Anda di halaman 1dari 19

MODUL 1

RANGKAIAN SERI DAN PARALEL RLC

I. TUJUAN PERCOBAAN
Tujuan dilakukannya percobaan ini adalah:
1. Mampu menggunakan alat ukur multimeter dan RLC meter.
2. Dapat mengukur macam-macam komponen RLC.
3. Dapat memahami karakteristik rangkaian seri dan parallel RLC.

II. DASAR TEORI


Multimeter merupakan salah satu alat untuk mengukur tegangan,
arus, dan resistansi dalam ruang lingkup kelistrikan dan elektronika.
Ada 2 tipe multimeter, yaitu multimeter analog dan digital. Multimeter
analog adalah multimeter untuk mengukur secara manual karena
bentuk visual pengukurannya masih menggunakan jarum yang pada
saat melakukan pengukuran akan mengarah pada nilai ukur. Sedangkan
multimeter digital adalah multimeter yang lebih modern karena visual
dari pengukurannya sudah menggunakan display 4 digit sehingga lebih
memudahkan pembacaan hasil ukur. LCR meter merupakan alat yang
dikhususkan untuk mengukur komponen resistor, kapasitor, dan
induktor.
Resistor berfungsi sebagai penghambat dan pengatur arus listrik
dalam suatu rangkaian. Resistor memiliki satuan Ohm ( Ω ) dan
memiliki kombinasi warna sebagai penunjuk besarnya tanpa harus
menggunakan alat ukur.

Tabel 1: Data Kode Warna pada Resistor


WARNA PITA 1 PITA 2 PITA 3 PITA 4
Hitam 0 0 100 -
Cokelat 1 1 101 -
Merah 2 2 102 -
Orange 3 3 103 -
Kuning 4 4 104 -
Hijau 5 5 105 -
Biru 6 6 106 -
Ungu 7 7 107 -
Abu-abu 8 8 108 -
Putih 9 9 109 -
Emas - - 10-1 5%
Perak - - 10-2 10%
Tanpa
- - - 20%
warna

Induktor berfungsi sebagai penyimpan energi dalam bentuk


medan magnet dan tersusun dari lilitan kawat yang membentuk suatu
kumparan. Inductor memiliki satuan Henry (H). pada induktor juga
terdapat indikator berupa kombinasi warna seperti pada resistor untuk
mengetahui nilai suatu konduktor tersebut.
Kapasitor berfungsi sebagai penyimpan muatan listrik di suatu
rangkaian dalam waktu tertentu. Satuan kapasitansi kapasitor adalah
Farad (F). Kapasitor memiliki beberapa jenis, seperti kapasitor
keramik, mika, kertas, dan elektrolit.

III. Peralatan Percobaan


Dalam percobaan modul 1 peralatan yang diperlukan antara lain;
1. RLC meter : BK Precisssion 891
2. Muktimeter Analog : Sanwa YX 360 TRF
3. Multimeter Digital : GW Instek GDM360
4. Breadboard
5. Komponen RLC
6. Jumper
IV. Prosedur Percobaan
Percobaan 1 : Pengukuran Tahanan
1. Pilihlah secara acak 5 jenis resistor gelang lalu tulis kode warna
resistor yang sudah dipilih pada lembar hasil percobaan.
2. Berdasarkan teori yang sudah ada, tulis nilai pembacaan kode
warna resistor dan catat di bagian kolom Nilai Teori.
3. Untuk mengukur resistor yang dipilih, gunakan multimeter
analog dan digital sebagai alat ukur. Kemudian catat hasil
pengukuran tersebut pada lembar hasil percobaan.

Percobaan 2 : Pengukuran Kapasitor


1. Pilihlah secara acak 5 jenis kapasitor dan tulis jenis kapasitor
yang sudah dipilih pada lembar hasil percobaan.
2. Berdasarkan teori yang sudah ada, tulis nilai pembacaan kode
kapasitor dan catat dibagian kolom Nilai Teori.
3. Untuk mengukur kapasitor yang dipilih, gunakan multimeter
analog dan digital sebagai alat ukur kemudian catat hasil
pengukuran tersebut pada lembar hasil percobaan.

