INTEGRASI ILMU
Amirullah, M.A.
Ada 3 Poin 01 Mengenal Pengertian & Urgensi Paradigma
yang akan
kita bahas 02 Ragam Paradigma dan Teknik Integrasi Ilmu
pada sesi
ini, yaitu: 03 Panduan Teknis Islamisasi Ilmu, Pengilmuan Islam
dan Integrasi-Interkoneksi Ilmu
01 George Ritzer:
Paradigma adalah suatu cara pendekatan investigasi suatu objek atau titik awal
mengungkapkan point of view, formulasi suatu teori, mendesign pertanyaan atau
refleksi yang sederhana.
02 Capra:
Paradigma adalah kumpulan konsep, nilai, persepsi, dan praktik yang dimiliki
bersama oleh suatu komunitas yang membentuk suatu visi realitas yang menjadi
landasan bagiamana komunitas itu mengatur dirinya sendiri.
03 Fegurson:
Paradigma adalah pola pikir dalam memahami dan menjelaskan suatu aspek
tertentu dari setiap kenyataan.
MODEL ISLAMISASI
01 Penguasaan disiplin ilmu modern
ISMAIL AL-FARUQI
02 Penguasaan khasanah Barat
Adapun program-
program aksi untuk 03 Penentuan relevansi Islam bagi masing masing bidang ilmu modern.
melakukan islamisasi
ilmu ini diarahkan
oleh tujuan yang 04 Pencarian sintesa kreatif antara khasanah Islam dengan ilmu moden.
jelas, yakni:
05 Pengarahan aliran pemikiran Islam ke jalan-jalan yang mencapai pemenuhan
rencana Allah SWT.
0 MODEL ISLAMISASI
0
1 NAJIB AL-ATTAS 2
Pengasingan dari watak, Menurut al-Attas, proses Pengisian ilmu
kepribadian, kebudayaan dan Islamisasi Ilmu Pengetahuan dengan unsur-
peradaban Barat dalam ilmu pengetahuan dilakukan unsur dan konsep-konsep kunci
pengetahuan, baik humaniora Islam. Al-Atas, Sekularisme, h.
melalui 2 proses penting,
maupun eksakta. 200-201)
. yaitu:
01 Integralisasi
Mazhab Cara untuk menyatukan wahyu Tuhan dengan temuan pikiran manusia, tidak akan
Pengilmuan Islam mengucilkan Tuhan (sekularisme), atau mengucilkan manusia (other worldly
Kuntowijoyo, asceticisme).
merekomendasi 2
(dua) teknik
integrasi, yaitu:
02 Objektivasi
Cara pengilmjuan Islam melalui konkretisasi keyakinan internal, sehingga diterima
oleh pihak non-islam sebagai sesuatu yang natural. Contohnya adalah ilmu
ekonomi Syari’ah, yang menjadi ilmu ekonomi yang bermanfaat bagi semua
orang, semua agama, non-agama, atau bahkan anti agama.
01 02
Dari Penafsiran Individual ke Mengubah Cara Berpikir Subjektif ke cara
Penafsiran Struktural berpikir objektif
Contoh: sebuah ayat Alquran yang melarang hidup berlebih-lebihan Contoh: adanya ayat Alquran yang memerintahkan untuk
atau hidup berfoya-foya. Perlu ditafsirkan secara sturktural/system. mengeluarkan zakat. Secara subjektif zakat tujuannya adalah
“pembersihan” harta dan “jiwa” kita. Tapi secara objektif tujuan
zakat pada instinya adalah tercapainya kesejahteraan social.
Mengubah Islam yang Normatif Menjadi Demikian juga Riba, sisi objektifnya adalah cita-cita
Teoritis 03 egaliterianisme ekonomi untuk tercapainya kesejahteraan sosial
Menurut Kuntowijoyo, selama ini kita cenderung lebih menafsirkan Mengubah pemahaman yang a-historis
ayat2 Alquran pada level Normatif dan kurang memerhatikan 04 menjadi historis.
adanya kemungkinan untuk mengembangkan norma2 itu menjadi
kerangka teori ilmu. Contoh: Ketika memahami konsep tentang Contoh: ketika memahami kisah bangsa israil yang tertindas pada
masakin (orang2 fakin & miskin), perlu dilihat pada konteks yang zaman Fir’aun sering hanya dipahami pada konteks zaman itu.
lebih riil, lebih factual, sesuai dengan kondisi2 social, ekonomi, Padahal dapat dikembangkan pemahaman bahwa kaum yang
maupun kultural. Bukan sebagai orang2 yang sekedar dikasihani tertindas itu sebenarnya ada di sepanjang zaman dan ada pada
semata. Menurut Kuntowijoyo, kalau kita bisa menformulasikan
Islam secara teoritis, banyak disiplin ilmu yang secara orisinal
05 setiap social. Oleh karena itu, kita harus menjelaskan siapakah
golongan2 yang berada pada posisi tertindas itu dalam sejarah
dapat dikembangkan menurut konsep2 Alquran. dan sekarang.
Paradigma integrasi-
interkoneksi diperkenalkan
oleh cendekiawan Muslim
Indonesia, Prof. Amin
Abdullah.
Korektif
Berarti suatu teori ilmu tertentu perlu dikonfrontir dengan ilmu agama atau sebaliknya,
sehingga yang satu dapat mengoreksi yang lain.
03 04
Komplementasi Komparasi
antara sains dan agama saling mengisi dan saling memperkuat satu membandingkan konsep/teori sains dengan konsep/wawasan agama
sama lain, tetapi tetap memertahankan eksistensi masing-masing. mengenai gejala-gejala yang sama, misalnya teori motivasi dari psikologi
Misalnya mafaat Puasa Ramadan untuk kesehatan yang dijelaskan dijabarkan dari ayat-ayat suci al-Qur’an.
dengan prinsip-prinsip diatery dari ilmu kedokteran.
05 06
Komplementasi Komparasi
asumsi-asumsi dasar dari teori ilmiah yang didukung oleh temuan- mengungkapkan hasil-hasil penelitian ilmiah yang menunjang dan
temuan empirik dilanjutkan pemikirannya secara teoritis abstrak ke arah membuktikan kebenaran-kebenaran (ayat-ayat) Qur’an. Misalnya potensi
pemikiran metafisik/ghaib, kemudian dihubungkan dengan prinsip- madu sebagai obat yang dihubungkan dengan QS an-Nahl : 69. Atau
prinsip agama dan al-Qur’an mengenai hal tersebut. Contohnya, adanya penelitian mengenai pengalaman zikir terhadap ketenangan perasaan
keteraturan dan keseimbangan yang sangat menakjubkan di dalam manusia terkait dengan QS Ar-Ra’d : 28
alam semesta ini, menyimpulkan adanya Hukum Maha Besar yang
mengaturnya.
Thanks