Anda di halaman 1dari 8

HOTLAS SILVERIUS SITUMORANG

Asisten : Dafari Al Fathri (119130133)


Tanggal Percobaan : 18 September 2021
EL2102_C-6_Praktikum_Rangkaian_Elektrik_1
Laboratorium Teknik Elektro
Institut Teknologi Sumatera

MODUL I
RESISTANSI DAN HUKUM OHM
Abstrak—Percobaan kali ini membahas tentang cara pada resistor menggunakan cara menghitung berdasarkan kode
membaca dan menghitung resistansi pada warna dengan membaca tabel 1-1.
resistor.Bagaimana cara mengetahui nilai resistor dari
warna gelangnya,memahami dan menerapkan hukum
ohm untuk menghitung nilai resistansi,arus,beda potensial
pada rangkaian seri dan pararel.Kemudian membahas
tentang hubungan Y- Δ pada rangkaian

Kata Kunci— Resistor,rangkaian,hukum ohm,seri,pararel.

I. PENDAHULUAN

Resistor merupakan komponen yang digunakan dalam


bidang elektronika yang berfungsi untuk menghambat atau
membatasi aliran listrik yang mengalir dalam rangkaian
elektronika.Resistansi dari suatu resistor memiliki satuan yang
disebut dengan ohm(Ω)
Dalam percobaan kali ini,kita diwajibkan memahami B.RANGKAIAN SERI PARAREL
tentang hukum ohm dalam rangkaian resistor seri maupun Rangkaian seri
pararel.Selain itu kita juga dituntut untuk bisa Merupakan rangkaian yang komponennya disusun secara
mengaplikasikannya ketika melakukan praktikum. berderet atau berbentuk rantai. Pada rangkaian seri untuk
resistor, nilai total dari resistor yang dirangkai secara seri
Adapun tujuan dari percobaan modul 1 ini ialah : dapat dirumuskan sebagai berikut : 𝑅𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 𝑅1 + 𝑅2 + ⋯ +
𝑅𝑛 Seperti yang terlihat pada gambar rangkaian seri untuk
1. Memahami cara membaca dan menghitung resistansi resistor bahwa semua resistor dialiri arus listrik dengan nilai
pada resistor, sama. Tegangan pada resistor seri berbeda tergantung nilai
2. Memahami rangkaian seri dan pararel. resistor yang dipasang. Karena arus (I) adalah sama maka
3. Memahami hubungan Y- Δ pada rangkaian dapat ditulis :
4. Memahami rangkaian pembagi tegangan dan pembagi 𝑉𝑅1 = 𝐼 × 𝑅1 → 𝑉𝑅2 = 𝐼 × 𝑅2 → 𝑉𝑅𝑛 = 𝐼𝑅𝑛
arus Dalam Hukum Ohm dapat ditulis : 𝑉 = 𝐼 × 𝑅𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑉 = 𝐼 × (𝑅1
+ 𝑅2 + ⋯ + 𝑅𝑛)
II. LANDASAN TEORI
Rangkaian Paralel
A.RESISTOR Rangkaian listrik secara paralel ini banyak diaplikasikan untuk
Resistor atau disebut juga sebagai hambatan adalah rangkaian kelistrikan pada kendaraan. Pada rangkaian listrik
komponen elektronika pasif yang berfungsi untuk yang disusun secara paralel, komponen-komponennya disusun
menghambat dan mengatur arus listrik dalam suatu rangkaian secara bercabang.
elektronika. Satuan nilai resistor atau hambatan adalah Ohm Sifat-sifat  paralel ini antara lain :
(Ω). Nilai resistor biasanya diwakili dengan kode angka 1. Besar arus yang mengalir pada tiab-tiap cabang pada
ataupun gelang warna yang terdapat di badan resistor. Nilai rangkaian kelistrikan tersebut berbeda, hal ini tergantung dari
hambatan resistor sering disebut juga dengan resistansi. besarnya tahanan yang ada pada cabang tersebut. Arus total
Menghitung besar nilai resistansi pada resistor terdapat dua pada rangkaian paralel ini didapatkan dari penjumlahan
cara, yaitu menghitung berdasarkan kode warna dan besarnya arus yang melewati tiap-tiap cabang (I tot = I1 + I2 +
berdasarkan kode angka. Perhitungan besar nilai resistansi I3 dst).
2. Tegangan pada tiap-tiap cabang sama besar dengan B. Langkah Kerja
tegangan sumber atau tegangan total (Vtot = V1= V2 = V3 dst).
3. Tahanan total pada rangkaian tersebut didapatkan dari
PERCOBAAN 1. MENGHITUNG NILAI RESISTANSI PADA TIAP
jumlah kebalikan dari semua tahanan yang terdapat pada
RESISTOR
masing-masing cabang di rangkaian tersebut 1/R tot = 1/R1 +
1/R2 + 1/R3 dst).
Ambil 10 buah resistor dengan nilai berbeda
C.TRANSFORMASI Y-∆
Pada banyak aplikasi rangkaian, kita menemukan
komponen-komponen yang terhubung bersama pada satu atau
dua cara sehingga membentuk rangkaian tiga termal : Hitung nilai resistansi masing masing resistor serta nilai
sambungan “Delta” atau Δ (juga diketahui sebagai “Pi” (π) toleransi berdasarkan gelang warna
dan juga sambungan “Y” (wye atau disebut juga“T”) .Hal ini
dimungkinkan bagi kita untuk menghitung nilai resistor-
resistor yang tepat untukmenggantikan bentuk ini (Y dan Δ)
Ukur nilai resistansi masing- masing resistor
ke bentuk yang lainnya. Rangkaian Δ dan Y mempunyai sifat menggunakan multimeter digital
yang sama.

