Anda di halaman 1dari 16

MODUL1

Resistansi dan Hukum Ohm

1.1. Tujuan Praktikum


1. Memahami cara membaca dan menghitung resistansi pada resistor
2. Memahami rangkaian seri dan paralel
3. Memahami hubungan Y-∆ pada rangkaian
4. Memahami dan menerapkan Hukum Ohm
5. Memahami rangkaian pembagi tegangan dan pembagi arus

1.2. Persiapan
Pelajari keseluruhan petunjuk praktikum untuk modul ini.

1.3. Teori Dasar


Resistor
Resistor atau disebut juga sebagai hambatan adalah komponen elektronika
pasif yang berfungsi untuk menghambat dan mengatur arus listrik dalam
suatu rangkaian elektronika. Satuan nilai resistor atau hambatan adalah Ohm
(Ω). Nilai resistor biasanya diwakili dengan kode angka ataupun gelang warna
yang terdapat di badan resistor. Nilai hambatan resistor sering disebut juga
dengan resistansi.

Menghitung besar nilai resistansi pada resistor terdapat dua cara, yaitu
menghitung berdasarkan kode warna dan berdasarkan kode angka.
Perhitungan besar nilai resistansi pada resistor menggunakan cara
menghitung berdasarkan kode warna dengan membaca tabel 1-1.

Laboratorium Dasar Teknik Elektro - ITERA 1


Tabel 1- 1 Kode Warna Resistor

Warna Nilai Pengali


Hitam 0 100
Cokelat 1 101
Merah 2 102
Orange 3 103
Kuning 4 104
Hijau 5 105
Biru 6 106
Ungu 7 107
Abu-abu 8 108
Putih 9 109
Emas 5% 10-1
Perak 10% 10-2
Tak 20% -
Berwarna

Contoh menghitung nilai resistansi pada resistor 4 gelang

Gambar 1- 1 Resistor Dengan 4 Gelang Warna

Laboratorium Dasar Teknik Elektro - ITERA 2


Contoh menghitung nilai resistansi pada resistor 5 gelang

Gambar 1- 2 Resistor Dengan 5 Gelang Warna

Rangkaian Seri Paralel

Gambar 1- 3 Rangkaian Seri

Rangkaian seri merupakan rangkaian yang komponennya disusun secara


berderet atau berbentuk rantai. Pada rangkaian seri untuk resistor, nilai total
dari resistor yang dirangkai secara seri dapat dirumuskan sebagai berikut :

𝑅𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 𝑅1 + 𝑅2 + ⋯ + 𝑅𝑛

Seperti yang terlihat pada gambar rangkaian seri untuk resistor bahwa semua
resistor dialiri arus listrik dengan nilai sama. Tegangan pada resistor seri
berbeda tergantung nilai resistor yang dipasang. Karena arus (I) adalah sama
maka dapat ditulis :

Laboratorium Dasar Teknik Elektro - ITERA 3


𝑉𝑅1 = 𝐼 × 𝑅1 → 𝑉𝑅2 = 𝐼 × 𝑅2 → 𝑉𝑅𝑛 = 𝐼 × 𝑅𝑛

Dalam Hukum Ohm dapat ditulis :

𝑉 = 𝐼 × 𝑅𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙

𝑉 = 𝐼 × (𝑅1 + 𝑅2 + ⋯ + 𝑅𝑛)

Gambar 1- 4 Rangkaian Paralel

Rangkaian paralel merupakan rangkaian yang komponennya disusun secara


sejajar. Pada rangkaian paralel untuk resistor, nilai total dari resistor yang
dirangkai secara paralel dapat dirumuskan sebagai berikut :

1 1 1 1
= + + ⋯+
𝑅𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑅1 𝑅2 𝑅𝑛

Pada rangkaian paralel untuk resistor arus yang mengalir pada setiap resistor
berbeda sesuai dengan nilai resistansi pada resistor tersebut dan besar
tegangan pada setiap resistor adalah sama. Arus yang mengalir pada setiap
resistor dapat dirumuskan sebagai berikut :

𝑉 𝑉 𝑉
𝐼1 = → 𝐼2 = → 𝐼𝑛 =
𝑅1 𝑅2 𝑅𝑛

Karena tegangan (V) adalah sama maka dapat ditulis :

