Anda di halaman 1dari 22

REFERAT

CEPHALGIA

Disusun oleh
Grace Erdiana (406162069)
Pembimbing
dr. Antonius Andinatha, Sp.S

KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT SARAF


RUMAH SAKIT SUMBER WARAS
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TARUMANAGARA
PERIODE 13 AGUSTUS 2018 – 16 SEPTEMBER 2018
DEFINISI
• Nyeri kepala adalah suatu rasa nyeri atau rasa yang tidak enak pada
daerah kepala termasuk meliputi daerah wajah dan tengkuk leher
EPIDEMIOLOGI
• 90% orang sekurangnya pernah mengalami nyeri kepala dalam satu
tahun. Sekitar 40% keluhan nyeri kepala tersebut membuat seseorang
mengalami gangguan fungsi dan aktivitas sehari - hari.
PATOFISIOLOGI
Dalam rongga tengkorak terdapat struktur-struktur yang relatif peka akan nyeri.
Struktur-struktur itu sendiri dapat berupa sinus vena anterior dan cabang
kortikalnya, arteri besar di dasar otak, lapisan duramater pada fossa anterior
dan posterior, saraf kranialis n.V, n.IX, dan n.X
Bangunan-bangunan diatas ini mengandung ujung saraf yang sensitif terhadap
rasa nyeri yang dapat distimulasi oleh suatu traksi (tarikan), inflamasi, tekanan,
infiltrasi neoplasma,dan zat biokimiawi yang dilepa. Stimulasi struktur yang
peka nyeri yang berada di atas tentorium serebri cenderung menimbulkan rasa
nyeri pada daerah fronto-temporal atau daerah parietal. Stimulasi pada struktur
yang terdapat pada daerah fossa posterior mengakibatkan rasa nyeri di daerah
oksipital dan suboksipita
Nyeri kepala dapat terjadi sebagai suatu gejala pada penyakit-penyakit di organ
lain, seperti pada gangguan di daerah orbita, rongga nasal, gangguan sinus
paranasal, gangguan gigi, gangguan telinga bagian luar dan tengah juga dapat
menimbulkan gejala sakit kepala.
KLASIFIKASI
Menurut ICHD III (International Classification of Headache Disorders) oleh organisasi IHS
(International Headache Society) menjadi nyeri kepala primer,nyeri kepala sekunder, dan nyeri
kepala neuralgia kranial tengah beserta nyeri wajah primer lainnya.5
• Nyeri kepala primer
• Migren
• Tension type headache
• Nyeri kepala klaster
• Nyeri kepala primer lainnya.
• Nyeri kepala sekunder
• Nyeri kepala yang berkaitan dengan trauma kepala dan/atau leher
• Nyeri kepala yang berkaitan dengan kelainan vaskuler kranial atau servikal
• Nyeri kepala yang berkaitan dengan kelainan nonvaskuler intracranial
• Nyeri kepala yang berkaitan dengan substansi atau withrawalnya
• Nyeri kepala yang berkaitan dengan infeksi
• Nyeri kepala yang berkaitan dengan kelainan homeostasis
• Nyeri kepala atau nyeri vaskuler yang berkaitan dengan kelainan kranium, leher, mata, telinga, hidung,
sinus, gigi, mulut, atau struktur fasial atau cranial lainnya
• Nyeri kepala yang berkaitan dengan kelainan psikiatri.
• Neuropati kranial, sentral, atau nyeri fasial dan nyeri kepala lainnya
• Lesi pada nervus kranial dan nyeri fasial lainnya
• Ganguan nyeri kepala lainnya
Migren
• Definisi
Nyeri kepala dengan serangan nyeri yang berlansung 4 sampai 72 jam. Nyeri
biasanya unilateral, sifatnya berdenyut, intensitas nyerinya sedang sampai
berat dan diperhebat oleh aktivitas, dan dapat disertai mual muntah,
fotofobia dan fonofobia.
• Etiologi
Berbagai faktor pemicu serangan migren, seperti stress, terutama setelah
stress berakhir, misalnya pada akhir minggu atau hari libur, latihan fisik yang
berlebihan, cuaca panas, konsumsi alkohol, dan konsumsi beberapa
makanan tertentu yang dapat menjadi pencetus terjadinya serangan migrain,
misalnya keju, cokelat, anggur merah, MSG, dan lainnya. Selain itu, faktor
hormonal juga mempengaruhi terjadinya migren
• Klasifikasi
Migren dibagi menjadi dua, yaitu:6
1. Migren dengan aura
2. Migren tanpa aura
1. Migren tanpa aura
• nyeri kepala berdenyut di satu sisi dengan durasi serangan selama 4-72 jam.
• Nyeri bertambah berat dengan aktivitas fisik
• Mual, muntah
• Fotofobia, fonofobia.

