in Islamic Perspective
CAN ISLAM DOMINATE THE NOBEL PRIZE WINNER?
Pemenang nobel didominasi oleh ilmuwan dengan latar belakang Kristen dan Yahudi. Dunia Islam “hanya” menyumbang
1,3% pemenang. Pemenang nobel berasal dari negara-negara yang mewakili peradaban dan tradisi barat/kristiani (bukan
tradisi dan peradaban timur/islami)
Pertanyaan : Apakah ada peluang bagi dunia islam untuk menyumbang “lebih” kepada ilmu pengetahuan?
tauhid
Syi’ar Faktor eksternal
Kemajuan eropa Ilmu agama
Era
integrasi
disintegrasi
agama
dan sains
ekspansi
Sains & tech
Faktor internal
picik
Open mind
Abad 9 Abad 21
Pemikiran-pemikiran Ismail Raji al-Faruqi
Dunia Islam pernah mencapai masa kejayaan pada kisaran abad ke VI-XII M, dalam hal
iptek dan peradaban, yang ditandai dengan maraknya kajian tentang ilmu pengetahuan
dan filsafat, sehingga saat itu dunia Islam menjadi mercusuar dunia, baik dibelahan
Timur maupun Barat. Bukti fisik yang bisa dilihat bahwa masa tersebut banyak
ilmuwan dan filosof kaliber dunia di berbagai disiplin ilmu diantaranya :
Bidang Fikih
Imam Malik Bidang Filsafat
Imam Syafi‟i al-Kindi, al-Farabi
Imam Abu Ibnu Sina
Hanifah Abu Yazid
Imam Ahmad bin Hanbal
Bidang Sains
Ibnu Hayyam, al-
Khawarizmi
al-Razi,
al-Mas‟udi.
Pada pertengahan abad ke-l2 M masa kejayaan Mulai abad ke-l8 M dan seterusnya (sampai sekarang),
yang pernah digapai dalam dunia Islam sedikit bangkitlah umat Islam dari tidurnya yang dimulai dari
demi sedikit mulai pudar dan menjauhi dunia jatuhnya Mesir ke tangan bangsa Barat menyadarkan
Islam. Hal ini disebabkan karena terjadinya dan membuka mata umat Islam, bahwa di dunia Barat
disintegrasi pemerintahan Islam yang telah muncul peradaban baru yang lebih tinggi dan
berimplikasi pada munculnya sekte-sekte sekaligus menjadi ancaman besar bagi umat Islam.
politik yang sparatif-kontradiktif. Mulai saat itu muncul di kalangan intelektual Islam ide-
ide untuk mempelajari ilmu pengetahuan Barat yang
sekularistik dan rasional-materialistik serta terpisah
sama sekali dari ruh dan nilai-nilai moralitas Islam.
Kemajuan peradaban di dunia Barat membangkitkan ghirah bagi intelektual muslim dan menimbulkan persaingan dan dua
macam respon yang saling bersimpangan jalan di kalangan intelektual Muslim. Satu sisi mereka menampakkan sikap
antagonistik-kontradiktif, bahkan mereka menganggap ilmu pengetahuan Barat sebagai karya-karya jahat dan hanya sebagai
gembar-gembor dunia yang hampa. Di sisi lain, terdapat kelompok intelektual muslim yang menunjukkan sikap protagonis dan
kompromistis.
MODEL INTEGRASI IMU DAN IMPLEMENTASINYA
DALAM PENDIDIKAN ISLAM
1
2
Model monadik. Model ini ada dua
pandangan yakni religius dan sekuler. Model diadik. Model ini mengatakan bahwa
Religius menyatakan bahwa agama adalah sains dan agama adalah dua kebenaran yang
keseluruhan yang mengandung semua setara. Sains membicarakan fakta alamiah,
cabang kebudayaan, sedangkan sekuler sedangkan agama membicarakan nilai
menganggap agama sebagai salah satu Ilahiyah.
cabang kebudayaan.