1 1 1
𝐼 =𝑉×( + + ⋯+ )
𝑅1 𝑅2 𝑅𝑛

Laboratorium Dasar Teknik Elektro - ITERA 4


Transformasi Y-∆

Gambar 1- 5 Rangkaian Y - ∆

Pada beberapa kondisi tertentu terdapat rangkaian yang tidak dapat


disederhanakan menggunakan hubungan seri ataupun paralel. Salah satunya
terdapat hubungan Y dan ∆ pada rangkaian resistor seperti gambar di atas.
Hubungan Y dan ∆ mempermudah untuk menyederhanakan rangkaian yang
kompleks untuk dianalisis. Terdapat dua transformasi yang dapat dilakukan,
yaitu Y-∆ dan ∆-Y. Hubungan Y-∆ dapat ditulis :

𝑅1 𝑅2 + 𝑅2 𝑅3 + 𝑅3 𝑅1
𝑅𝑎 =
𝑅1

𝑅1 𝑅2 + 𝑅2 𝑅3 + 𝑅3 𝑅1
𝑅𝑏 =
𝑅2

𝑅1 𝑅2 + 𝑅2 𝑅3 + 𝑅3 𝑅1
𝑅𝑐 =
𝑅3

Hubungan ∆ - Y dapat ditulis :

𝑅𝑏 𝑅𝑐
𝑅1 =
𝑅𝑎 + 𝑅𝑏 + 𝑅𝑐

𝑅𝑐 𝑅𝑎
𝑅2 =
𝑅𝑎 + 𝑅𝑏 + 𝑅𝑐

𝑅𝑎 𝑅𝑏
𝑅3 =
𝑅𝑎 + 𝑅𝑏 + 𝑅𝑐

Laboratorium Dasar Teknik Elektro - ITERA 5


1.4. Tugas Pendahuluan
1. Apa yang dimaksud toleransi pada resistor? Berapakah nilai toleransi
warna-warna berikut :
a. Coklat
b. Merah
c. Hijau
d. Biru
e. Ungu
f. Abu-abu
2. Tuliskan Perbedaan hubungan seri dan hubungan paralel dan sifatnya!
Berikan contoh masing-masing!
3. Hitung resistansi total rangkaian berikut menggunakan transformasi Y-
∆ atau ∆-Y!

Gambar 1- 6 Rangkaian Tugas Pendahuluan

Dengan R = 56 Ω

4. Tuliskan langkah-langkah cara mengukur arus dan tegangan pada


suatu rangkaian! Jelaskan perbedaan dari cara mengukur arus dengan
mengukur tegangan?

1.5. Alat dan Bahan


• Sumber tegangan DC (1 buah)
• Multimeter (1 buah)
• Resistor 1 Ω (1 buah)

Laboratorium Dasar Teknik Elektro - ITERA 6


• Resistor 56 Ω (1 buah)
• Resistor 330 Ω (1 buah)
• Resistor 390 Ω (1 buah)
• Resistor 470 Ω (1 buah)
• Resistor 680 Ω (1 buah)
• Resistor 820 Ω (1 buah)
• Resistor 3,3 kΩ (1 buah)
• Resistor 4,7 kΩ (1 buah)
• Resistor 100 kΩ (1 buah)
• Resistor 470 kΩ (1 buah)
• Breadboard (1 buah)
• Kabel-kabel (6 buah kabel Banana-BNC,
5 buah kabel jumper)

1.6. Percobaan

Memulai Percobaan
1. Sebelum memulai percobaan, isi dan tanda tangani lembar penggunaan
meja yang tertempel pada masing-masing meja praktikum. Catat juga
nomor meja dan Kit Praktikum yang digunakan dalam Buku Catatan
Praktikum.
2. Periksa kelengkapan dan kondisi alat ukur, Power Supply yang tersedia
di meja praktikum
3. Perhatikan spesifikasi alat ukur yang digunakan
4. Periksa kembali rangkaian percobaan sebelum dijalankan/dinyalakan.

