Laboratory Assignment 1
Rangkaian Seri dan Paralel RLC
*Sumber : http://teknikelektronika.com/cara-menggunakan-multimeter-multitester/
https://www.bkprecision.com/products/component-testers/891-300khz-bench-lcr-meter.html
Gambar 1 : Multimeter
Resistor berfungsi untuk menghambat dan mengatur arus listrik dalam suatu rangkaian.
Satuan Nilai Resistor atau Hambatan adalah Ohm (Ω). Resistor terbagi beberapa jenis yaitu,
resistor bernilai tetap, contohnya resistor 4 atau 5 gelang yang nilainya dapat dihitung
dengan menggunakan table kode warna. Resistor bernilai tidak tetap, contohnya
potensiometer yang nilainya dapat diubah-ubah sesuai kebutuhan, semakin besar sudut
putarnya nilai resistansinya akan semakin besar.
Induktor atau dikenal juga dengan Coil biasanya terdiri dari susunan lilitan Kawat yang
membentuk sebuah Kumparan. Induktor akan menimbulkan medan magnet saat dialiri arus
listrik. Satuan Induktansi pada Induktor adalah Henry (H). Nilai induktansi induktor dapat
dihitung menggunakan kode warna dan kode angka yang terdapat pada induktor tersebut.
Nilai teori adalah hasil perhitungan nilai resistor menggunakan rumus kode warna (teori).
Cara perhitungannya adalah,
▪ Kode warna gelang kesatu sampai ketiga di tulis urut.
▪ Kode warna gelang keempat sebagai pengalinya.
▪ Kode warna gelang kelima sebagai nilai toleransi pada nilai resistor tersebut
Nilai toleransi berguna untuk mengetahui rentang besar resistansi suatu resistor.
Perhitungan nilai teori resistor yang digunakan :
Pada multimeter digital probe (+) di hubungkan dengan lubang V/ Ω, sedangkan probe (-) nya
di hubungkan dengan lubang COM. Nilai yang tertera pada multimeter adalah nilai resistansi
resistor.
*Sumber : https://www.skemaku.com/cara-mengukur-resistor-dengan-multimeter/
Pembacaan nilai resistansi resistor menggunakan multimeter analog adalah dengan cara
mengalikan nilai yang di tunjuk panah multimeter dengan nilai pengali yang telah di atur
sebelumnya. Sebelum multimeter digital/analog digunakan, multimeter dikalibrasi terlebih
dahulu.
Perbandingan nilai teori dengan nilai ukur akan ditunjukkan oleh grafik berikut:
PE RBA N D I N G A N N I LA I T EO RI DA N
NI LA I UKUR
10.020
10.000
10.000
10.000
9.990
9.970
3.310
3.300
3.300
2.261
2.200
2.200
Gambar 7: Grafik Perbandingan Nilai Teori dan Nilai Ukur Pada Resistor.
Berdasarkan grafik diatas dapat diketahui bahwa antara nilai teori dan nilai ukur nilainya
hampir sama.
Galat rata-rata antara nilai teori dan nilai ukur :
|𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖𝑅 −𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑢𝑘𝑢𝑟 𝑅 |
∑𝑛
𝑅=1 𝑥 100%
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖𝑅
𝐺𝑎𝑙𝑎𝑡 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 = (1)
𝑛
(Multimeter Analog)
|10000 − 9990| |22000 − 22000| |3300 − 3300| |2200 − 2200| |10000 − 10000|
( 𝑥100%) + ( 𝑥100%) + ( 𝑥100%) + ( 𝑥100%) + ( 𝑥100%)
10000 22000 3300 2200 10000
=
5
= 0,02%
(Multimeter Digital)
|10000 − 9970| |22000 − 22970| |3300 − 3310| |2200 − 2261| |10000 − 10020|
( 𝑥100%) + ( 𝑥100%) + ( 𝑥100%) + ( 𝑥100%) + ( 𝑥100%)
10000 22000 3300 2200 10000
=
5
= 1,55%
Dari perhitungan diatas dapat diketahui bahwa galat antara nilai teori dengan nilai ukur
analog adalah 0,02% dan galat antara nilai teori dengan nilai ukur digital adalah 1,55%. Nilai
galat tersebut nilainya dibawah 10% sehingga dapat disimpulkan bahwa percobaan 1 ini
berhasil.
