Anda di halaman 1dari 11

Vaksin Varicella Zoster – Vaksin Penyakit Cacar Air dan

Herpes Zoster
Penyakit Varicella atau secara umum kita kenal penyakit Cacar Air, atau disebut juga penyakit
Chickenpox, adalah disebabkan oleh infeksi virus Varicella Zoster Virus (VZV) atau lebih tepat
lagi Human Herpesvirus 3. Ini adalah DNA virus dan manusia adalah satu satunya reservoir jenis
virus ini.

Jenis virus ini menyebabkan 2 macam penyakit infeksi pada manusia, yaitu

- Penyakit Varicella atau Penyakit Cacar Air atau Chickenpox

- Penyakit Herpes Zoster (HZ atau shingles)

Ada perbedaan cara terjadinya ke 2 jenis penyakit yang diakibatkan oleh jenis virus yang sama,
yaitu kalau penyakit varicella adalah akibat paparan dengan virus penyebabnya dari luar tubuh,
tetapi kalau herpes zoster adalah karena reaktifasi virus varicella zozter yang pernah menginfeksi
tubuh dan menyebabkan penyakit varicella, dan virus ini dalam bentuk latent tetap masih hidup
dalam tubuh kita.

Virus Varicella terdapat dimana mana, sangat menular dan penularan terjadi secara epidemi
sesuai dengan musim, dan umumnya menyyerang anak anak.

Penyakit ini mungkin dalam bentuk yang ringan atau sedang pada segolongan orang, tetapi dari
data epidemiologi juga menunjukkan bahwa penyakit ini juga menyebabkan angka kesakitan dan
angka kematian yang cukup berarti pada kelompok orang yang sehat sebelumnya.

Oka strain adalah bentuk virus varicella hidup yang telah dilemahkan (live attenuated virus) yang
dipakai untuk membuat vaksin varicella untuk diberikan kepada anak sehat untuk mencegah
infeksi dan penyakit varicella.

Pada tahun 2005 telah dibuatkan bentuk vaksin varicella kombinasi dengan vaksin MMR, yaitu
bentuk vaksin MMRV.

Dengan kemajuan pengetahuan tentang patofisiologi penyakit Herpes Zoster (HZ), ilmuwan
berhasil menyimpulkan bahwa dengan memberikan vaksinasi Varicella dosis tinggi, ini akan
dapat mencegah terjadinya penyakit Herpes Zoster atau meringankan komplikasi akibat penyakit
Herpes Zoster pada orang berusia lanjut.

Sejarah Penyakit Varicella atau Cacar Air atau Chickenpox


Cacar air/chickenpox
Source:http://www.webmd.com/children/ss/slideshow-common-childhood-skin-problems

Nama chickenpox adalah salah kaprah, karena virus varicella zoster ini tidak ada hubungan
apapun dengan ayam, dan virus VZV ini juga tidak dapat menyebabkan penyakit cacar air pada
ayam.

Penyakit ini menyebar diseluruh dunia. Didaerah tropis, penyakit varicella ini lebih banyak
ditemukan pada orang dewasa bila dibandingkan dengan daerah empat musim. Penyakit ini
merebak sesuai dengan musim atau cuaca, puncak kejadiannya pada antara bulan Maret sampai
bulan May. Diperkirakan sebanyak 3 juta kasus pertahun terjadi di Amerika (berapa kasus
pertahun di Indonesia ?).

Pada anak anak berusia 1 – 14 tahun, angka kejadian penyakit varicella mencapai 91%

Pada anak anak berusia 5 – 9 tahun, angka kejadian penyakit varicella mencapai 60%

Penyakit varicella jarang ditemukan pada bayi dan dewasa diatas 20 tahun.

Pada mulanya sering dikacaukan penyakit cacar air atau varicella ini dengan penyakit cacar atau
smallpox yang disebabkan virus Variola. Baru pada tahun 1767 oleh Heberden, kedua penyakit
ini dapat dibedakan secara klinis. Dan pada tahun 1875, oleh Steiner dibuktikan bahwa penyakit
varicella ini dapat ditularkan dengan memberikan paparan cairan keropeng penderita
kepada orang lain.

