Anda di halaman 1dari 61

COMMUNITY

DEVELOPMENT

SYAMSUL ARIFIN
BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FK UPR
2019
BATASAN
Pengembangan masyarakat (community
development) terdiri dari dua konsep, yaitu
“pengembangan” dan “masyarakat”.
a. pengembangan merupakan usaha
bersama dan terencana untuk
meningkatkan kualitas kehidupan
manusia.
b. komunitas adalah sekelompok orang
dengan identitas bersama
TAHAPAN COMMUNITY HEALTH
ANALYSIS
Apa•MASALAH ?
Tiga Syarat Menetapkan Masalah :
• Ada kesenjangan
• Ada rasa tidak puas
• Ada rasa tanggung jawab mengatasi masalah

Cara Mengetahui Masalah :


• Melakukan penelitian
• Mempelajari laporan
• Diskusi dengan para ahli
PRIORITAS MASALAH KESEHATAN

1. Yang mempunyai dampak terbesar pada kematian,


kasakitan, lama hari kehilangan kerja, biaya
rehabilitasi, dll
2. Apakah mengenai anak-anak, ibu-ibu
3. Masalah kesehatan yang paling rentan untuk
intervensi.
4. Masalah yang belum pernah disentuh/diintervensi.
5. Masalah yang merupakan daya ungkit tinggi dalam
meningkatkan status kesehatan, economic saving,
6. Apakah merupakan prioritas daerah/nasional
Mengapa perlu Prioritas
Masalah?
• Terbatasnya sumber daya yang tersedia, dan karena itu
tidak mungkin menyelesaikan semua masalah.
• Adanya hubungan antara satu masalah dengan masalah
lainnya, dan karena itu tidak perlu semua masalah
diselesaikan
(Azwar, 1996).
• Penentuan prioritas masalah dilakukan secara kualitatif dan
kuantitatif
• Penentuan prioritas masalah kesehatan adalah suatu proses
yang dilakukan oleh sekelompok orang dengan
menggunakan metode tertentu untuk menentukan urutan
masalah dari yang paling penting sampai yang kurang
penting
• Cara pemilihan prioritas masalah banyak macamnya. Secara
sederhana dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu
• Scoring Technique (Metode Penskoran)
• Non Scoring Technique
Teknik Non-Skoring

• Bila tidak tersedia data, maka cara menetapkan prioritas


masalah yang lazim digunakan adalah dengan teknik non-
skoring
1. Metode Delbeq
2. Metode Delphi
Metode Delbeq
• Menetapkan prioritas masalah menggunakan teknik ini
adalah melalui diskusi kelompik namun pesertadiskusi
terdiri dari para peserta yang tidak sama keahliannya, maka
sebelumnya dijelaskan dahulu sehingga mereka
mempunyai persepsi yang sama terhadap masalah-masalah
yang akan dibahas.
• Hasil diskusi ini adalah prioritas masalah yang disepakati
bersama.
Caranya
1. Peringkat masalah ditentukan oleh sekelompok ahli yang
berjumlah antara 6 sampai 8 orang
2. Mula-mula dituliskan pada white board masalah apa yang akan
ditentukan peringkat prioritasnya
3. Kemudian masing-masing orang tersebut menuliskan peringkat
urutan prioritas untuk setiap masalah yang akan ditentukan
prioritasnya
4. Penulisan tersebut dilakukan secara tertutup
5. Kemudian kertas dari masing-masing orang dikumpulkan dan
hasilnya dituliskan di belakang setiap masalah
6. Nilai peringat untuk setiap masalah dijumlahkan, jumlah paling
kecil berarti mendapat peringkat tinggi (prioritas tinggi).
• Delbeque menyarankan dilakukan satu kali lagi
pemberian peringkat tersebut, dengan harapan
masing-masing orang akan mempertimbangkan
kembali peringkat yang diberikan setelah
mengetahui nilai rata-rata
• Tidak ada diskusi dalam teknik ini, yaitu untuk
menghindari orang yang dominan
mempengaruhi orang lain
Kelemahan
1. Menentukan siapa yang seharusnya ikut
dalam menentukan peringkat prioritas
tersebut
2. Penentuan peringkat bisa sangat subyektif
3. Cara ini lebih bertujuan mencapai
konsensus dari interest yang berbeda dan
tidak untuk menentukan prioritas atas
dasar fakta
Metode Delphi
• Masalah-masalah didiskusikan oleh sekelompok
orang yang mempunyai keahlian yang sama.
Melalui diskusi tersebut akan menghasilkan
prioritas masalah yang disepakati bersama.
Pemilihan prioritas masalah dilakukan melalui
pertemuan khusus. Setiap peserta yang sama
keahliannya dimintakan untuk mengemukakan
beberapa masalah pokok, masalah yang paling
banyak dikemukakan adalah prioritas masalah
yang dicari
Caranya
1. Identifikasi masalah yang hendak/ perlu diselesaikan
2. Membuat kuesioner dan menetapkan peserta/para ahli yang dianggap
mengetahui dan menguasai permasalahan
3. Kuesioner dikirim kepada para ahli, kemudian menerima kembali
jawaban kuesioner yang berisikan ide dan alternatif solusi
penyelesaian masalah
4. Pembentukan tim khusus untuk merangkum seluruh respon yang
muncul dan mengirim kembali hasil rangkuman kepada partisipan
5. Partisipan menelaah ulang hasil rangkuman, menetapkan skala
prioritas/ memeringkat alternatif solusi yang dianggap terbaik dan
mengembalikan kepada pemimpin kelompok/pembuatan keputusan
Teknik Skoring
• Pada cara ini pemilihan prioritas dilakukan dengan memberikan score (nilai)
untuk berbagai parameter tertentu yang telah ditetapkan. Parameter yang
dimaksud adalah:
1. Prevalensi penyakit (prevalence) atau besarnya masalah
2. Kenaikan atau meningkatnya prevalensi (rate of increase)
3. Keinginan masyarakat untuk menyelesaikan masalah tersebut (degree of
unmeet need)
4. Keuntungan sosial yang diperoleh bila masalah tersebut diatasi (social
benefit)
5. Teknologi yang tersedia dalam mengatasi masalah (technical feasibility)
6. Sumber daya yang tersedia yang dapat dipergunakan untuk mengatasi
masalah (resources availibility)
Metode Bryant
• