Anda di halaman 1dari 9

Jkesvo (Jurnal Kesehatan Vokasional)

Vol. 1 No 1 – Oktober 2016


ISSN 2541-0644 (Print)
Dapat di akses di http://journal.ugm.ac.id/jkesvo

Analisis Penyebab Kegagalan Penggunaan Sistem Informasi Manajemen


Puskesmas (Simpus) dalam Penerimaan Pasien Rawat Jalan di
Puskesmas Adimulyo Kabupaten Kebumen

Novi Dwi Christanti1, Rita Dian Pratiwi2


Program Studi DIII Rekam Medis Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada 1,2
vienovi26@gmail.com1, ritadianp@ugm.ac.id2

ABSTRAK
Latar Belakang: Berdasarkan hasil studi pendahuluan di Puskesmas Adimulyo, SIMPUS tidak
digunakan lagi dalam kegiatan pelayanan penerimaan pasien rawat jalan sejak tahun 2012 sampai
sekarang. Selama ini kegiatan pelayanan penerimaan pasien rawat jalan di Puskesmas Adimulyo
dilakukan secara manual, hal ini mengakibatkan proses kegiatan pelayanan membutuhkan waktu
yang lama. Terutama pada saat proses pencarian nomor rekam medis pasien yang tidak membawa
kartu berobat.
Tujuan: Menganalisis faktor-faktor penyebab kegagalan penggunaan Sistem Informasi Manajemen
Puskesmas (SIMPUS) dalam kegiatan penerimaan pasien rawat jalan di Puskesmas Adimulyo.
Metode: Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan jenis penelitian kualitatif
dan rancangan penelitian fenomenologi. Subjek dalam penelitian ini adalah petugas penerimaan
pasien rawat jalan dan objeknya SIMPUS. Teknik pengambilan datanya menggunakan wawancara,
observasi dan studi dokumentasi. Teknik analasis data yang dilakukan peneliti meliputi tahap reduksi
data, penyajian data dan menarik kesimpulan.
Hasil: Faktor-faktor yang menjadi penyebab tidak digunakannya SIMPUS adalah faktor man meliputi
kurangnya dukungan dari kepala puskesmas dan kurangnya pemahaman petugas mengenai
pentingnya penggunaan SIMPUS. Faktor method yaitu tidak adanya prosedur penggunaan SIMPUS
pada penerimaan pasien rawat jalan.
Kesimpulan: Faktor-faktor yang menjadi penyebab tidak digunakannya SIMPUS dalam penerimaan
pasien rawat jalan adalah faktor man (manusia) dan method (metode).
Kata Kunci: Analisis, SIMPUS, penerimaan pasien rawat jalan.

ABSTRACT
Background: Based on the first research at Adimulyo Primary Health Center, the researches got
information that since 2012 Adimulyo Primary Health Center not use the primary health center
information system also known as SIMPUS again for the outpatient services. Now the outpatient
services use manual system, that use more time for the process. Especially for the process to search the
patient’s medical record number who are not carrying card medical treatment.
Objective: To analyze the factors that causes the failure of not using SIMPUS as system for outpatient
admission services.
Methods: This research used descriptive research with qualitative research and phenomenological
research design. The subjects were outpatients admissions officers and the object was SIMPUS. The
technique of collecting data used interviews, observation and study documentation. Data analysis was
conducted by the researcher including the step of data reduction, data presentation and drawin a
coclusion.
Results: Factor that be the cause of the problem for not using SIMPUS is man’s factors that the head of
Adimulyo Primary Health Center was not given support about the important of using SIMPUS. The
second factors is method factors because there is no procedure for using SIMPUS at Adimulyo
Primary Health Center.
Conclusion: Factors that be the causes of the problem for not using SIMPUS are man and method.
Keywords: Analysis, SIMPUS, patient’s admission service

