Anda di halaman 1dari 8

Sebuah kumparan mempunyai induktansi diri 2,5 H. Kumparan tersebut dialiri arus searah yang besarnya 50 mA.

Berapakah
besar ggl induksi diri kumparan apabila dalam selang waktu 0,4 sekon kuat arus menjadi nol?

Penyelesaian:
Diketahui:

L = 2,5 H Δt = 0,4 s
I1 = 50 mA = 5 × 10-2 A
I2 = 0

Ditanya: ε = ... ?
Pembahasan :

Solenoida merupakan kumparan kawat yang terlilit pada suatu pembentuk silinder
Induktansi diri L sebuah solenoida dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan 4 pada induksi elektromagnetik.
Medan magnet di dalam solenoida adalah:

B = μ .n.I
dengan n = N/l, dari persamaan 3. pada induksi elektromagnetik dan (1) akan diperoleh:

Jadi,

karena ΦB = B.A = μ0.N.I.A / l, Perubahan I akan menimbulkan perubahan fluks sebesar :

Sehingga:

dengan:

L = induktansi diri solenoida atau toroida ( H)


μ0 = permeabilitas udara (4 π × 10-7 Wb/Am)
N = jumlah lilitan
l = panjang solenoida atau toroida (m)
A = luas penampang (m2)

Sebuah induktor terbuat dari kumparan kawat dengan 50 lilitan. Panjang kumparan 5 cm dengan luas penampang 1 cm 2.
Hitunglah:
a. induktansi induktor,
b. energi yang tersimpan dalam induktor bila kuat arus yang mengalir 2 A!
Penyelesaian:
Diketahui:
N = 50 lilitan
l = 5 cm = 5 × 10-2 m
A = 1 cm2 = 10-4 m2
Ditanya:
a. L = ... ?
b. U jika I = 2 A ... ?
Pembahasan :
Induktansi Bersama
Apabila dua kumparan saling berdekatan, seperti pada Gambar 4, maka sebuah arus tetap I di dalam sebuah kumparan akan
menghasilkan sebuah fluks magnetik Φ yang mengitari kumparan lainnya, dan menginduksi ggl pada kumparan tersebut.

Energi yang Tersimpan pada Induktor


Energi yang tersimpan dalam induktor (kumparan) tersimpan dalam bentuk medan magnetik.
V
sebuah koil silinder sepanjang 10 cm dan dengan 600 putaran dan radius 2 cm berputar dalam medan magnet dengan induksi
magnetik 3 x 10-3 T. Tentukan: (a) fluks induksi maksimum di dalam kumparan, dan (b) induktansi kumparan.

Jawab:
Diketahui: panjang silinder l = 10 cm = 0,1 m, medan magnet B = 3 x 10-3 T, jari-jari koil r = 2 cm = 0,02 m dan banyaknya
kumparan N = 600.
(a) Kumparan panjang merupakan suatu solenoida maka, fluks magnetik maksimum di dalam kumparan adalah
Φ = BA cos θ
Karena medan magnet B pada solenoida yaitu untuk N kumparan, maka
Φmaks = NBA
= 600 x (3 x 10-3 T) x [π(0,02 m)2]
Φmaks = 2 x 10-3 Wb = 2 mWb
(b) alasannya yaitu medan magnet pada solenoida itu adalah
B = μ0NI/l,
dan induktansi kumparan yaitu L = NΦ/I = NBA/I,
maka
L = μ0N2A/l
= (4π x 10-7 Hm-1)(600)2[π x (0,02)2]/0,1
L = 6 x 10-3 H = 6 mH

Definisikan istilah saling menginduksi (mutual inductance) di antara dua gulungan. Dapatkan verbal untuk saling induktansi
sepasang solenoida koaksial panjang masing-masing panjang l dan radius r1 dan r2 (r1 >> r2). Jumlah total putaran dalam dua
solenoida masing-masing yaitu N1 dan N2.

Jawab:
Panjang solenoida l, jari-jari untuk S1 dan S2 yaitu r1 dan r2.
Untuk kumparan S2 luasnya yaitu A2 = πr22.
Medan magnet diproduksi di dalam S1, sedangkan bidang di luarnya nol, maka
Induksi magnetik untuk kumparan S1 adalah
B1 = μ0N1ii/l1
Maka total fluks pada kumparan S2 adalah
Φ2 = BA alasannya yaitu ada N2 kumparan maka
Φ2 = N2B1A2
= N2(μ0N1i1/l)A2
Φ2/I = L
Maka
L = μ0N1N2i1A2/l
L = (μ0πN1N2i1 r22)/l
Yang merupakan induktansi magnetik total (atau mutual inductance)

Susunan seri bertujuan untuk membagi tegangan sehingga arus yang mengalir pada tiap-tiap resistor sama kuat yaitu sama
dengan kuat arus yang mengalir dalam rangkaian, sedangkan susunan paralel bertujuan untuk membagi arus.
Prinsip Susunan Seri Resistor
Berikut beberapa prinsip susunan seri hambatan yang salah satunya merupakan tujuan dari penyusunan, yaitu :
1. Susunan seri bertujuan untuk memperbesar hambatan suatu rangkaian dengan hambatan pengganti seri setara
dengan jumlah dari tiap-tiap hambatan yang digunakan.
2. Kuat arus yang melalui tiap-tiap penghambat sama yaitu sama dengan kuat arus yang melalui hambatan pengganti
serinya.
3. Pada susunan seri tegangan terbagi-bagi sesuai dengan besar hambatan masing-masing resistor. Tegangan pada
ujung-ujung hambatan pengganti seri sama dengan jumlah tegangan pada ujung-ujung tiap penghambat. Dengan
kata lain, susunan seri berfungsi sebagai pembagi tegangan

Prinsip Susunan Paralel Resistor


Berikut ini beberapa prinsip susunan paralel hambatan yang salah satunya merupakan tujuan dari penyusunan, yaitu :
1. Susunan paralel bertujuan untuk memperkecil hambatan suatu rangkaian.
2. Besar tegangan pada ujung-ujung tiap komponen sama, yaitu sama dengan tegangan pada ujung-ujung hambatan
pengganti paralelnya.
3. Pada susunan paralel, arus terbagi-bagi sesuai dengan besar hambatan masing-masing resistor. Kuat arus pada
ujung-ujung hambatan pengganti paralel sama dengan jumlah arus yang melalui tiap-tiap komponen. Dengan kata
lain, susunan paralel berfungsi sebagai pembagi arus.

Listrik Dinamis - Susunan Resistor


1. Jika tiga buah resistor dengan besar hambatan masing-masing 10 Ω, 8 Ω, dan 4 Ω disusun secara seri dan
dihubungkan dengan sumber tegangan, maka tentukanlah besar hambatan total yang dihasilkan ketiga resistor
tersebut.
Pembahasan
Dik : R1 = 10 Ω; R2 = 8 Ω; R3 = 4Ω.
Rs = R1 + R2 + R3
⇒ Rs = 10 + 8 + 4
⇒ Rs = 22 Ω
Jadi, besar hambatan total atau hambatan pengganti adalah 22 Ω.
2. Jika tiga buah resistor dengan besar hambatan masing-masing 8 Ω, 6 Ω, dan 4 Ω disusun secara paralel.
Tentukanlah besar hambatan total yang dihasilkan ketiga resistor tersebut.

