Anda di halaman 1dari 7

X Teknik

Pembangkit Tenaga
Listrik

RANGKAIAN RESISTOR CAMPURAN


I. Kompetensi Dasar
3.3 Melakukan pekerjaan kelistrikan elektromekanik
4.3 Memeriksa sifat komponen pasif dalam rangkaian listrik arus searah dan rangkaian peralihan
II. Indikator Pencapaian Kompetensi
3.1.1 Menjelaskan konsep rangkaian campuran resistor
4.1.1. Menghitung nilai resistansi total dari rangkaian campuran resistor
III. Tujuan Pembelajaran
Setelah pelaksanaan pembelajaran dengan model pembelajaran Problem Based Learning (C) dipadu
dengan pendekatan saintific dan penerapan metode diskusi kelompok(B), peserta didik(A) dapat :
1. Menjelaskan konsep rangkaian campuran resistor
2. Menghitung nilai resistansi total dari rangkaian campuran resistor
IV. Materi Pembelajaran

Rangkaian Resistor (Seri, Paralel, Campuran)


Untuk menambah nilai suatu resistansi pada suatu rangkaian elektronika atau membuat nilai
suatu hambatan resistor yang tidak terdapat di pasaran dapat dilakukan dengan merangkai beberapa
resistor sehingga dapat menghasilkan nilai hambatan (resitansi) sesuai dengan yang diinginkan.
Rangkaian resistor dibagi dalam 3 jenis yaitu :
a. Rangkaian Resistor Seri (deret)
Rangkaian resistor disebut seri apabila beberapa resistor disambung / dirangkai secara berurutan
atau berderet. Bentuk rangkaian resistor seri yaitu ujung resistor pertama disambung dengan
pangkal resistor kedua dengan pangkal resistor yang lain dan seterusnya sesuai dengan nilai
yang diinginkan.

Untuk menghitung hambatan pengganti (Rs) suatu rangkaian resistor yaitu dengan
menjumlahkan nilai masingmasing hambatan resistor pada rangkaian tersebut.
Rumus :

Keterangan :
Rs = Hambatan pengganti pada rangkaian seri (Ω)
R1 = Nilai hambatan pada resistor 1(Ω)
R2 = Nilai hambatan pada resistor 2(Ω)
R3 = Nilai hambatan pada resistor 3(Ω)
Rn = Nilai hambatan pada resistor paling akhir pada suatu rangkaian (Ω)
Contoh soal :

Tiga buah resistor akan dirangkai secara seri, masingmasing nilai resistor tersebut adalah R1 =
10Ω, R2 = 47Ω, R3 = 100Ω. berapakah nilai dari hambatan pengganti rangkaian tersebut.
Diketahui :
R1 = 10Ω
R2 = 47Ω
R3 = 100Ω
Ditanya : Rs = ?
Jawab :
b. Rangkaian Resistor Paralel (Jajar)
Rangkaian resistor dapat disebut rangkaian paralel apabila beberapa resistor dirangkai secara
berjajar. Bentuk rangkaian resistor paralel adalah pangkal resistor pertama disambung dengan
pangkal resitor kedua dan seterusnya sesuai dengan nilai yang diinginkan.

Nilai hambatan pengganti (Rp) selalu lebih kecil dari nilai resistorresistor yang ada pada
rangkaian resistor paralel, dapat juga ditulis dengan :

Rumus :

Keterangan :
Rp = Nilai hambatan pengganti pada rangkaian paralel (Ω)
R1 = Nilai hambatan pada resistor 1 (Ω)
R2 = Nilai hambatan pada resistor 2 (Ω)
R3 = Nilai hambatan pada resistor 3 (Ω)
Rn = Nilai hambatan pada resistor paling akhir pada suatu rangkaian paralel (Ω)
Contoh soal :
tiga buah resistor akan dirangkai secara paralel, nilai masingmasing resistor tersebut adalah R1
= 10Ω, R2= 47Ω, R3 = 100Ω, berapakah nilai hambatan pengganti pada rangkaian paralel
tersebut? Diketahui :
R1 = 10Ω
R2 = 47Ω
R3 = 100Ω
Ditanya : Rp = ?
Jawab :

c. Rangkaian Resistor Campuran


Rangkaian campuran merupakan gabungan antara rangkaian seri dengan rangkaian paralel atau
sebaliknya. Nilai hambatan pada rangkaian resistor campuran bisa disebut dengan hambatan
pengganti atau hambatan total (Rt), karena gabungan antara (Rs) dan (Rp). Pada dasarnya
terdapat dua buah rangkaian resistor campuran yaitu :
1. Rangkaian Resistor Seriparalel Contoh soal :

Berapakah nilai hambatan pengganti pada rangkaian tersebut? Diketahui : R1 = 10Ω


R2 = 47Ω R3 = 100Ω
Ditanya : Rt = ? Jawab :
2. Rangkaian Resistor Paralelseri
Contoh soal :

R1+R2//R3
Berapakah nilai hambatan pengganti pada rangkaian tersebut? Diketahui : R1 = 10Ω
R2 = 47Ω R3 = 100Ω
Ditanya : Rt = ? Jawab :
TES SUMATIF
Pilihlah jawaban yang paling tepat dari pertanyaan di bawah ini dengan memberi tanda silang
(X) pilihan jawaban a, b, c, d, atau e pada lembar jawaban

1. Perhatikan rangkaian listrik di samping! Resistor Pengganti (R) adalah…


a. 4,1 Ω
b. 4,2 Ω
c. 4,5 Ω
d. 4,8 Ω
e. 4,9 Ω
2. Perhatikan gambar rangkaian listrik di samping! Tentukan RT?
a. 2 Ω
b. 4 Ω
c. 6 Ω
d. 8 Ω
e. 10 Ω
3. Jika tiga buah resistor dengan besar hambatan masing-masing 8 Ω, 6 Ω, dan 4 Ω disusun secara
paralel. Tentukanlah besar hambatan total yang dihasilkan ketiga resistor tersebut
a. 1,48 Ω
b. 1,84 Ω
c. 2,48 Ω
d. 2,84 Ω
e. 4,84 Ω
4. Dua buah resistor masing-masing 2 Ω dan 10 Ω dihubungkan secara seri kemudian dirangkaikan
secara paralel dengan dua buah resistor lainnya yang disusun seri. Kedua resistor tersebut masing-
masing 4 Ω dan 8 Ω. Tentukanlah hambatan total atau hambatan pengganti pada rangkaian tersebut
a. 4 Ω
b. 6 Ω
c. 8 Ω
d. 10 Ω
e. 12 Ω
5. Tiga buah resistor akan dirangkai secara paralel, nilai masing-masing resistor tersebut adalah R1 =
10Ω, R2 = 47Ω, R3 = 100Ω, berapakah nilai hambatan pengganti pada rangkaian paralel tersebut?
a. 3,32 Ω
b. 5,53 Ω
c. 6, 57 Ω
d. 6,88 Ω
e. 7,62 Ω
Daftar Pustaka
1. Guntoro, Nanang A. 2013. Fisika Terapan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
2. Hardy, Syam. 1994. Dasar-Dasar Teknik Listrik Aliran Rata 1. Jakarta: PT Rineka Cipta.
3. Grob, Bernard. 1984. Basic Electronics. New York: Mc Graw Hill.

Anda mungkin juga menyukai