Percobaan 3 : Pengukuran Induktansi


1. Pilih secara acak 5 jenis induktor, setelah itu tulis jenis induktor
tersebut pada lembar hasil percobaan.
2. Berdasarkan teori yang sudah ada, tulis nilai pembacaan kode
induktor dan catat dibagian kolom Nilai Teori.
3. Untuk mengukur induktor yang dipilih, gunakan RLC sebagai
alat ukur, kemudian catat hasil pengukuran tersebut pada lembar
hasil percobaan.

Percobaan 4 : Pengukkuran Potensiometer


1. Ambil secara acak 1 buah potensiometer.
2. Pada bagian kenop potensiometer, putar sesuai dengan sudut
putar yang sudah ditentukan (penentuan sudut diukur dengan
menggunakan busur agar presisi).
3. Untuk mengukur potensiometer yang dipilih, gunakan multimeter
analog dan digital sebagai alat ukur dan catat hasil pengukuran
pada lembar hasil percobaan.

Percobaan 5 : Pengukuran Hambatan Seri dan Paralel


1. Pilihlah secara acak 4 buah resistor untuk setiap pengukuran.
2. Dengan menggunakan resistor yang sudah dipilih, buatlah
rangkaian serinya.
3. Berdasarkan teori yang sudah ada, hitung hambatan total dari
rangkaian tersebut.
4. Untuk mengukur hambatan total yang dipilih, gunakan
multimeter digital sebagai alat ukur dan catat hasil pengukuran
pada lembar hasil percobaan.
5. Ulangi percobaan sampai 4 kali dengan resistor yang berbeda.
Setelah itu, bentuk rangkaian secara paralel dan catat juga
hasilnya.

Percobaan 6 : Pengukuran Kapasitor Seri dan Paralel


1. Pilihlah secara acak 4 buah kapasior untuk setiap pengukuran.
2. Dengan menggunakan kapasitor yang sudah dipilih, buatlah
rangkaian serinya
3. Berdasarkan Teori yang sudah ada hitung kapasitansi total dari
rangkaian tersebut.
4. Untuk mengukur kapasitansi total yang dipilih, gunakan RLC
meter sebagai alat ukur dan catat hasil pengukuran pada lembar
hasil percobaan.
5. Ulangi percobaan sampai 4 kali dengan resistor yang berbeda.
Setelah itu bentuk rangkaian secara paralel dan catat hasilnya.

Percobaan 7 : Pengukuran Induktor seri dan Paralel


1. Pilihlah secara acak 4 buah induktor untuk setiap pengukuran.
2. Dengan menggunakan induktor yang sudah dipilih, buatlah
rangkaian serinya.
3. Berdasarkan teori yang sudah ada, hitung induktansi total dari
rangkaian tersebut.
4. Untuk mengukur induktansi total yang dipilih, gunakan RLC
meter sebagai alat ukur dan catat hasil pengukuran pada lembar
hasil percobaan.
5. Ulangi percobaan sebanyak 4 kali dengan induktor yang berbeda.
Setelah itu bentuk rangkaian secara paralel dan catat hasilnya.

V. Data dan Analisa


Percobaan 1 : Pengukuran Tahanan
Pada percobaan kali ini, praktikan akan mengukur nilai dari
resistor yang berbeda dengan alat ukur yang berbeda. Pada percobaan
pertama, praktikan memilih 5 resistor dengan nilai yang berbeda, lalu
menghitung nilai dari resistor tersebut secara teoritis. Setelah itu,
praktikan harus mengukur nilai resistor tersbut dengan mulitimeter
digital dan multimeter analog. Praktikan mendapatkan hasil seperti
tabel dibawah ini:

Tabel 2 : Data Pengukuran Tahanan


Nilai
Nilai Ukur
No. Warna Hambatan Nilai Teori Ukur
(Digital)
(Analog)
Kuning-Ungu-Coklat-
1. 470Ω, 5% 800 Ω 468 Ω
Emas
Coklat-Abu-Orange-
2. 18K Ω , 5% 22K Ω 17.8 K Ω
Emas
Coklat-Hitam-Orange-
3. 10K Ω , 5% 13K Ω 9.7K Ω
Emas
Kuning-Ungu-Orange-
4. 47K Ω, 5% 55K Ω 46.8K Ω
Emas
5. Coklat-Hijau-Merah-
1.5K Ω,5% 4K 1.4K Ω
Emas

