TINJAUAN TEORI
A. Pengertian
Varicella adalah suatu penyakit infeksi akut primer oleh virus Varicella
Zoster yang menyerang kulit, mukosa dan selaput lendir, klinis terdapat gejala
berlokasi di bagian sentral tubuh. Sinonimnya adalah cacar air, chicken pox
oleh Varicella Zooster Virus (VZV), yang menyerang kulit dan mukosa, dan
B. Etiologi
termasuk dalam kelompok Herpes Virus. Virus ini berkapsul dengan diameter
kira-kira 150-200 nm. Inti virus disebut capsid yang berbentuk ikosahedral, terdiri
dari protein dan DNA berantai ganda. Berbentuk suatu garis dengan berat molekul
100 juta dan disusun dari 162 isomer. Lapisan ini bersifat infeksius. VZV dapat
ditemukan dalam cairan vesikel dan dalam darah penderita. Virus ini dapat
kemudian dilihat dibawah mikroskop elektron. Di dalam sel yang terinfeksi akan
tampak adanya sel raksasa berinti banyak (multinucleated giant cell) dan adanya
varicella-zoster (virus V-Z). Virus tersebut dapat pula menyebabkan herpes zoster.
bahwa setelah ada kontak dengan virus V-Z akan terjadi varisela; kemudian
setelah penderita varisela tersebut sembuh, mungkin virus itu tetap ada dalam
bentuk laten (tanpa ada manifestasi klinis) dan kemudian virus V-Z diaktivasi oleh
trauma sehingga menyebabkan herpes zoster. Virus V-Z dapat ditemukan dalam
cairan vesikel dan dalam darah penderita verisela dapat dilihat dengan mikroskop
electron dan dapat diisolasi dengan menggunakan biakan yang terdiri dari
Gambaran klinik varisela dibagi menjadi 2 stadium (Behrman, Richar E., 1992) :
2. Stadium erupsi: Dimulai dengan terjadinya papula merah, kecil yang berubah
menjadi vesikel yang berisi cairan jernih dan mempunyai dasar eritematous.
Isi versikel berubah menjadi keruh dalam waktu 24 jam. Biasanya vesikel
menjadi kering sebelum isinya menjadi keruh. Dalam 3-4 hari erupsi tersebar;
mula-mula di dada lalu ke muka, bahu dan anggota gerak. Erupsi ini disertai
perasaan gatal. Pada suatu saat terdapat macam-macam stadium erupsi, ini
merupakan tanda khas penyakit verisela. Vesikel tidak hanya terdapat di kulit,
melainkan juga di selaput lendir mulut. Bila terdapat infeksi sekunder, maka
wanita hamil (0,7 tiap 1.000 kehamilan). Diperkirakan 17% dari anak yang
kelainan bawaan berupa bekas luka di kulit (cutaneous scars), berat badan
retardasi mental, koriorenitis, atrofi kortikal, katarak atau kelainan pada mata
lainnya. Angka kematian tinggi, bila seorang wanita hamil mendapat varisela
hamil mendapat varisela dalam waktu 4-5 hari sebelum melahirkan, maka
kematian sebesar 25-30%. Mungkin ini ada hubungannya dengan kurun waktu
fetus berkontak dengan varisela dan dialirkannya antibody itu melalui plasenta
perinatologi dari seorang perawat atau petugas bangsal lainnya, tapi bila ini
terjadi maka perjalanan penyakit amat ringan dan terlihat gejala-gejala seperti
D. Patofisiologi
saluran nafas atau orofaring. Multiplikasi virus ditempat tersebut diikuti oleh
penyebaran virus dalam jumlah sedikit melalui darah dan limfe (viremia primer).
sebagian oleh mekanisme pertahanan tubuh yang terinfeksi, replikasi virus dapat
setelah infeksi terjadi viremia sekunder dalam jumlah yang lebih banyak. Viremia
seluruh tubuh, terutama ke kulit dan mukosa. Lesi kulit yang terjadi berupa
makula, sebagian besar berkembang menjadi papula, vesicula, pustula, dan krusta
viremia dan menghambat berlanjutnya lesi pada kulit dan organ lain. Terjadinya
infeksi. Keadaan ini terutama terjadi pada pasien imunokompromais. Dalam 2-5
hari setelah gejala klinis varisela terlihat, antibody (IgG, IgM, IgA) spesifik
terhadap VVZ dapat dideteksi dan mencapai titer tertinggi pada minggu kedua
atau ketiga. Setelah itu titer IgG menurun perlahan, sedangkan IgM dan IgA
menurun lebih cepat dan tidak terdeteksi satu tahun setelah infeksi. Imunitas
selular terhadap VVZ juga berkembang selama infeksi dan menetap selama
oleh karena imunitas humoral dan selularnya terganggu, pajanan ulang dapat
menyebabkan rekurensi dan varisela menjadi lebih berat dan berlangsung lebih
1. Pengobatan Umum
sendiri. Untuk mengatasi gatal dapat diberikan kompres dingin atau lotion
kalamin dan antihistamin oral. Bila lesi masih vesicular dapat diberikan bedak
misalnya mentol 0,25-0,5%. Bila vesikel sudah pecah atau sudah terbentuk
bacterial. Mandi rendam dalam air hangat yang diberi antiseptik dapat
mengurangi gatal dan mencegah infeksi bacterial sekunder pada kulit. Krim
Reye. Kuku jari tangan harus dipotong dan dijaga kebersihannya untuk
mencegah infeksi sekunder dan parut yang dapat terjadi karena garukan
2. Obat Antivirus
Antivirus efektif bila diberikan dalam 24 jam setelah awitan lesi kulit karena
dapat lebih cepat menurunkan demam serta gejala kulit dan sistemik.
