A. LATAR BELAKANG
Penyakit cacar air ( varicella ) mungkin sudah tidak asing lagi dan
merupakan penyakit yang mendunia. Varicella merupakan penyakit menular
yang dapat menyerang siapa saja. Terutama mereka yang belum mendapat
imunisasi di indonesia, tidak banyak data yang mencatat kasus varicella secara
nasional. Data yang tercatat merupakan data epidemi cacar air pada daerah
tertentu.
Varicella pada umumnya menyerang anak-anak ; dinegara-negara
bermusin empat, 90% kasus varisela terjadi sebelum usia 15 tahun. Pada anak-
anak , pada umumnya penyakit ini tidak begitu berat.
Namun di negara-negara tropis, seperti di Indonesia, lebih banyak
remaja dan orang dewasa yang terserang Varisela. Lima puluh persen kasus
varisela terjadi diatas usia 15 tahun. Dengan demikian semakin bertambahnya
usia pada remaja dan dewasa, gejala varisela semakin bertambah berat.
Varicella dikaitkan dengan respon imun humoral dan sel-dimediasi.
Respon ini menginduksi kekebalan yang tahan lama. Ulangi infeksi subklinis
dapat terjadi pada orang-orang ini, namun serangan kedua dari cacar air sangat
jarang terjadi di orang imunokompeten. Reexposure dab infeksi subklinis dapat
berfungsi untuk meningkatkan kekebalan yang diperoleh setelah episode cacar
air, ini dapat berubah di era post vaksin.
B. PENGERTIAN
Varicella atau chickenpox atau yang dikenal dengan cacar air adalah
infeksi primer virus varicella zoster (vzv) yang umumnya menyerang anak dan
merupakan penyakit sangat menular. Meskipun gejala klinis varicella tidak
berat namun pada remaja, orang dewasa dan anak dengan status imunitas
menurun dapat meningkatkan angka kesakitan dan kematian. (Sari Pediatri
2010;11 (6):440-47)
Varisela adalah penyakit infeksi virus akut dan cepat menular, yang
disertai gejala konstitusi dengan kelainan kulit yang polimorf, terutama
berlokasi di bagian sentral tubuh. (Prof. Dr. Maswali Harahap, 2000 : 94)
Varisela merupakan penyakit akut menular yang ditandai oleh vesikel di
kulit dan selaput lendir yang disebabkan oleh virus varisella. Varisela adalah
infeksi akut prime yang menyerang kulit dan mukosa secara klinis terdapat
gejala konstitusi, kelainan kulit polimorfi terutama berlokasi di bagian sentral
tubuh, disebut juga cacar air, chicken pox (Kapita Selekta, 2000).
Varicella adalah infeksi akut primer oleh virus Varicella Zooster yang
menyerang kulit dan mukosa. Klinik terdapat gejala konstitusi, kelainan kulit
polimorf, terutama berlokasi dibagian sentral (Ilmu penyakit kulit dan kelamin
fakultas kedokteran VI).
Varicella adalah penyakit akut menular yang ditandai oleh vesikel
dikulit dan selaput lendir yang disebabkan oleh virus Varicella (Ngasyiyah,
2000).
Varicella adalah penyakit infeksi akut dan cepat menular, yang disertai
gejala konstitusi dengan kelainan kulit polimorf, terutama berlokasi bagian
sentral tubuh (Mawarti Harap, 2000).
C. EPIDEMIOLOGI
Tersebar kosmopolit, menyerang terutama anak-anak tetapi dapat juga
menyerang orang dewasa. Transmisi penyakit ini secara aerogen. Masa
penularan lebih kurang 7 hari dihitung dari timbulnya gejala kulit.