Catat semua hasil perhitungan dan pengukuran

III. METODOLOGI

A. Alat dan Bahan PERCOBAAN 2. RANGKAIAN SERI DAN


1. Power Supply DC (2 buah)
2. Multimeter (1 buah) Rangkai 3 resistor R1= 330 Ω, R2 = 390 Ω, R3 = 680 Ω
3. Resistor 56 Ω (1 buah) seperti gambar di modul
4. Resistor 330 Ω (1 buah)
5. Resistor 390 Ω (1 buah)
6. Resistor 1 Ω (1 buah)
Hitung dan ukur nilai resistansi serta resistansi total titik
7. Resistor 470 Ω (1 buah) a-b menggunakan multimeter digital
8. Resistor 680 Ω (1 buah)
9, Resistor 820 Ω (1 buah)
10. Resistor 3,3 Ω (1 buah)
11. Resistor 4,7 kΩ (1 buah) Rangkai 5 resistor R1= 56 Ω, R2 = 390 Ω, R3 = 330 Ω,
12. Resistor 100 kΩ (1 buah) R4= 3,3 kΩ, R5 = 680 Ω seperti gambar di modul
13.Resistor 470kΩ (1 buah)
14.Breadboard (1 buah)
15.Kabel-kabel (6 kabel banana-BNC,5 kabel jumper) Hitung nilai resistansi total titik a-d, b-d, c-d dan ukur
nilai resistansi total titik a-d,b-d,c-d menggunakan
multimeter digital

Rangkai 6 resistor R1= 4,7 kΩ, R2 = 3,3 kΩ, R3 = 820 Ω,


R4= 330 Ω, R5 = 390 Ω, R6 = 680 Ω seperti gambar di
modul

Hitung nilai resistansi total titik c-d, b-d, a-d dan ukur
nilai resistansi total titik c-d,b-d,a-d menggunakan
multimeter digital

Catat semua hasil perhitungan dan pengukuran


PERCOBAAN 3. TRANSFORMASI Y-∆ 6. Coklat, hitam, 100KΩ 5% 95KΩ -
kuning, emas 105KΩ
Rangkai resistor menjadi rangkaianseperti di modul 7. Orange, biru, 3,6KΩ 5% 3,42KΩ -
merah, emas 3,78KΩ
8. Coklat, hijau, 15KΩ 5% 14,25KΩ -
Hitung nilai resitansi total dengan rumus Y- dan rumus orange, emas 15,75KΩ
-Y
9. Merah, merah, 22KΩ 5% 20,9KΩ -
orange, emas 23,1KΩ
Ukur nilai resitansi total dengan multimeter digital
10. Kuning, ungu, 4,7KΩ 5% 4,565KΩ -
merah, emas 4,935KΩ
Catat semua hasil perhitungan dan pengukuran Perhitungan.
1) Biru = 6, Abu abu = 8, Hitam = 0, Emas = 5%.
Resistansinya = 68 Ω
PERCOBAAN 4.PEMBAGI ARUS DAN TEGANGAN Toleransinya = Resistansi x Toleransi
= 68 Ω x 5%
= 3.4 Ω
Rangkai resistor menjadi rangkaian Pengukuran = (68 Ω - 3,4 Ω) (68 Ω + 3,4 Ω)
(Seri/Paralel/Kombinasi) = 64.6 Ω sampai 71.4 Ω

