Anda di halaman 1dari 9

TELAAH JURNAL

Antibiotik profilaksis paska operasi


retropubic mid-urethral slings

Dibacakan oleh:
DIVIKA SILVANA
NIM:

PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS-1


DEPARTEMEN OBSTETRI DAN GINEKOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA
RUMAH SAKIT UMUM PUSAT SANGLAH
DENPASAR
2022
Presentasi Jurnal

No Judul Sumber
1 Postoperative prophylactic antibiotics for International Urogynecology Journal
retropubic mid-urethral slings 33, 897–902 (2022).
DOI: 10.1007/s00192-021-04916-6
Antibiotik profilaksis paska operasi retropubic mid-urethral slings
Emily Wu1, Thomas J. Kuehl2, Jill M. Danford3, Erin T. Bird4, Paul M. Yandell2

Abstrak
Tujuan: untuk mengukur perbedaan tingkat infeksi saluran kemih (ISK) selama 6 minggu
pemasangan retropubic mid-urethral sling (RMUS) dengan adanya beragam rejimen antibiotik
profilaksis paska operasi. Tujuan sekunder dari penelitian ini adalah menentukan faktor risiko
ISK paska operasi.
Desain: Studi review kohort retrospektif
Seting : dilakukan di Baylor Scott dan White Medical Center Temple
Pasien: Sebanyak 112 wanita dengan tindakan pemasangan sling untuk stres inkontinensia urin,
dari Februari 2014 hingga Februari 2016.
Ukuran Hasil Utama: Tingkat infeksi saluran kemih (ISK) selama 6 minggu pemasangan
retropubic mid-urethral sling (RMUS).
Hasil: Tujuh belas (15%) kasus diberikan terapi untuk ISK paska operasi. Antibiotik profilaksis
paska operasi termasuk Trimethoprim (39,3%), Nitrofurantoin (31,3%), Trimethoprim-
Sulfamethoxazole (5,4%), Ciprofloxacin (2,7%), dan Cephalexin (1,8%). Sembilan puluh kasus
diresepkan antibiotik profilaksis paska operasi (80,4%). Tingkat ISK paska operasi tidak berbeda
secara signifikan antara mereka yang diresepkan antibiotik profilaksis paska operasi (16%) dan
mereka yang tidak (14%). Tak satu pun dari rejimen profilaksis paska operasi yang menunjukkan
perbedaan yang signifikan pada tingkat ISK paska operasi dibandingkan tanpa pemberian
profilaksis. Faktor risiko yang signifikan untuk ISK termasuk pemasangan kateter melewati hari
ke-1 paska operasi (OR 6,4, 95% CI 1,7 – 23,8; p = 0,006).
Kesimpulan: Tidak ada perbedaan yang signifikan pada tingkat ISK paska operasi pada
kelompok tanpa antibiotik profilaksis paska operasi dibandingkan dengan kelompok yang
menerima antibiotik profilaksis. Kateterisasi melewati hari ke-1 paska operasi secara signifikan
berhubungan dengan ISK paska operasi. Namun begitu, kesimpulan definitif pada penelitian ini
terbatasi oleh kurangnya kekuatan (power).
Kata kunci: profilaksis, antibiotik, postoperatif, sling, infeksi saluran kemih.
TELAAH KRITIS JURNAL:

JUDUL
Antibiotik profilaksis paska operasi retropubic mid-urethral slings

KUTIPAN:
Postoperative prophylactic antibiotics for retropubic mid-urethral slings

PENELITI UTAMA
Emily Wu1, Thomas J. Kuehl2, Jill M. Danford3, Erin T. Bird4, Paul M. Yandell2

PERTANYAAN PENELITIAN

Bagaimanakah perbedaan tingkat infeksi saluran kemih (ISK) selama 6 minggu pemasangan
retropubic mid-urethral sling (RMUS) dengan adanya beragam rejimen antibiotik profilaksis
paska operasi?

