Anda di halaman 1dari 38

REFERAT

PENYAKIT KULIT KARENA


VIRUS
Disusun Oleh:
Grace Erdiana
406162069

Pembimbing :
dr. Sri Ekawati Sp.KK
Penyakit kulit karena virus

 Varisela-zoster
 Herpes Zoster
 Variola
 Moluskum kontagiosum
 Veruka
 Kondiloma akuminatum
VARISELA-ZOSTER

 Definisi
Infeksi akut primer oleh virus varisela-zoster yang menyerang kulit
dan mukosa, klinis terdapat gejala konstitusi, kelainan kulit polimorf,
terutama berokasi di bagian sentral tubuh.
 Etiologi
Virus varicella-zooster.
 Manifestasi Klinis
 gejala prodromal: demam yang tidak terlalu tinggi, malaise, dan nyeri
kepala
 Timbulnya erupsi kulit berupa papul eritematosa yang dalam waktu
beberapa jam berubah menjadi vesikel dengan bentuk khas berupa
tetesan embun (tear drops).
 Vesikel akan berubah menjadi pustul kemudia krusta.
 Mula-mula timbul di badan, menyebar secara sentrifugal ke wajah dan
ekstremitas, serta dapat menyerang selaput lendir mata (konjungtiva),
mulut, dan saluran nafas atas.
Sumber: Fitzpatrick’s
Dermatology in General
Medicine; seventh
edition, vol 1 and 2. 2008.
P.1885-1895
 Diagnosis laboratorium VZV dan Pemeriksaan Penunjang
 tes Immunoflouresence dari kerokan lesi menggunakan antibodi
monoklonal spesifik dari VZV, menggunakan tes molekular untuk
mendeteksi DNA VZV, atau dengan mengisolasi VZV pada kultur sel
 tes Tzanck dengan membuat sediaan hapus yang diwarnai
dengan Giemsa. Bahan diambil dari kerokan dasar vesikel dan
akan didapatkan sel datia berinti banyak.
 Pengobatan untuk infeksi Varicella-Zooster
 Pengobatan secara non farmakologi
Lesi kulit varicella dapat dirawat dengan mandi teratur ,diberikan bedak
yang mengandung zat anti gatal seperti mentol dan kamfora untuk
mencegah pecahnya vesikel secara dini dan sekaligus menghilangkan
gatal
 Pengobatan secara farmakologi
VZV lebih tidak sensitif terhadap Acyclovir dibandingkan HSV, tetapi obat
ini, atau obat lain seperti Famcyclovir/Valacyclovir, dapat digunakan
secara oral untuk mengobati varicella dan zoster. Dosis acyclovir 5x800
mg/hari selama 7 hari, valacyclovir 3x1 gr/hari selama 7 hari, dan
famcyclovir 3x250 mg/hari selama 7 hari.
HERPES ZOSTER

 Definisi
Adalah radang kulit akut dan setempat, terutama terjadi pada orang dewasa
yang khas ditandai adanya nyeri radikuler unilateral serta timbulnya lesi
vesikuler yang terbatas pada dermatom yang dipersarafi serabut saraf spinal
maupun ganglion serabut saraf sensorik dari nervus kranialis. Infeksi ini
merupakan reaktivasi virus varisela zooster dari infeksi endogen yang telah
menetap dalam bentuk laten setelah infeksi primer oleh virus varicella-zooster.
 Etiologi
Herpes zoster disebabkan oleh infeksi virus varisela zoster (VVZ)
 Gambaran Klinis
Terbagi menjadi tiga stadium antara lain :
 Stadium prodromal
 Stadium erupsi
 Stadium krustasi
Stadium erupsi Stadium krustasi

Sumber: http://hardinmd.lib.uiowa.edu/dermnet/shingles72.html
Menurut lokasi lesinya, herpes zooster dibagi menjadi:
 Herpes zoster oftalmikus.
 Herpes zoster fasialis
 Herpes zoster torakalis
 Herpes zoster lumbalis
 Herpes zoster sakralis
Herpes zoster optikus Herpes zoster totakalis

