Anda di halaman 1dari 17

STUDI PERBANDINGAN KOLESISTEKTOMI TERBUKA

DAN LAPAROSKOPI KOLESISTEKTOMI PADA PASIEN


DENGAN KOLELITIASIS
Oleh : Rangga Kembang Taruna
ABSTRAK
 Latar belakang

- Kolelitiasis adalah penyebab utama morbiditas

- kolesistektomi terbuka (OC) sebagai metode tatalaksana bedah untuk kolelitiasis →

kolesistektomi laparoskopi (LC)

 Pendeknya masa rawat di rumah sakit, nyeri pasca operasi yang lebih rendah dan kembalinya

aktivitas normal LC lebih awal, juga secara kosmetik lebih baik

 Metode :

 Studi prospektif, 100 pasien.

 Departemen bedah di perguruan tinggi kedokteran kota IQ dan RS kota Durgapur, antara

Januari 2017 dan Agustus 2017

 Grup A laparoskopi, Grup B bedah terbuka (Random)


 Hasil :
 Durasi op OC > LC (72,4 menit vs 44,7 menit)
 Durasi rata-rata nyeri pasca operasi OC > LC (30,7 jam vs 18,3 jam)
 Rata-rata periode rawat inap pasca operasi OC > LC (4,8 hari vs 1,8 hari)
 Kembalinya diet normal pasca operasi OC > LC (2,1 hari vs 1,2 hari)
 Tingkat infeksi bedah OC>LC

 Kesimpulan :

Kolesistektomi laparoskopi dapat direkomendasikan sebagai pengobatan operasi pilihan


pertama untuk pasien dengan kolelitiasis.
PENDAHULUAN
 Prevalensi batu empedu berkisar antara 10-20% di india
 OC →pengobatan utama kolelitiasis oleh Carl August Langenbuch
(1882)
 pengobatan dengan sebagian besar ahli bedah lebih memilih LC dari
pada OC
 LC : pereda nyeri lebih sedikit pasca operasi, kembalinya aktivitas
normal lebih awal, penurunan masa rawat inap di rumah sakit dan
↓biaya.
 Peningkatan cedera saluran empedu dan durasi operasi yang lebih
lama. Visualisasi tiga dimensi terbatas. Biyaya tinggi, ahli jarang
METODE PENELITIAN
 Studi prospektif

 melibatkan semua pasien dengan gejala kolesistitis yang dirawat di bangsal bedah (100 sampel )

 Anamnesis, PF , dilakukan untuk mendiagnosis pasien dengan kolelitiasis. darah lengkap, kadar

gula darah, pemeriksaan urin rutin, tes fungsi hati, rontgen dada dan USG perut.

 Departemen bedah di perguruan tinggi kedokteran kota IQ dan RS kota Durgapur, antara

Januari 2017 dan Agustus 2017

 Grup A laparoskopi, Grup B bedah terbuka (Random)

 Persetujuan untuk penelitian dari Komite Etik Institusional.

 Evaluasi durasi operasi, durasi nyeri pasca operasi, masa rawat RS pasca op, kembalinya diet

normal pasca operasi dan kejadian infeksi luka pasca operasi


HASIL PENELITIAN
Durasi op OC > LC (72,4 menit vs 44,7 menit)

1,8 hari pada klpk A dan 4,8 hari pada klpk B

-Durasi rata-rata nyeri pasca operasi OC > LC (30,7 jam vs 18,3 jam)
-Rata-rata periode rawat inap pasca operasi OC > LC (4,8 hari vs 1,8 hari)
-Kembalinya diet normal pasca operasi OC > LC (2,1 hari vs 1,2 hari)
-Tingkat infeksi bedah OC>LC (6,5% vs 3%)
DISKUSI
 Indikasi untuk operasi sama untuk kedua prosedur
 Lebih banyak pasien dan ahli bedah sekarang cenderung untuk
LC sebagai operasi pilihan untuk cholelithiasis
 Durasi op OC > LC (72,4 menit vs 44,7 menit), Pessaux P et al,
OC>LC (149,7 menit VS 103,3 menit).
 Waldner H et al, tidak ada perbedaan yang signifikan dalam
durasi
 Sebagian besar penelitian lain LC > OC
 Durasi nyeri pasca operasi adalah OC>LC (18,3 jam dan 30,7). Shukla
A et al, durasi nyeri pasca operasi OC>LC (27,92 jam VS 14,68 jam)
 Rata-rata periode rawat inap pasca operasi OC > LC (4,8 hari vs 1,8
hari). Anmol N et al, OC>LC (7 hari vs 3 hari). Karim T et al, (5,46 hari
vs 3,7 hari )
 Kembalinya diet normal pasca operasi OC > LC (2,1 hari vs 1,2 hari).
Shukla A et al, OC>LC (17,24 jam vs 11,68 jam)
 Tingkat infeksi OC>LC (6,5% vs 3%). Karim T et al, ↑3 kali lipat .
TELAAH JURNAL
Identitas Jurnal
 Judul : A Comparative Study Of Open Cholecystectomy And
Laparoscopic Cholecystectomy In PatientsWith Cholelithiasis
 Penulis : Pramod Singh, Sumit Kumara Gupta, Mukesh Kumar
 Tahun terbit : 2018
 DOI : http://dx.doi.org/10.18203/23492902.isj20175905
 Sumber jurnal : International Surgery Journal
Referensi
 Literatur yang digunakan sudah tepat berjumlah 23 literatur.
 Semua sumber dalam bentuk jurnal atau naskah ilmiah.
 Kaidah penulisan referensi yang digunakan sudah tepat.
Abstrak
 Abstrak jurnal mudah dipahami
 Penulisan abstrak sudah sepenuhnya mencakup isi jurnal.

