Anda di halaman 1dari 44

PRURIGO

OLEH: JUWITA VALEN R, S.KED


PEMBIMBING: dr. HERNI, SP.KK
DEFINISI
• KOCSARD (1962)  sebagai papul yang berbentuk kubah
dengan vesikel pada puncaknya.
• Vesikel hanya terdapat dalam waktu yang singkat saja,
karena segera menghilang akibat garukan, sehingga yang
tertinggal hanya papul yang berkrusta.
• Papul berkrusta lebih sering terlihat dibandingkan papul
primer dengan puncak vesikel.
• Likenifikasi hanya terjadi sekunder akibat proses kronik.
EPIDEMIOLOGI
• Di Indonesia angka dermatitis menjadi urutan tertinggi
pada penyakit kulit dan prurigo termasuk dalam kriteria
dermatitis.
KLASIFIKASI
• KOCSARD (1962):
• Prurigo simpleks
• Dermatosis pruriginosa
• Secara klinis:
• Prurigo nodularis (tergolong dalam neurodermatitis)
• Prurigo pigmentosa
• Prurigo gestasiones
KLASIFIKASI

KOCSARD
PRURIGO
USING POWERPOINT
SIMPLEK
PRURIGO SIMPLEK
• Dapat terjadi pada semua umur, paling sering terjadi
pada usia pertengahan
• Tempat yang sering terkena ialah badan dan bagian
ekstensor ekstremitas, tungkai dan bokong.
• Lesi biasanya muncul dalam kelompok-kelompok sehingga
papul-papul, vesikel-vesikel dan jaringan-jaringan parut
sebagai tingkat perkembangan penyakit terakhir dapat
terlihat pada saat yang bersamaan.
PRURIGO SIMPLEK
• Terdistribusi simetris, kecil, gatal yang terus menerus, dan terlihat sebagai
papul beratap seperti kubah dan kadang terdapat lepuh.
• Gatal yang parah  digaruk  ekskoriasi disertai likenifikasi atau
penebalan pada kulit.
• Rasa sangat gatal  stress dan sulit tidur.
• Prurigo melanotik Pierini dan Borda terjadi pada wanita usia
pertengahan berupa pruritus bersamaan dengan sirosis biliaris primer
• Lesi berupa hiperpigmentasi retikular, sangat gatal, terutama
mengenai badan
PRURIGO SIMPLEK
• Pengobatannya simtomatik, diberikan obat untuk mengurangi gatal
seperti antihistamin, baik sistemik (sedativa) maupun topikal
• Lesi juga berespon terhadap pemberian kortikosteroid topikal, dan
terapi UVA dan UVB untuk kasus tertentu
• Terdapat penelitian pada kasus prurigo simpleks subakut diterapi
dengan ‘foil bath PUVA’ pada konsentrasi 0.5 mg 8-
methoxypsoralen/l
PRURIGO SIMPLEK
DERMATOSIS
USING POWERPOINT
PRURIGINOSA
DERMATOSIS PRURIGINOSA
• Pada kelompok penyakit ini prurigo papul terdapat bersama-
sama dengan urtika, infeksi piogenik, tanda-tanda bekas
garukan, likenifikasi dan eksematisasi
• Termasuk dalam kelompok penyakit ini:
• Strofulus
• Prurigo kronik multiformis lutz
• Prurigo hebra
STROFULUS