Untuk mengetahui nilai teori dari sutau reistor praktikan harus


menggunakan rumus kode warna pada pita di masing-masing resistor,
untuk menghitung nilai teori tersebut, digunakan cara sebagai berikut:
 Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-1 (pertama).
 Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-2.
 Masukkan Jumlah nol dari kode warna Gelang ke-3 atau pangkatkan
angka tersebut dengan 10 (10n).
 Gelang ke-4 merupakan nilai toleransi dari nilai resistor tersebut.

1. Perhitungan Nilai Resistor pertama pada percobaaan pertama


Gelang Warna Nilai
1. Kuning 4
2. Ungu 7
3. Coklat 1
4. Emas 5%
47 x 101= 470 Ω

2. Perhitungan nilai resistor kedua pada percobaan pertama


Gelang Warna Nilai
1. Coklat 1
2. Abu 8
3. Orange 3
4. Emas 5%
18x103=18K Ω

3. Perhitungan nilai resistor ketiga pada percobaan pertama


Gelang Warna Nilai
1. Coklat 1
2. Hitam 0
3. Orange 3
4. Emas 5%
10x103=10K Ω
4. Perhitungan nilai resistor keempat pada percobaan pertama
Gelang Warna Nilai
1. Kuning 4
2. Ungu 7
3. Orange 3
4. Emas 5%
47x103=47K Ω

5. Perhitungan nilai resistor kelima pada percobaan pertama


Gelang Warna Nilai
1. Coklat 1
2. Hijau 5
3. Merah 2
4. Emas 5%
15x102=1.5K Ω

Untuk mengetahui nilai ukur digital, kita menggunakan cara


seperti berikut:
 Putar selektor multimeter dan pilih opsi R (Ω) lalu hubungkan probe
multimeter pada ujung resistor yg diukur. Display indikator multimeter
akan menunjukan nilai resistansi dari resistor yang diukur.

Untuk mengetahui nilai ukur analog, kita menggunakan cara


seperti berikut
 Multimeter harus sudah terkalibrasi.
 Mengecek nilai hambatan pada resistor melalui kode warna yg tertera
pada resistor
 Memutar selektor multimeter pada R(Ω) x1.
 Hubungkan probe pada resitor yang akan diukur.
Setelah mendapatkan nilai teori, nilai ukur analog, dan nilai ukur
digital, praktikan lalu membandingkan nilai-nilai tersebut dengan grafik
seperti dibawah ini :
60000

50000

40000

30000

20000

10000

0
Resistor 1 Resistor 2 Resistor 3 Resistor 4 Resistor 5

Nilai Teori Analog Digital

Dari grafik diatas, dapat dilihat bahwa nilai ukur digital dan nilai teori
sama. Namun, nilai ukur analog mendapatkan hasil yang lebih besar
ketimbang dua nilai lainnya. Hal tersebut dikarenakan praktikan belum
mengkalibrasi pengali resistor pada multimeter analog.
Galat rata-rata pada nilai ukur:
1. Nilai ukur analog
|𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑢𝑘𝑢𝑟𝑅 − 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖𝑅 |𝑥100%
∑𝑛𝑟=1
𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑢𝑘𝑢𝑟𝑅
𝐺𝑎𝑙𝑎𝑡 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 =
𝑛
𝐺𝑎𝑙𝑎𝑡 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎
|800 Ω − 470 Ω |𝑥100% |17800 Ω − 18000 Ω |𝑥100%
= 800 Ω + 17800 Ω
5 5
|13000 Ω − 10000 Ω |𝑥100%
+ 13000 Ω
5
|55000 Ω − 47000 Ω |𝑥100%
+ 55000 Ω
5
|4000 Ω − 1500 Ω |𝑥100%
+ 4000 Ω
5
= 31.91 %