Nilai teori adalah hasil pembacaan nilai kapasitor yang tertera di kapasitor tersebut. Nilai
ukur adalah nilai hasil pengukuran kapasitor dengan LRC meter dan multimeter digital.
Kapasitor dan LRC meter/multimeter digital di rangkai seri.
*sumber : https://mazbeny.wordpress.com/2015/09/04/cara-mengukur-kapasitansi-kapasitor/
Karena kedua alat ukur yang digunakan adalah jenis alat ukur digital, nilai hasil pengukuran
bisa langsung diketahui melalui display/layar.
Untuk mengetahui nilai teori kapasitor bisa menggunakan beberapa cara tergantung jenis
kapasitornya. Di percobaan ini kapasitor yang digunakan adalah kapasitor elektrolit dan
kapasitor keramik. Untuk mengetahui nilai dari kapasitor elektrolit bisa langsung dilihat di
kapasitornya. Contoh nilai kapasitor pada gambar 5 adalah 3300 µF.
*sumber : http://www.nulis-ilmu.com/2015/06/menentukan-nilai-kapasitor.html
Sedangkan untuk kapasitor jenis keramik cara pembacaan nilainya menggunakan kode nilai..
Angka pertama dan kedua merupakan angka yang menyatakan nilai sedangkan angka ketiga
merupakan jumlah angka atau pengali 10. Satuan yang digunakan adalah dalam pikoFarad (pF).
Contoh kapasitor keramik yang digunakan pada percobaan ini memiliki kode 105, artinya nilai
kapasitor tersebut adalah 10 𝑥 105 = 106 pF.
Perbandingan nilai teori dengan nilai ukur akan ditunjukkan oleh grafik berikut:
PE RBA N D I N G A N N I LA I T EO RI DA N N I LA I
UKUR
Nilai Teori Nilai Ukur (LRC) Nilai Ukur (Digital)
10.000
9.570
9.281
4.700
2.454
2.174
1.291
1.000
102,4
82,05
1,008
1,025
904
100
Gambar 10: Grafik Perbandingan Nilai Toeri dan Nilai Ukur Pada Kapasitor.
Berdasarkan grafik diatas dapat diketahui bahwa antara nilai teori dan nilai ukur nilainya
hampir sama kecuali untuk kapasitor elektrolit 4.700 µF.
Galat rata-rata antara nilai teori dan nilai ukur dapat dihitung menggunakan persamaan (1)
(Multimeter LRC)
|10000 − 9281| |4700 − 2454| |1000 − 904| |100 − 82,05| |1000 − 1008|
( 𝑥100%) + ( 𝑥100%) + ( 𝑥100%) + ( 𝑥100%) + ( 𝑥100%)
10000 4700 1000 100 1000
=
5
= 16,66%
(Multimeter Digital)
|10000 − 9570| |4700 − 2174| |1000 − 1291| |100 − 102,4| |1000 − 1025|
( 𝑥100%) + ( 𝑥100%) + ( 𝑥100%) + ( 𝑥100%) + ( 𝑥100%)
10000 4700 1000 100 1000
5
= 18,40%
Dari perhitungan diatas dapat diketahui bahwa galat antara nilai teori dengan nilai ukur LRC
adalah 7,10% dan galat antara nilai teori dengan nilai ukur digital adalah 7,66% jika
kapasitor elektrolit 4.700 µF tidak dimasukkan ke perhitungan. Dapat disimpulkan bahwa
percobaan 2 ini berhasil untuk pengukuran kapasitor selain kapasitor elektrolit 4.700 µF.
karena ada kerusakan pada kapasitor tersebut, hal ini bisa dibuktikan dengan hasil
pengukuran LCR meter dan multimeter digital hampir sama.