1
STROFULUS
• Sinonim : Urtikaria papular, Liken urtikatus, dan strofulus
pruriginosis
• Sering dijumpai pada bayi dan anak-anak
• Reaksi hipersensitivitas terhadap gigitan fleas, gnats, nyamuk,
kutu, dan kepinding
• Lesi mula-mula berupa urticated papules yang kecil, akibat
garukan menjadi ekskoriasi dan mengalami infeksi sekunder
atau likenifikasi
STROFULUS
• Lesi muncul secara berkelompok dan biasanya pada malam
hari
• Lesi dapat bertahan sampai 12 hari
• Serangan dapat berlangsung bulanan – tahunan
• Semua tingkatan perkembangan dan regresi papul-papul
dapat dilihat pada saat yang bersamaan
• Biasanya tidak disertai dengan pembesaran kelenjar getah
bening
STROFULUS
TATALAKSANA
• Pemberantasan serangga yang mungkin dapat mengenai
anak, terutama fleas (cat & dog fleas, dan kuman fleas),
serta kutu busuk
• Tempat-tempat tidur binatang peliharaan harus disemprot
dengan insektisida
• Lemari, sela rumah, permadani dan perkakas rumah tangga
disemprot dengan semprotan insektisida dua kali seminggu
• Secara topikal  losio antipruritus (krim kortikosteroid)
• Antihistamin per oral dapat menghilangkan rasa gatal
STROFULUS
KRONIK

LUTZS
PRURIGO MULTIFORMIS

2
PRURIGO KRONIK
MULTIFORMIS LUTZS
• Kelainan kulit berupa papul prurigo disertai likenifikasi dan
eksematisasi, terdapat pembesaran kelenjar getah bening
limfadenitis dermatopatik), dan eosinofilia.
• Pengobatan bersifat simptomatik.
PRURIGO
HEBRA

3
PRURIGO HEBRA
DEFINISI
• Penyakit kulit kronik dimulai sejak bayi atau anak
• Kelainan kulit terdiri atas papul-papul miliar berbentuk kubah
sangat gatal, lebih mudah diraba daripada dilihat, terutama di
daerah ekstremitas bagian ekstensor.
EPIDEMIOLOGI
• Sering pada keadaan sosial-ekonomi dan higiene yang rendah.
Umumnya terdapat pada anak. Di Eropa dan Amerika Serikat
penyakit ini jarang terjadi.
PRURIGO HEBRA
ETIOPATOGENESIS
• Penyebabnya yang pasti belum diketahui
• Diduga herediter
• Kulit penderita peka terhadap antigen atau toksin dalam ludah
serangga gigitan serangga (nyamuk)  alergi
• Beberapa faktor yang berperan:
• Suhu
• Investasi parasit
• Infeksi fokal, misalnya tonsil atau saluran cerna
• Endokrin
• Alergi makanan
• Faktor atopi
PRURIGO HEBRA
GEJALA KLINIS
• Anak berusia > 1 tahun
• Papul-papul miliar tidak berwarna, berbentuk kubah, lebih mudah diraba
daripada dilihat.
• Garukan yang terus menerus menimbulkan erosi, ekskoriasi, krusta,
hiperpigmentasi dan likenifikasi, tak jarang terjadi infeksi sekunder
• Jika telah kronik tampak kulit yang sakit menjadi lebih gelap kecoklatan
dan berlikenifikasi
• Predileksi: ekstremitas bagian ekstensor dan simetris, dapat meluas ke
bokong dan perut, juga sampai ke wajah.
PRURIGO HEBRA
GEJALA KLINIS
• KGB regional membesar (bubo prurigo) meski tidak disertai
infeksi, tidak nyeri, tidak bersupurasi, dan teraba lebih lunak
• Pemurung / pemarah akibat kurang tidur, nafsu makan kadang
turun sehingga timbul anemia dan malnutrisi
• Dibagi menjadi prurigo mitis dan feroks
PRURIGO HEBRA
HISTOPATOLOGI
• Gambaran histopatologik tidak khas, sering ditemukan akantosis,
hiperkeratosis, edema pada epidermis bagian bawah, dan dermis
bagian atas
• Baru  pelebaran pembuluh darah, infiltrasi ringan sel radang
sekitar papul dan dermis bagian atas
• Kronik  infiltrat kronis di sekitar pembuluh darah serta deposit
pigmen di bagian basal
• Reaksi limfohistiositik perivaskular terjadi pada papilla dermis,
yang menebal oleh karena serabut kasar kolagen yang tersusun
secara vertikal.
PRURIGO HEBRA
DIAGNOSIS DAN DIAGNOSIS BANDING
• Diagnosis berdasarkan gambaran klinis ialah adanya papul-papul
miliar, berbentuk kubah terutama terdapat di ekstremitas bagian
ekstensor. Keluhannya ialah sangat gatal, biasanya pada anak
• Diagnosis banding antara lain:
• Skabies : sering ditemukan lesi papulo-vesikel pada sela-sela jari,
pergelangan tangan disertai gatal pada malam hari.
• Gigitan serangga : biasanya pada tengah lesi tampak ekskoriasi
dikelilingi daerah yang oedema dan eritem.
• Dermatitis herpetiformis : selalu disertai gatal, efloresensi berupa
papul atau vesikel dan cenderung berkelompok
PRURIGO HEBRA
TATALAKSANA
• Umum : Mencari penyebab, menghindari hal-hal yang berkaitan
seperti gigitan serangga, mencari dan mengobati infeksi fokal,
memperbaiki higiene.
• Sistemik : Simptomatis untuk mengurangi gatal dan sedatif dengan
antihistamin. Antibiotik diberikan jika ada infeksi sekunder.
• Topikal : Antipruritus dalam bentuk salep atau bedak. Dapat
diberikan sulfur 5-10% dalam bentuk bedak kocok atau salep,
mentol 0,25-1% atau kamper 2-3%. Antibiotik topikal juga dapat
diberikan bila ada infeksi sekunder. Kortikosteroid krim atau salep
dapat digunakan untuk menekan inflamasi.
PRURIGO HEBRA
PROGNOSIS
Sebagian besar akan sembuh spontan pada usia dewasa muda,
namun karena kronis dapat meninggalkan bekas makula
hiperpigmentasi.
PRURIGO HEBRA
KLASIFIKASI

