-PRURIGO-
Pembimbing :
dr. Heryanto Syamsuddin, Sp. KK
Disusun oleh :
Ichsan Azis
• Keluhan tambahan :
Gatal, perih, seperti bisul dan terasa panas
• Riwayat Penyakit Sekarang :
• Riwayat Pengobatan:
Pasien sudah menggunakan salep, dan juga sudah mengkompres dengan rivanol dengan
• Riwayat Alergi :
Pasien tidak memiliki riwayat alergi baik makanan, obat, dan cuaca.
• Riwayat Psikososial :
Pasien merupakan pelajar sekolah. Di sekolah pasien sering melepas sepatunya sehingga
STATUS GENERALISATA
• Kepala : t.a.k.
• Leher : t.a.k.
• Thoraks : t.a.k.
• Abdomen : t.a.k.
• Ekstremitas : t.a.k.
• Genital : t.a.k.
STATUS DERMATOLOGI
• Lokasi : ad regio extremitas bawah
• Eflouresensi : eritema, papul, dan hiperpigmentasi
• Penyebaran : regional
• Susunan : diskret
• Ukuran : numular
• Batas : sirkumskrip
RESUME
Perempuan, 8 tahun datang dengan keluhan gatal pada tungkai bawah
sejak 2 bulan yang lalu SMRS. Keluhan diawali dengan timbul seperti bisul
dan gatal pada tungkai bawah. Pasien menggaruk dan lama kelamaan
bisulnya pecah. Keluhan disertai rasa perih dan panas. Keluhan awalnya
diduga karena digigit serangga. Di sekolah pasien sering melepas sepatunya
sehingga terpapar kotoran lingkungan sekolah.
• Status Dermatologi :
Diagnosa Banding :
Varicella
Scabies
TATALAKSANA
Non Medikamentosa :
• Menghindari faktor pencetus : gigitan nyamuk atau serangga
• Memperbaiki higiene perseorangan maupun lingkungan
• Mengenakan pakaian tertutup dan bersih
• Pengobatan simtomatik : Topikal sulfur 5-10 % dalam bentuk bedak
Medikamentosa :
• Pengobatan simtomatik : Topikal sulfur 5-10 % dalam bentuk bedak
• Untuk mengurangi gatal dapat diberikan mentol 0,25-1 % / kamper 2- 3%
PROGNOSIS
Sebagian besar PH akan sembuh spontan pada usia akil
balik, namun karena kronis dapat meninggalkan bekas
makula hiperpigmentasi
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI
Prurigo adalah peradangan kronis di kulit ditandai dengan papul dengan vesikel
kecil di atasnya, disertai rasa gatal.
ETIOLOGI
Penyebab pasti belum diketahui. Pada umumnya terdapat anggota keluarga yang
menderita penyakit ini, sehingga penyakit ini sebagai herediter. Sebagian ahli
berpendapat bahwa kulit penderita peka terhadap gigitan serangga, misalnya
nyamuk.
EPIDEMIOLOGI
Prurigo hebra sering terdapat pada keadaan sisio-ekonomi dan hygiene yang
rendah. Di Jakarta penderita perempuan lebih banyak daripada laki-laki. Umumnya
terjadi pada anak.
Prurigo nodularis muncul pada semua usia, terutama pada usia antara 20 sampai
60 tahun. Pasien dengan riwayat dermatitis atopi (prurigo nodularis atopi) akan
memiliki onset yang lebih cepat terkena pada usia lebih muda dibandingkan yang
tidak memiliki riwayat dermatitis atopi.
PATOFISIOLOGI
Prurigo Dermatosis
Simpleks Prurigenosa
Prurigo kronik
Strofulus multiformis Prurigo hebra
lutz
MANIFESTASI KLINIS
P. Simpleks
• Sering kali pada bayi
• Kelainan khas berupa urtikaria papular yaitu urtikaria yang berbentuk papula-papula berwama
kemerahan.
• Mengeluh gatal dengan riwayat gigitan serangga sebelumnya
P. Hebra
• Dimulai sejak bayi atau anak-anak
• Kelainan yang khas ialah adanya papul-papul miliar tidak berwarna, berbentuk kubah, lebih
mudah diraba daipada dilihat. Rasa gatal yang hebat menyebabkan garukan terus menerus dan
menimbulkan erosi, eksudasi, krusta, hiperpigmentasi, serta likenifikasi.
P. Nodularis
• Pada orang dewasa
• Ditandai dengan adanya nodus kutan yang gatal, terutama terdapat di ekstremitas bagian
ekstremitas bagian ekstensor. Lesi berupa nodus, dapat tunggal atau multiple,
MANIFESTASI KLINIS
PENUNJANG
P. Simpleks P. Hebra
P. Hebra Scabies
Varisela
mencari dan mengobati infeksi fokal, Bila ada infeksi sekunder dapat
diberikan antibiotic.
memperbaiki hygiene perseorangan
maupun lingkungan
KOMPLIKASI
Beberapa penelitian sebelumnya menyatakan bahwa pada pasien dengan prurigo
nodularis terjadi gangguan siklus tidur yang sama terjadi pada likensimpleks kronis .
PROGNOSIS
Prurigo hebra akan semubuh spontan pada usia akil balik, namun karena
kronis dapat meninggalkan bekas macula hiperpigmentasi.
Prognosis prurigo nodularis bersifat kronis dengan lesi persisten atau lesi
yang mengalami rekurensi. Keadaan eksaserbasi muncul ketika adanya
respon stres dan emosi meningkat.