13
Analisis Penyebab Kegagalan Penggunaan Sistem Informasi Manajemen…

PENDAHULUAN pelayanan penerimaan pasien rawat jalan,


Di era Jaminan Kesehatan Nasional mengetahui faktor-faktor penyebab tidak
(JKN), pelayanan kesehatan tidak lagi digunakannya Sistem Informasi
terpusat di rumah sakit atau fasilitas Manajemen Puskesmas (SIMPUS) dalam
kesehatan (faskes) tingkat lanjutan. kegiatan pelayanan penerimaan pasien
Pelayanan kesehatan harus dilakukan rawat jalan, membuat alternatif solusi agar
secara berjenjang sesuai dengan SIMPUS bisa digunakan kembali dalam
kebutuhan medisnya mulai dari faskes kegiatan penerimaan pasien rawat jalan.
primer seperti puskesmas atau klinik.
Berdasarkan UU No. 36 tahun 2009 METODE
tentang kesehatan, untuk Jenis penelitian pada penelitian ini
menyelenggarakan upaya kesehatan yang menggunakan metode penelitian
efektif dan efisien diperlukan informasi deskriptif dengan jenis penelitian
kesehatan. Informasi kesehatan yang kualitatif dan menggunakan rancangan
dimaksud dilakukan melalui sistem penelitian fenomenologi.
informasi dan melalui lintas sektor. Subjek penelitian dalam penelitian ini
Menurut Peraturan Pemerintah yaitu petugas penerimaan pasien rawat
Republik Indonesia Nomor 46 tahun 2014 jalan di Puskesmas Adimulyo sebanyak 2
tentang Sistem Informasi Kesehatan petugas, sedangkan objek dalam
bahwa Sistem Informasi Kesehatan wajib penelitian ini adalah Sistem Informasi
dikelola oleh Fasilitas Pelayanan Manajemen Puskesmas (SIMPUS) pada
Kesehatan untuk pengelolaan Sistem bagian penerimaan pasien rawat jalan di
Informasi Kesehatan skala Fasilitas Puskesmas Adimulyo.
Pelayanan Kesehatan. Dengan adanya Instrumen pengumpulan data yang
peraturan diatas maka Puskesmas harus digunakan dalam penelitian ini adalah
menggunakan SIMPUS. pedoman wawancara, check list observasi,
Berdasarkan hasil studi pendahuluan check list studi dokumentasi, alat tulis,
di Puskesmas Adimulyo, SIMPUS tidak alat perekam suara.
digunakan lagi dalam kegiatan pelayanan Teknik analisis data yang digunakan
penerimaan pasien rawat jalan. Selama ini oleh peneliti adalah reduksi data,
kegiatan pelayanan penerimaan pasien penyajian data, menarik kesimpulan.
rawat jalan di Puskesmas Adimulyo
dilakukan secara manual, hal ini HASIL & PEMBAHASAN
mengakibatkan proses kegiatan pelayanan A. Hasil
membutuhkan waktu yang lama. Penerimaan pasien rawat jalan di
Terutama pada saat proses pencarian Puskesmas Adimulyo dilakukan secara
nomor rekam medis pasien yang tidak manual dan komputerisasi. Jumlah
membawa kartu berobat. petugas penerimaan pasien rawat jalan di
Berdasarkan latar belakang, maka Puskesmas Adimulyo berjumlah 2 orang
rumusan masalah dalam penelitian ini dengan kualifikasi SLTA.
adalah mengetahui faktor apa-saja yang Software yang digunakan oleh
menyebabkan kegagalan penggunaan Puskesmas Adimulyo untuk melakukan
Sistem Informasi Manajemen Puskesmas penerimaan pasien rawat jalan adalah
(SIMPUS) dalam penerimaan pasien rawat SIKDA (Sistem Informasi Kesehatan
jalan di Puskesmas Adimulyo. Daerah), tetapi karena ada beberapa faktor
Tujuan umum dalam penelitian ini maka SIKDA ini tidak digunakan lagi.
adalah menganalisis faktor-faktor SIKDA terdiri dari beberapa aplikasi yang
penyebab kegagalan penggunaan Sistem salah satunya adalah SIMPUS. Puskesmas
Informasi Manajemen Puskesmas Adimulyo bertahan selama 2 tahun
(SIMPUS) dalam kegiatan penerimaan menggunakan SIMPUS sejak
pasien rawat jalan di Puskesmas diwajibkannya pengoperasian SIMPUS.
Adimulyo. Tujuan khusus dalam Puskesmas menggunakan SIMPUS sejak
penelitian ini adalah mengetahui proses tahun 2010-2012, setelah itu Puskesmas