Sambungkan rangkaian dengan sumber tegangan


2)Coklat = 1, Hitam = 0, Biru = 6, Emas = 5%.
Resistansinya = 10 MΩ
Toleransinya = Resistansi x Toleransi
= 10 MΩ x 5%
Hitung manual arus/tegangan pada masing resistor atau pada titik
yang ditentukan
= 0.5 MΩ
Pengukuran = (10 MΩ - 0.5 MΩ) (10 MΩ + 0.5 MΩ)
= 9.5 MΩ sampai 10.5 MΩ
Ukur arus/tegangan rangakaian dengan multimeter
digital 3) Coklat = 1, Hitam = 0, Hitam= 0, Emas = 5%.
Resistansinya = 10 Ω
Toleransinya = Resistansi x Toleransi
= 10 Ω x 5%
= 0.5 Ω
Pengukuran = (10 Ω - 0.5 Ω) (10 Ω + 0.5 Ω)
IV. HASIL DAN ANALISIS = 9.5 Ω sampai 10.5 Ω
A. Menghitung Nilai Resistansi Pada Tiap Resistor 4) Biru = 6, Abu abu = 8, Merah = 2, Emas = 5%.
Resistansinya = 6.8 KΩ
Tabel 1. Perhitungan dan pengukuran nilai resistansi
Toleransinya = Resistansi x Toleransi
Pengukuran
= 6.8 KΩ x 5%
No Perhitung Toleran Pengukura
Resistor (Ω ) = 340 Ω
. an (Ω ) si (% ) n (Ω ) Pengukuran = (6.8 KΩ - 340 Ω)(6.8 KΩ + 340 Ω)
= 6.46 KΩ sampai 7.14 KΩ
1. Biru, abu – abu, 68Ω 5% 64,6Ω -
hitam,emas 74,4Ω 5) Coklat = 1, Hitam = 0, Kuning = 4, Emas = 5%.
2. Coklat,hitam,bir 10MΩ 5% 9,5MΩ - Resistansinya = 100 KΩ
u, emas 10,5MΩ Toleransinya = Resistansi x Toleransi
= 100 KΩ x 5%
3. Biru, abu – abu, 6,8KΩ 5% 6,46KΩ - = 5 KΩ
merah, emas 7,14KΩ Pengukuran = (100 KΩ - 5 KΩ) (100 KΩ +
5 KΩ)
4. Coklat, hitam, 10Ω 5% 9,5Ω -10,5
hitam, emas = 95 KΩ sampai 105 KΩ
Ω
5. Coklat, hitam, 1KΩ 5% 950Ω - 6) Coklat = 1, Hitam = 0, Merah = 2, Emas = 5%.
merah, emas 1050Ω Resistansinya = 1 KΩ
Toleransinya = Resistansi x Toleransi
= 1 KΩ x 5%
= 50 Ω = 1,4 kΩ
Pengukuran = (1 KΩ - 50 Ω) (1 KΩ + 50 Ω)
= 950 Ω sampai 1050 Ω 2.) Rangkaian 2 (Seri) = a-c -> Rac = R1 + R2
Rac= 56 + 390
7) Orange= 3, Biru = 6, Merah = 2, Emas = 5%. Rac= 446 Ω
Resistansinya = 3.6 KΩ
Toleransinya = Resistansi x Toleransi b-e ->Rac = R2 + R3 + R4
= 3.6 KΩ x 5% Rac= 390 + 330 + 3,3k
= 180 Ω Rac= 4,02 kΩ
Pengukuran = (3.6 KΩ - 180 Ω) (3.6 KΩ + 180 Ω)
= 3.42 KΩ sampai 3.78 KΩ
c-f -> Rac = R3 + R4 + R5
Rac= 330 + 3,3k + 680
8) Coklat = 1, Hijau = 5, Orange = 3 Emas = 5%.
Rac= 4,31 kΩ
Resistansinya = 15 KΩ
Toleransinya = Resistansi x Toleransi
= 15 KΩ x 5% a-f -> Rac = R1 + R2 + R3 + R4 + R5
= 750 Ω Rac = 56 + 390 + 330 + 3,3k + 680
Pengukuran = (15 KΩ - 750 Ω) (15 KΩ + 750 Ω) Rac = 4,756 kΩ
= 14.25 KΩ sampai 15.75 KΩ
3.) Rangkaian 3 (Paralel) = a-d -> 1/Rad
= 1/R1 + 1/R2 + 1/R3
9) Merah = 2, Merah = 2, Orange = 3, Emas = 5%. = 1/330 + 1/3,3k + 1/4,7k
Resistansinya = 22 KΩ = 1/282
Toleransinya = Resistansi x Toleransi Rad = 282
= 22 KΩ x 5% b-d sama
= 1.1 KΩ c-d sama
Pengukuran = (22 KΩ - 1.1 KΩ) (22 KΩ + 1.1 KΩ)
= 20.9 KΩ sampai 23.1 KΩ 4.) Rangkaian 4 (Kombinasi) = c-d -> Rcd = R3 + R6
= 0,82 + 0,68
10) Kuning = 4, Unu = 7, Merah = 2, Emas = 5%. = 1,5 Ω
Resistansinya = 4.7 KΩ
Toleransinya = Resistansi x Toleransi
1,5 || 0,39 = 0,515/1,89 = 0,3095
= 4.7 KΩ x 5%
0,3095 || 4,7 = 1,45/5,0095
= 235 Ω
Pengukuran = (4.7 KΩ - 235 Ω)(4.7 KΩ + 235 Ω) = 0,28945 kΩ = 289,45 Ω
= 4.565 KΩ sampai 4.935 KΩ
b-d -> Rbd= 0,3095 + 3,3 = 3,6095
3,6095 || 0,33 = 0,302355 kΩ = 302,255 Ω
B. Rangkaian Seri Paralel
a-d -> Rad = 0,302355 + 4,7 = 5,002 kΩ
Tabel 2. Perhitungan dan pengukuran nilai resistansi total
Rangkaia Titi Nilai Resistansi Total C.Transformasi Y − Δ
No
n k Perhitungan Pengukura
.
n Tabel 3. Perhitungan dan pengukuran Y − Δ dan Δ−Y
1. Seri 1 a-b 1,4K Ω 1,4K Ω Nilai Resistansi
a-c 446 Ω 446 Ω No. Transformasi Perhitungan ( Pengukuran (
b-e 4,02K Ω 4,02K Ω Ω) Ω)
2. Seri 2
c-f 4,31K Ω 4,31K Ω
a-f 4,756K Ω 4,756K Ω 1. Y−Δ 408.360Ω 456.361Ω
a-d 282 Ω 282 Ω 2. Δ−Y 235.540,48Ω 456.361Ω
3. Paralel b-d 282 Ω 282 Ω
c-d 282 Ω 282 Ω Perhitungan Y - ∆ :
c-d 289,45 Ω 289,45 Ω Ra = (R1R2) + (R1R3) + (R2R3) / R3
Kombinas = (330.390) + (330.680) + (390.680) / 680 = 909,27
4. b-d 302,355 Ω 302,355 Ω
i
a-d 5,022 Ω 5,022 Ω