Dan dalam penemuan dan percobaan selanjutnya juga mendapatkan bukti bahwa oleh virus
varicella yang sama bisa menimbulkan dua penyakit yang berbeda, yaitu penyakit varicella dan
penyakit herpes zoster.

Pada tahun 1974, oleh Takahashi dan koleganya dari University of Osaka, berhasil mengembang
biakkan virus liar varicellla hidup yang telah dilemahkan (live attenuated virus) dengan
mengembang biakkan dalam kultur jaringan sel diploid manusia, dan strain Oka ini yang dipakai
sebagai antigen untuk membuat vaksin varicella yang banyak digunakan hingga saat ini.
Gambaran Penyakit Varicella atau Cacar Air atau Chickenpox

Virus Varicella Zoster (VZV) ditularkan melalui udara (airborne infection) dengan percikan air
liur penderita atau dari cairan dari gelembung kulit penderita. Virus ini sangat infeksius dengan
angka keberhasilan menular 61 – 100% ke orang sekitar yang rentan terhadap virus ini. Penyakit
ini terutama menjangkiti anak pra-sekolah hingga usia sekolah, yaitu antara 3 – 7 tahun.

Juga dalam penelitian ditemukan bahwa VZV bisa ditularkan dari penderita Herpes Zoster ke
orang sekitar, dalam pengamatan ditemukan sebanyak 16% anak berusia < 15 tahun yang
berdekatan dengan penderita Herpes Zoster akan menderita penyakit varicella

Masa inkubasi virus ini sekitar 10 -21 hari lamanya. Yang diawali dengan demam yang disusul
dengan erupsi gelembung berisi air di kulit daerah perut dan dada yang menyebar ke anggota
gerak tubuh. Erupsi kulit ini menyebabkan rasa gatal yang hebat sehingga anak ingin
menggaruknya yang dapat menyebabkan terjadinya infeksi bakteri sekunder dan menyebabkan
cacat kulit yang permanen. Jumlah gelembung air dikulit sekitar 250 hingga 500 buah. Tingginya
demam berhubungan dengan luasnya kelainan pada kulit penderita.

Komplikasi akibat penyakit varicella adalah jarang terjadi, tetapi komplikasi ini bisa berakibat
fatal, terutama pada anak yang mengalami kelainan dalam sistim pertahanan tubuhnya.

Mereka yang pernah menderita penyakit cacar air atau chickenpox, suatu waktu dalam
perjalanan hidupnya, akan menderita penyakit Herpes Zoster atau Shingles

Komplikasi akibat menderita penyakit varicella :

 Pneumonia

 Encephalitis

 Kelainan ginjal : glomerulonephritis

 Infeksi jantung pericarditis

 Radang testis orchitis, apendiksitis, radang sendi arthritis dan hepatitis

Bahaya infeksi VZV pada Wanita Hamil dan Janin dalam kandungan

Ada yang disebut Congenital Varicella Syndrome, yaitu kumpulan kelainan fisik dan mental
yang ditemukan pada bayi yang lahir dari ibu yang mendapat infeksi VZV sewaktu kehamilan
berlangsung.

Congenital Varicella Syndrome ini terdiri dari :

 Kerusakan Sistim Saraf Pusat SSP janin


 Kerusakan pada jaringan kulit dan selaput lendir mukosa

 Kerusakan saraf mata, juga katarak dan kebutaan

 Kecacatan anggota gerak tubuh

 Mental retardasi

 Kematian janin dalam kandungan

Hubungan kejadian Varicella Embryopathy dengan Waktu Terjadi Infeksi VZV :

Kalau infeksi terjadi pada saat kehamilan dalam waktu 1 – 12 minggu, maka kemungkinan 0.4 %
janin dalam kandungan akan mengalami kejadian Congenital Varicella Syndrome

Kalau usia kehamilan telah mencapai 13 – 20 minggu, maka ada 2.0 % janin dalam kandungan
mengalami kelainan diatas. (Enders et al)

Jika melihat kemungkinan kejadian Congenital Varicella Syndrom pada janin, maka sangat
dianjurkan pemberian vaksinasi varicella pada wanita sebelum kehamilan.