2. Nilai ukur digital


𝐺𝑎𝑙𝑎𝑡 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎
|468 Ω − 470 Ω |𝑥100%
= 468 Ω
5
|22000 Ω − 18000 Ω |𝑥100%
+ 22000 Ω
5
|9700 Ω − 10000 Ω |𝑥100%
+ 9700 Ω
5
|46800 Ω − 47000 Ω |𝑥100%
+ 46800 Ω
5
|1400 Ω − 1500 Ω |𝑥100%
+ 1400 Ω
5
=6%
Dari perhitungan di atas, didapatkan galat rata-rata pada nilai
ukur analog adalah 31.91% . Nilai tersebut terlalu besar karena
terdapat kesalahan pada saat pengukuran, yaitu praktikan lupa untuk
mengatur pengali pada resistor.
Pada perhitungan galat rata-rata pada nilai ukur digital adalah
6% yang nilai tersebut masih dibawah 10%. Artinya, percobaan nilai
ukur ukur digital berhasil.
Percobaan 2 : Pengukuran Kapasitansi
Pada percobaan kali ini, praktikan akan memilih 5 jenis
kapasitor yang berbeda nilainya lalu mencatat nilai tersebut kedalam
data hasil percobaan serta membandingkannya dengan nilai jika diukur
dengan RLC meter. Hasil percobaan kali ini dapat dilihat pada tabel
berikut :

Tabel 3 : Data Pengukuran Kapasitor


No. Jenis Kapasitor Nilai Teori Nilai Ukur RLC
1. Elektrolit 10000 𝜇𝐹 5.363 mF
2. Elektrolit 1000 𝜇𝐹 946.3 𝜇𝐹
3. Elektrolit 100 𝜇𝐹 90.17 𝜇𝐹
4. Mika 1 𝜇𝐹 1.004 𝜇𝐹
5. Keramik 47 pF 44.06 pF

Untuk mendapatkan nilai teori, ada beberapa cara dalam


menghitung nilai tersebut, antara lain:
 Untuk melihat nilai kapasitansi pada kapasitor elektrolit, dapat
dilihat pada label yang ada pada badannya.

Untuk kapasitor berjenis mika dan keramik kita dapat


melakukan cara seperti berikut untuk mendapatkan nilainya :
 Sama halnya dengan kapasitor elektrolit, pada kapasitor keramik,
kertas, mika, dan polyester, kode nilai terdapat pada bagian
badanya.
12000

10000

8000

6000

4000

2000

0
Kapasitor 1 kapasitor 2 kapasitor 3 kapasitor 4 kapasitor 5

Nilai teori Nilai ukur RLC

Grafik diatas menunjukkan bahwa nilai kapasitor 1 mengalami


perbedaan yang cukup besar. Namun, pada kapasitor 2, 3, 4, dan 5
tidak menujukkan perbedaan yang besar. Hal ini dapat dikarenakan
kapasitor pertama terjadi kesalahan mengukur yang dilakukan oleh
praktikan.
Untuk mengetahui galat rata-rata pada percobaan RLC meter,
kita dapat menghitungnya dengan cara seperti berikut :
1. Nilai Ukur RLC meter
|𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑢𝑘𝑢𝑟𝑅 − 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖𝑅 |𝑥100%
∑𝑛𝑟=1
𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑢𝑘𝑢𝑟𝑅
𝐺𝑎𝑙𝑎𝑡 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 =
𝑛
𝐺𝑎𝑙𝑎𝑡 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎
|5363 Ω − 10000 Ω |𝑥100%
= 5363 Ω
5
| 946.3 Ω − 1000 Ω |𝑥100%
+ 946.3 Ω
5
|90.17 Ω − 100 Ω |𝑥100%
+ 90.17 Ω
5
|1.004 Ω − 1 Ω |𝑥100%
+ 1.004 Ω
5
|0.047 Ω − 0.04406 Ω |𝑥100%
+ 0.047 Ω
5
= 20%
Dari hasil perhitungan diatas, kita dapat menentukan nilai galat
rata-rata dari percobaan kedua, dari hasil perhitungan tersebut didapat
nilai 20%. Nilai tersbut terlalu besar karena pada percobaan kedua
terdapat kesalahan dalam mengukur nilai kapasitor 1 pada RLC meter.