14
Analisis Penyebab Kegagalan Penggunaan Sistem Informasi Manajemen…

kembali dengan menggunakan cara


manual. Pasien datang
Puskesmas Adimulyo menggunakan
sistem penomoran UNS (Unit Numbering
System) dimana setiap pasien yang datang
berobat akan mendapatkan nomor rekam Pasien mengambil
medis yang akan digunakan untuk nomor antrian
selamanya. Selain itu puskesmas juga
menggunakan pendekatan family folder,
sehingga setiap satu keluarga
Pasien
menggunakan satu nomor rekam medis. Pasien
menunjukkan ya
Berikut adalah alur penerimaan umum?
pasien rawat jalan baru untuk petugas dan
KTP
juga pasien rawat jalan di Puskesmas
Adimulyo Kabupaten Kebumen: tidak
Pasien
Pasien datang
membayar Pasien melampirkan Fc. KTP
karcis persyaratan
Petugas memanggil
pasien sesuai nomor retribusi Fc. Kartu Keluarga
antrian
Rp. 3000 Fc. Kartu BPJS/
Petugas
Pasien
Pasien didaftar oleh Jamkesmas
meminta KTP ya
pasien umum? petugas
tidak
Petugas
meminta Petugas meminta Fc. KTP
uang karcis persyaratan Pasien menuju klinik
retribusi Fc. Kartu Keluarga
Fc. Kartu BPJS/
tujuan
Petugas memasukkan Jamkesmas
ke buku regristrasi desa

Petugas memasukkan
ke buku indeks desa RS/ Puskesmas Rawat
Rujuk? ya
Inap
Petugas membuatkan Kartu berobat
BRM baru
BRM pasien
Amplop tidak
Petugas menentukan Kertas resep
klinik tujuan pasien KIR dokter
Pasien menyerahkan
Petugas memasukkan kertas resep ke bagian
ke buku pendaftaran
pasien umum/ BPJS obat
BRM,kertas resep dan KIR dokter
dimasukkan ke box file klinik oleh
petugas
Pasien pulang
Petugas menerima BRM
pasien dari perawat klinik Gambar 2. Alur Penerimaan Pasien Rawat
Jalan Baru Untuk Pasien di Puskesmas
Adimulyo
Petugas mengentry ke Primary
Care
Berikut adalah alur penerimaan
Petugas mengembalikan BRM ke pasien rawat jalan lama untuk petugas
rak penyimpanan dan juga pasien rawat jalan di Puskesmas
Gambar 1. Alur Penerimaan Pasien Rawat Adimulyo Kabupaten Kebumen:
Jalan Baru Untuk Petugas di Puskesmas
Adimulyo

15
Analisis Penyebab Kegagalan Penggunaan Sistem Informasi Manajemen…

Pasien datang Pasien datang

Petugas memanggil Pasien mengambil


pasien sesuai nomor nomor antrian
antrian

Pasien
Petugas menunjukkan ya Pasien
meminta KTP ya Pasien umum?
umum? KTP
pasien

Pasien tidak
tidak membayar
Petugas Pasien melampirkan Fc. KTP
karcis
meminta Petugas meminta Fc. KTP retribusi Rp. persyaratan
uang karcis persyaratan Fc. Kartu Keluarga
3000,-
retribusi Fc. Kartu Keluarga Fc. Kartu BPJS/
Fc. Kartu BPJS/ Jamkesmas
Jamkesmas
Membawa
Pasien menyebutkan
kartu tidak
nama KK
berobat?
Membawa
Petugas mencari di buku
kartu tidak
indeks desa ya
berobat?
Pasien menuju klinik
tujuan
ya

BRM pasien Petugas mengambil


BRM pasien RS/ Puskesmas Rawat
Amplop Rujuk? ya
Inap
Kertas resep
KIR dokter
Petugas menentukan tidak
klinik tujuan pasien
Pasien menyerahkan
kertas resep ke bagian
Petugas memasukkan obat
ke buku pendaftaran
pasien umum/ BPJS

Pasien pulang
BRM,kertas resep dan KIR dokter
dimasukkan ke box file klinik oleh Gambar 4. Alur Penerimaan Pasien Rawat
petugas Jalan Lama Untuk Pasien di Puskesmas
Adimulyo