Herpes zoster sakralis


 Diagnosis laboratorium dan pemeriksaan penunjang
 Pemeriksaan sediaan apus tes Tzanck membantu menegakkan
diagnosis dengan menemukan sel datia berinti banyak
 Isolasi virus dengan kultur jaringan dan identifikasi morfologi dengan
mikroskop elektron
 Pemeriksaan antigen dengan imunofluoresen
 Tes serologi dengan mengukur imunoglobulin spesifik.
 Pengobatan Sistemik
1. Obat Antivirus
Asiklovir Sebaiknya pada 3 hari pertama sejak lesi muncul. Dosis
asiklovir peroral yang dianjurkan adalah 5×800 mg/hari selama 7 hari,
Valasiklovir diberikan 3×1000 mg/hari selama 7 hari, Famsiklovir
diberikan 3×200 mg/hari selama 7 hari.
2. Analgetik
Asam mefenamat adalah 1500 mg/hari diberikan sebanyak 3 kali,
atau dapat juga dipakai seperlunya ketika nyeri muncul.
3. Kortikosteroid
Indikasi pemberian kortikostreroid ialah untuk Sindrom Ramsay Hunt.
Pemberian harus sedini mungkin untuk mencegah terjadinya paralisis. Yang
biasa diberikan ialah prednison dengan dosis 3×20 mg/hari, setelah seminggu
dosis diturunkan secara bertahap
b. Pengobatan topikal
Jika masih stadium vesikel diberikan bedak dengan tujuan protektif untuk
mencegah pecahnya vesikel agar tidak terjadi infeksi sekunder. Bila erosif
diberikan kompres terbuka. Kalau terjadi ulserasi dapat diberikan salep
antibiotik
 Komplikasi
 Neuralgia pasca herpetic
 Infeksi sekunder
 Kelainan pada mata
 Sindrom Ramsay Hunt
 Paralisis motorik
VARIOLA

 Definisi
Penyakit virus yang disertai keadaan umum yang buruk, dapat
menyebabkan kematian, eflorosensinya bersifat monomorf terutama
terdapat di bagian perifer tubuh
 Etiologi
Penyebab variola ialah virus pox variolae
 Gejala klinis
Inkubasnya 2-3 minggu dan terdapat empat stadium:
1. Stadium inkubasi erupsi (prodromal)
2. Stadium makulo-papular
3. Stadium vesiko-pustulosa
4. Stadium resolusi
Sumber:
http://www.sussexvt.k12.de.us/science/Science%20&%20Technology/Smallpox.htm
 Diagnosis dan pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan virus dengan mikroskop electron dan deteksi antigen
virus pada agar-agar sel. Selain itu bisa dilakukan pemeriksaan
histopatologik dan tes serologic (tes ikatan komplemen).
 Terapi
Penderita harus dikarantina. Sistemik dapat diberika obat antiviral
(asiklovir atau valasiklovir) misalnya isoprinosin dan interferon
KONDILOMA AKUMINATUM