1. Frekuensi
Di Amerika Serikat, frekuensi tergantung musim, biasanya bulan
Maret dan April. Sebelum vaksin varicella disebarkan, dilaporkan terjadi 4
juta kasus varicella. Penyakit ini responsible pada 11.000 kasus di rumah
sakit dalam setahun dan terjadi 50-100 kasus kematian. Saat ini kurang dari
10 kematian dalam setahun menimpa mereka yang belum diimunisasi.
Sedangkan di internasional, secara universal varicella cenderung merata,
diperkirakan terjadi 60 juta kasus dalam setahun. Varicella lebih
berpengaruh pada individu yang tidak memperoleh kekebalan. Mungkin
ada sekitar 80-90 juta kasus di seluruh dunia.
2. Mortalitas
Banyak terjadi pada anak usia 1-4 tahun, diperkirakan 2 kematian tiap
100.000 kasus
Kebanyakan kematian di Amerika Serikat terjadi sebelum ada
vaksinasi dan bersama dengan ensefalitis, pneumonia, infeksi bakteri
sekunder, dan syndrome Reye
Mortalitas pada anak-anak dengan immunocompromised lebih tinggi
Penyakit ini lebih serius pada neonates, tergantung kapan infeksi
terhadap ibunya
3. Ras
Tidak ada predileksi ras tertentu
4. Seks
Tidak ada predileksi jenis kelamin
5. Umur
Insiden tertinggi varicella pada anak umur 1-6 tahun. Anak dengan
umur lebih dari 14 tahun hanya sekitar 10% dari kasus varicella
D. ETIOLOGI
Diperkirakan bahwa setelah ada kontak dengan virus V-Z akan terjadi
varisela; kemudian setelah penderita varisela tersebut sembuh, mungkin virus
itu tetap ada dalam bentuk laten (tanpa ada manifestasi klinis) dan kemudian
virus V-Z diaktivasi oleh trauma sehingga menyebabkan herpes zoster.
Virus V-Z dapat ditemukan dalam cairan vesikel dan dalam darah
penderita verisela dapat dilihat dengan mikroskop electron dan dapat diisolasi
dengan menggunakan biakan yang terdiri dari fibroblas paru embrio manusia.
E. KLASIFIKASI VARICELLA
2. Varisela neonatal
Varisela neonatal terjadi bila terjadi varisela maternal antara 5 hari
sebelum sampai 2 hari sesudah kelahiran. Kurang lebih 20% bayi yang
terpajan akan menderita varisela neonatal. Sebelum penggunaan varicella-
zoster immune globulin (VZIG), kematian varisela neonatal sekitar 30%.
Namun neonatus dengan lesi pada saat lahir atau dalam 5 hari pertama
sejak lahir jarang menderita varisela berat karena mendapat antibody dari
ibunya. Neonatus dapat pula tertular dari anggota keluarga lainnya selain
ibunya. Neonatus yang lahir dalam masa risiko tinggi harus diberikan
profilaksis VZIG pada saat lahir atau saat awitan infeksi maternal bila
timbul dalam 2 hari setelah lahir. Varisela neonatal biasanya timbul dalam
5-10 hari walaupun telah diberikan VZIG. Bila terjadi varisela progresif
(ensefalitis, pneumonia, varisela, hepatitis, diatesis pendarahan) harus
diobati dengan asiklovir intravena. Bayi yang terpajan dengan varisela
maternal dalam 2 bulan sejak lahir harus diawasi. Tidak ada indikasi klinis
untuk memberikan antivirus pada varisela neonatal atau asiklovir
profilaksis bila terpajan varisela maternal.
F. MANIFESTASI KLINIK
Virus varicella
zoster
VARICELLA
Reaksi Inflamasi
Terinfeksi
MK : Timbul papula
HIPERTERMI
Vesikula Mengenai saraf nyeri pada
kulit (free nerve ending)
MK : KERUSAKAN
INTEGRITAS KULIT MK : NYERI
I. DIAGNOSIS
J. PENATALAKSANAAN
K. PENCEGAHAN
1. Hindari kontak dengan penderita.
2. Tingkatkan daya tahan tubuh.
3. Imunoglobulin Varicella Zoster
a. Dapat mencegah (atau setidaknya meringankan terjadinya cacar air).