Infeksi VZV pada anak atau orang yang mengalami kelainan sistim pertahanan tubuh, adalah
jauh lebih berat dan berbahaya daripada mereka yang digolongkan normal sistim pertahan
tubuhnya.

Kelompok Orang dengan Kelainan Sistim Pertahanan tubuh yaitu :

 Mereka yang mendapat pengobatan khemotherapi kanker atau yang mendapat


pengobatan steroid jangka lama

 Penderita penyakit HIV AIDs

Gambaran Penyakit Herpes Zoster atau Shingles

Catatan : Seperti awal dikatakan bahwa VZV akan menyebabkan 2 jenis penyakit kulit yang
berbeda secara klinis, yaitu penyakit Varicella cacar air dan penyakit Herpes Zoster.

Pada saat terjadi infeksi VZV yang pertama kali, maka ada sebagian virus VZV ini menyusup
dan menyembunyikan diri dalam bagian saraf sensoris (ganglion sensoris), dan tetap dalam
keadaan latent berada disana sepanjang hidup orang tersebut. Pada saat daya tahan tubuh orang
tersebut sedang menurun, maka VZV latent ini akan mengalami reaktivasi dan menimbulkan
penyakit kulit yang dikenal sebagai Herpes Zoster atau shingles. Yaitu berupa gelembung berisi
cairan, yang menjalar dikulit disatu sisi tubuh, disertai rasa nyeri atau sakit yang hebat sekali.

Data epidemiologi dan fakta Penyakit Herpes Zoster


Menurut catatan data maka 1 orang dari setiap 3 orang di Amerika pernah atau akan menderita
penyakit Herpes Zoster atau shingles ini. Dan diperkirakan sebanyak satu juta kasus penyakit
pertahun diseluruh negeri Amerika ini. Setiap orang yang telah sembuh dari penyakit cacar air
ada kemungkinan akan menderita juga penyakit herpes zoster, bahkan juga anak kecil sekalipun.
Namun memang resiko untuk menderita penyakit ini adalah lebih besar pada mereka yang
berusia lanjut. Sekitar 50% kasus penyakit herpes zoster ini terjadi pada pri dan wanita yang
telah berusia 60 tahun atau lebih.

Penyakit Herpes Zoster ini adalah penyakit orang dewasa. Kurang dari 10% penyakit Herpes
Zoster akan terjadi pada kelompok usia < 20 tahun. Dan kurang dari 5% penyait ini akan
ditemukan pada kelompok anak berusia <10 tahun.

Golongan Yang Rentan terhadap infeksi dan penyakit herpes zoster:

Yaitu mereka dengan kondisi kesehatan yang menimbulkan gangguan pada sistim kekebalan
tubuh, seperti misalnya menderita penyakit kanker, termasuk kanker leukemia dan limphoma,
juga menderita HIV, atau mereka yang mendapatkan pengobatan yang berefek menekan kerja
sistim pertahanan tubuh, seperti obat steroid.

Orang hanya akan menderita sakit herpes zoster satu kali saja sepanjang hidupnya. Hanya dalam
kasus yang sangat jarang, seseorang dapat menderita penyait herpes zoster lebih dari satu kali
dalam perjalanan hidupnya.