2. Migren dengan aura


• Fase I Prodromal
• Fase II Aura
• Berlangsung lebih kurang 30 menit, dan dapat memberikan kesempatan bagi pasien untuk
menentukan obat yang digunakan untuk mencegah serangan yang dalam. Gejala dari
periode ini adalah gangguan penglihatan (silau/fotofobia), kesemutan, perasaan gatal pada
wajah dan tangan, sedikit lemah pada ekstremitas dan pusing.
• Fase III nyeri kepala
• Fase IV pemulihan
• Periode kontraksi otot leher dan kulit kepala yang dihubungkan dengan sakit otot dan
ketegangan lokal. Kelelahan biasanya terjadi, dan pasien dapat tidur untuk waktu yang
panjang.
• DIAGNOSIS
1. Migren tanpa aura
A. Sekurang-kurangnya terjadi 5 serangan yang memenuhi kriteria B-D.
B. Serangan nyeri kepala berlangsung selama 4-72 jam (tidak diobati atau tidak berhasil
diobati).
C. Nyeri kepala mempunyai sedikitnya dua diantara karakteristik berikut :
- Lokasi unilateral
- Kualitas berdenyut
- Intensitas nyeri sedang atau berat
- Keadaan bertambah berat oleh aktifitas fisik atau penderita menghindari aktivitas fisik rutin
(seperti berjalan atau naik tangga).
D. Selama nyeri kepala disertai salah satu dibawah ini :
- Mual dan/atau muntah
- Fotofobia dan fonofobia
E. Tidak berkaitan dengan kelainan yang lain.
2.Migren dengan aura
A. Sekurang-kurangnya terjadi 2 serangan yang memenuhi criteria B-D.
B. Adanya aura yang terdiri paling sedikit satu dari dibawah ini tetapi tidak dijumpai kelemahan
motorik:
- Gangguan visual yang reversibel seperti : positif (cahaya yang berkedip-kedip, bintik-bintik atau garis-
garis) dan negatif (hilangnya penglihatan).
- Gangguan sensoris yang reversible termasuk positif (pins and needles), dan/atau negatif (hilang
rasa/baal).
- Gangguan bicara disfasia yang reversibel
C. Paling sedikit dua dari dibawah ini:
- Gejala visual homonim dan/atau gejala sensoris unilateral 17
- Paling tidak timbul satu macam aura secara gradual > 5 menit dan /atau jenis aura yang lainnya > 5
menit.
- Masing-masing gejala berlangsung > 5 menit dan < 60 menit.
D. Nyeri kepala mulai sewaktu aura atau mengikuti aura dalam waktu 60 menit
E. Tidak berkaitan dengan kelainan lain.
• TERAPI
1. Medikamentosa
Indikasi kriteria pemberian terapi profilaksis berdasarkan:2
• Apabila serangan migren mempunyai dampak sangat buruk pada kehidupan sehari harinya,
meskipun pasien telah mendapat pengobatan akut maupun perubahan pola hidup dan
menghindari faktor pencetus.
• Frekuensi Serangan migren terlampau sering sehingga pasien berisiko jatuh pada ketergantungan
obat migren akut yang bisa menjadi drug overused.
• Serangan nyeri kepala migren moderate-severe lebih dari 3 hah per bulan, dengan pengobatan
akut tidak efektif.
• Serangan nyeri kepala migren lebih dari 8 kali sehari, meskipun pengobatan akutnya efektif (Hal ini
bisa jatuh ke drug overused headache).
• Serangan berulang > 2x/minggu yang mengganggu aktivitas, meskipun telah diberikan pengobatan
akut yang adekuat.
• Nyeri kepala migren yang sering atau berlangsung > 48 jam.
• Pengobatan akut gagal/tidak efektif.
• Ada kontraindikasi obat, efek samping obat akut muncul.
• Munculnya gejala-gejala dan kondisi yang luar biasa, contohnya nigren basiler hemiplegik, aura
yang memanjang.
• Keinginan permintaan penderita sendiri.
• Terapi profilaksis
Tension Type Headache
• Definisi
Nyeri kepala berulang yang berlangsung dalam hitungan menit sampai
hari, dengan sifat nyeri yang biasanya berupa rasa tertekan atau diikat,
dari ringan sampai berat, dirasakan di seluruh kepala, tidak dipicu oleh
aktifitas fisik dan gejala penyerta nya tidak menonjol.
• Etiologi
Stress, depresi, bekerja dalam posisi yang menetap dalam waktu lama,
kelelahan mata, kontraksi otot yang berlebihan, berkurangnya aliran
darah, dan ketidakseimbangan neurotransmitter seperti dopamin,
serotonin, noerpinefrin.
• Klasifikasi
1. Tension Type Headache episodik.
• frekuensi serangan tidak mencapai 15 hari setiap bulan.Tension Type
Headache episodik (ETTH) dapat berlangsung selama 30 menit – 7
hari.
2. Tension Type Headache kronik
• frekuensi serangan lebih dari 15 hari setiap bulan dan berlangsung
lebih dari 6 bulan.7
Obat Dosis Level Keterangan
Rekomendasi