Advertisements

Pembahasan
Dik : R1 = 8 Ω; R2 = 6 Ω; R3 = 4Ω.
1/Rp = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3
⇒ 1/Rp = 1/8 + 1/6 + 1/4
⇒ 1/Rp = (3 + 4 + 6) / 24
⇒ 1/Rp = 13/24
⇒ Rp = 24/13
⇒ Rp = 1,84 Ω
Jadi, besar hambatan pengganti pada susunan itu adalah 1,84 Ω.
3. Dua buah resistor masing-masing 2 Ω dan 10 Ω dihubungkan secara seri kemudian dirangkaikan secara paralel
dengan dua buah resistor lainnya yang disusun seri. Kedua resistor tersebut masing-masing 4 Ω dan 8 Ω.
Tentukanlah hambatan total atau hambatan pengganti pada rangkaian tersebut.
Pembahasan
Dik : R1 = 2 Ω; R2 = 10 Ω; R3 = 4Ω; R4 = 8Ω.
Rs1 = R1 + R2
⇒ Rs1 = 2 + 10
⇒ Rs1 = 12 Ω
Rs2 = R3 + R4
⇒ Rs2 = 4 + 8
⇒ Rs2 = 12 Ω
1/Rp = 1/Rs1 + 1/Rs2
⇒ 1/Rp = 1/12+ 1/12
⇒ 1/Rp = 2/12
⇒ Rp = 12/2
⇒ Rp = 6 Ω
Jadi, besar hambatan pengganti pada susunan itu adalah 6 Ω.
4. Dua buah resistor disusun seri dan dihubungkan dengan seumber tegangan 10 volt. Jika hambatan masing-masing
resistor tersebut adalah 2 Ω dan 10 Ω, maka tentukanlah kuat arus yang mengalir dalam rangkaian tersebut.
Pembahasan
Dik : R1 = 2 Ω; R2 = 10 Ω; V = 10 volt.
Rs = R1 + R2
⇒ Rs = 2 + 10
⇒ Rs = 12 Ω
I = V/Rs
⇒ I = 10/12
⇒ I = 0,83 A.
Jadi arus yang mengalir pada rangkaian itu adalah 0,83 A.
Read more : Rumus Rangkaian Seri RLC dan Frekuensi Resonansi.
5. Jika suatu rangkaian yang terdiri dari tiga buah resistor yang disusun secara paralel dialiri listrik sebesar 6 A, maka
tentukanlah besar teggangan pada tiap resistor jika masing-masing memiliki hambatan 2 Ω, 4 Ω dan 6 Ω.
Pembahasan
Dik : R1 = 2 Ω; R2 = 4 Ω; R3 = 6 Ω; I = 6 A.
1/Rp = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3
⇒ 1/Rp = 1/2 + 1/4 + 1/6
⇒ 1/Rp = (6 + 3 + 2) / 12
⇒ 1/Rp = 11/12
⇒ Rp = 12/11
⇒ Rp = 1,09 Ω
V = I Rp
⇒ V = 6 (1,09)
⇒ V = 6,54 volt.
Karena pada susunan paralel, besar tegangan pada tiap-tiap komponen sama dengan sumber tegangan, maka besar
tegangan pada masing-masing resistor adalah 6,54 volt.
6. Perhatikan gambar di bawah ini! Dari rangkaian tersebut, tentukanlah :

a. Hambatan pengganti rangakaian


b. Arus yang melalui rangkaian
c. Beda potensial antara kedua ujung resistor 4 Ω
d. Beda potensial antara kedua ujung resistor 16 Ω
e. Kuat arus yang melalui resistor 8 Ω.
Pembahasan
a. Hambatan pengganti.
Rangkaian di atas merupakan susunan campuran seri-paralel. Untuk mempermudah pengerjaan, kita
dapat menyederhanakan rangkaian tersebut menjadi seperti berikut :

Pada gambar di atas jelas terlihat bahwa rangkain tersebut terdiri dari dua susunan seri dan sebuah
susunan paralel. Kita dapat menyelesaikan susunan yang paling pinggir terlebih dahulu dan misalkan
susunan tersebut merupakan susunan seri pertama sehingga besar hambatanya adalah :
Rs1 = 1 + 3 + 4 = 8 Ω
Selanjutnya susunan yang telah kita hitung hambatan penggantinya disusun secara paralel dengan
resistor 8 Ω sehingga hambatan penggantinya adalah :
1/Rp = 1/8 + 1/8
⇒ 1/Rp = 2/8
⇒ Rp = 8/2 = 4 Ω
Terakhir, hambatan pengganti 4 Ω tersusun secara seri dengan resistor 16 Ω dan 5 Ω sehingga hambatan
pengganti untuk rangkaian tersebut adalah :
Rs2 = 4 + 16 + 5 = 25 Ω.
b. Kuat arus rangkaian
I = V/Rs2
⇒ I = 12,5/25
⇒ I = 0,5 A.
c. Beda potensial pada 4 Ω
V4 = I4 R
dengan I4 = arus yang melalui resistor 4 Ω.
Perhatikan bahwa resistor 4 Ω berada dalam susunan seri dengan resistor 1 Ω dan 3 Ω (Rs1) sehingga
arus yang melaluinya akan sama dengan arus yang melalui resistor 1 Ω dan 3 Ω atau dapat ditulis
sebagai berikut :
I4 = I1 = I3.
Akan tetapi, karena ketiga resistor tersebut disusun secara paralel dengan resistor 8 Ω maka besar arus
yang melalui rangkaian yaitu 0,5 A dibagi sesuai dengan nilai hambatan masing-masing resistor. Karena
Rs1 memiliki besar hambatan yang sama dengan resistor 8 Ω, maka arus tersebut terbagi menjadi dua
sama besar yaitu 0,25 malalui Rs1 dan 0,25 melalui resistor 8 Ω. Dengan begitu, maka beda potensial
pada ujung-ujung resistor 4 Ω adalah :
V4 = 0,25 (4)
⇒ V4 = 1 volt.
d. Beda potensial pada 16 Ω
V16 = I16 R
dengan I16 = arus yang melalui resistor 16 Ω.
Karena resistor 16 Ω disusun secara seri dengan Rp dan 5Ω, maka kuat arus yang mengalir pada resistor
16 Ω sama dengan kuat arus yang melalui rangkaian. (I16 = I = 0,5 A).
Dengan begitu, maka beda potensial pada ujung-ujung resistor 16 Ω adalah :
V16 = I16 R
⇒ V16 = 0,5 (16)
⇒ V16 = 8 volt.
e. Arus yang melalui resistor 8 Ω
Resistor 8 Ω tersusun paralel dengan Rs1 menghasilkan Rp sementara Rp tersusun seri dengan 16 Ω dan
5 Ω menghasilkan Rs2. Karena seri, maka arus yang melalui Rp sama dengan arus yang melalui Rs2
yaitu 0,5 A. Selanjtunya, karena Rp merupakan hasil dari susunan paralel antara resistor 8 Ω dengan
Rs2, maka kuat arus yang mengalir terbagi menjadi dua sesuai dengan besar hambatan masing-masing.
Maka kuat arus yang melalui resistor 8 Ω adalah :
I8 = V8/R
⇒ I8 = 2/8
⇒ I8 = 0,25 A.
1. Diketahui R1 = 2 Ω dan R2 = 4 Ω tersusun seri. Berapa nilai resistor pengganti ? (Ω = Ohm).
Pembahasan
R = R1 + R2 = 2 + 4 = 6 Ω.
Nilai hambatan pengganti lebih besar daripada nilai masing-masing resistor yang terangkai seri.
2. R1 = 1 Ω, R2 = 2 Ω, R3 = 3 Ω. Nilai resistor pengganti adalah…..

Pembahasan
R = R1 + R2 + R3 = 1 + 2 + 3 = 6 Ω.
3. R1 = 4 Ω, R2 = 2 Ω, V = 12 Volt. Tentukan (a) Nilai resistor pengganti (b) Arus listrik yang mengalir pada rangkaian (c)
Arus listrik yang melewati resistor R2

Pembahasan
(a) Resistor pengganti
R = R1 + R2 = 4 + 2 = 6 Ω.
(b) Arus listrik
I = V / R = 12 volt / 6 Ω = 2 volt/Ω = 2 Ampere
(c) Arus listrik yang melewati resistor R2
Menurut hukum I Kirchhoff, tidak ada titik cabang sehingga arus listrik yang melewati R1 = arus listrik yang melewati R2 =
arus listrik yang melewati rangkaian = 2 Ampere.
4. R1 = 2 Ω, R2 = 4 Ω, R3 = 6 Ω, R4 = 8 Ω, V = 12 Volt. Tentukan (a) Nilai resistor pengganti (b) Arus listrik yang mengalir
pada rangkaian (c) Arus listrik yang mengalir melalui resistor R2 (d) Tegangan listrik pada kedua ujung resistor R4.