Percobaan 1. Menghitung Nilai Resistansi Pada Tiap


Resistor

5. Ambil 10 buah resistor dengan nilai yang berbeda


6. Hitunglah nilai resistansi masing-masing resistor beserta dengan nilai
toleransi berdasarkan gelang warna pada badan resistor

Laboratorium Dasar Teknik Elektro - ITERA 7


7. Ukurlah nilai resistansi masing-masing resistor menggunakan
multimeter digital
8. Catatlah semua hasil perhitungan dan pengukuran pada tabel di bawah
ini dan salin pada Buku Catatan Praktikum

Tabel 1- 2 Perhitungan dan pengukuran nilai resistansi

No. Resistor Nilai Resistansi


(Ω) Perhitungan (Ω) Toleransi (%) Pengukuran (Ω)
1

Laboratorium Dasar Teknik Elektro - ITERA 8


7

10

Percobaan 2. Rangkaian Seri Paralel

9. Rangkailah tiga resistor R1 = 330 Ω, R2 = 390 Ω, R3 = 680 Ω dengan


hubungan seri pada breadboard seperti gambar 1-7.

Gambar 1- 7 Rangkaian Seri 1

10. Hitunglah nilai resistansi total resistor pada rangkaian tersebut


11. Ukurlah nilai resistansi masing-masing resistor menggunakan
multimeter digital
12. Ukurlah nilai resistansi total resistor dititik a-b menggunakan
multimeter digital

Laboratorium Dasar Teknik Elektro - ITERA 9


13. Rangkailah lima resistor R1 = 56 Ω, R2 = 390 Ω, R3 = 330 Ω, R4 = 3,3 kΩ,
R5 = 680 Ω dengan hubungan seri pada breadboard seperti gambar 1-8.

Gambar 1- 8 Rangkaian Seri 2

14. Hitunglah nilai resistansi total resistor dititik a-c, b-e, c-f, a-f pada
rangkaian tersebut
15. Ukurlah nilai resistansi masing-masing resistor menggunakan
multimeter digital
16. Ukurlah nilai resistansi total resistor dititik a-c, b-e, c-f, a-f pada
rangkaian tersebut menggunakan multimeter digital
17. Rangkailah tiga resistor R1 = 330 Ω, R2 = 3,3 kΩ, R3 = 4,7 kΩ dengan
hubungan paralel pada breadboard seperti gambar 1-9.

Gambar 1- 9 Rangkaian Paralel

18. Hitunglah nilai resistansi total resistor dititik a-d, b-d, c-d pada
rangkaian tersebut
19. Ukurlah nilai resistansi total resistor dititik a-d, b-d, c-d menggunakan
multimeter digital

Laboratorium Dasar Teknik Elektro - ITERA 10


20. Rangkailah enam resistor R1 = 4,7 kΩ, R2 = 3,3 kΩ, R3 = 820 Ω, R4 = 330
Ω, R5 = 390 Ω, R6 = 680 Ω dengan hubungan kombinasi (seri dan paralel)
pada breadboard seperti gambar1-10.

Gambar 1- 10 Rangkaian Seri - Paralel

21. Hitunglah nilai resistansi total resistor dititik c-d, b-d, a-d pada
rangkaian tersebut
22. Ukurlah nilai resistansi total resistor dititik c-d, b-d, a-d pada rangkaian
tersebut menggunakan multimeter digital
23. Catatlah semua hasil perhitungan dan pengukuran pada tabel di bawah
ini dan salin pada Buku Catatan Praktikum

Tabel 1- 3 Perhitungan dan pengukuran nilai resistansi total

No. Rangkaian Titik Nilai Resistansi Total

Perhitungan Pengukuran

1 Seri 1 a-b

2 Seri 2 a-c

b-e

c-f

a-f

Laboratorium Dasar Teknik Elektro - ITERA 11


3 Paralel a-d

b-d

c-d

4 Kombinasi c-d

b-d

a-d

Percobaan 3. Transformasi Y - ∆

24. Rangkailah lima resistor R1 = 330 Ω, R2 = 390 Ω, R3 = 680 Ω, R4 = 820 Ω,


R5 = 470 Ω pada breadboard seperti gambar 1-11.