• Terapi Farmakologis Ibuprofen 200-800 mg A Efek samping gastrointestinal,


risiko perdarahan

Ketoprofen 25 mg A Efek samping seperti ibuprofen

Aspirin 500-1000 mg A Efek samping seperti ibuprofen

Naproxen 375-550 mg A Efek samping seperti ibuprofen

Diklofenak 12,5-100 mg A Hanya dosis 12,5-25 mg yang


diuji pada TTH

Parasetamol 1000 mg (oral) A Efek samping gastrointestinal


lebih sedikit dibanding NSAIDs

Kombinasi kafein 65-200 mg B *


• Terapi preventif
Terapi ini perlu diberikan pada penderita yang sering mendapat
serangan nyeri kepala pada Tension-type headache episodik dan
serangan yang lebih dari 15 hari dalam satu bulan
Obat Dosis Harian Level Rekomendasi
Obat Lini Pertama
Amiltriptilin 30-75 mg A
Obat Lini Kedua
Mirtazapin 30 mg B
Venafaxine 150 mg B
Obat Lini Ketiga
Clomipramin 75-150 mg B
Maprotilin 75 mg B
Mianserin 30-60 mg B
Cluster headache
• Definisi
Jenis nyeri kepala yang berat, unilateral yang timbul dalam serangan-serangan mendadak,
sering disertai dengan rasa hidung tersumbat, rinore, lakrimasi dan injeksi konjungtiva di sisi
nyeri

• Etiologi
- Penekanan pada nervus trigeminal (nervus V) akibat dilatasi pembuluh darah sekitar.
- Pembengkakan dinding arteri carotis interna.
- Pelepasan histamin.
- Letupan paroxysmal parasimpatis.
- Abnormalitas hipotalamus.
- Penurunan kadar oksigen.
- Pengaruh genetik
• Gejala Klinis
- Nyeri kepala hebat unilateral seperti ditusuk-tusuk pada separuh
kepala, yaitu di sekitar, di belakang atau di dalam bola mata, pipi,
lubang hidung, langit-langit, gusi dan menjalar ke frontal, temporal
sampai ke oksiput
- Disertai gejala yang khas yaitu mata sesisi menjadi merah dan berair,
konjugtiva bengkak dan merah, hidung tersumbat, sisi kepala menjadi
merah-panas dan nyeri tekan
- Serangan berlangsung sekitar 15 menit sampai 5 jam (rata – rata 2
jam) yang terjadi beberapa kali selama 2-6 minggu
• Terapi serangan akut
- Oksigen: inhalasi oksigen, kadar 100% sebanyak 10-12 liter/menit
selama 15 menit sangat efektif, dan merupakan pengobatan yang aman
untuk cluster headache akut.
- Triptan: Sumatriptan 6 mg subkutan, sumatriptan 20 mg intranasal,
atau zolmitriptan 5 mg intranasal efektif pada pengobatan akut cluster
headache
• Terapi pencegahan
- Verapamil: 3x 80mg
- Kortikosteroid (prednison 1 mg/kgbb sampai 60 mg) selama empat
hari yang diturunkan bertahap selama tiga minggu diterima sebagai
pendekatan pengobatan perventif jangka pendek.
Perbandingan cephalgia primer
Jenis Sifat Lokasi Durasi Intensitas dan Gejala Ikutan
Frekuensi
Migren Berdenyut Unilateral 4-72 jam Sedang-berat, Nausea,
tanpa aura mengganggu vomitus,
aktivitas fotofobia,
fonofobia
Migren Berdenyut Unilateral 4-72 jam Sedang-berat, Gangguan
dengan aura Aura 5-60 mengganggu sensorik
detik aktivitas reversible
Klaster Tajam, Unilateral 15-180 detik Sangat berat Lakrimasi,
menusuk rhinorrea
TTH Tumpul, Bilateral 30 menit – 7 Ringan-sedang, Depresi,
menekan hari mengganggu cemas
aktivitas
Cephalgia sekunder
• Kriteria diagnosis cephalgia sekunder:5
- Nyeri kepala apapun yang memenuhi kriteria C
- Gangguan lain yang secara ilmiah didokumentasi menjadi penyebab nyeri kepala
yang sudah didiagnosis.
- Bukti kausa didemonstrasikan oleh setidaknya dua gejala berikut:
• Nyeri kepala sudah berkembang pada relasi temporal menuju onset dari kausa terduga
• Satu atau kedua dari:
• Nyeri kepala secara signifikan berkembang parallel seiring dengan perkembangan kausa terduga
• Nyeri kepala sudah secara signifikan berkembang parallel dengan berkembangnya kausa terduga
• Nyeri kepala mempunyai karakteristik tipikal untuk kelainan dikarenakan kausa tersebut
• Bukti lain yang berwujud kausa
• Tidak dihitung lebih baik oleh diagnosis ICHD-3 lain

Anda mungkin juga menyukai