Pembahasan
(a) Resistor pengganti
R = R1 + R2 + R3 + R4 = 2 + 4 + 6 + 8 = 20 Ω
(b) Arus listrik
I = V / R = 12 volt / 20 Ω = 0,6 volt/Ω = 0,6 Ampere
(c) Arus listrik yang melewati resistor R2
Menurut hukum I Kirchhoff, tidak ada titik cabang sehingga arus listrik yang melewati rangkaian = arus listrik yang
melewati resistor R2 = 0,6 Ampere.
(d) V = I4 R4 = (0,6 A)(8 Ω) = 4,8 Volt.

Contoh Soal Daya Listrik Pertama : ” Terdapat sebuah Laptop yang akan digunakan dan memerlukan Tegangan Listrik
sebesar 220 Volt dan Arus Listrik sebesar 1.2 Ampere untuk mengaktifkan Laptop tersebut. Hitunglah Daya Listrik yang
diperlukannya ?
Jawaban :
P=VxI
P = 220 Volt x 1.2 Ampere
P = 264 Watt
Sehingga Daya Listrik yang akan dikonsumsi oleh Laptop tersebut sebesar 264 Watt
2. Contoh Soal Mencari Daya Listrik Kedua : ” Terdapat Lampu Pijar yang mempunyai Tegangan Listrik sebesar 24 Volt
dan Hambatan sebesar 3 Ohm. Maka hitunglah Daya Listrik Lampu Pijar tersebut ?.
Jawaban :
P = V² / R
P = 24 x 24 / 3
P = 576 / 3
P = 192 Watt
Sehingga Daya Listrik dari Lampu Pijar tersebut sebesar 192 Watt
Soal No.1

Sebuah peralatan listrik dipasang pada tegangan listrik sebesar 12 volt dan arus yang mengalir adalah sebesar 750 mA.
Hitunglah besarnya energi listrik yang dibutuhkan dalam jangka waktu 1 menit ?
Pembahasan
V = 12 v
I = 750 mA = 0,75 A
t = 1 menit = 60 detik
W=V.I.t
W = 12 . 0,75 . 60
W = 540 joule
Soal No.2

Sebuah elemen pemanas listrik yang digunakan untuk memanaskan air memiliki hambatan 24 ohm dihubungkan dengan
sumber tegangan 240 V. Berapa energi listrik yang dihasilkan oleh pemanas tersebut selama 1 menit ?.
Pembahasan
V = 240 volt
t = 1 menit = 60 detik
R = 24 ohm
Kemudian kita gunakan rumus :
W = V2 R . t
W = 2402 24 . 60
W = 2402 24 . 60
W = 144000 J
W = 144 KJ

W = V.I.t
Dimana :

 W adalah Energi (Joule)


 Q adalah Besar muatan yang dipindahkan (coulomb)
 V adalah Beda potensial listrik (Volt)
 I adalah Arus listrik dari sumber (Ampere)
 t adalah waktu (second)
Energi listrik merupakan suatu bentuk energi yang berasal dari sumber arus yang biasanya dinyatakan dalam Watt hour.
Daya merupakan energi yang diperlukan untuk melakukan usaha/kerja. Daya listrik menyatakan banyaknya energi listrik
yang terpakai setiap detiknya.

P=Wt
P=V.I.tt
P = V.I
Dimana :
 P adalah Daya listrik (Watt)
 W adalah Energi (Joule)
 V adalah Beda potensial listrik (Volt)
 t adalah waktu (second)
 R adalah tegangan (Ohm)
 Soal No.3

 Jika energi yang kita perlukan dalam memindahkan muatan listrik 4 Coulomb dari titik A ke titik B adalah 20
Joule. Hitunglah perbedaan potensial antara titik A dan B ?
Pembahasan
 Q = 4 Coulomb
W = 20 Joule
Kemudian kita cari potensialnya dengan rumus :
W=Q.V
V = W/Q
V = 20/ 4 = 5 Volt
Soal No.4