Gambar 1- 11 Rangkaian transformasi Y-∆ dan ∆-Y

25. Hitunglah nilai resistansi total resistor menggunakan rumus Y-∆ dari
gambar 1-11.
26. Ukurlah nilai resistansi total resistor menggunakan multimeter digital
27. Hitunglah nilai resistansi resistor menggunakan rumus ∆-Y dari gambar
1.11.
28. Ukurlah nilai resistansi total resistor menggunakan multimeter digital
29. Catatlah semua hasil perhitungan dan pengukuran pada tabel di bawah
ini dan salin pada Buku Catatan Praktikum

Laboratorium Dasar Teknik Elektro - ITERA 12


Tabel 1- 4 Perhitungan dan pengukuran Y-∆ dan ∆-Y

No. Transformasi Nilai Resistansi

Perhitungan (Ω) Pengukuran (Ω)

1 Y-∆

2 ∆-Y

Percobaan 4. Pembagi Arus dan Tegangan

30. Rangkailah lima resistor R1 = 56 Ω, R2 = 390 Ω, R3 = 330 Ω, R4 = 470 Ω, R5


= 680 Ω dengan hubungan seri pada breadboard seperti gambar 1-12.

Gambar 1- 12 Rangkaian Seri

31. Sambungkan rangkaian dengan sumber tegangan V1 = 12 Volt


32. Hitunglah besar tegangan masing-masing resistor dan pada titik a-c, b-
e, c-f, a-f pada rangkaian tersebut
33. Ukurlah besar tegangan masing-masing resistor dan pada titik a-c, b-e,
c-f, a-f pada rangkaian tersebut menggunakan multimeter digital
34. Ukurlah besar arus pada rangkaian tersebut menggunakan multimeter
digital

Laboratorium Dasar Teknik Elektro - ITERA 13


35. Rangkailah tiga resistor R1 = 330 Ω, R2 = 470 Ω, R3 = 680 Ω dengan
hubungan paralel pada breadboard seperti gambar 1.13.

Gambar 1- 13 Rangkaian Paralel

36. Sambungkan rangkaian dengan sumber tegangan V1 =5 Volt


37. Hitunglah besar arus masing-masing resistor pada rangkaian tersebut
38. Ukurlah besar arus masing-masing resistor pada rangkaian tersebut
menggunakan multimeter digital
39. Ukurlah besar tegangan pada rangkaian tersebut menggunakan
multimeter digital
40. Rangkailah enam resistor R1 = 4,7 kΩ, R2 = 470 Ω, R3 = 820 Ω, R4 = 330 Ω,
R5 = 390 Ω, R6 = 680 Ω dengan hubungan seri - paralel pada breadboard
seperti gambar 1.14.

Gambar 1- 14 Rangkaian seri - paralel

41. Sambungkan rangkaian dengan sumber tegangan V1 = 12 Volt

Laboratorium Dasar Teknik Elektro - ITERA 14


42. Hitunglah besar tegangan pada titik c-d, b-d, a-d pada rangkaian
tersebut
43. Ukurlah besar tegangan pada titik c-d, b-d, a-d pada rangkaian tersebut
menggunakan multimeter digital
44. Hitunglah besar arus pada titik c-d, b-d, a-d pada rangkaian tersebut
45. Ukurlah besar arus pada titik c-d, b-d, a-d pada rangkaian tersebut
menggunakan multimeter digital
46. Catatlah semua hasil perhitungan dan pengukuran pada tabel di bawah
ini dan salin pada Buku Catatan Praktikum

Tabel 1- 5 Pembagi Arus dan Tegangan

No. Rangkaian Tegangan (V) Arus (mA)

R1 R2 R3 R4 R5

1 Seri

R1 R2 R3

2 Paralel

c-d b-d a-d c-d b-d a-d

3 Kombinasi

Laboratorium Dasar Teknik Elektro - ITERA 15


Mengakhiri Percobaan

1. Sebelum keluar dari ruang praktikum, rapikan meja praktikum.


Bereskan kabel dan matikan osiloskop, generator sinyal, dan power
supply DC. Cabut daya dari jala-jala ke kit praktikum. Pastikan juga
multimeter analog dan multimeter digital ditinggal-kan dalam
keadaan mati (selector menunjuk ke pilihan off).

2. Periksa lagi lembar penggunaan meja. Praktikan yang tidak


menandatangani lembar penggunaan meja atau membereskan meja
ketika praktikum berakhir akan men-dapatkan potongan nilai sebesar
minimal 10.

47. Pastikan asisten telah menandatangani catatan percobaan kali ini pada
pada Buku Catatan Praktikum anda. Catatan percobaan yang tidak
ditandatangani oleh asisten tidak akan dinilai.

Laboratorium Dasar Teknik Elektro - ITERA 16

Anda mungkin juga menyukai