METODE
Studi review kohort retrospektif
TELAAH KRITIS JURNAL
I. Apakah bukti bahwa studi ini VALID?
1. Apakah studi ini memiliki Ya, Penelitian ini bertujuan untuk mengukur perbedaan
fokus tujuan yang jelas? tingkat infeksi saluran kemih (ISK) selama 6 minggu
pemasangan retropubic mid-urethral sling (RMUS) dengan
adanya beragam rejimen antibiotik profilaksis paska operasi,
serta menentukan faktor risiko ISK paska operasi.
2. Apakah studi ini Ya, Penelitian ini menggunakan studi review kohort
menggunakan metode yang observasional dengan data dikumpulkan secara retrospektif
tepat dalam menjawab dengan kode CPT 57288 yang sesuai dengan kode untuk
pertanyaan penelitian? tindakan pemasangan sling untuk stres inkontinensia urin

3. Apakah pengambilan Metode pengambilan sampel dengan menggunakan


sampel sudah dilakukan Consecutive Sampling.
secara benar? Peneliti menjelaskan teknik dan kriteria sampel yang
diikutsertakan pada studi ini.
Kriteria inklusinya yakni semua wanita dengan stress
inkontinensia urin yang dilakukan pemasangan sling tipe
polipropilena mid-uretra pada retropubik yang dilakukan
dengan pendekatan atas ke bawah atau bawah ke atas.
Sedangkan kriteria eksklusinya yakni wanita yang menerima
baik pemasangan sling transobturator midurethral atau sling
pubovaginal fascial
4. Apakah perhitungan sudah Ya
dilakukan dengan tepat Jumlah sampel didasarkan pada seluruh data yang
untuk mengurangi bias? dikumpulkan secara retrospektif dari rekam medis pasien
dengan menerapkan kriteri inklusi dan eksklusi
5. Apakah data yang didapat Ya,
telah diolah dengan tepat? Perbandingan univariat dilakukan dengan menggunakan Uji
Chi-square dan uji eksak Fisher untuk variabel kategori. Tes
uji Student digunakan untuk variabel kontinu. Faktor risiko
untuk paska operasi ISK dengan nilai p univariat ≤ 0,1
dimasukkan dalam analisis regresi logistik.

6. Apakah penelitian ini Tidak


memiliki jumlah sampel Pada studi ini, data diperoleh dari rekam medis pasien yang
yang cukup? berasal dari satu rumah sakit, sehingga jumlah subjek
penelitian relatif kecil.
7. Apakah hasil penelitian Ya,
cukup lengkap agar dapat Hasil dari studi ini membantu kita memahami bahwa tidak
menjawab pertanyaan ada perbedaan yang signifikan pada tingkat ISK paska
penelitian? operasi pada kelompok tanpa antibiotik profilaksis paska
operasi dibandingkan dengan kelompok yang menerima
antibiotik profilaksis.
Kesimpulan jurnal ini VALID.
II. Apakah bukti jurnal ini PENTING?
1. Bagaimanakah hasil dari penelitian ini ditampilkan dan apakah hasil utamanya?
Hasil terinci dan dapat menjawab pertanyaan penelitian yang ditampilkan dalam bentuk narasi
dan tabel.

Hasil utama penelitian ini:


Tujuh belas (15%) kasus diberikan terapi untuk ISK paska operasi. Antibiotik profilaksis
paska operasi termasuk Trimethoprim (39,3%), Nitrofurantoin (31,3%), Trimethoprim-
Sulfamethoxazole (5,4%), Ciprofloxacin (2,7%), dan Cephalexin (1,8%). Sembilan puluh
kasus diresepkan antibiotik profilaksis paska operasi (80,4%). Tingkat ISK paska operasi tidak
berbeda secara signifikan antara mereka yang diresepkan antibiotik profilaksis paska operasi
(16%) dan mereka yang tidak (14%). Tak satu pun dari rejimen profilaksis paska operasi yang
menunjukkan perbedaan yang signifikan pada tingkat ISK paska operasi dibandingkan tanpa
pemberian profilaksis. Faktor risiko yang signifikan untuk ISK termasuk pemasangan kateter
melewati hari ke-1 paska operasi (OR 6,4, 95% CI 1,7 – 23,8; p = 0,006).
2. Apakah hasil dari penelitian ini ditampilkan dengan jelas?