Percobaan 3 : Pengukuran Induktansi

Tabel 4 : Data Pengukuran Induktansi

No Jenis Induktor Nilai Teori Nilai Ukur


( RLC)
1. Merah-merah- 2,2 mH 2,199 mH
merah-emas toleransi 5%
2. Merah-ungu-hijau- 2,7 mH 26,22 𝜇𝐻
perak toleransi 10%
3. Cokelat-hitam- 100 𝜇𝐻 101,9 𝜇𝐻
cokelat-tidak toleransi 20 %
berwarna
4. Inductor coil 100𝜇𝐻 10,63 𝜇𝐻
5. Cokelat-merah- 12𝜇𝐻 toleransi 12,41 𝜇𝐻
hitam-perak 10%

Untuk Induktor yang memiliki kode warna, nilai teori dihitung


berdasarkan rumus kode warna . Untuk cara perhitungan pertama, kode
warna 1, 2, dan 3 ditulis secara berurutan. Kemudian kode warna 4
digunakan sebagai pengalinya, dan kode warna 5 ditulis sebagai nilai
toleransi.
Untuk induktor coil, nilai teori terdapat pada indikator tersebut
yang dapat langsung ditulis di nilai Teori
Dalam pengukuran induktansi praktikan salah dalam melakukan
prosedur percobaan, dalam hal ini kesalahan yang dimaksud adalah
praktikan salah dalam menggunakan RLC meter, sehingga praktikan
selalu mendapatkan nilai minus pada display RLC meter dan pada saat
praktikan mencoba kembali di akhir waktu, kendala yang sama terjadi
kembali sehingga praktikan tidak dapat menuliskan data pengukuran.

Percobaan 4 : Pengukuran potensiometer


Pada percobaan ke- 4, praktikan memiliki kesalahan sehingga
untuk percobaan ini, praktikan tidak dapat menyelesaikan percobaan
tersebut tepat waktu. Kendala bagi praktikan adalah hasil yang
didapatkan selalu sama. Dalam percobaan ini juga praktikan memakai
waktu yang lama untuk melakukan analisa kesalahan sehingga sampai
waktu yang ditentukan telah habis.
Tetapi setelah praktikan mencari tahu kesalahan dalam
percobaan ini, ternyata praktikan salah dalam menghitung multimeter
analog yang seharusnya.

Percobaan 5 : Pengukuran Hambatan Seri dan Paralel

Gambar 1.2 Rangkaian Seri Resistor


Tabel 5 : Data perhitungan dan pengukuran
No. 𝑅1 𝑅2 𝑅3 𝑅4 Perhitungan Pengukuran

1. 270Ω 1,5 𝑘Ω 18𝑘Ω 55𝑘Ω 74,97 𝑘Ω

2. 10kΩ 1,5𝑘Ω 18𝑘Ω 55kΩ 84,5𝑘Ω


3. 270Ω 10𝑘Ω 18𝑘Ω 55𝑘Ω 83,27𝑘Ω

4. 270Ω 1,5𝑘Ω 10𝑘Ω 55𝑘Ω 66,77𝑘Ω

Pada percobaan ke-5, praktikan mengalami kendala pada saat


mengukur hambatan total. Kendala yang dihadapi praktikan adalah
dalam menggunakan multimeter digital sehingga praktikan tidak
dapat menyelesaikan percobaan sampai selesai dengan waktu yang
ditentukan.
Berdasarkan teori yang ada, untuk menghitung total hambatan
pada rangkaian seri menggunakan persamaan (1):
𝑅𝑠𝑒𝑟𝑖 = 𝑅1 + 𝑅2 + ⋯ + 𝑅𝑛 (1)

𝑅𝑠𝑒𝑟𝑖 1 = 270Ω + 1,5𝑘Ω + 18𝑘Ω + 55𝑘Ω = 74,97 𝑘Ω


𝑅𝑠𝑒𝑟𝑖 2 = 10𝑘Ω + 1,5𝑘Ω + 18𝑘Ω + 55𝑘Ω = 84,5𝑘Ω
𝑅𝑠𝑒𝑟𝑖 3 = 270Ω + 10𝑘Ω + 18𝑘Ω + 55𝑘Ω = 83,27𝑘Ω
𝑅𝑠𝑒𝑟𝑖 4 = 270𝑘Ω + 1,5𝑘Ω + 10𝑘Ω + 55𝑘Ω = 66,77𝑘Ω

Dikarenakan tidak ada data pengukuran, maka praktikan tidak


dapat membuat grafik perbandingan nilai perhitungan dan
pengukuran.