pilihan agar kadar dalam plasma cukup tinggi untuk menghambat replikasi
virus. Antivirus intravena secara bermakna dapat menurunkan morbiditas dan
dalam 72 jam setelah awitan lesi kulit. Pada pasien imunokompromais ringan
mengobati infeksi VZV. Acyclovir adalah suatu analog guanosin yang secara
selektif difosforilasi oleh timidin kinase VZV sehingga terkonsentrasi pada sel
menghambat DNA polimerase virus. VZV kira-kira sepuluh kali lipat kurang
baik daripada acyclovir sehingga kadar dalam darah lebih tinggi dan frekuensi
Pada anak normal varicella biasanya ringan dan dapat sembuh sendiri.
kompres dingin, atau lotion kalamin, antihistamin oral. Cream dan lotion yang
Reye. Mandi rendam dengan air hangat dapat mencegah infeksi sekunder
Anti virus pada anak dengan pengobatan dini varicella dengan pemberian
dengan placebo. Tetapi apabila pengobatan dimulai lebih dari 24 jam setelah
timbulnya ruam cenderung tidak efektif lagi. Hal ini disebabkan karena
varicella merupakan infeksi yang relatif ringan pada anak-anak dan manfaat
klinis dari terapi tidak terlalu bagus, sehingga tidak memerlukan pengobatan
acyclovir secara rutin. Namun pada keadaan dimana harga obat tidak menjadi
masalah, dan kalau pengobatan bisa dimulai pada waktu yang menguntungkan
(dalam 24 jam setelah timbul ruam), dan ada kebutuhan untuk mempercepat
penyembuhan sehingga orang tua pasien dapat kembali bekerja, maka obat
Secara acak, pemberian placebo dan acyclovir oral yang terkontrol pada
terbentuknya lesi yang baru, mengurangi luasnya lesi yang terbentuk, dan
varicella pada orang dewasa tampaknya masuk akal. Meskipun tidak diuji, ada
oral setiap 8 jam, atau valacyclovir dengan dosis 1000 mg per oral setiap 8
jam mudah dan tepat sebagai pengganti acyclovir pada remaja normal dan
kehamilan karena risiko bagi janin yang dalam pengobatan belum diketahui.
ketika infeksi dapat menyebar ke bayi yang baru lahir. Pemberian acyclovir
dimulai dalam waktu 72 jam dari mulai timbulnya ruam. Acyclovir intravena
menjadi standar perawatan untuk varicella pada pasien yang disertai dengan
ringan gangguan kekebalan tubuh, tetapi tidak ada uji klinis terkontrol yang
menunjukkan secara pasti. Pada penyakit berat atau wanita hamil dapat
E. Oxman, 2008).
terhadap virus varicella. Vidarabine dapat digunakan dengan hasil yang baik
F. Pemeriksaan Penunjang
test, yaitu :
1. Tzanck smear
Preparat diambil dari discraping dasar vesikel yang masih baru, kemudian
dimana test ini tidak dapat membedakan antara varicella zoster dan herpses
simpleks virus.
Preparat diambil dari scraping dasar vesikel tetapi apabila sudah berbentuk
krusta, dimana pemeriksaan ini kurang sensitif. Hasil pemeriksaan ini lebih
Pemeriksaan dengan metode ini sangat cepat dan sensitif. Metode ini dapat
digunakan dalam berbagai jenis preparat seperti scraping dasar vesikel dan
4. Biopsi kulit
dengan degenerasi sel epidermal dan acantholysis. Pada dermis bagian atas
G. Komplikasi
Pada anak sehat, varicella merupakan penyakit ringan dan jarang disertai
komplikasi. Angka mortalitas pada anak usia 1-14 tahun diperkirakan 2/100.000
kasus, namun pada neonatus dapat mencapai hingga 30%. Komplikasi tersering
umumnya disebabkan oleh infeksi sekunder bakterial pada lesi kulit, yang
grup A, sehingga terjadi impetigo, furunkel, selulitis, atau erisipelas, tetapi jarang
terjadi gangren. Infeksi fokal tersebut sering menyebabkan jaringan parut, tetapi
jarang terjadi sepsis yang disertai infeksi metastase ke organ yang lainnya.