Bila diberikan dalamwaktu maksimal 96 jam sesudah terpapar.
b. Dianjurkan pula bagi bayi baru lahir yang ibunya menderita cacar air
beberapa saat sebelum atau sesudah melahirkan.
L. KOMPLIKASI
Cacar air jarang menyebabkan komplikasi. Jika terjadi komplikasi dapat
berupa infeksi kulit. Komplikasi yang paling umum ditemukan adalah :
1. Bekas luka yang menetap. Hal ini umumnya ditemukan jika cacar air
terjadi pada anak yang usianya lebih tua atau cenderung pada orang
dewasa.
2. Acute Cerebral Ataxia Komplikasi ini tidak umum ditemukan dan
cenderung lebih mungkin tejadi pada anak yang lebih tua. Komplikasi ini
ditandai dengan gerakan otot yang tidak terkoordinasi sehingga anak dapat
mengalami kesulitan berjalan, kesulitan bicara, gerakan mata yang
berganti-ganti dengan cepat. Ataxia ini akan menghilang dengan sendirinya
dalam waktu beberapa minggu atau bulan.
A. PENGKAJIAN
1. Identitas klien
Meliputi : nama, umur, nomor register, jenis kelamin, status, alamat, tanggal
MRS, diagnosa medis.
2. Keluhan utama
Klien datang dengan keluhan badanya terasa demam seperti akan flu dan
terdapat ruam yang berisi air di sekitar tubuhnya.
3. Riwayat kesehatan
a. Riwayat kesehatan sekarang
Riwayat penyakit sekarang klien merasa badanya terasa panas seperti akan
flu dan terdapat ruam merah pada bagian tubuhnya dan tersa nyeri apabila
di pegang.
b. Riwayat kesehatan dahulu
Klien tidak pernah mengalami penyakit kulit sebelumnya.
c. Riwayat kesehatan keluarga
Biasanya merupakan penyakit menular Maka anggota keluarga mempunyai
resiko beasar tertular dengan kontak lama. Sebelumnya tetengga dari klien
pernah mengalami penyakit cacar air dan klien sering berkunjung ke
tetangganya saat cacarnya sudah mulai kering. Tidak ada anggota
keluarganya yang mnegalami keluhan sama seperti dia.
B. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum klien
Biasanya Pasien merasa lemas, tidak enak badan, tidak nafsu makan dan
sakit kepala.
b. Sistem syaraf .
Tidak Adanya gangguan fungsi saraf tepi sensorik, dan saraf tepi motorik
normal .
c. Sistem pernafasan.
d. Sistem muskuloskeletal.
Tidak Adanya gangguan fungsi saraf tepi motorik kelemahan atau
kelumpuhan otot tangan dan kaki.
e. Sistem integumen
Terdapat lesi dan ruam pada kulit dan peningkatan suhu tubuh atau demam
serta terdapat perubahan tanda-tanda vital. Pada pengkajian kulit di
temukan adanya vesikel-vesikel yang nyeri pada saat di pegang. Ketika di
palpasi terdapat tonjolan yang tidak rata dengan permukaan kulit.
C. Pemeriksaan Penunjang
D. Diagnosa keperawata
Djuanda, Adhi. Dkk. 1999. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. FKUI : Jakarta
Harahap, Marwati. 2000. Ilmu Penyakit Kulit. Hipokrates : Jakarta
Wong. DonnaL. 2004. Pedoman Klinis Keperawatan Pediatrik. EGC : Jakarta
Nanda(2014).Diagnosa Keperawatan NANDA International 2014-2016.Jakarta :
penerbit ECG
Closkey, Mc, et all. 2007. Diagnosa Keperawatan NOC-NIC. St-Louis.