Anda di halaman 1dari 17

Perkembangan Tradisi LPP AIK UHAMKA

Keilmuan

Lembaga Pengkajian & Pengembangan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (LPP AIK)


Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka (UHAMKA)

Amirullah, M.A.
01 Pasang Surut Perkembangan Ilmu
Ada 3 Poin yang
akan kita bahas 02 Tradisi Keilmuan di Dunia Islam
pada sesi ini, yaitu: 03 Kontribusi Keilmuan dunia Islam

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.i (021)73944451 uhamkaid Uhamk @UhamkaI


d a D
PASANG SURUT
PERKEMBANGAN ILMU

Perkembangan Ilmu Zaman


Pertengahan (abad ke-6 M-
Perkembangan Ilmu Peradaban Pertengahan Abad ke-16 M)
Kuno (abad ke-3 sebelum masehi –
abad ke-6 Masehi)

Peradaban Mesir 01 03 Peradaban Yunani

01 02

Peradaban Peradaban Islam


02 04 Peradaban India Peradaban Cina
Babilonia

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.i (021)73944451 uhamkaid Uhamk @UhamkaI


d a D
Perkembangan Ilmu Peradaban Kuno
(abad ke-3 sebelum masehi – abad ke-6 Masehi)

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.i (021)73944451 uhamkaid Uhamk @UhamkaI


d a D
01 Peradaban Mesir
Peradaban mesir (zaman Fir’aun) membuat kemajuan besar dalam matematika,
astronomi, dan kedokteran. Geometri awalnya diperlukan untuk mengukur tanah,
terutama karena banjir Sungai Nil sering menghapus batas antar tanah milik
orang. Geometri makin penting dalam proyek2 pembangunan besar selama
berabad-abad, misalnya piramida dan kuil. Mesir juga dikenal menguasai alkimia
dan pegobatan, dengan ramuan dan teknik pembuatan mumi, semuanya
mendorong penelitian dan kemajuan beberapa aspek sains alam

Di Alexandria (Mesir yang dipengaruhi Yunani), ahli matematika eukleides (kira-


kira 325-265 SM), yang sering disebut “bapak geometri”, memberi metodelogi
yang mantap untuk matematika berdasarkan aksioma dan teorma. Aksioma
adalah asumsi awal yang dipercaya benar tapi tak bisa dibuktikan; teorima adalah
pernyataan yang bisa dibuktikan, berawal dari aksioma serta menggunakan
aturan dan metode logika.

Di Mesir juga ada Arkhimedes memberi sumbangan penting bagi matematika tapi
lebih dikenal sebagai ahli fisika, dengan karyanya mengenai cairan (daya apung)
dan statika (kaidah dasar tuas)

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.i (021)73944451 uhamkaid Uhamk @UhamkaI


d a D
02 PERADABAN BABILONIA

Peradaban lain yang banyak menyumbang kemajuan sains adalah


peradaban Sumeria/Babilonia di Mesopotamia (Irak).

Sejak sekitar 3500 SM, bangsa Sumeria membuat catatan penting


pengamatan astronomi di ribuan lempeng tanah liat. Pengetahuan
dan penerapan teorema “pythagoras” bisa ditemukan di catatan dari
sekitar 1800 SM.

Orang Babilonia juga ahli astronomi, membuat kalender matahari


(syamsiah) dan bulan (qomariah) serta table daur untuk
memperkirakan kemunculan bulan, planet dan gerhana.

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.i (021)73944451 uhamkaid Uhamk @UhamkaI


d a D
03 PERADABAN YUNANI
Di antara sumbangan Yunani, yaitu Argumen untuk menunjukkan Bumi itu bulat.

Kapal yang bergerak ke arahh cakrawala cenderung lenyap dari pandangan secara

Di Yunani, sains muncul


01 mendadak, tidak pelan-pelan, menyiratkan permukaan bumi melengkung.

bercampur filsafat, sejak sekitar


abad ke-6 atau ke-7 SM. Thales
Para pelancong zaman dahulu sudah memperhatikan bahwa ketika mereka bepergian
(640-546 SM) sering disebut
sebagai “bapak sains”. Dia 02 ke selatan (di Mesir), posisi bintang-bintang dan rasi bintang berubah banyak, dan
mencoba memberi penjelasan malah bisa terlihat rasi-rasi bintang baru yang tak dapat dilihat di utara. Penjelasannya,
“sains” yang menyeluruh untuk didukung geometri sederhana, adalah bahwa bumi mesti berbentuk bulat.
semua gejala alam yang diamati
(dia percaya segala hal dapat
dihubungkan ke air dalam tiga Aristoteles mengamati bahwa bayangan bumi yang terlihat di bulan ketika gerhana
wujud, cair, padat dan gas. 03 bulan jelas menunjukkan bentuknya bulat.
Contohnya, gempa disebabkan
goncangan air tempat daratan
mengambang). Thales juga Aristoteles berhujah bahwa menurut fisika, karena zat padat berat cenderung bergerak
percaya bahwa gejala alam
mewakili kehendak ilahi yang
04 menuju pusat bumi (gravittasi versi dia), maka bumi mesti membentuk dirinya menjadi
bola
mengarahkan segalanya ke
tujuan tertentu.
05 Bola dianggap bentuk paling sempurna, jadi bumi mesti berbentuk bola

