Anda di halaman 1dari 7

TUGAS PENGOLAHAN SPSS

Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Imaging Diagnostik


Dosen Pengampu : Dr. Leny Latifah., Psi., MPH

M. SOFYAN
P1337430423017

PROGRAM STUDI MAGISTER TERAPAN IMAGING DIAGNOSTIK


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG
2023/2004
Prodi Imaging Diagnostik Program Magister Terapan
Mata Kuliah Biostatistik Riset Terapan
Dosen Pengampu Dr. Leny Latifah., Psi., MPH
Nama M. Sofyan
Nim P1337430423017

CONTOH SOAL I

 Sebuah penelitian dilakukan untuk mengevaluasi efek radioterapi pada pengukuran volume
tumor pada pasien dengan kanker otak. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan apakah
terdapat perbedaan yang signifikan dalam pengukuran volume tumor sebelum dan sesudah
radioterapi.

 Seorang peneliti tertarik untuk mengetahui apakah pemberian radioterapi guna mematikan
sel kanker dapat mengurangi volume kanker otak.

 Penelitian ini melibatkan 30 pasien dengan kanker otak yang menjalani radioterapi. Setiap
pasien menjalani pengukuran volume tumor pada dua waktu yang berbeda, yaitu sebelum
dan sesudah radioterapi.

 Dalam penelitian, peneliti melakukan pengukuran volume kanker otak pada sebelum dan
setelah radiasi. Hasil pengukuran tersebut dituangkan pada tabel di bawah.

 Bedasarkan data yang ada di dalam tabel di bawah, dilakukan uji ada tidaknya perbedaan
nilai yang signifikan terhadap perbedaan yang signifikan dalam pengukuran volume tumor
sebelum dan sesudah radioterapi.
CONTOH SOAL 2

a. Prosedur Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy (ESWL) menggunakan panduan gambar dari
fluoroscopy sebagai pencitraan merupakan suatu teknik diagnostik dan terapeutik yang umum
digunakan dalam penanganan batu ginjal. Fluoroscopy adalah teknik pencitraan yang
menggunakan sinar-X untuk menghasilkan gambar secara waktu nyata, dan hal ini
memungkinkan dokter untuk memandu prosedur ESWL dengan lebih akurat. Sampel penelitian
ini adalah pasien dengan klinis batu ginjal yang akan melakukan prosedur ESWL. Diameter
pada batu ginjal akan diukur sebelum dan setelah prosedur ESWL. Serta analisis data dan uji
hipotesis menggunakan Wilcoxon Signed Rank Test. Nilai pengukuran pada batu ginjal akan
dibagi dalam 5 kategori: sangat besar, besar, cukup besar, kecil dan sangat kecil.
b. Prosedur Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy (ESWL) menggunakan panduan gambar dari
fluoroscopy sebagai pencitraan merupakan suatu teknik diagnostik dan terapeutik yang umum
digunakan dalam penanganan batu ginjal. Fluoroscopy adalah teknik pencitraan yang
menggunakan sinar-X untuk menghasilkan gambar secara waktu nyata, dan hal ini
memungkinkan dokter untuk memandu prosedur ESWL dengan lebih akurat. Sampel penelitian
ini adalah pasien dengan klinis batu ginjal yang akan melakukan prosedur ESWL. Diameter
pada batu ginjal akan diukur sebelum dan setelah prosedur ESWL. Serta analisis data dan uji
hipotesis menggunakan Wilcoxon Signed Rank Test. Nilai pengukuran pada batu ginjal akan
dibagi dalam 5 kategori: sangat besar, besar, cukup besar, kecil dan sangat kecil.
Sampel penelitian ini adalah pasien dengan klinis batu ginjal yang akan melakukan prosedur
ESWL sebanyak 30 pasien sebagai kelompok intervensi dan 30 pasien pasien sebagai kelompok
control. Pemilihan kelompok dilakukan dengan metode cluster random sampling. Metode yang
digunakan menggunakan quasi experimen pretest-posttest with controlled group design.
Kelompok control diberikan dengan perlalkuan dua kali pengukuran diameter pada batu ginjal
sebelum dan setelah prosedur ESWL Serta analisis data dan uji hipotesis menggunakan
Wilcoxon Signed Rank Test. Nilai pengukuran pada batu ginjal akan dibagi dalam 5 kategori:
sangat besar, besar, cukup besar, kecil dan sangat kecil. Apakah diameter pada batu ginjal yang
diukur akan berubah sebelum dan setelah prosedur ESWL?
HASIL OLAH SPSS

