Anda di halaman 1dari 17

Studi Perbandingan antara

laparotomi dengan
laparoskopi kolesistektomi

Grace Erdiana
Wilda Mutafadilah
Data Jurnal
Judul : A comparative study between open versus
laparotomy cholecystectomy
Penulis : Dr. Amey Doke, Dr. Ninad Gadekar, Dr. Jayant
Gadekar, Dr.Niranjan Dash, Dr. Santosh Unawane
Departemen : 1. Assistant professor department of surgery
2. Professor & head department of surgery
3. Professor department of surgery
4. Resident department of surgery
Jurnal : Scholars Journal of Applied Medical Science (2016)
57-61
Publikasi : Januari 2016
Pendahuluan

1. Batu empedu adalah salah satu dari penyebab


morbiditas dan mortalitas di dunia
2. Sampai dengan akhir tahun 1980-an, laparotomi
merupakan gold standard untuk pengobatan batu di
kandung empedu
3. Awal tahun 1990-an, laparoskopi secara cepat
menggantikan laparotomi sebagai prosedur standart
4. Prosedur laparoskopi ditemukan dapat
menyebabkan bekas luka yang sedikit, berkurangnya
waktu rawat inap di RS, dan penyembuhan yang lebih
cepat daripada laparotomi.
5. Operasi laparoskopi dibandingkan dengan metode
lain menghasilkan komplikasi post-operasi yang sedikit
dan membuat pasien pulih lebih cepat.
6. Keamanan laparoskopi kolesistektomi untuk lansia
juga telah dikonfirmasi dalam banyak studi sebagai
prosedur yang dapat diterima dan metode yang
disukai untuk kolesistektomi
Tujuan

Membandingkan kolesistektomi konvensional dan


laparoskopi kolesistektomi berdasarkan durasi prosedur,
nyeri post operasi, penggunaan analgetik, dan lama
rawat inap di RS
Metode

Sampel: 50 pasien yang mejalani pengangkatan


kandung empedu
Lokai: PDVVPF Medical Collage, Ahmadnagar
Kriteria Inklusi
Pasien dengan kolelitiasis yang dibuktikan dengan USG
dan gejala yang sesuai
Kriteria eksklusi
1. Riwayat atau secara pemeriksaan dicurigai batu
pada CBD
2. Riwayat operasi pada abdomen sebelumnya
3. Pasien usia lebih dari 70 tahun
Hasil

1. 9 pasien laparoskopi dan 10 pasien laparotomi


adalah laki-laki
2. 16 pasien laparoskopi dan 15 pasien laparotomi
adalah perempuan
3. 28% pasien yang menjalani laparotomi mengalami
komplikasi dan 16% pada pasien yang menjalani
laparoskopi
4. Durasi operasi pada 22 pasien laparoskopi adalah
kurang dari 1.5 jam, sedangkan pada pasien
laparotomi adalah 17 pasien
5. Penilaian VAS pada pasien laparoskopi adalah grade
2 sedangkan pada laparotomi adalah grade 4
6. 23 pasien yang menjalani laparoskopi mengkonsumsi
analgetik maksimum selama 5 hari, sedangkan pada
pasien laparotomi lebih dari 5 hari
7. 23 Pasien yang menjalani laparoskopi dipulangkan
sebelum 5 hari, sedangkan pada pasien laparotomi
lebih dari 5 hari
Pembahasan
1. Menurut Waldner H et al, tidak ada perbandingan yang
signifikan antara waktu operasi laparotomi dengan laparoskopi
2. 12% pasien yang menjalani laparoskopi mengalami
perdarahan minimal (<50ml), sedangkan 8% pasien yang
menjalani laparotomi mengalami perdarahan 50-200 ml dan 4%
mengalami perdarahan lebih dari 200 ml
3. Menurut Supe AN et al, pasien yang menjalani laparotomi
membutuhkan pengbatan antbiotik setidaknya 4-5 hari lebih
banyak daripada pasien laparoskopi.
4. Menurut Waldner H et al, penggunaan analgetik lebih banyak
pada pasien laparotomi dibandingkan dengan pasien laparoskopi
5. Studi yang dilakukan Carbajo Caballero et al, komplikasi lebih
banyak terjadi pada prosedur laparotomi dibanding laparoskopi
kolesistektomi. Hasil dari penelitian ini mendapatkan 12% pasien
yang menjalani laparotomi kolesistektomi mengalami perdarahan,
16% pasien mengalami infeksi
6. Studi yag dilakukan Carbajo Caballero dan Verma GR et al
mendapatkan pasien yang menjalani laparoskopi kolesistktomi
dapat lebih cepat kembali menjalankan aktivitas sehari-hari
7. Menurut Steve HP et al, biaya operasi laparotomi lebih besar
daripada laparoskopi. Sedangkan pada studi lain mengatakan
tidak terdapat perbedaan yang signifikan
Kesimpulan
Laparoskopi kolesistektomi adalah kemajuan yang besar dalam
pengobatan untuk masalah kandung empedu. Beberapa
kelebihan laparoskopi antara lain:
1. secara teknis, dapat lebih mengontrol perdarahan dan
mengurangi perdarahan
2. luka yang dhasilkan sedikit dan kemunginan infeksi juga kecil
3. Nyeri post operasi lebih sedikit dan durasi operasi lebih singkat
4. Durasi rawat inap di RS lebih singkat
5. Keuntungan dari segi kosmetik
CRITICAL APPRASIAL
Judul

Judul 8 kata

Judul menggambarkan isi penelitian


Judul dibuat dengan kalima sederhana
Tidak menggunakan singkatan
Menggunakan kalimat positif
Abstrak

- Mencakup pendahuluan, tujuan penelitian, metode


penelitian, hasil penelitian dan kesimpulan penelitian
- Jumlah kata: 131 kata
PICO

Patient Total 50 pasien yang menjalani pengangkatan kandung empedu

25 pasien menjalani laparoskopi kolesistektomi


Intervention 25 pasien menjalani laparotomi kolesistektomi

Comparison
Membandingkan kolesistektomi konvensional dan laparoskopi
kolesistektomi berdasarkan durasi prosedur, nyeri post operasi,
penggunaan analgetik, dan lama rawat inap di RS

Dari hasil penelitian, pasien laparotomi kolesistektomi mengalami

Outcome komplikasi dan nyeri post operasi lebih sedikit, durasi operasi sert konsumsi
analgetik yang lebih singkat dibandingkan pasien laparoskopi
kolesistektomi

Anda mungkin juga menyukai