1.) Rangkaian 1 (Seri) = R1+ R2+ R3 Rb = (R1R2) + (R1R3) + (R2R3) / R2


Rtotal = 330 + 390 + 680 = (330.390) + (330.680) + (390.680) / 390 = 1585,48
Rc = (R1R2) + (R1R3) + (R2R3) / R1
= (330.390) + (330.680) + (390.680) / 330 = 1873,6 Seri
a–c
Rp1 =1585,38 x 820 / 1585,38 + 820 I = 8,101 mA = 0,008 A
= 1300011,6 / 2405,38 = 540 V = 2,779 V

Rp2 =1873,6 x 470 / 1873,6 + 470 c–f


= 880592 / 2343,6 = 375,7433 I = 26,906 mA = 0,026 A
V = 9,221 V
Rtotal= 540 + 375,74 = 909,27
b–e
Perhitungan ∆ - Y : I = 16,304 mA = 0,016 A
Ra = R1.R3/ R1 + R4 + R3= 330.680 / 330 + 820 + 680 V = 7,414 V
= 122,62 Ω
a–f
Rb = R4.R3/ R1 + R4 + R3= 820.690 / 330 + 820 + 680 I = 1,2 mA = 0,001 A
= 304,7 Ω V = 12 V
Rc = R1.R4/ R1 + R4 + R3= 330.820 / 330 + 820 + 680 Paralel
= 147,87 Ω
R1 = R2 = R3
I = 500 kA / 5 A
Ra + R2 = 122,62 + 390 = 512,62 Ω
V=5V
Rb + R5= 304,7 + 470 = 774,7 Ω
Seri Paralel
c–d
Rp = 512,62.774,7 / 512,62 + 774,7 = 308,49 Ω
I = 1,011 mA = 0,0001 A
Rtotal = 308,49 + 147,87 = 456,36 Ω V = 0,224 V

b–d
I = 2,553 mA = 0,002 A
D.Pembagi Arus dan Tegangan
V = 564,128 mV = 0,564 V
R Tegangan Arus
a (mA a–d
n ) I = 1,2 mA = 0,001 A
g R R V = 12 V
k 1 2
ai Perhitungan Rangkaian Seri
a Diketahui :
n
S 0 2 6 R1 = 56 Ω
er , , R2 = 390 Ω
i 3 4 R3 = 330 Ω
3 2 R4 = 470 Ω
6 R5 = 680 Ω
V = 12 V
P 5
Cari Total
ar
Rtotal = R1 + R2 + R3 + R4 + R5
al
= 56 + 390 + 330 + 470 + 680
el
= 1926 Ω
c b
Cari Arus
- -
I = V/R = 12 / 1926 = 0,006 A / 6 mA
d d
Tegangan
k 0 0
V1 = I.R1 = 0,006.56 = 0,336 V
o , ,
V2 = I.R2 = 0,006.390 = 2,34 V
m 2 5
V3 = I.R3 = 0,006.330 = 1,98 V
bi 2 6
V4 = I.R4 = 0,006.470 = 2,82 V
n 4 4
V5 = I.R5 =0,006.680 = 4,08 V
as
Perhitungan Rangkaian Paralel Kuliah Elektronika)." d'ComPutarE: Jurnal Ilmiah
Diketahui : Information Technology 2.2 (2015): 15-25.
R1 = 330Ω [3]staff.uny.ac.id/article
R2 = 470 Ω [4] https://cnt121.wordpress.com/2007/11/13/102/
R3 = 680 Ω [5]https://www.academia.edu/6844184/Resume_7_Rangkaian
V =5V _Listrik_1_Transformasi_Delta_Wye_
Arus [6] Nooritasari, D. D., Rahmadiyah, M., & Kusairi, S. 2019.
The Comparison of Conceptual Understanding Between
+ R1 Secondary School Students and Pre-Service Physics Teacher
I = V / R = 5 / 330 = 0,015 A = 15 mA In Direct Current Electric Circuit. Jurnal Pendidikan Fisika
Indonesia, 15(2), 80-86.
+ R2
I = V / R = 5 / 470 = 0,0106 A = 10,6 mA

+ R3
I = V / R = 5 / 680 = 0,0073 A = 7,3 mA

Perhitungan Kombinasi
R1 = 4,7 kΩ
R2 = 470 Ω
R3 = 820 Ω
R4 = 330 Ω
R5 = 390 Ω
R6 = 680 Ω

R3 + R6 = 820 + 680 = 1500 Ω


Rp1= Rs1 + Rs = 1/1500 + 1/390 = 309,52
Rs2 = 309,52 + R2 = 779,52
Rs2 || R4 = 779,52.330 / 779,52 + 330 = 231,84
Rp2 + R1 = 231,84 + 4,7 kΩ = 4,931 kΩ
Itotal = 12 / 4931 = 0,0024 A = 2,4 mA

v – d = Itotal.Rt = 0,024.4931 // 5k = 11,83 // 12 V

V. SIMPULAN

1. Dari hasil percobaan yang dilakukan didapatkan nilai


resistansi dengan perhitungan dan juga percobaan tidak
berbeda jauh.
2. Rangkaian seri merupakan rangkain yang disusun
secara berderet dan memiliki susunan yang sederhana
sehingga seri tidak memiliki percabangan kabel diantara
beban.
3. Rumus hukum ohm yang digunakan dalam kehidupan
sehari hari V=I.R
4. Kita dapat menentukan tegangan dan kuat arus dengan
menggunakan Transformasi ∆−Y atau Y −∆
5. Nilai tegangan atau arus pada suatu rangkaian
bergantung pada susunan rangkaian tersebut.

REFERENSI

[1] Mulyana, Agus. "Modul Praktikum Elektronika." (2020).


[2] Prasti, Dianradika, and Vicky Bin Djusmin. "Aplikasi
Menghitung Nilai Hambatan Resistor (Studi Kasus Pada Mata

Anda mungkin juga menyukai