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.i (021)73944451 uhamkaid Uhamk @UhamkaI


d a D
04 PERADABAN INDIA

01 Dari 4000 SM di lembah Sungai Sindhu :


Peradaban India punya sejarah panjang, dari 4000 SM di lembah Sungai Sindhu, di mana telah
ditemukan sisa-sisa bangunan kuno yang konstruksinya menunjukkan pengetahuan matematika dan
statika, sampai abad ke-15 Masehi ketika Nilakantha Somayaji (1444-1544), ahli matematika san
astronomi di Kerala, membuat model langit canggih (orbit planet) sebelum revolusi eliptika kepler.

02 Aryabhata (476-550) :
Pada abad ke-6 dan ke-7 Masehi, para saintis India memperkenalkan konsep-konsep Matematika.
Aryabhata (476-550) di Aryabhatiya memperkenalkan beberapa fungsi trigonometri dasar, table
trigonometri, serta teknik dan prosedur matematika.

03 Brahmagupta :
Pada abad ke-7, Brahmagupta menjelaskan bagaimana nol digunakan sebagai angka decimal dan
pengisi tempat. System angka 0 sampai 9 digunakan para saintis Arab-Muslim, dimulai oleh al-
khawarizmi (kira2 780-850), sebagai “angka Arab” san sesudahnya digunakan hamper universal,
dikenal sebagai system angka Hindu-Arab.

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.i (021)73944451 uhamkaid Uhamk @UhamkaI


d a D
Perkembangan Ilmu Zaman Pertengahan (abad ke-6
M- Pertengahan Abad ke-16 M)

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.i (021)73944451 uhamkaid Uhamk @UhamkaI


d a D
01 Peradaban Tiongkok juga membentang
selama beberapa ribu tahun, mencapai
“zaman pertengahan” ketika mulai
03 Para ahli matematika tiongkok
mengembangkan teknik untuk
menghitung pangkat dua, pangkat tiga,
berhubungan dengan peradaban lain, dan pangkat lebih besar lagi, untuk
pertama-tama dengan peradaban Arab- menjawab soal linear, kuadrat, dan
Muslim, lalu dengan peradaban Barat. kubik.
PERADABAN
CINA
Para Saintis Tiongkok mendapat
02 banyak penemuan luar biasa dan
memberi kontribusi untuk sains dan
02 Ahli-ahli astronomi Tiongkok juga
piawai dalam menghitung posisi
planet dan tanggal gerhana.
teknologi, termasuk kompas, kertas,
roket, dan lain-lain.

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.i (021)73944451 uhamkaid Uhamk @UhamkaI


d a D
Tak lama sesudah muncul di panggung dunia, Islam menghasilkan zaman
keemasan pengetahuan dan sains yang berlangsung selama seribu tahun.
Para ahli sejarah menunjukkan berbagai faktor yang menjelaskan ledakan
kegiatan itu:

Qur’an, yang mendorong Waktu sholat, arah kiblat,


01 muslim memikirkan ayat-
ayat Allah di langit dan
02 pembuatan kalender Islam untuk
acara2 keagamaan (ramadhan,
menyelidiki Bumi untuk Id, haji) dan keperluan sipil
mencari pengetahuan; (pembayaran gaji, utang, dll),
hadis yang meninggikan hitungan zakat, pembagian tanah

PERADABAN
posisi orang berilmu. dan harta waris, semuanya
memerlukan astronomi,

ISLAM
trigonometri, dan aljabar, ilmu
lainnya

Ketika al-khawarizmi menulis buku aljabarnya yang bersejarah, kitab al-jabr wal-Muqabalah (sekitar 830 M), dia
membukanya menggunakan kata-kata yang berhubungan erat dengan kebutuhan keagamaan umat Islam, “kecintaan
kepada ilmu yang Allah anugerahkan kepada Imam al-Ma’mun…telah mendorong saya menulis karya
singkat…membatasinya kepada apa yang paling mudah dan berguna dalam menghitung, seperti yang selalu
dibutuhkan orang dalam perkara waris, pembagian, gugatan hukum, dan perdagangan, serta urusan mereka satu sama
lai…”