Petugas menerima BRM


pasien dari perawat klinik
Faktor yang menyebabkan tidak
digunakannya SIMPUS pada pelayanan
rawat jalan berdasarkan manusianya
adalah kurangnya dukungan dari kepala
Petugas mengentry ke Primary
puskesmas untuk tetap mengoperasikan
Care
SIMPUS dan juga kurangnya pemahaman
petugas mengenai pentingnya
Petugas mengembaikan BRM ke penggunaan SIMPUS.
rak penyimpanan Faktor yang menyebabkan tidak
Gambar 3. Alur Penerimaan Pasien Rawat digunakannya SIMPUS pada pelayanan
Jalan Lama Untuk Petugas di Puskesmas penerimaan pasien rawat jalan terkait
Adimulyo dengan anggaran adalah kurangnya biaya
16
Analisis Penyebab Kegagalan Penggunaan Sistem Informasi Manajemen…

untuk pengadaan perangkat yang penerimaan pasien rawat jalan terkait


mendukung pengoperasian SIMPUS. dengan mesinnya tidak ada.
Faktor yang menyebabkan tidak Faktor yang menyebabkan tidak
digunakannya SIMPUS pada pelayanan digunakannya SIMPUS dalam pelayanan
penerimaan pasien rawat jalan terkait penerimaan pasien rawat jalan terkait
dengan materialnya adalah sarana dan dengan metode adalah tidak adanya
prasarananya belum mendukung untuk prosedur penggunaan SIMPUS pada
pengoperasian SIMPUS. penerimaan pasien rawat jalan.
Faktor yang menyebabkan tidak Berikut adalah identifikasi alternatif
digunakannya SIMPUS dalam pelayanan solusi yang dibuat oleh peneliti:

Tabel 1. Identifikasi Alternatif Solusi


No. Unsur 5M Permasalahan Alternatif Solusi
1. Man 1. Dukungan dari kepala Kepala Puskesmas memberikan
puskesmas kurang untuk tetap dukungan dengan membuat
menggunakan SIMPUS kebijakan mengenai pengoperasian
SIMPUS
2. Kurangnya pemahaman Diadakannya pelatihan mengenai
petugas mengenai pentingnya SIMPUS khusus petugas yang
penggunaan SIMPUS melakukan penerimaan pasien rawat
jalan

2. Money Kurangnya biaya untuk 1. Pengajuan anggaran untuk


pengadaan perangkat yang pembelian modem dan pulsanya
mendukung pengoperasian 2. Pengajuan anggaran untuk
SIMPUS pembelian penguat sinyal yang lebih
jauh jangkauannya
3. Pengajuan anggaran untuk
pengadaan wifi
3. Material Sarana dan prasarana belum 1. Mengonfirmasi ulang ke
lengkap Dishubkominfo mengenai
infastuktur tower
2. Pengadaan modem baru
3. Pengadaan penguat sinyal yang lebih
luas jangkauannya
4. Pengajuan untuk pengadaan wifi
5. Menggunakan satu komputer untuk
mengoperasikan SIMPUS dan P-Care
4. Method Tidak adanya prosedur Pembuatan prosedur penerimaan
penggunaan SIMPUS pada pasien rawat jalan menggunakan
penerimaan pasien rawat jalan SIMPUS

B. Pembahasan dan pengobatan selanjutnya. Pada sistem


Software yang digunakan oleh penomoran unit ini pasien akan
Puskesmas Adimulyo untuk penerimaan mendapatkan satu nomor rekam medis
pasien rawat jalan adalah SIKDA (Sistem ketika pasien tersebut pertama kali datang
Informasi Kesehatan Daerah). SIKDA dan tercatat sebagai pasien di fasilitas
terdiri dari beberapa aplikasi yaitu pelayanan kesehatan tersebut. Nomor
mencakup SIMPUS, SPTP, SIMO dan rekam medis ini dapat dipergunakan
SIMKA (Modul Manual SIMPUS, 2009). untuk semua pelayanan kesehatan yang
Puskesmas Adimulyo menggunakan ada difasilitas pelayanan rawat jalan.
sistem penomoran UNS (Unit Numbering Kelebihan pada sistem penomoran
System). Menurut Huffman (1994) bahwa unit adalah informasi klinis dapat
pada penomoran unit, pasien pada berkesinambungan karena semua data
admission pertama diberikan nomor yang dan informasi mengenai pasien dan
dipertahankan pada seluruh kunjungan pelayanan yang diberikan berada dalam