Tanda dan Gejalah Penyakit Herpes Zoster

Shingles atau herpes zoster mulai dengan ruam kulit warna kemerahan atau rash yang nyeri pada
salah satu sisi muka atau badan. Kemudian warna kemerahan ini akan membentuk gelembung
berisi air yang berlangsung selama 7 – 10 hari, dan menghilang lagi setelah 2 – 4 minggu
kemudian.
Penyakit Herpes Zoster
Source: https://search.yahoo.com/search?ei=utf-8&fr=ytff1-
msgr&p=image%20of%20herpes%20zoster&type=

Sebelum terbentuk kemerahan atau rash pada kulit, sering timbul rasa perih, gatal dan rasa sakit
ditusuk-tusuk pada daerah yang nanti akan terbentuk rash, ini terjadi sekitar 1 – 5 hari sebelum
warna kemerahan kulit terjadi.

Sering kali, rash itu terjadi melingkar satu sisi tubuh, sebelah kiri atau kanan, sehingga orang
awam juga menyebutnya cacar ular. Atau juga bisa terjadi pada salah satu sisi muka. Pada kasus
yang lebih jarang bisa menyebar keseluruh tubuh terutama pada mereka yang sistim pertahanan
tubuhnya sangat lemah. Bisa juga mnyebar ke mata dan mengakibatkan kebutaan.

Penyakit Herpes zoster


Source: http://www.cdc.gov/shingles/about/symptoms.html

Penyakit Herpes zoster


Source: http://www.cdc.gov/shingles/about/symptoms.html

Gejalah lain dari Penyakit Herpes Zoster :

- Demam

- Sakit Kepala
- Menggigil

- Gangguan Lambung / pencernaan

Cara Penularan Penyakit Herpes Zoster

Penyakit ini tidak bisa menular dari satu ke lain orang. Yang bisa menular adalah virus VZV
penyebab penyakit ini, dari penderita kepada orang lain yang belum pernah sakit cacar air atau
chickenpox. Maka dalam kasus ini, orang tersebut akan menderita penyakit cacar air atau
chickenpox bukan penyakit Herpes Zoster. Virus VZV ini menyebar dengan cara kontak
langsung melalui cairan dalam gelembung, bukan dari air liur akibat bersin, batuk atau sewaktu
berbicara.

Penderita penyakit herpes zoster dapat menularkan virus VZV waktu dikulitnya terbentuk
gelembung berisi air atau blister. Dan sudah tidak menular lagi sewaktu terbentuk keropeng.
Penyakit Herpes Zoster juga tidak atau kurang menular dibandingkan dengan penyakit cacar air
atau chickenpox, terutama bila gelembung airnya atau blisternya ditutupi.

Sehingga untuk mencegah penyebaran penyakit Herpes Zoster ini, maka dianjurkan penderita :

 Tutupi gelembung air atau blister herpes zoster tersebut


 Jangan menyentuh atau menggaruk gelembung air
 Cuci tangan sesering mungkin untuk menghindarkan penyebaran virus VZV

Sampai gelembung air menghilang, hindari kontak dengan :

 Wanita hamil yang belum pernah sakit cacar air atau herpes zoster

 Bayi premature atau bayi yang berat lahirnya rendah

 Orang dengan kelainan sistim pertahanan tubuh, seperti penderita HIV AIDs, mereka
yang mendapat pengobatan khemotherapy dan pengoabatan dengan steroid

Komplikasi Penyakit Herpes Zoster:

Komplikasi paling sering akibat penyakit Herpes Zoster adalah rasa sakit hebat pasca sakit yang
disebut PHN (Post Herpetic Neuralgia). Akan timbul rasa sakit hebat diarea bekas kelainan kulit
akibat penyakit, bahkan rasa sakit ini tetap ada sekalipun kelainan kulitnya telah sembuh.

Rasa sakit sedemikian hebatnya sehingga mengganggu akivitas normal, pada umumnya rasa
sakit akan hilang beberapa minggu atau beberapa bulan kemudian, tetapi ada yang bertahan
hingga beberapa tahun kemudian.
Lebih dari 50% PHN ini seringkali terjadi pada penderita penyakit Herpes Zoster yang telah
berusia 60 tahun atau lebih, dengan derajat sakit yang lebih hebat.