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.i (021)73944451 uhamkaid Uhamk @UhamkaI


d a D
Kontribusi
01 Peradaban Islam 02
Saintis muslim menganggap Ibnul Haitsam juga dianggap
percobaan sebagai dasar sains, sebagai “bapak optika” karena
bahkan lebih mementingkan karyanya Kitab Al-Manazir (Kitab
percobaan daripada orang Yunani, Optika, kira-kira 1000 M), yang
yang lebih unggul dalam hal teori
dan pengembangan sains. Maka, bukan hanya menunjukkan dengan
Ibnul-Haitsam (Kira-kira 965-1040
Perintis Metode Sains tegas bahwa penglihatan adalah
M), salah satu yang terhebat di
Sebelum hasil cahaya yang memasuki mata
Francis Bacon (bukan karena cahaya keluar dari
antara ribuan saintis pada zaman
keemasan peradaban Islam, diakui mata), memberikan penjelasan fisik
sebagai salah seorang pembangun dan fisiologis proses penglihatan,
pertama metode sains (yang sering melainkan juga menyajikan banyak
dianggap ciptaan Francis Bacon alat optic (cermin berbagai bentuk)
yang hidup sekitar 500 tahun dan gejala optik, termasuk
sesudahnya) yang mengutamakan
pemeriksaan kebenaran hasil atau pemantulan dan pembiasan.
anggapan apa pun lewat
percobaan.

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.i (021)73944451 uhamkaid Uhamk @UhamkaI


d a D
Kontribusi Sains Islam
Bidang lain yang banyak mendapat sumbangan sains Muslim adalah
kedokteran, yang diubah menjadi sains eksperimental oleh orang-orang
Bidang yang paling lama aktif dalam zaman keemasan Islam seperti Ibnu Sina (980-1037) yang serba bisa, dan pertama kali
adalah astronomi. Peradaban Islam mendirikan observatorium- melakukan uji klinis. Orang hebat ini juga dianggap penemu sifat menular
observatorium mengagumkan, selama delapan abad dan di pada penyakit dan pengembangan awal farmakologi klinis. Qanun fi al-
banyak tempat, dari turki sampai india, termasuk maraghah Thibb (kanun kedokteran) karya ibnu sina menjadi buku pelajaran
(sekarang Iran Barat), di mana satu observatorium yang berdiri kedokteran standar di Eropa sampai abad ke-18.
hanya selama 30 tahun menghasilkan sekolah astronomi
terbesar zaman itu, Samarkand, di mana ada satu alat yang
Kontributor penting lain dalam bidang kedokteran selama zaman keemasan Islam
berada di tanah dengan jari-jari sepanjang 40 meter. mencakup: Razi (wafat 923/4), yang menerapkan pengetahuan kimia dalam
kedokteran; abul-Qasim az-Zahrawi (wafat kira2 1013), terkenal karena alat-alat
bedah yang dia gunakan dan jabarkan di karya-nya, Kitab at-tashrif, ensiklopedia
Ahli-ahli astronomi terkenal di peradaban muslim pada masa medis dengan 30 bagian yang juga menjabarkan cara-cara membuat obat melalui
itu mencakup al-Battani (wafat 929), al-Biruni (973-1048), Ibnu sublimasi dan penyulingan.
Yunus (wafat 1009), al-Majrithi (wafat kira2 1007),
Abdurrahman Shufi (903-986), az-Zarqali (kira2 1029-1080),
Juga ada ibnul-Baythar (kira2 1188-1248), ahli tumbuhan, obat, dan kedokteran dari
Nashiruddin Thusi (1201-1274), Ibnus-Syathir (1304-1375), Ali andalusia, dengan sumbangan terbesar berupa Kitab al-Jami’ li Mufradat al-Adwiya
Qushchi (1403-1474), Syamsuddin Khafri (kira2 1470-1550), wal-Aghdziya (Kitab obat dan Makanan), yang bukan hanya merujuk ke 150 penulis
dan Takiyuddin bin Ma’ruf (abad ke-16). berbahasa Arab sebelumnya dan 20 penulis Yunani, melainkan juga mendaftar 1.400
tumbuhan, makanan, dan obat. Karya besar keduanya berjudul kitab al-Mughni fi al-
Adwiya al-Mufradah (kitab obat sederhana), ensiklopedia obat yang mencakup
pengetahuan mengenai khasiat tumbuhan untuk mengobati berbagai penyakit di
kepala, telinga, mata, dan lain-lain.

