Anda di halaman 1dari 5

TUGAS PERTEMUAN 8

BIOSTATISTIK
PENGUJIAN HIPOTESIS : KOMPARATIF KATEGORIK BERPASANGAN

Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Imaging Diagnostik


Dosen Pengampu : Dr. Leny Latifah., Psi., MPH

M. SOFYAN
P1337430423017

PROGRAM STUDI MAGISTER TERAPAN IMAGING DIAGNOSTIK


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG
2023/2004
Tugas Pertemuan 8 Biostatistik
Pengujian Hipotesis Komparatif Kategorik Berpasangan
Dosen Pengampu Dr. Leny Latifah., Psi., MPH
Nama M. Sofyan
Nim P1337430423017

Tugas pra kuliah:


Dikumpulkan secara daring paling lambat pada saat masuk kelas. 1 jurusan dikumpulkan dalam
1 folder melalui koordinator kelas.
Sesudah proses perkuliahan, tugas ini nanti diteruskan dengan analisa data sampai penarikan
kesimpulan, dengan set data yang disediakan. Tugas menjadi bagian dari dasar penilaian ujian
semester.
Terdapat dua soal yang diberikan.
Tugas saudara adalah:
1. Mengubah soal dibawah dengan pertanyaan penelitian serta variabel yang relevan
dengan jurusan saudara (jangan saling mencontoh dengan teman, usahakan variabel dan
intervensi masing-masing mahasiswa unik/tidak sama).
2. Identifikasi variabel yang diubah (variabel dependen dan independen).
3. Karena pertemuan 8 ini adalah pengujian hipotesis komparatif kategorik berpasangan,
maka jelaskan juga pengkatagorian dalam masing-masing variabel. Bayangkan bahwa
variabel-variabel dan pertanyaan penelitian yang dikembangkan adalah tugas akhir
saudara.

SOAL

Soal 1: Praktik dengan contoh soal dan pengerjaan dengan Mc Nemar Tes
 Kesertaan ibu di suatu wilayah untuk mengikuti pemeriksaan IVA masih rendah. Inspeksi
Visual Asam Asetat ( IVA ) adalah cara sederhana mendeteksi dini kanker leher rahim.
Pemeriksaan IVA merupakan pemeriksaan skrining dari pap smear karena murah, praktis,
mudah dilaksanakan, peralatan sederhana, dapat dilaksanakan selain dokter ginekologi.
 Seorang peneliti tertarik untuk mengetahui apakah penyuluhan interaktif tentang
“Program Deteksi Dini Kanker Rahim” akan mengubah sikap ibu-ibu di Desa Rawasari
sehingga mereka berkeinginan melakukan tes IVA.
 Peneliti mengambil sampel secara random yang terdiri dari 30 WUS (wanita usia subur)
yang sudah menikah dari desa tersebut dan melaksanakan studi “sebelum dan sesudah”
dengan setiap ibu bertindak sebagai pengontrol diri sendiri.
 Dalam penelitiannya, peneliti menjelaskan prosedur tes IVA dan menanyakan kepada
setiap ibu mengenai keinginan mereka melakukan tes tersebut. Selanjutnya, peneliti
melakukan penyuluhan pentingnya program “Deteksi Dini Kanker Rahim” kepada ibu yang
menjadi sampel dan menanyakan ulang keinginan mereka melakukan tes IVA. Hasilnya
tertera pada table dibawah.
 Berdasarkan data yang ada di dalam table di bawah, ujilah apakah terdapat perbedaan
sikap yang signifikan terhadap ibu-ibu di Desa Rawasari untuk melakukan tes IVA setelah
adanya penyuluhan tentang “Program KB”?

JAWABAN

 Sebuah penelitian dilakukan untuk mengevaluasi efek radioterapi pada pengukuran


volume tumor pada pasien dengan kanker otak. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan
apakah terdapat perbedaan yang signifikan dalam pengukuran volume tumor sebelum
dan sesudah radioterapi.
 Seorang peneliti tertarik untuk mengetahui apakah pemberian radioterapi guna
mematikan sel kanker dapat mengurangi volume kanker otak.
 Penelitian ini melibatkan 30 pasien dengan kanker otak yang menjalani radioterapi. Setiap
pasien menjalani pengukuran volume tumor pada dua waktu yang berbeda, yaitu sebelum
dan sesudah radioterapi.
 Dalam penelitian, peneliti melakukan pengukuran volume kanker otak pada sebelum dan
setelah radiasi. Hasil pengukuran tersebut dituangkan pada tabel di bawah.
 Bedasarkan data yang ada di dalam tabel di bawah, dilakukan uji ada tidaknya perbedaan
nilai yang signifikan terhadap perbedaan yang signifikan dalam pengukuran volume tumor
sebelum dan sesudah radioterapi.
SOAL

Soal 2: Praktik dengan contoh soal dan pengerjaan dengan Wilcoson Signed Rank Test
Soal modifikasi dari artikel jurnal:

Windi, W. A., Taufiq, M., & Muhammad, T. (2021). Implementasi Wilcoxon Signed Rank Test Untuk
Mengukur Efektifitas Pemberian Video Tutorial Dan Ppt Untuk Mengukur Nilai Teori. Produktif: Jurnal Ilmiah
Pendidikan Teknologi Informasi, 5(1), 405-410.