Vesikel dapat menjadi bula bila terinfeksi stafilokokus yang menghasilkan toksin
sedangkan pada anak dengan defisiensi imunologis atau pada orang dewasa tidak
menyebar luas dan varicella pneumonia dapat mengakibatkan kematian pada ibu,
kelahiran prematur atau kematian ibu karena varicella pneumonia berat, tetapi
kematian janin. Namun demikian, pada varicella yang tidak disertai komplikasi,
viremia pada ibu dapat menyebabkan infeksi intrauterin (kongenital), dan dapat
dalam waktu 10 hari dari kelahiran) lebih serius daripada varicella yang terjadi
pada bayi yang terinfeksi beberapa minggu kemudian (Siregar, RS, 2004).
pasien dengan defisiensi imun. Pada pasien ini replikasi virus yang terus-menerus
dimana mengakibatkan ruam yang semakin luas, jangka waktu yang lebih lama
dalam pembentukan vesikel baru, dan penyebaran visceral klinis yang signifikan.
Pada pasien dengan defisiensi imun dan diterapi dengan kortikosteroid mungkin
berupa perdarahan, dimana derajat keparahan dimulai dari purpura yang ringan
hingga parah dan seringkali mengakibatkan purpura yang fulminan dan varicella
disertai dengan obesitas dan panas badan yang berulang-ulang. Penderita varicella
seperti kejang, retardasi mental dan kelainan tingkah laku (Hasan, Rusepno dan
akut disertai degenerasi lemak di liver) yang khas terjadi 2 hingga 7 hari setelah
timbulnya ruam. Dulu, dari 15-40% pada semua kasus sindroma Reye
aspirin saat demam, dengan mortalitas setinggi 40%. Ataksia serebri akut lebih
umum terjadi daripada kelainan neurologi yang lainnya. Encephalitis lebih jarang
lagi terjadi yaitu pada 1 diantara 33.000 kasus, tetapi merupakan penyebab
Patogenesa terjadinya ataksia serebelar dan ensephalitis tetap jelas, dimana pada
banyak kasus ditemukan adanya VZV antigen, VZV antibodi, dan VZV DNA
pada cairan cerebrospinal pada pasien, yang diduga menyebabkan infeksi secara
menderita leukemia, anak yang sedang mendapat pengobatan anti metabolit atau
steroid (penderita sindrom nefrotik, demam reumatik) dan orang dewasa sering
H. Prognosis
prognosis yang baik dan jaringan parut yang timbul sangat sedikit.6 Infeksi primer
varicella memiliki tingkat kematian 2-3 per 100.000 kasus dengan case fatality
rate pada anak berumur 1-4 tahun dan 5-9 tahun (1 kematian per 100.000 kasus).
Pada bayi rata-rata resiko kematian adalah sekitar 4 kali lebih besar dan pada
dewasa sekitar 25 kali lebih besar. Rata-rata 100 kematian terjadi di USA sebelum
A. Pengkajian
1. Biodata
a. Identitas Pasien
Di dalam identitas hal-hal yang perlu di kaji antara lain nama pasien,
alamat pasien, umur pasien biasanya kejadian ini mencakup semua usia
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama
kesehatan adalah nyeri pada lesi yang timbul dan gatal-gatal pada daerah
Penderita merasakan nyeri yang hebat, terutama pada area kulit yang
mengalami peradangan berat dan vesikulasi yang hebat, selain itu juga
Tanyakan kepada penderita ada atau tidak anggota keluarga atau teman
Sering diderita kembali oleh klien yang pernah mengalami penyakit herpes
B. Pengkajian Fisik
1. Tingkat keasadaran
a. Kesadaran Umum
b. TTV
2. Aktivitas / Istirahat
3. Integritas ego
4. Makan/cairan
5. Neuro sensori
penglihatan
6. Nyeri / Kenyamanan
7. Keamanan
Tanda : umum destruksi jaringan dalam mungkin terbukti selama 3-5 hari
8. Data subjektif
Pasien merasa lemas, tidak enak badan, tidak nafsu makan dan sakit kepala.
9. Data Objektif
d. GI : anoreksia.
C. Diagnosa Keperawatan
intake makanan.
kebutuhan
Diagnosa Keperawatan/ Rencana keperawatan
Masalah Kolaborasi
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Boediardja., Siti Aisah, dkk. Infeksi Kulit Pada Bayi dan Anak. Jakarta: Fakultas
Djuanda Adhi, dkk. Varisela Dalam: Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin; edisi
Hassan Rusepno, Alatas Husein. Varisela (cacar air,chicken pox). Buku Ajar Ilmu
Science. 2000.
(file:///C:/Documents%20and%20Settings/Windows%20XP/My%20Docum
Straus SE dan Oxman MN. 2004. Varicella and herpes. New York: Mc. Grawhill
inc, 2004.
2. 2008. P.1885-1895.
Siregar RS. 2004. Varisela. Dalam: Atlas Berwarna Saripati Penyakit Kulit; edisi 2.
Wilkinson, Judith dan Nancy R. Ahern. Buku Saku Diagnosis Keperawatan Edisi 9.
Oleh :
CI LAHAN CI INSTITUSI
( ) ( )