Potensiometer termasuk jenis kapasitor yang nilainya tidak tetap/ bisa di atur sesuai
kebutuhan.
9000
8000
7000
NILAI RESISTANSI
6000
5000
4000
3000
2000
1000
0
0 50 100 150 200 250
SUDUT PUTAR
Dari grafik diatas dapat disimpulkan bahwa hubungan antara nilai resistansi dan sudut putar
adalah linear yaitu semakin besar sudut putarnya, nilai resistansinya juga semakin besar.
Percobaan 5: Pengukuran Hambatan Seri dan Pararel
▪ Data Pengukuran Hambatan Rangkaian Seri
Nilai perhitungan adalah nilai yang dihitung berdasarkan persamaan nilai hambatan untuk
rangkaian seri persamaan (2).
𝑅𝑠𝑒𝑟𝑖 = 𝑅1 + 𝑅2 + ⋯ + 𝑅𝑛 (2)
Nilai pengukuran didapat dengan langsung dari pengukuran resistor yang disusun seri.
Perbandingan nilai perhitungan dan pengukuran
P E R B A N D I N G A N N I L A I P E R H I T U N G AN D A N
PENGUKURAN
Nilai Perhitungan Nilai Pengukuran
165.470
163.600
158.000
157.400
121.000
119.300
111.970
111.400
Dari perhitungan diatas dapat diketahui bahwa galat antara nilai teori dengan nilai ukur
adalah 0,85%. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa percobaan ini berhasil.
Nilai perhitungan adalah nilai yang dihitung berdasarkan persamaan nilai hambatan untuk
rangkaian paralel persamaan (3).
1
𝑅𝑝𝑎𝑟𝑎𝑙𝑒𝑙 = 1 1 1 1 (3)
+ + +⋯+
𝑅1 𝑅2 𝑅3 𝑅𝑛
1
𝑅𝑝𝑎𝑟𝑎𝑙𝑒𝑙1 = = 344,313 Ω
1 1 1 1
+ + +
10.000 Ω 1.500 Ω 470 Ω 100.000 Ω
1
𝑅𝑝𝑎𝑟𝑎𝑙𝑒𝑙2 = = 451,570 Ω
1 1 1 1
47.000 Ω + 100.000 Ω + 18.000 Ω + 470 Ω
1
𝑅𝑝𝑎𝑟𝑎𝑙𝑒𝑙3 = = 826,446 Ω
1 1 1 1
10.000 Ω + 100.000 Ω + 10.000 Ω + 1.000 Ω
1
𝑅𝑝𝑎𝑟𝑎𝑙𝑒𝑙4 = = 883,957 Ω
1 1 1 1
+ + +
47.000 Ω 100.000 Ω 10.000 Ω 1.000 Ω
Nilai pengukuran didapat dengan langsung dari pengukuran resistor yang disusun paralel.
Perbandingan nilai perhitungan dan pengukuran :
883,957
826,446
884,4
816,5
451,57
452,3
344,313
343,3
Berdasarkan grafik diatas dapat diketahui bahwa antara nilai teori dan nilai ukur nilainya
hampir sama.
Galat rata-rata antara nilai teori dan nilai ukur dapat dihitung menggunakan persamaan (1)
Dari perhitungan diatas dapat diketahui bahwa galat antara nilai teori dengan nilai ukur
adalah 0,42%. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa percobaan ini berhasil.
Nilai perhitungan adalah nilai yang dihitung berdasarkan persamaan nilai hambatan untuk
rangkaian paralel persamaan (4).
1
𝐶𝑠𝑒𝑟𝑖 = 1 1 1 1 (4)
+ + +⋯+
𝐶 1 𝐶2 𝐶3 𝐶𝑛
1
𝐶𝑠𝑒𝑟𝑖 = = 88,39 µF
1 1 1 1
+ + +
10.000 µF 4.700 µF 1.000 µF 100 µF
Nilai pengukuran didapat dengan langsung dari pengukuran kapasitor yang disusun seri.