 Definisi
Adalah kutil yang berlokasi di area genital (uretra, genital dan rektum). juga
dikenal sebagai: kutil kelamin, kutil kemaluan, kutil genital (kutil genitalia),
genital warts, veruka akuminata, venereal wart, jengger ayam.
 Etiologi
Disebabkan oleh infeksi pada epidermis oleh jenis Human Papiloma Virus yang
spesifik pada sebagian besar lesi yang terjadi akibat HPV 6 dan 11.
 Gejala klinis
 Kondiloma akuminata sering muncul disaerah yang lembab, biasanya pada penis, vulva,
dinding vagina dan dinding serviks dan dapat menyebar sampai daerah perianal
 Berbau busuk
 Warts/kutil memberi gambaran merah muda, flat, gambaran bunga kol
 Pada pria dapat menyerang penis, uretra dan daerah rektal.
 Pada wanita condiloma akuminata menyerang daerah yang lembab dari labia minora
dan vagina. Pada sebagian kasus biasanya terjadi perdarah setelah coitus, gatal atau
vaginal discharge
 Ukuran tiap kutil biasanya 1-2 mm, namun bila berkumpul sampai berdiameter 10, 2 cm
dan bertangkai. Dan biasanya ada yang sangat kecil sampai tidak diperhatikan.
Terkadang muncul lebih dari satu daerah.
 Pada kasus yang jarang, perdarahan dan obstruksi saluran kemih jika virus mencapai
saluran uretra
 Memiliki riwayat kehidupan seksual aktif dengan banyak pasangan
 Kondiloma akuminata dibagi dalam 3 bentuk:
1. Bentuk akuminata
 Terutama dijumpai pada daerah lipatan dan lembab. Beberapa kutil
dapat bersatu membentuk lesi yang lebih besar sehingga tampak seperti
kembang kol.

Sumber:
https://emedicine.medscape.com/articl
e/781735-overview
2. Bentuk papul
Lesi bentuk papul biasanya didapati di daerah dengan keratinisasi sempurna,
seperti batang penis, vulva bagian lateral, daerah perianal dan perineum.

Sumber:
https://emedicine.medscape.com/article/7817
35-overview
3. Bentuk datar
Secara klinis, lesi bentuk ini terlihat sebagai makula atau bahkan sama
sekali tidak tampak dengan mata telanjang, dan baru terlihat setelah
dilakukan tes asam asetat. Dalam hal ini penggunaan kolposkopi
sangat menolong.
 Penatalaksanaan
1. Podophylin
Yang digunakan adalah tingtur podofilin 25 %, kulit di sekitarnya dilindungi dengan
vaselin atau pasta agar tidak terjadi iritasi setelah 4 – 6 jam dicuci.
2. Asam Triklorasetik ( TCA )
Ini agent topikal alternatif dan seringkali digunakan pada kutil dengan konsentrasi
30 – 50 % dioleskan setiap minggu dan pemberian harus sangat hati – hati karena
dapat menimbulkan ulkus yang dalam
3. Kauter (Elektrokauterisasi)
Kauter (Elektrokauterisasi) dengan kondisi anastesi lokal dapat digunakan untuk
pengobatan kutil yang resister terhadap perlakuan topikal munculnya bekas luka
parut adalah salah satu kekurangan metode ini
MOLUSKUM KONTAGIOSUM