17
Analisis Penyebab Kegagalan Penggunaan Sistem Informasi Manajemen…

satu berkas. Sedangkan kekurangannya petugas mencari nomor rekam medis di


adalah untuk pelayanan pasien lama akan buku indeks desa berdasarkan nama KK
lebih lama karena pada pasien lama akan pasien. Fungsi buku indeks desa ini
dicarikan berkas rekam medisnya yang serupa dengan KIUP, hanya saja KIUP
lama setelah berkasnya ketemu memiliki manfaat lebih dari buku indeks
selanjutnya pasien baru akan desa.
mendapatkan pelayanan. KIUP merupakan kepanjangan dari
Dalam pelaksanaan penerimaan Kartu Indeks Utama Pasien. Menurut
pasien rawat jalan, pasien sering tidak Hatta (2010) indeks ini merupakan kunci
mengambil nomor antrian terlebih dahulu untuk mengetahui data identitas sosial
dikarenakan tidak adanya tulisan atau pasien yang digunakan dalam pelayanan
alur yang menyatakan bahwa pasien wajib kesehatan. Indeks ini sama-sama
mengambil nomor antrian terlebih dahulu berfungsi sebagai referensi identitas
sebelum melakukan pendaftaran. Akibat utama pasien yang wajib dibuat dalam
dari tidak adanya nomor antrian ini setiap bentuk pelayanan kesehatan
adalah ada kemungkinan pasien akan (puskesmas, rumah sakit dan lainnya) dan
dilayani tidak sesuai dengan waktu bersifat permanen. Fungsi indeks amat
kedatangannya. Selain itu juga dapat terasa bagi pasien terutama di saat pasien
mengakibatkan pelayanan penerimaan tidak membawa kartu berobat. Sedangkan
pasien rawat jalan tidak rapi karena setiap bagi kepentingan administratif, data
pasien pasti ingin dilayani secepatnya. sosialnya amat berguna bagi berbagai
Dengan adanya nomor antrian, maka kepentingan manajemen. KIUP hanya
penumpukan pasien dapat terhindarkan dibuat di saat pasien pertama kalinya
dan juga pasien menjadi lebih tertib. terdaftar di sarana pelayanan kesehatan
Maka dari itu dibutuhkannya tulisan tersebut.
yang menyatakan pasien harus Menurut Hatta (2010) setiap fasilitas
mengambil nomor antrian terlebih dahulu pelayanan kesehatan rumah sakit maupun
atau membuat alur yang mudah dipahami puskesmas harus membuat kebijakan dan
oleh pasien. Alur pasien menggambarkan prosedur sesuai dengan tenaga dan
tentang bagan tahapan pelayanan dari fasilitas yang dimilikinya. Kebijakan dan
awal pasien datang sampai pelayanan prosedur tersebut merupakan pedoman
berakhir atau pulang dari suatu fasilitas bagi petugas agar dapat melaksanakan
pelayanan kesehatan (Budi, 2011). kegiatan penerimaan pasien rawat jalan
Dengan adanya alur maka dengan konsisten.
diharapkan pasien mengetahui bagaimana Kegiatan di tempat penerimaan
alur pelayanan yang ada di Puskesmas pasien belum ada prosedur yang tertulis.
Adimulyo. Selain alur yang harus mudah Sebaiknya prosedur penerimaan dibuat
dipahami pasien, letak alurnya tersebut tertulis karena hal ini dilakukan untuk
juga harus diperhatikan. Sebaiknya letak mengontrol pekerjaan yang telah
alur pelayanan pasien rawat jalan dilakukan sehingga pekerjaan yang
diletakkan di dekat pintu masuk dilakukan dapat konsisten dan sesuai
Puskesmas Adimulyo. Hal ini aturan. Selain itu prosedur juga diletakkan
dikarenakan agar pasien sebelum masuk di tempat yang mudah dibaca oleh
ke puskesmas dapat membaca atau petugas penerimaan pasien karena
melihat alur pelayanan terlebih dahulu. prosedur merupakan serangkaian langkah
Kartu berobat merupakan alat yang yang saling terhubung sebagai pedoman
sangat diperlukan untuk pencarian nomor pekerjaan sehingga mencapai tujuan yang
rekam medis pasien lama. Dalam telah ditentukan.
pelaksanaan penerimaan pasien masih Masalah yang terjadi di Puskesmas
banyak pasien yang sering tidak Adimulyo ini adalah tidak digunakannya
membawa kartu berobat. Karena SIMPUS dalam kegiatan penerimaan
pendaftaran pasien masih manual maka pasien rawat jalan. Dengan adanya
jika pasien tidak membawa kartu berobat, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia

18
Analisis Penyebab Kegagalan Penggunaan Sistem Informasi Manajemen…

Nomor 46 tahun 2014 tentang Sistem diharapkan pengoperasian SIMPUS


Informasi Kesehatan dan juga demi akan tetap terlaksana.
terwujudnya sistem yang terintegrasi 2. Kurangnya pemahaman petugas
maka Puskesmas wajib untuk mengenai pentingnya penggunaan
mengoperasikan SIMPUS. Berikut adalah SIMPUS
analisis sebab akibat faktor- faktor yang Berdasarkan hasil wawancara
menyebabkan tidak digunakannya dengan salah satu petugas
SIMPUS dalam penerimaan pasien rawat penerimaan pasien rawat jalan di
jalan di Puskesmas Adimulyo: Puskesmas Adimulyo bahwa dapat
Berikut adalah gambar diagram disimpulkan bahwa petugas belum
tulang ikan (Fishbone Diagram) yang memahami peranan SIMPUS dan
menunjukkan faktor-faktor yang juga Primary Care. Petugas
menyebabkan tidakdigunakannya beranggapan bahwa Primary Care itu
SIMPUS dalam penerimaan pasien rawat adalah penggantinya SIMPUS.
jalan di Puskesmas Adimulyo: Anggapan tersebut salah karena
SIMPUS dan Primary Care
Man Material merupakan 2 program yang
seharusnya saling terintegrasi.
Petugas kurang paham SIMPUS
Sarana dan prasarana tidak mendukung
Berdasarkan hasil penelitian,
Kurangnya dukungan kepala puskesmas
Tidak digunakannya
peneliti menemukan faktor penyebab
SIMPUS tidak digunakannya SIMPUS terkait
Tidak ada prosedur Biaya terbatas
anggaran yaitu kurangnya biaya
untuk pengadaan perangkat yang
Method Money mendukung pengoperasian SIMPUS.
Di Puskesmas adimulyo ini tidak ada
Gambar 5. Faktor-Faktor PenyebabTidak
biaya khusus untuk pelaksanaan
Digunakannya SIMPUS di Puskesmas
Adimulyo
pengoperasian SIMPUS. Perangkat
yang mendukung pengoperasian
Berdasarkan hasil penelitian peneliti SIMPUS yaitu modem, tetapi
menemukan beberapa faktor yang puskesmas tidak memiliki biaya yang
menyebabkan SIMPUS di Puskesmas cukup untuk pengadaan modem
Adimulyo tidak digunakan lagi. Dilihat tersebut.
dari faktor manusianya, faktor penyebab Dalam satu komputer dapat
tidak digunakannya SIMPUS adalah mengoperasikan SIMPUS dan P-Care,
sebagai berikut: sehingga puskesmas tidak perlu
1. Kurangnya dukungan kepala mengeluarkan biaya untuk
puskesmas untuk tetap pengadaan modem lagi karena
mengoperasikan SIMPUS mengingat anggaran untuk
Menurut Ladjamudin (2005), mendukung pengoperasian SIMPUS
salah satu komponen membentuk ini terbatas. Maka dari itu, pada
sistem informasi yang baik adalah faktor money ini tidak perlu
komponen people dan procedures dipermasalahkan karena modem satu
yang mengatur manusia dan tata cara cukup untuk mengoperasikan
menggunakan sistem tersebut. SIMPUS dan juga P-Care.
Prosedur di Puskesmas Adimulyo Berdasarkan hasil penelitian
belum ada. Agar pelayanan peneliti menemukan beberapa faktor
penerimaan pasien rawat jalan yang menyebabkan SIMPUS di
dengan SIMPUS berjalan dengan Puskesmas Adimulyo tidak
baik, maka diperlukannya Kepala digunakan lagi. Faktor penyebab
Puskesmas Adimulyo untuk tidak digunakannya SIMPUS adalah
membuat kebijakan yang mendukung sarana dan prasarana belum
pengoperasian SIMPUS. Dengan mendukung untuk pengoperasian
adanya dukungan dari Kepala SIMPUS.
Puskesmas Adimulyo maka Sarana dan prasarana yang