a. Mata pelajaran komputer dan jaringan dasar merupakan mata pelajaran wajib C2 di SMK4
Tasikmalaya, terutama untuk jurusan Teknik Komputer Jaringan dan Rekayasa Perangkat
Lunak. Pemberian video tutorial dan materi berupa power point text digunakan untuk
mengukur seberapa efektif pemberian video tutorial serta materi power point text untuk
meningkatkan nilai mata pelajaran computer dan jaringan dasar.. Sampel peneltian ini adalah
kelas X sebanyak 31 peserta didik, metode yang digunakan menggunakan One-Group
pretestposttest Design dengan pretest dan posttest yaitu mengerjakan soal pilihan ganda
sebanyak 20 soal. Serta analisis data dan uji hipotesis menggunakan Wilcoxon Signed Rank
Test. Nilai pada mata pelajaran computer dan jaringan dasar dibagi dalam 5 kategori: sangat
baik, baik, cukup baik, kurang, dan sangat kurang.
b. Mata pelajaran komputer dan jaringan dasar merupakan mata pelajaran wajib C2 di SMK4
Tasikmalaya, terutama untuk jurusan Teknik Komputer Jaringan dan Rekayasa Perangkat
Lunak. Pemberian video tutorial dan materi berupa power point text digunakan untuk
mengukur seberapa efektif pemberian video tutorial serta materi power point text untuk
meningkatkan nilai mata pelajaran computer dan jaringan dasar. Sampel peneltian ini adalah
kelas X-A sebanyak 31 peserta didik sebagai kelompok intervensi dan kelas X-B sebanyak 31
peserta sebagai kelompok control. Pemilihan kelompok dilakukan dengan metode cluster
random sampling. Metode yang digunakan menggunakan quasi experimen pretest-posttest
with controlled group design. Kelompok control diberikan dengan pretest dan posttest yaitu
mengerjakan soal pilihan ganda sebanyak 20 soal. Serta analisis data dan uji hipotesis
menggunakan Wilcoxon Signed Rank Test. Nilai pada mata pelajaran computer dan jaringan
dasar dibagi dalam 5 kategori: sangat baik, baik, cukup baik, kurang, dan sangat kurang.
Apakah masing-masing kelompok mengalami perbaikan nilai sesudah diberikan perlakuan?

JAWABAN

a. Prosedur Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy (ESWL) menggunakan panduan gambar dari
fluoroscopy sebagai pencitraan merupakan suatu teknik diagnostik dan terapeutik yang umum
digunakan dalam penanganan batu ginjal. Fluoroscopy adalah teknik pencitraan yang
menggunakan sinar-X untuk menghasilkan gambar secara waktu nyata, dan hal ini
memungkinkan dokter untuk memandu prosedur ESWL dengan lebih akurat. Sampel
penelitian ini adalah pasien dengan klinis batu ginjal yang akan melakukan prosedur ESWL.
Diameter pada batu ginjal akan diukur sebelum dan setelah prosedur ESWL. Serta analisis
data dan uji hipotesis menggunakan Wilcoxon Signed Rank Test. Nilai pengukuran pada batu
ginjal akan dibagi dalam 5 kategori: sangat besar, besar, cukup besar, kecil dan sangat kecil.
b. Prosedur Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy (ESWL) menggunakan panduan gambar dari
fluoroscopy sebagai pencitraan merupakan suatu teknik diagnostik dan terapeutik yang umum
digunakan dalam penanganan batu ginjal. Fluoroscopy adalah teknik pencitraan yang
menggunakan sinar-X untuk menghasilkan gambar secara waktu nyata, dan hal ini
memungkinkan dokter untuk memandu prosedur ESWL dengan lebih akurat. Sampel
penelitian ini adalah pasien dengan klinis batu ginjal yang akan melakukan prosedur ESWL.
Diameter pada batu ginjal akan diukur sebelum dan setelah prosedur ESWL. Serta analisis
data dan uji hipotesis menggunakan Wilcoxon Signed Rank Test. Nilai pengukuran pada batu
ginjal akan dibagi dalam 5 kategori: sangat besar, besar, cukup besar, kecil dan sangat kecil.
Sampel penelitian ini adalah pasien dengan klinis batu ginjal yang akan melakukan prosedur
ESWL sebanyak 30 pasien sebagai kelompok intervensi dan 30 pasien pasien sebagai
kelompok control. Pemilihan kelompok dilakukan dengan metode cluster random sampling.
Metode yang digunakan menggunakan quasi experimen pretest-posttest with controlled group
design. Kelompok control diberikan dengan perlalkuan dua kali pengukuran diameter pada
batu ginjal sebelum dan setelah prosedur ESWL Serta analisis data dan uji hipotesis
menggunakan Wilcoxon Signed Rank Test. Nilai pengukuran pada batu ginjal akan dibagi
dalam 5 kategori: sangat besar, besar, cukup besar, kecil dan sangat kecil. Apakah diameter
pada batu ginjal yang diukur akan berubah sebelum dan setelah prosedur ESWL?

Anda mungkin juga menyukai