Pendahuluan
 Pengantar sudah berisi alasan yang melatar belakangi pentingnya penelitian tersebut
dilakukan berdasarkan permasalahan yang ingin diangkat oleh peneliti.
 Peneliti juga telah mencantumkan kepustakaan yang digunakan dalam pengantar.

Hasil
 Hasil yang dicantumkan dalam jurnal ini telah sesuai dengan tujuan awal dari
penelitian ini.
 Peneliti telah memaparkan hasil dari penelitiannya secara lengkap dan terperinci.
 Penulisan bilangan dinyatakan dengan benar dan disajikan dalam bentuk tabel yang
informatif.
1 Problem Membandingkan kolesistektomi terbuka
dengan laparoscopic kolesistektomi

2 Intervention Pembedahan terbuka untuk kolesistektomi

PICO
3 Comparison Laparoscopic untuk kolesistektomi
 
4 Outcome Durasi operasi, durasi nyeri pasca operasi,
masa rawat di rumah sakit pasca operasi,
kembalinya diet normal pasca operasi dan
kejadian infeksi luka pasca operasi pada pasien
kolesistektomi.
  VALIDITY  
1 Apakah rancangan penelitian Ya, sesuai karena penelitian ini bertujuan untuk membandingkan
yang dpilih sesuai dengan kolesistektomi terbuka dengan laparoscopic terhadapt durasi operasi,
pertanyaan penelitian? durasi nyeri pasca operasi, masa rawat di rumah sakit pasca operasi,
  kembalinya diet normal pasca operasi dan kejadian infeksi luka pasca
operasi pada pasien kolesistektomi.

2 Apakah dijelaskan cara menentukan Ya, pada jurnal ini sampel di ambil semua pasien dengan gejala
sampel? kolesistitis yang dirawat di bangsal bedah.
 
3 Apakah dijelaskan mengenai Tidak, Pada jurnal ini kriteria inklusi dan eksklusi tidak dijelaskan.
kriteria inklusi dan eksklusi
pada penelitian ini?
 

IVA 4 Apakah dijelaskan kriteria pemilihan Ya, pada jurnal pemilihan sampel pasien kolelitiasis didasarkan atas
sampel pada penelitian ini? anamnesis, pemeriksaan fisik, tes darah lengkap, kadar gula darah,
pemeriksaan urinalisis, tes fungsi hati, foto thoraks, dan usg
abdomen.
5 Apakah dalam pemilihan sampel Ya, dalam jurnal 100 orang pasien dibagi menjadi 2 kelompok secara
dilakukan randomisasi? acak.
 
6 Apakah dijelaskan uji hipotesis yang Tidak, Dalam jurnal ini tidak dijelaskan uji hipotesis yang dipakai.
dilakukan dalam penelitian?  
IMPORTANT  

Subjek Penelitian Ya, pasien dengan gejala kolesistitis yang dirawat di


  departemen bedah di perguruan tinggi kedokteran kota IQ dan
rumah sakit kota Durgapur.

Drop-out Tidak, Tidak ada sampel yang drop-out dalam penelitian


 

Analisis Tidak, tidak dijelaskan jenis uji analisis


   

Nilai P Tidak, tidak ada nilai P


   

Interval Kepercayaan Tidak, tidak ada nilai interval kepercayaan yang tertulis pada
  penelitian ini
 
 
APLICABILITY  

Apakah subjek penelitian Ya, karena subjek penelitian yang digunakan adalah subjek dengan
sesuai dengan karakteristik sampel yang telah dilakukan penilaian, sesuai dengan tujuan
penelitian yang akan penelitian
dihadapi?
 

Apakah setting lokasi penelitian Ya, karena penelitian ini tidak berpengaruh terhadap lokasi
dapat diaplikasikan di situasi
kita?
 

Apakah hasil penelitian dapat Ya, karena penelitian ini tidak terpengaruh dengan keadaan
diaplikasikan pada pasien di geografis maupun demografis Indonesia.
Institusi kita?  
   
 

Apakah terdapat kemiripan Ya, karena subjek yang digunakan dari penelitian sama dengan di
pasien di tempat Indonesia.
praktek/institusi dengan hasil
penelitian?
 
KESIMPULAN
 Kolelitiasis adalah masalah yang sangat umum di India dan karenanya

manajemen yang efektif sangat penting. Kolesistektomi terbuka dan

kolesistektomi laparoskopi adalah dua modalitas pengobatan yang ditawarkan

kepada pasien yang menderita batu empedu simtomatik. Penelitian ini

dilakukan dengan tujuan membandingkan kolesistektomi terbuka dan

kolesistektomi laparoskopi sebagai pilihan pengobatan. Kolesistektomi

laparoskopi dapat direkomendasikan sebagai pengobatan operasi pilihan

pertama untuk pasien dengan kolelitiasis karena memberikan hasil kosmetik

yang lebih baik, rasa sakit yang lebih rendah, rawat inap pasca operasi yang

lebih sedikit dan insiden infeksi pasca oprasi yang lebih rendah.

Anda mungkin juga menyukai