PHN lebih jarang terjadi pada mereka yang berusia < 40 tahun.

Penyakit Herpes Zoster dapat menimbulkan komplikasi serius bila mengenai mata. Untuk kasus
yang lebih jarang, bisa menimbulkan infeksi paru pneumonia, gangguan pendengaran, buta,
radang otak ensefalitis juga kematian.

Pengobatan dan Pencegahan Penyakit Herpes Zoster atau Shingles

Ada beberapa jenis obat anti virus – acyclovir, valacyclovir, dan famciclovir – yang bisa
diperoleh dipasaran untuk mengobati penyakit Herpes Zoster atau Shingles ini. Obat antivirus ini
akan membantu mempersingkat lamanya penyakit berlangsung dan meringankan derajat
keparahan penyakit. Supaya pengobatan ini efektif dan ampuh, obat harus segera diberikan pada
saat terjadi tanda kemerahan ruam dikulit yang disertai rasa perih, sebelum terbentuknya
gelembung air dikulit dan timbulnya gejalah penyakit yang lain.

Obat analgetik penghilang rasa nyeri bisa diberikan, dan kompres basah, lotion calamine dan
krem penghilang rasa gatal bisa ditambahkan.

Namun yang lebih efektif adalah dengan pemberian vaksinasi untuk mencegah timbulnya
penyakit Herpes Zoster ini.

Di Amerika beredar vaksin Zostavax yang direkomendasikan oleh US CDC (Centers for
Diseases Control and Prevention) untuk mereka yang berusia 60 tahun atau lebih untuk diberikan
vaksinasi ini, untuk mencegah terjadinya penyakit Herpes Zoster pada orang tua ini.

Vaksin Zostavax berisi virus VZV yang sama dengan vaksin Varicella untuk mencegah
penyakit cacar air atau chickenpox. Hanya saja dengan dosis antigen yang lebih tinggi.

Vaksin Varicella dan Vaksin Herpes Zoster

Vaksin Varicella

Seperti telah diuraikan diatas, bahwa vaksin varicella ini dibuat dari VZV hidup yang telah
dilemahkan (live attenuated virus vaccine), sehingga pemberian vaksin jenis ini tidak akan
menyebabkan sakit.

Hanya saja vaksin hidup yang dilemahkan ini tidak boleh diberikan kepada :

- Wanita hamil, atau wanita yang merencanakan kehamilan dalam waktu kurang dari satu bulan

- Mereka yang mengalami kelainan sistim pertahanan tubuh, misalnya penderita HIV AIDs
- Mereka yang sedang mendapat pengobatan khemotherapy, atau obat steroid karena
transplantasi organ tubuh

- Penderita penyakit sitemik berat, seperti penderita kanker

VZV ini diambil dari seorang anak bernama Oka usia 3 tahun yang sedang menderita penyait
cacar, kemudian virus VZV Oka Strain ini dikembang biakkan dalam media sel manusia dan
hewan, sebelum akhirnya dipergukan untuk membuat vaksin varicella zoster ini.

Masa proteksi vaksin varicella : diyakini bahwa lama proteksi vaksin varicella adalah antara 11 –
20 tahun lamanya, dengan syarat telah menerima lengkap 2 dosis vaksin varicella.

Jadwal Imunisasi Vaksin Varicella

Jadwal pemberian vaksinasi adalah dosis pertama saat berusia 12 – 15 bulan.

Dosis ke dua diberikan saat berusia 4 – 6 tahun atau sebelum mulai masuk sekolah

Tetapi dosis kedua juga dapat diberikan lebih awal, dengan syarat jarak atau interval antara dosis
pertama dan dosis kedua berjarak waktu minimal 3 bulan.