1. Hasil Uji McNemar


Contoh Kasus : Analisis McNemar untuk kasus perbedaan volume tumor antara sebelum dan
sesudah menjalani radioterapi. Berikut output analisis dari software SPSS:

a. Interpretasi cross tabs

Tabel 1 Crosstabs
sebelum & sesudah
sesudah

sebelum tidak berkurang berkurang

tidak berkurang 2 22

berkurang 0 6

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa pada sel pojok kiri atas terdapat dua pasien
yang ukuran tumornya tidak berkurang baik sebelum maupun sesudah radioterapi. Sel pojok
kiri bawah menunjukan bahwa tidak ada pasien yang ukuran volume tumor nya tidak
berkurang atau berkurang baik sebemlum maupun sesudah menjalani radioterapi. Pada sel
pojok kanan atas terdapat 22 pasien yang sebelum mejalani radioterapi tidak berkurang
volume tumornya namun mengalami pengurangan volume tumor setelah menjalani
radioterapi. Sisanya pada sel pojok kanan bawah menunjukan bahwa terdapat 6 pasien yang
sebelum menjalani radioterapi berkurang volume tumornya dan tetap mengalami
pengurangan volume tumor setelah menjalani radioterapi.

b. Uji signifikansi.

Test Statisticsa
sebelum &
sesudah

N 30

Exact Sig. (2-tailed) .000b

a. McNemar Test

b. Binomial distribution used.


Uji signifikansi dilakukan dengan membandungkan nilai sig. dengan taraf signifikansi atau
α = 0,05. Apabila nilai sig. < α, maka hasil analisis dapat dikatakan signifikan. Artinya,
terdapat perbedaan yang signifikan terhadap volume tumor antara sebelum dan sesudah
menjalani radioterapi. Pada tabel test statistics diatas diperoleh nilai sig. = 0,000 < α = 0,05.
Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan terhadap volume tumor
antara sebelum dan sesudah menjalani radioterapi.

2. Hasil Uji Wilcoxon


Contoh Kasus : Uji Wilcoxon sign rank pengukuran batu ginjal sebelum dan sesudah ESWL.
Berikut output uji wilcoxon menggunakan software SPSS:

a. Statistik deskriptif

Tabel 3 statistik deskriptif


Descriptive Statistics
Percentiles

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum 25th 50th (Median) 75th

Sebelum 30 2.2000 .92476 1.00 4.00 1.0000 2.0000 3.0000

Sesudah 30 4.1333 .68145 3.00 5.00 4.0000 4.0000 5.0000

Berdasarkan tabel output descriptive statistics diatas diketahui bahwa rata-rata atau mean dari
sampel ukuran ginjal sebelum ESWL = 2,2 sedangkan ukuran ginjal setelah ESWL = 0,413.
Dilihat dari nilai mean sebelum dan sesudah ESWL, rata-rata ukuran ginjal lebih besar setelah
ESWL. Hal tersebut juga dapat dilihat dari nilai minimum dan maximum dimana untuk
kelompok sebelum nilai maximum hanya sebesar 4 (besar) dan nilai maximum kelompok
sesudah sebesar 5 (sangat besar).
b. Interpretasi Ranks

Tabel 4 Ranks
Ranks
N Mean Rank Sum of Ranks

Sesudah - Sebelum Negative Ranks 0a .00 .00

Positive Ranks 29b 15.00 435.00

Ties 1c

Total 30

a. Sesudah < Sebelum

b. Sesudah > Sebelum

c. Sesudah = Sebelum

Berdasarkan tabel ranks diatas terdapat beberapa informasi. Nilai Negative Ranks = 0
menunjukan bahwa dari 30 sampel yang ditelili tidak ada satupun pasien yang mengalami
penurunan ukuran ginjal setelah dilakukan ESWL. Nilai Positive Ranks = 29 menunjukan
bahwa sebanyak 29 pasien mengalami peningkatan ukuran ginjal setelah melakukan ESWL.
Sedangkan nilai Ties = 1 menunjukan terdapat satu orang pasien yang tidak mengalami
perubahan ukuran ginjal setelah ESWL.

c. Uji signifikansi

Tabel 5 Statistics Test Wilcoxon


Test Statisticsa
Sesudah -
Sebelum

Z -4.768b

Asymp. Sig. (2-tailed) .000

a. Wilcoxon Signed Ranks Test

b. Based on negative ranks.

Uji wilcoxon sign rank dilakukan dengan membandingkan nilai Sig. dengan α 5% = 0,05.
Apabila nilai Sig. < 0,05 maka hasil uji signifikan. Artinya, terdapat perbedaan nilai
pengukuran ginjal sebelum dan sesudah ESWL. Berdasarkan hasil yang diperoleh pada tabel
test statistics diatas nilai sig. = 0,00 < 0,05, maka hasil uji signifikan. Maka dapat
disimpulkan bahwa terdapat perbedaan nilai pengukuran ginjal sebelum dan sesudah ESWL.

Anda mungkin juga menyukai