INTEGRASI ILMU
2
Mengapa Perlu adanya
Integrasi-Interkoneksi Ilmu? Sekulerisasi
dikotomi ilmu
ilmu
Secara garis
besar, upaya
integrasi- Adanya kesadaran bahwa
interkoneksi ilmu problem kehidupan
setidaknya manusia tidak dapat
dilatarbelakangi diselesaikan hanya oleh
satu rumpun ilmu
oleh 3 hal:
TIPOLOGI
Berangkat dari fenomena hubungan sains TIPOLOGI INDEPENDEN/
dan agama tidak pernah harmonis, KONFLIK KONTRAS/
mendorong Barbour ilmuwan bidang fisika SEPARATION
dan teologi ini membuat teori hubungan
antara sains dan agama. Barbour (2002:
55-56) mengelompokkan hubungan sains TIPOLOGI TIPOLOGI
dan agama ke dalam empat tipologi, yaitu DIALOG/ INTEGRASI/
konflik, independen, dialog, dan integrasi KONTAK/ KONFIRMASI/
FUSION COMPLEMENTARY
04
Kata Interkoneksi bisa dilihat dari dua akar kata, yakni inter dan connect.
Inter merupakan bentuk prefix yang berarti beetween atau among (a
group). Inter dapat dimaknai sebagai among (diantara banyak pihak),
bukan beetween (diantara dua pihak).
Lanjut:
05
Sedangkan connect adalah; to join, unite, atau link, dan dari sini muncul
pemahaman “to think of as related”, “to associate in the mind” dari sini
muncul kata benda berupa connection, dan kata sifat connected. Atas
dasar ini semua dikenal istilah an antegrated and interconnected
approach (pendekatan integrasi-interkoneksi)
• Artinya, berbagai disiplin ilmu, baik social science, natural science, dan
humanities harus mampu diintegrasikan atau dihubungkan dengan ilmu-ilmu
keislaman.
Integrasi antara social science, natural science, religion studies
03 and humanities. Yaitu berbagai disiplin ilmu ini dapat
dilakukan integrasi-interkoneksi satu sama lain.
Landasan Filosofis
02 a. Kehidupan manusia, akui atau tidak, bersifat kompleks dan multi-dimensi, dalam berbagai
aspek dan levelnya. Keberadaan beragam disiplin ilmu, baik ilmu agama, ilmu-ilmu alam
maupun humaniora, hakikatnya adalah upaya manusia untuk memahami kompleksitas
Landasan dimensi2 hidup manusia tersebut
Integrasi- b. Merasa cukup dengan satu disiplin ilmu saja merupakan sikap yang eksklusif-arogan, karena
Interkoneksi satu disiplin ilmu itu hanyalah mewakili satu sisi saja dari kompleksitas hidup manusia
Ilmu
c. Integrasi-interkoneksi dalam bahasa filosofis “koin uang”, misalnya, dua permukaannya tidak
bisa dipisahkan (integrasi), disisi lain kedua permukaannya bisa dibedakan (interkoneksi).
03 Landasan Saintifik
Landasan saintifik ini terdiri dari landasan Yuridis (UU no. 20 tahun 2003 khususnya di poin
yang menjelaskan tujuan pendidikan nasional), landasan sosiologi/kultural, landasan
historis (sejarah peradaban Islam yang tak memisahkan antara agama dan sains), serta
landasan psikologis.
Thanks