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.i (021)73944451 uhamkaid Uhamk @UhamkaI


d a D
Kontribusi Ilmuan Muslim Lainnya
Al-Kindi Ibnu Sina
Al-Kindi seorang ilmuan yang melintasi. daftar karya Al-Kindi Ibnu Sina telah menulis empat puluh halaman setiap hari selama
empat puluh tahun, Ibnu Sina menulis kitab al-Inshaf selama
saja sebanyak 46 halaman, dan jumlah judulnya sebanyak
enam bulan, yang memuat solusi terhadap 28.000 masalah
270 buah, terdiri dari 33 karya filsafat, 8 karya logika, 11 karya filsafat. Dibutuhkan sekitar 20 jilid tebal untuk menjilid karya
aritmatika, 8 karya sferika (geometri), 9 karya di bidang musik, tersebut. kalau kita perhatikan bahwa ia menulis kitab tersebut
24 karya geometri, 19 di bidang sferika langit, 29 di bidang dalam waktu 6 bulan, maka perbulan ia telah menulis lebih dari
pengobatan (kedokteran), 10 di bidang astrologi, 16 di bidang 3 jilid, yang masing-masing sekitar 1000 halaman
polemik, 7 di bidang psikologi, 12 dibidang politik, 11 tentang
meteorology, 9 karya di bidang magnitud, 4 karya tentang
ramalan, dan 34 karya campuran.
Al-Suyuti Ibn Hazm
Ibn Hazm, dari spanyol, disebut berperingkat kedua, setelah ia
Al-Suyuti seorang ahli sejarah berkebangsaan mesir, buku- menulis empat ratus jilid buku yang totalnya berjumlah 80.000
buku yang di Suyuti tulis berjumlah 600 buah. halaman.

Ar-Razi Dan Ribuan Ilmuan Muslim lainnya


Ar-Razi mengarang buku sebanyak 200 buah, dan kitab al- berkontribusi di berbagai bidang ilmu
Hawi dianggap sebagai buku induk kedokteran yang sangat Seperti Al-Khawarizmi di bidang Matematika, Nashiruddin Ath-
besar, terdiri dari 20 jilid. Karya Ar-Razi Beberapa Thusi, Ibnul Baithar, dll.
diterjemahkan dalam bahasa Inggris dan bahasa Latin.

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.i (021)73944451 uhamkaid Uhamk @UhamkaI


d a D
Faktor Menyebabkan Penurunan Sains
(Keilmuan) Dunia Islam

Sains di dunia Islam mulai


menurun sekitar abad ke-12.
Beberapa faktor menyebabkan penurunan itu, yaitu: Prestasi sains dunia Islam
1. Sebagian dari luar (perang salib dan Reconquista dan mencapai puncak pada abad
serbuan Mongol, yang menghanguskan ke-10 dan ke-11 lalu menurun
menjadi sangat rendah sejak
perpustakaan, observatorium, rumah sakit, dan abad ke-16 dan sesudahnya.
sekolah;
2. Kebangkitan eropa pada abad ke-15;
3. Penurunan ekonomi negara2 Islam Toby Huff, misalnya,
4. Dan beberapa karena faktor dari dalam, seperti menyatakan permulaan
penurunannya adalah sekitar
kebangkitan teologi ortodoks sesudah al-Ghazali, akhir abad ke-13 atau awal
ketiadaan pelembagaan budaya sains, tidak adanya abad ke-14 (Huff, 1993).
universitas atau lembaga pendidikan tinggi berstatus
otonom, kesenjangan budaya elit dan awam, dll.
Sementara David Lindbergh
menyatakan bahwa “pada
abad ke-15, tinggal sedikit
yang tersisa” (Lindbergh
1992).
Lihat Nidhal Guessoum, Memahami Sains Modern, hal 39-53

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.i (021)73944451 uhamkaid Uhamk @UhamkaI


d a D
“Kita tak perlu malu mengakui kebenaran dan
mengambilnya dari sumber manapun
REFLEKSI PENUTUP datangnya, bahkan kalaupun kebenaran itu
dibawa kepada kita oleh generasi-generasi
terdahulu dan bangsa-bangsa asing. Sebab
bagi pencari kebenaran taka da nilai yang
lebih tinggi dari kebenaran itu sendiri.
Kebenaran tak menghindar dari orang-orang
yang mau menerimanya. Kebenaran tak
pernah menghinakan orang yang
menerimanya, melainkan selalu membuatnya
mulia.”
- Al-Kindi.

(Lihat Seyyed Hossein Nashr, Three Muslim


Schoolers, (Cambridge: Harvard University
Press, 1964), Fistr edition, h.11.)

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.i (021)73944451 uhamkaid Uhamk @UhamkaI


d a D
Wassalam. Wr. Wb.

Thanks

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.i (021)73944451 uhamkaid Uhamk @UhamkaI


d a D

Anda mungkin juga menyukai