Ya, hasil ditampilkan dengan jelas baik melalui narasi dan tabel. Data yang diperoleh dari
rekam medis diinterpretasikan dan dibandingkan dengan hasil penelitian-penelitian
sebelumnya yang relevan.
Kesimpulan Jurnal ini PENTING
III. Apakah jurnal ini DAPAT DIAPLIKASIKAN?
1. Apakah hasil penelitian ini Ya, studi ini melibatkan populasi wanita yang mengalami
dapat diaplikasikan pada stress inkontinensia urin yang sering dijumpai pada praktek
populasi kita? sehari-hari. Dengan demikian, hasilnya tampaknya dapat
digeneralisasi pada populasi kita.
2. Apakah tersedia keahlian, Ya, model penelitian sangat mungkin dilakukan di
fasilitas, dan biaya yang lingkungan institusi pendidikan kedokteran Indonesia.
diperlukan? Kendala yang mungkin ditemui adalah: dari segi biaya dan
jumlah pasien yang mungkin akan hilang dalam observasi
lanjutan akibat sistem rujukan di Indonesia
Kesimpulan jurnal ini APPLICABLE / DAPAT DIAPLIKASIKAN

KESIMPULAN: Jurnalini
VALID, PENTING, &APPLICABLE

Penilaian Struktur dan Isi Jurnal

1. Judul:
Jelas, menggambarkan isi dan tujuan utama penelitian
2. Pengarang & Institusi:
Nama penulis sudah tertulis dengan jelas. Nama institusi asal penulis sudah disebutkan
dengan jelas.
3. Abstrak:
Sudah mencakup tujuan, metode, hasil dan kesimpulan secara singkat, padat, dan cukup
jelas.
4. Pendahuluan:
Menguraikan latar belakang permasalahan dalam bentuk narasi disertai data epidemiologi
yang relevan.
5. Metode:
Desain : Studi Review Kohort Retrospektif
Tempat : di Baylor Scott dan White Medical Center Temple
Waktu : Februari 2014 hingga Februari 2016.
Sampel : Sebanyak 112 wanita dengan tindakan pemasangan sling untuk stres
inkontinensia urin

6. Hasil:

Hasil studi ini menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan pada tingkat ISK paska
operasi pada kelompok tanpa antibiotik profilaksis paska operasi dibandingkan dengan
kelompok yang menerima antibiotik profilaksis.
Karena kurangnya power dalam penelitian ini, sehingga kesimpulan definitif mengenai
utilitas antibiotik profilaksis paska pemasangan sling dalam mengurangi tingkat kejadian
ISK paska operasi untuk pasien yang menerima sling mid-uretra retropubik dengan atau
tanpa operasi rekonstruksi panggul bersamaan tidak dapat digabarkan.
Studi lebih lanjut untuk membedakan dampak dari faktor risiko ini pada kejadian ISK
paska operasi dapat membantu dalam mengurangi tingkat kejadian ISK paska
pemasangan sling.

7. Pembahasan:
Peneliti menjabarkan kembali temuan dan data penting yang didapatkan, kemudian
dibandingkan dengan penelitian-penelitian serupa sebelumnya untuk menunjang hasil
penelitian.
8. Ucapan terima kasih:

Tidak ada dicantumkan ucapan terima kasih kepada pihak – pihak yang berperan serta
dalam penelitian.
9. Daftar Pustaka:
Penulisan sitasi menggunakan Vancouver, telah sesuai kaidah.

Anda mungkin juga menyukai