19
Analisis Penyebab Kegagalan Penggunaan Sistem Informasi Manajemen…

mendukung pengoperasian SIMPUS Berdasarkan hasil penelitian


yaitu infrastruktur tower atau peneliti menemukan faktor yang
modem. Infrastruktur tower tersebut menyebabkan SIMPUS di Puskesmas
dulunya dikelola oleh Dinas Adimulyo tidak digunakan lagi.
Kesehatan Kabupaten Kebumen, Faktor penyebab tidak digunakannya
tetapi karena tidak adanya biaya SIMPUS adalah tidak adanya
pemeliharaan sehingga untuk prosedur penggunaan SIMPUS pada
sekarang ini diambil alih oleh penerimaan pasien rawat jalan. Tidak
DISHUBKOMINFO. Dengan adanya prosedur ini karena
demikian untuk saat ini, Puskesmas Puskesmas Adimulyo belum pernah
tidak menggunakan tower lagi, tetapi melakukan Akreditasi. Rencana akan
menggunakan modem. dilakukannya akreditasi yaitu pada
Modem yang ada di Puskesmas tahun 2017. Dengan adanya prosedur
Adimulyo hanya satu, sedangkan maka petugas dapat melaksanakan
program yang membutuhkan modem kegiatan penerimaan pasien rawat
ada 2 yaitu program SIMPUS dan P- jalan secara konsisten dan sesuai
Care. Modem merupakan perangkat aturan.
keras yang berfungsi untuk Berdasarkan pengidentifikasian
menyambungkan kita pada internet. solusi maka peneliti memilih solusi
Selain itu, modem juga berfungsi yang menurut peneliti solusi tersebut
untuk komunikasi dua arah yang adalah solusi yang terbaik untuk
merubah sinyal digital menjadi sinyal menyelesaikan permasalahan tidak
analog atau sebaliknya untuk digunakannya SIMPUS dalam
mengirimkan pesan atau data ke penerimaan pasien rawat jalan di
alamat yang dituju dan bisa juga Puskesmas Adimulyo. Berikut solusi-
diartikan sebagai perantara untuk solusi yang terpilih untuk dijadikan
menghubungkan komputer kita ke alternatif solusi:
jaringan internet. 1. Diadakannya pelatihan mengenai
Modem yang dimaksud adalah SIMPUS khusus petugas yang
modem eksternal, modem tersebut melakukan penerimaan pasien rawat
dipasang di luar komputer yang jalan
biasanya ditancapkan di slot USB Menurut Hatta (2010) manfaat
(Universal Serial Bus). Dengan pendidikan dan pelatihan dapat
adanya modem satu lagi maka membantu organisasi dalam
petugas dapat mengoperasikan mencapai tujuan, baik bagi individu,
SIMPUS kembali, tetapi dalam hal ini kelompok maupun organisasi.
puskesmas tidak memiliki biaya Pelatihan mengenai SIMPUS ini
untuk pengadaan modem lagi. penting agar petugas penerimaan
Menurut pertimbangan peneliti, pasien rawat jalan di Puskesmas
penggunaan modem cukup satu pada Adimulyo tidak keliru tentang
satu komputer, karena dalam satu pemahaman SIMPUS dan juga P-care.
komputer dapat mengoperasikan 2 Program-program tersebut wajib
aplikasi yaitu SIMPUS dan P-Care. untuk dioperasikan secara beriringan
Sehingga pada material ini tidak agar terciptanya informasi yang
dipermasalahkan karena modem satu terintegrasi antara SIMPUS dan P-
pun cukup untuk mengoperasikan care.
SIMPUS dan P-Care. 2. Menggunakan satu komputer untuk
Dalam penelitian ini keadaan mengoperasikan SIMPUS dan P-Care
komputer yang digunakan untuk Dengan menggunakan satu
penerimaan pasien rawat jalan di komputer untuk mengoperasikan
Puskesmas Adimulyo tidak SIMPUS dan P-Care pada saat
bermasalah. penerimaan pasien rawat jalan di
Puskesmas Adimulyo, maka