Yang Harus Mendapatkan Vaksin Varicella :

Anak dibawah 13 tahun harus mendapatkan 2 dosis :

 Dosis Pertama saat berusia 12 hingga 15 bulan


 Dosis Kedua saat telah berusia 4 hingga 6 tahun, atau sebelum usia masuk sekolah

Bila diperlukan, maka Dosis Kedua juga bisa diberikan lebih awal, dengan interval minimal 3
bulan antara Dosis Pertama dan Dosis Kedua

Mereka yang berusia 13 tahun dan seterusnya :

 Untuk mereka yang belum pernah sakit cacar air atau mendapatkan vaksin cacar air,
maka harus diberikan 2 dosis lengkap vaksin varicella dengan jarak interval minimal 28
hari, antara dosis pertama dan dosis kedua.

Vaksin Varicella adalah penting terutama untuk kelompok orang berikut ini :

 Para tenaga kesehatan (dokter, perawat, bidan dan tenaga laboratorium)


 Mereka yang merawat atau berada sekitar orang yang mengalami kelainan sistim
imunologi tubuh
 Guru Taman Kanak dan Sekolah Dasar
 Tenaga Pekerja Tempat Penitipan Bayi dan Anak
 Penghuni dan staf pekerja dalam rumah perawatan Orang Tua
 Pelajar dan mahasiswa dalam asrama
 Penghuni dan pengawas rumah penjara
 Anggota militer dalam barak
 Wanita usia subur
 Remaja dan orang dewasa yang tinggal bersama anak anak
 Pelancong wisatawan manca negara

Tetapi bila terpapar dengan penderita cacar air dalam lingkungan hidup atau rumah, apa yang
harus kita lakukan ?

Segera berikan vaksin Varicella dalam waktu 3 – 5 hari setelah terpapar dengan penderita
penyakit varicella.

Bila belum pernah sakit cacar air atau belum pernah mendapatkan vaksin Varicella, untuk
perlindungan yang optimal, diperlukan 2 dosis vaksin Varicella, dengan interval waktu minimal
28 hari antara dosis pertama dan dosis kedua.

Bila telah pernah mendapatkan vaksin varicella dosis pertama, maka segera diberikan vaksin
Varicella dosis kedua.

Tujuan Vaksinasi Varicella Setelah Terpapar virus Varicella , adalah

 Vaksinasi dapat mencegah penyakit cacar atau dapat meringankan penyakitnya bila sakit
 Dengan vaksinasi melindungi dan mencegah infeksi cacar air bila terpapar lagi dengan
virus varicella.

Vaksin Herpes Zoster

Karena virus penyebab penyakit Herpes Zoster adalah sama dengan virus penyebab Varicella,
maka untuk penyakit Herpes Zoster tersedia vaksin yang antigennya persis sama dengan antigen
yang dikandung oleh vaksin Varicella, yaitu virus Varicella yang telah dilemahkan sebelumnya
(live attenuated virus vaccine).

Namun kedua jenis vaksin ini juga berbeda dalam hal rekomendai pemakaian vaksin tersebut,
dan, jumlah antigen virus varicella yang terdapat pada kedua jenis vaksin.

Perbedaannya terdapat pada hal:

 Vaksin Herpes Zoster, nama dagangnya Zostavax, yang direkomendasikan oleh US


CDC (US – Centers for Diseases Control and Prevention) untuk mereka yang berusia 60
tahun atau lebih dari 60 tahun, untuk diberikan vaksinasi ini, guna mencegah
terjadinya penyakit Herpes Zoster dan komplikasinya pada kelompok orang berusia lanjut
ini.
 Kandungan dosis antigen dalam vaksin Herpes Zoster adalah jauh lebih besar daripada
kandungan dosis antigen didalam vaksin Varicella dan vaksin kombinasi MMR dan
Varicella (satu dosis vaksin Varicella mengandung 1350 plaque forming units (PFUs)
virus varicella, sedangkan vaksin kombinasi MMRV mengandung 9,800 PFUs (7
kali lebih besar daripada vaksin varicella), dan vaksin herpes zoster
mengandung 19,400 PFUs (14 kali lebih besar daripada kandungan vaksin
varicella

Anda mungkin juga menyukai