Galat rata-rata antara nilai teori dan nilai ukur dapat dihitung menggunakan persamaan (1)
|88,39 − 84,20|
= 𝑥100%
88,39
= 4,74%
Dari perhitungan diatas dapat diketahui bahwa galat antara nilai teori dengan nilai ukur
adalah 4,74%. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa percobaan ini berhasil.
▪ Rangkaian Paralel Pada Kapasitor :
Nilai perhitungan adalah nilai yang dihitung berdasarkan persamaan nilai kapasitor untuk
rangkaian paralel persamaan (5).
𝐶𝑝𝑎𝑟𝑎𝑙𝑒𝑙 = 𝐶1 + 𝐶2 + ⋯ + 𝐶𝑛 (5)
𝐶𝑝𝑎𝑟𝑎𝑙𝑒𝑙 = 10.000 µF + 4.700 µF + 1.000 µF + 100 µF = 15.800 µF
Nilai pengukuran didapat dengan langsung dari pengukuran resistor yang disusun seri.
Galat rata-rata antara nilai teori dan nilai ukur dapat dihitung menggunakan persamaan (1)
|15800 − 14700|
= 𝑥100%
15800
= 6,96%
Dari perhitungan diatas dapat diketahui bahwa galat antara nilai teori dengan nilai ukur
adalah 6,96%. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa percobaan ini berhasil.
Nilai perhitungan adalah nilai yang dihitung berdasarkan persamaan nilai kapasitor untuk
rangkaian paralel persamaan (6).
𝐿𝑠𝑒𝑟𝑖 = 𝐿1 + 𝐿2 + ⋯ + 𝐿𝑛 (6)
Nilai pengukuran didapat dengan langsung dari pengukuran resistor yang disusun seri.
Galat antara nilai teori dan nilai ukur dapat dihitung menggunakan persamaan (1)
|620 − 369,2|
= 𝑥100%
620
= 40,48%
Dari perhitungan diatas dapat diketahui bahwa galat antara nilai teori dengan nilai ukur
adalah 40,48%. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa percobaan ini tidak berhasil.
Nilai perhitungan adalah nilai yang dihitung berdasarkan persamaan nilai hambatan untuk
rangkaian paralel persamaan (7).
1
𝐿𝑝𝑎𝑟𝑎𝑙𝑒𝑙 = 1 1 1 1 (7)
+ + +⋯+
𝐿1 𝐿2 𝐿3 𝐿𝑛
1
𝐿𝑝𝑎𝑟𝑎𝑙𝑒𝑙 = = 8,485µH
1 1 1 1
+ 10 µH + 100 µH + 260 µH
250 µH
Nilai pengukuran didapat dengan langsung melakukan pengukuran induktor yang disusun
paralel.
Galat rata-rata antara nilai teori dan nilai ukur dapat dihitung menggunakan persamaan (1)
|8,485 − 9,367|
= 𝑥100%
8,485
= 10,39%
Dari perhitungan diatas dapat diketahui bahwa galat antara nilai teori dengan nilai ukur adalah
10,39%. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa percobaan ini berhasil.
4. KESIMPULAN
▪ Sebelum menggunakan alat ukur multimeter dan LCR meter, alat ukur tersebut
dikalibrasi dahulu
▪ Untuk mengukur nilai resistansi, induktansi dan kapasitansi, alat ukur dan
komponen-komponen tersebut di rangkai seri.
▪ Karakteristik rangkaian seri resistor sama dengan karakteristik rangkaian parallel
kapasitor dan rangkaian seri induktor yaitu hasil penjumlahan masing-masing nilai
komponen
▪ Karakteristik rangkaian paralel resistor sama dengan karakteristik rangkaian seri
kapasitor dan rangkaian paralel induktor.
5. REFERENSI
(Wahyu Kunto Wibowo, Modul Pratikum Pengukuran Dan Rangkaian Listrik, 2018)
(http://teknikelektronika.com/pengertian-komponen-elektronika-aktif-komponen-
elektronika-pasif/, 2018) diakses 10 februari 2018
6. LAMPIRAN