20
Analisis Penyebab Kegagalan Penggunaan Sistem Informasi Manajemen…

puskesmas tidak perlu mengeluarkan B. Saran


biaya untuk pembelian modem lagi. 1. Sebaiknya nomor antrian diletakkan di
Selain itu, pelayanan akan lebih tempat yang mudah dilihat oleh
efisien waktu pada saat petugas pasien yang baru memasuki
melakukan entry data ke aplikasi P- puskesmas, selain itu juga diberikan
Care. Hal tersebutdikarenakan tulisan yang besar berisikan kata-kata
petugas dapat mengnyalin entry-an yang mewajibkan pasien mengambil
data yang sudah diinputkan ke nomor antrian terlebih dahulu.
SIMPUS lalu di pindahkan P-Care, 2. Sebaiknya dibuatkan alur penerimaan
sehingga petugas tidak perlu untuk pasien rawat jalan yang mudah
mengetik kembali data yang dipahami pasien dan diletakkan di
seharusnya dientrykan ke P-Care. depan pintu masuk puskesmas agar
3. Pembuatan prosedur penerimaan pasien paham harus kemana dahulu.
pasien rawat jalan menggunakan 3. Sebaiknya buku indeks desa diganti
SIMPUS dengan KIUP agar petugas tidak
Dengan adanya prosedur merasa kesulitan saat pencarian nomor
penerimaan pasien rawat jalan baru rekam medis pasien yang tidak
dan lama dengan menggunakan membawa kartu berobat.
SIMPUS ini maka kegiatan 4. Sebaiknya diadakan pelatihan kembali
penerimaan pasien rawat jalan bisa mengenai SIMPUS dan Primary Care
lebih tertata dan juga konsisten. khusus petugas penerimaan pasien.

PENUTUP DAFTAR PUSTAKA


A. Kesimpulan Budi, S.C. (2011). Manajemen Unit Kerja
1. Pada proses penerimaan pasien rawat Rekam Medis. Yogyakarta: Quantum
jalan ini ada beberapa permasalah Sinergis Media.
yaitu banyak pasien yang tidak Departemen Kesehatan RI. (1997).
mengambil nomor antrian, tidak Pedoman Sistem Informasi
adanya alur penerimaan pasien rawat Manajemen Puskesmas. Jakarta:
jalan, banyak pasien yang tidak sadar Depkes RI.
akan pentingnya pasien membawa Dinas Kesehatan Kabupaten Kebumen
kartu berobat dan tidak adanya Propinsi Jawa Tengah. (2009). Manual
prosedur penerimaan pasien rawat SIMPUS (Sistem Informasi Manajemen
jalan. Puskesmas). Pelatihan SIMPUS. 2009,
2. Faktor-faktor yang menjadi penyebab Kebumen, Indonesia.Hal IV.
tidak digunakannya SIMPUS dalam Hatta, G. R. (2010). Pedoman Manajemen
penerimaan pasien rawat jalan di Informasi Kesehatan di Sarana
Puskesmas Adimulyo diantaranya Pelayanan Kesehatan. Jakarta: UI-
faktor man (manusia) dan method Press.
(metode). Huffman, E.K. (1994). Health Information
3. Solusi yang terpilih untuk Management; Tenth Edition. Illionis:
menyelesaikan permasalahan tidak Physician Record Company.
digunakannya SIMPUS dalam Ladjamudin, A.-B.B. (2005). Analisis dan
penerimaan pasien rawat jalan di Desain Sistem Informasi. Yogyakarta:
Puskesmas Adimulyo yaitu Graha Ilmu.
diadakannya pelatihan mengenai Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
SIMPUS khusus petugas yang No. 46 Tahun 2014 Tentang Sistem
melakukan penerimaan pasien rawat Informasi Kesehatan.
jalan, menggunakan satu komputer www.kemkes.go.id. Diakses tanggal
untuk mengoperasikan SIMPUS dan 15 Febuari 2016
P-Care dan juga pembuatan prosedur
penerimaan pasien rawat jalan
dengan menggunakan SIMPUS.

Novi Dwi Christanti 21

Anda mungkin juga menyukai