KLINIS
PRURIGO
USING POWERPOINT
NODULARIS
PRURIGO NODULARIS
SINONIM
Hyde prurigo nodularis, Nodul Picker, Nodular Liken Simpleks Kronis,
Neurodermatitis Sirkumskripta Bentuk Nodular Atipik, Liken Corneus
Obtusus
DEFINISI
Penyakit kulit inflamasi kronik, pada orang dewasa, ditandai oleh
adanya nodus kutan yang sangat gatal, terutama terdapat di
ekstremitas bagian ekstensor (lengan atau tungkai).
ETIOLOGI
Kausa penyakit ini belum diketahui, akan tetapi serangan-serangan
gatal timbul bila terdapat atau mengalami ketegangan emosional.
PRURIGO NODULARIS
EPIDEMIOLOGI
• Dapat ditemukan pada semua ras, prevalensi pria = wanita
• Terutama pada usia 20-60 tahun, walaupun dapat terjadi pada
semua usia
• Pasien dengan riwayat dermatitis atopi ditemukan terkena dalam
onset umur lebih muda dibanding dengan grup non-atopi.
PREDILEKSI
• Di seluruh bagian tubuh, terbanyak pada kulit kepala,ekstremitas
bagian ekstensor (lengan atau tungkai), pada permukaan anterior
paha, tungkai bawah, region anogenital
• Disusul dengan daerah abdomen dan sacrum setelahnya.
PRURIGO NODULARIS
GEJALA KLINIS
• Lesi berupa nodus atau papul berwarna merah atau kecoklatan
• Biasanya simetris, bersisik, hiperpigmentasi, dan keras
• Dapat tunggal atau multiple hingga > 100
• Lesi berukuran sebesar kacang polong atau lebih besar, ukurannya
menetap
• Lesi ekskoriasi biasanya datar, mencekung, atau terdapat krusta
diatasnya
• Bila perkembangannya sudah lengkap, maka lesi tersebut akan
berubah menjadi verukosa atau hiperpigmentasi atau hipopigmentasi
pasca inflamasi, baik disertai skar , fisura ataupun tidak.
PRURIGO NODULARIS
HISTOPATOLOGI
• Penebalan epidermis, sehingga tampak hiperkeratosis, hipergranulosis,
akantosis yang tak teratur (hiperplasi psoriasiformis yang tak teratur)
• Penebalan stratum papilaris dermis, yang terdiri atas kumpulan serat
kolagen kasar, yang arahnya tegak lurus terhadap permukaan kulit
(collagen in vertical streaks)
• Sebukan limfosit dan histiosit sekitar pembuluh darah yang melebar di
dermis bagian atas.
PRURIGO NODULARIS
DIFERENSIAL DIAGNOSIS
Liken simpleks kronikus, keratoachantoma,
dermatofibroma.