 Berapa besar hambatan total pada sebuah lampu yang bertuliskan 120 V dan 60 W ?
Pembahasan
 V = 120 volt
P = 60 watt
Kemudian kita gunakan rumus :
P = V2 /R
R = V2 /P
R = (120)2/60
R = 14400/ 60 = 240 Ohm
Soal No.5

 Sebuah lampu bertuliskan 40 W/110 V dinyalakan selama 10 menit. Berapakah arus listrik dan energi listrik yang
diperlukan ?
Pembahasan
 P = 40 W
V = 110 V
t = 10 menit = 600 s
Untuk mencari arus listrik, kita gunakan rumus :
P=V.I
I = P/ V
I = 40/ 110 = 0,36 Ampere
Untuk mencari Energi listrik, kita gunakan rumus :
W=P.t
W = 40 . 600
W = 24000 J
W = 24 KJ
Soal No.6

 Suatu rangkaian listrik yang memiliki hambatan 4 ohm dialiri suatu arus listrik 8 Ampere selama 30 menit.
Tentukan energi yang digunakan dalam satuan Joule, Kalori dan kWh ?
Pembahasan
 I = 8 Ampere
R = 4 Ohm
t = 30 menit = 1800 detik = 0,5 Jam
W = I2 . R . t
W = (8)2 . 4 . 1800
W = 64 . 4 . 1800
W = 460.800 Joule
Untuk energi dalam satuan Kalori, kita harus ingat bahwa 1 Joule = 0, 24 Kalori. Sehingga :
W = 460.800 Joule x 0,24
W = 110.592 Kalori
Untuk energi dalam satuan kWh, maka waktu yang digunakan adalah Jam, dimana 30 menit = 0,5 Jam
W = I2 . R . t
W = (8)2 . 4 . 0,5
W = 64 . 4 . 0,5
W = 128 Wh
W = 0,128 kWh
Soal No.7

 Sebuah keluarga menggunakan daya listrik 1200 watt selama 400 jam. Jika harga listrik 1 kWh = Rp 400,- maka
berapa biaya yang harus dikeluarkan keluarga tersebut ?
Pembahasan
 P = 1200 Watt
t = 400 Jam
1 kWh = Rp 400,-
Maka besar energi listrik yang digunakan adalah :
W=P.t
W = 1200 . 400
W = 480.000 Wh
W = 480 kWh
Biaya yang harus dibayar :
Biaya listrik = Jumlah kWh x Rp 400,-
Biaya listrik = 480 x Rp 400,-
Biaya listrik = Rp 192.000,-
Soal No.8

 Jika sebuah lampu pijar tertulis 220 V/100 W. Jika lampu tersebut digunakan selam 10 jam dalam sehari.
Hitunglah berapa biaya listrik yang harus dibayarkan jika 1 kWh = Rp 1000,- dalam 1 bulan (1 bulan = 30 hari) ?
Pembahasan
 P = 100 Watt t = 10 Jam, dalam 1 bulan = 300 Jam
1 kWh = Rp 1000,-
Besar Engergi Listrik yang digunakan adalah :
W = P. t W = 100 . 300 W = 30.000 Wh W = 30 kWh
Biaya yang harus dibayar dalam 1 bulan :
Biaya listrik = Jumlah kWh x Rp 1000,-
Biaya listrik = 30 x Rp 1000,-
Biaya listrik = Rp 30.000,-
Soal No.9

 Sebuah mesin sepeda motor melakukan usaha sebesar 10.000 joule. Jika daya motor itu 2000 watt, hitunglah
waktu yang digunakan ?
Pembahasan
 W = 10.000 J P = 2000 Watt W = P . t t=WP
t = 10.000 2000 = 5 detik Jadi waktu yang diperlukan motor itu adalah 5 detik.
Baterai adalah perangkat yang terdiri dari satu atau lebih sel elektrokimia dengan koneksi eksternal yang disediakan untuk
memberi daya pada perangkat listrik seperti senter, ponsel, dan mobil listrik.

Anda mungkin juga menyukai