Gambar 1.3 Rangkaian Paralel Resistor


Tabel 6 : Data perhitungan dan pengukuran
No. 𝑅1 𝑅2 𝑅3 𝑅4 Perhitungan Pengukuran
1. 470Ω 1,5𝑘Ω 18𝑘Ω 55𝑘Ω 340Ω

2 10𝑘Ω 1,5𝑘Ω 18𝑘Ω 55𝑘Ω 1,18𝑘Ω

3. 470Ω 10𝑘Ω 18𝑘Ω 55𝑘Ω 430Ω

4. 470Ω 1,5𝑘Ω 10𝑘Ω 55𝑘Ω 343Ω

Pada percobaan ke-5 dalam perhitungan dan pengukuran


hambatan total pada rangkaian parallel, praktikan tidak dapat
melakukan percobaan tersebut dikarenakan waktu praktikum yang
sudah ditentukan sudah habis sehigga praktikan tidak dapat
mengukur hambatan total menggunakan multimeter digital
Tetapi berdasarkan Teori dengan menggunakan resistor yang
sudah dipilih oleh praktikan sebelumnya, hambatan total rangkaian
secara parallel dapat dihitung menggunakan persamaan (2)

1
1
(2)
+ 1 + 1 +⋯+𝑅1
𝑅1 𝑅2 𝑅3 𝑛

1
𝑅𝑝𝑎𝑟𝑎𝑙𝑒𝑙 1 = 1
= 0,34 𝑘Ω
+ 1 + 1+ 1
470 × 10−3 1,5 18 55

1
𝑅𝑝𝑎𝑟𝑎𝑙𝑒𝑙 2 = 1
= 1,18𝑘Ω
+ 1 +1+1
10 1,5 18 55

1
𝑅𝑝𝑎𝑟𝑎𝑙𝑒𝑙 3 = 1 1 1 = 4,3 𝑘Ω
+ +1+
470×10−3 10 18 55

1
𝑅𝑝𝑎𝑟𝑎𝑙𝑒𝑙4 = = 3,43 𝑘Ω
1 1 1 1
−3 + + 10 +
470 × 10 1,5 55
Dikarenakan tidak ada data pengukuran, maka praktikan tidak dapat
membuat grafik perbandingan nilai perhitungan dan pengukuran.

Percobaan 6 : Pengukuran Kapasitor Seri dan Paralel

Gambar 1.4 Rangkaian Seri Kapasitor

Tabel 7 : Data pengukuran dan perhitungan pada Kapasitor


No 𝐶1 𝐶1 𝐶1 𝐶1 Perhitungan Pengukuran
1. 47𝑝𝐹 100𝜇𝐹 1000𝜇𝐹 10000𝜇𝐹

Pada percobaan ke-6, dalam perhitungan dan pengukuran


kapasitansi total pada rangkaian seri, praktikan tidak dapat
melakukan percobaan tersebut dikarenakan waktu praktikum yang
sudah ditentukan sudah habis. Sehingga praktikan tidak dapat
mengukur kapasitansi total menggunakan multimeter digital.
Tetapi, berdasarkan Teori dengan menggunakan kapasitor yang
sudah dipilih oleh praktikan sebelumnya, induktansi total rangkaian
secara seri dapat dihitung menggunakan persamaan (3)
1
𝐶𝑠𝑒𝑟𝑖 = (3)
1 1 1 1
𝐶1 + 𝐶2 + 𝐶3 + ⋯ + 𝐶𝑛
1
𝐶𝑠𝑒𝑟𝑖 = = 88,4𝜇𝐹
1 1 1 1
47𝑝𝐹 + 100𝜇𝐹 + 1000𝜇𝐹 + 10000𝜇𝐹

Dikarenakan tidak ada data pengukuran maka praktikan tidak


dapat membuat grafik perbandingan nilai perhitungan dan
pengukuran.

