil akan lebih besar dari nilai resistor yang
terbesar.
1. Pengukuran tahanan rangkaian seri dengan nilai resistor 470Ω dan 470Ω,
didapatkan hasil 930Ω dengan hasil perhitungan teori 940Ω

2. Pengukuran tahanan rangkaian seri dengan nilai resistor 1kΩ, 470Ω,


330Ω, didapatkan hasil 1k787Ω dengan hasil perhitungan teori 1k8Ω

3. Pengukuran tahanan rangkaian paralel dengan nilai resistor 470Ω dan


470Ω, didapatkan hasil 232,8Ω dengan hasil perhitungan teori 235Ω

4. Pengukuran tahanan rangkaian paralel dengan nilai resistor 1kΩ, 470Ω,


1kΩ, didapatkan hasil 240,5Ω dengan hasil perhitungan teori 242,2Ω
5. Pengukuran tahanan rangkaian seri paralel dengan nilai resistor 1kΩ, 1kΩ,
470Ω, 470Ω, didapatkan hasil 730Ω dengan hasil perhitungan teori 735Ω

6. Pengukuran tahanan rangkaian seri paralel dengan nilai resistor 1kΩ, 1kΩ,
470Ω, 330Ω, didapatkan hasil 704,5Ω dengan hasil perhitungan teori
710,5Ω
H. Sumber dan Referensi
https://www.kompas.com/skola/read/2022/08/02/160000169/resistor--pengertian-
fungsi-rumus-dan-jenisnya?page=all
https://www.kompas.com/skola/read/2023/01/24/150000069/kode-warna-resistor--
pengertian-tabel-dan-cara-
membacanya#:~:text=Cara%20membaca%20kode%20warna%20resistor%20adalah%
20melihat%20warna%20setiap%20gelangnya,gelang%20keempat%20menunjukkan
%20nilai%20toleransi.
https://www.detik.com/bali/berita/d-6439712/multimeter-adalah-jenis-multimeter-
beserta-cara-penggunaannya

I. Kesimpulan
Jadi ketika kita melakukan pengukuran menggunakan multimeter terkadang tidak sesuai
dengan perhitungan secara teori dan hasilnya sering berubah – ubah dikarenakan terdapat
toleransi dari resistor tersebut.
J. Tugas
Pertanyaan
1. Bandingkan hasil pengukuran Gambar 1.5 pada Tabel 1.3 untuk harga yang tertera
pada cincin resistor dengan hasil pengukuran, apa pendapat saudara?
2. Bandingkan hasil pengukuran resistor pada Gambar 1.6, 1.7, dan 1.8 pada Tabel
1.4 untuk perhitungan secara teori dengan hasil pengukuran, apa pendapat
saudara?
Jawaban
1. Pada perbandingan hasil pengukuran gambar 1.5 dengan tabel 1.3 antara teori dan
praktik terdapat perbedaan namun masih dalam toleransi ±5%. Toleransi ini
menunjukkan rentang nilai resistansi yang diperbolehkan resistor tersebut, bisa
menjadi 5% lebih atau kurang dari nilai asli.
2. Pada perbandingan pengukuran resistor pada gambar 1.6 , 1.7 , dan 1.8 pada tabel
1.4 hasil perhitungan secara teori dengan hasil pengukuran berbeda dari hasil
perhitungan namun masih mendekati hasil teori.

Anda mungkin juga menyukai