PROGNOSIS
• Keparahan mungkin dapat berkurang
dengan terapi namun cenderung menetap
untuk beberapa waktu.
• Penyakit ini bersifat kronis dan setelah
sembuh dengan pengobatan biasanya
residif.
PRURIGO NODULARIS
PENGOBATAN
• Steroid biasanya topikal (potensi kuat), namun dapat diberikan
intralesi atau peroral.
• Pemberian steroid intralesi seperti triamsinolon konsentrasinya
tergantung dari ketebalan nodul. Biasanya dipakai suspense
triamsinolon asetonid 2,5-12,5 mg per ml. Dosisnya 0,5 sampai 1ml
per cm2 dengan maksimum 5 ml untuk sekali pengobatan.
• Emolien – penggunaan secara berkala untuk mendinginkan dan
menyejukkan kulit yang gatal; mentol dapat ditambahkan sebagai
antipruritik nonsteroidal.
PRURIGO NODULARIS
PENGOBATAN
• Antihistamin untuk mengkontrol rasa gatal, mencegah garukan
yang akan ditimbulkan
• Terkadang antidepresan trisiklik (amitriptyline) dapat bermanfaat
mengurangi gatal saat malam hari
• Thalidomide (dosis 2x100mg per hari) dan pengobatan
dilanjutkan sampai 3 bulan
• Capsaicin, calcipotriene, topical tacrolimus dan krioterapi dengan
atau tanpa injeksi steroid intralesi juga mempunyai respon yang
baik.
PRURIGO
USING POWERPOINT
PIGMENTOSA
PRURIGO PIGMENTOSA
DEFINISI
penyakit kulit inflamasi berulang yang langka dengan penyebab yang
belum diketahui
Lesi terdistribusi simetris dan biasanya muncul di punggung, dada,
leher,dan regio lumbosacral.
ETIOLOGI
Kontak beberapa alergen dapat menjadi patogen atau faktor pemicu
Faktor lingkungan dan metabolic juga diduga sebagai agen kausatif.
Akan tetapi patogenesisnya masih belum diketahui
PRURIGO PIGMENTOSA
MANIFESTASI KLINIS
Berupa papul, vesikel, dan papulovesikel
dengan pola retikuler berwarna
kemerahan yang sangat gatal, dan
normalnya dalam beberapa hari akan
berubah menjadi hiperpigmentasi
retikular dan akan sembuh sendiri
Dalam kasus yang berat dapat berbentuk
edema plak infiltrat, tanpa adanya
vesikel atau bula. Dapat terjadi
eksaserbasi dan rekurensi.
PRURIGO
USING POWERPOINT
GESTASIONES
PRURIGO GESTASIONIS
• Sering pada ibu hamil (1:300 kehamilan)
• Sangat gatal ditandai papul eritematosa berukuran kecil di
ekstremitas dan abdomen  vesikel, erosi, ekskoriasi dan krusta
• PG dibedakan dengan penyakit papul lain pada ibu hamil
misalnya intrahepatal cholestasis pada kehamilan, papular
dermatitis of pregnancy, pruritic urticated papules, autoimun
progesterone dermatitis dan herpes gestasiones
• Dapat sembuh sendiri setelah kelahiran
• Terapi pilihan adalah kortikostreoid sistemik
THANK YOU!
Healthy Skin Is Always In

Anda mungkin juga menyukai