Gambar 1.5 Rangkaian Paralel Kapasitor


Pada percobaan ke-6 dalam perhitungan dan pengukuran
kapasitansi total pada rangkaian paralel, praktikan tidak dapat
melakukan percobaan tersebut dikarenakan waktu praktikum yang
sudah ditentukan sudah habis sehingga praktikan tidak dapat
mengukur kapasitansi total menggunakan multimeter digital.
Tetapi berdasarkan Teori dengan menggunakan kapsitor yang
sudah dipilih oleh praktikan sebelumnya, kapasitansi total rangkaian
secara paralel dapat dihitung menggunakan persamaan (4)

𝐶𝑝𝑎𝑟𝑎𝑙𝑒𝑙 = 𝐶1 + 𝐶2 + 𝐶3 + ⋯ + 𝐶𝑛 (4)
𝐶𝑝𝑎𝑟𝑎𝑙𝑒𝑙 = 47𝑝𝐹 + 100𝜇𝐹 + 1000𝜇𝐹 + 10000𝜇𝐹 = 15800𝜇𝐹

Dikarenakan tidak ada data pengukuran maka praktikan tidak dapat


membuat grafik perbandingan nilai perhitungan dan pengukuran.

Percobaan 7 : Pengukuran Induktor Seri dan Paralel


Pada percobaan ke-7 dalam perhitungan dan pengukuran
induktansi total pada rangkaian seri, praktikan tidak dapat
melakukan percobaan tersebut dikarenakan waktu praktikum yang
sudah ditentukan sudah habis sehigga praktikan tidak dapat
mengukur induktansi total menggunakan multimeter digital.

Gambar 1.7 Rangkaian Seri Induktor


Tetapi berdasarkan Teori dengan menggunakan induktor yang
sudah dipilih oleh praktikan sebelumnya, induktansi total rangkaian
secara seri dapat dihitung menggunakan persamaan (5)
𝐿𝑠𝑒𝑟𝑖 = 𝐿1 + 𝐿2 + 𝐿3 + ⋯ + 𝐿𝑛 (5)

Dikarenakan tidak ada data pengukuran, maka praktikan tidak


dapat membuat grafik perbandingan nilai perhitungan dan
pengukuran.
Pada percobaan ke-7 dalam perhitungan dan pengukuran
induktansi total pada rangkaian paralel, praktikan tidak dapat
melakukan percobaan tersebut dikarenakan waktu praktikum yang
sudah ditentukan sudah habis sehigga praktikan tidak dapat
mengukur induktansi total menggunakan multimeter digital.

Gambar 1.7 Rangkaian Paralel Induktor

Tetapi berdasarkan Teori dengan menggunakan inductor yang


sudah dipilih oleh praktikan sebelumnya, induktansi total rangkaian
secara paralel dapat dihitung menggunakan persamaan (6)

1
𝐿𝑝𝑎𝑟𝑎𝑙𝑒𝑙 = (6)
1 1 1 1
𝐿1 + 𝐿2 + 𝐿3 + ⋯ + 𝐿𝑛
Dikarenakan tidak ada data pengukuran maka praktikan tidak dapat
membuat grafik perbandingan nilai perhitungan dan pengukuran.

VI. KESIMPULAN
 Dalam menggunakan alat ukur seperti multimeter dan RLC
meter seebaiknya praktikan melakukan kalibrasi terlebih dahulu
sebelum melakukan pengukuran, dan juga sebaiknya praktikan
membaca buku pentujuk penggunaan alat sebelum menggunakan
alat tersebut agar tidak terjadinya kesalahan dalam pengukuran
 Dalam mengukur berbagai kompenen RLC ( resistansi,
induktansi, dan kapasitansi ) komponen tersebut disusun seri
dengan alat ukur ataupun disusun secara parallel dengan alat
ukur.
 Dalam karakteristik rangkaian.Rangkaian seri resistor , parallel
kapasitor, dan seri inductor sama karena dalam menentukan
nilainya dengan menjumlhkan masing-masing nilai komponen,
sedangkan rangkaian parallel resistor dan rangkaian seri
kapasitor serta parallel induktor.

VII. REFERENSI
1. https://teknikelektronika.com/cara-membaca-menghitung-
nilai-kapasitor-berdasarkan-kode-angka/
2. https://www.skemaku.com/

Anda mungkin juga menyukai