 Definisi
Moluskum kontagiosum merupakan penyakit kulit yang disebabkan
oleh Molluscum Contagiosum Virus (MCV) yang menyerang kulit dan
membrane mukosa.
 Gejala klinis
 Masa inkubasi Moluskum kontagiosum didapatkan satu sampai beberapa
minggu hingga 6 bulan.
 Lesi berupa papulae miliar, asimtomatis, berbentuk kubah dengan delle,
bila dipijat mengeluarkan massa putih seperti butiran nasi.
 Tempat predileksi adalah wajah, badan serta ekstremitas. Lesi jarang
didapatkan pada daerah telapak tangan dan telapak kaki. Pada orang
dewasa lesi dapat pula ditemui di daerah perigenital dan perianal.
 Hal ini berkaitan dengan penularan virus melalui hubungan seksual
Sumber: https://www.aad.org/public/diseases/contagious-skin-
diseases/molluscum-contagiosum
 Diagnosis dan pemeriksaan penunjang
 gejala klinis
 Pemeriksaan histopatologi moluskum kontagiosum menunjukkan
gambaran proliferasi sel-sel stratum spinosum yang membentuk lobules
disertai central cellular dan viral debris.
 Terapi
 Moluskum kontagiosum adalah penyakit infeksi virus yang dapat sembuh
spontan
 Bedah Beku (Cryosurgery):Merupakan salah satu terapi yang umum dan
efisien digunakan dalam pengobatan moluskum kontagiosum, terutama
pada lesi predileksi perianal dan perigenital
 Eviserasi: Merupakan metode yang mudah untuk menghilangkan lesi
dengan cara mengeluarkan inti umbilikasi sentral melalui penggunaan
instrumen seperti skalpel, ekstraktor komedo dan jarum suntik
 Podofilin :Suspensi podofilin 25% dalam larutan benzoin atau alkohol dapat
diaplikasikan pada lesi dengan menggunakan lidi kapas, dibiarkan selama 1 -4
jam kemudian dilakukan pembilasan dengan menggunakan air
bersih.Pemberian terapi dapat diulang sekali seminggu.
 Cantharidin: Telah menunjukkan hasil memuaskan pada penanganan infeksi
Molluscum Contagiosum Virus (MCV). Pemberian bahan ini terbatas pada
puncak lesi serta didiamkan selama kurang lebih 4 jam sebelum lesi dicuci
 Larutan KOH: Larutan KOH 10% diaplikasikan 2 kali sehari pada lesi dengan
menggunakan lidi kapas. Pemberian terapi dihentikan bila didapatkan respon
inflamasi atau timbul ulkus pada daerah lesi. Perbaikan lesi didapatkan setelah
kurang lebih 30 hari pemberian terapi
 Antivirus: Antivirus yang umum digunakan dalam pengobatan moluskum
kontagiosum adalah Cidofovir
VERUKA

 Definisi
Veruka ialah hiperplasi epidermis disebabkan oleh human papilloma virus tipe
tertentu.
 Klasifikasi
Penyakit ini terbagi kepada beberapa bentuk klinis:
 veruka vulgaris dengan varian veruka filiformis
 veruka plana juvenilis
 veruka plantaris
 veruka akuminatum (kondiloma akuminatum)
 Gejala klinis
1. Veruka vugaris
Kutil ini terutama terdapat pada anak, tetapi juga terdapat pada dewasa
dan orang tua. Tempat predileksinya terutama di ekstremitas bagian ekstensor
walaupun demikian penyebarannya dapat ke bagian lain tubuh termasuk
mukosa mulut dan hidung. Kutil ini bentuknya bulat berwarna abu-abu,
besarnya lentikular atau kalau berkonfluensi berbentuk plakat, permukaan
kasar (verukosa). Dengan goresan dapat timbul autoinokulasi sepanjang
goresan (fenomena Köbner).
2. Veruka plana juvenilis
Kutil ini besarnya miliar atau lentikular, permukaan licin dan rata, berwarna
sama dengan warna kulit atau agak kecoklatan. Penyebarannya terutama di
daerah muka dan leher, dorsum manus dan pedis, pergelangan tangan serta
lutut.
3. Veruka plantaris
Kutil ini terdapat di kaki terutama di daerah yang mengalami tekanan.
Bentuknya berupa cincin yang keras dengan di tengah agak lunak dan
berwarna kekuning-kuningan. Permukaannya licin karena gesekan dan
menimbulkan rasa nyeri pada waktu berjalan yang disebabkan oleh
penekanan oleh massa yang terdapat di daerah tengah cincin. Kalau
beberapa veruka bersatu dapat timbul gambaran seperti mosaic.
 Terapi
 Elektrokauterisasi
 Krioterapi merupakan pilihan utama untuk hampir semua veruka vulgaris.
veruka seharusnya dibekukan secara adekuat dimana dalam waktu 1-2
hari akan timbul lepuh sehingga akan menjadi lebih lunak. Idealnya
pengobatan dilakukan setiap 2 atau 3 pekan sampai lepuh terkelupas.
 Asam salisilat 12-26% dengan atau tanpa asam laktat efektif untuk
pengobatan veruka vulgaris

Anda mungkin juga menyukai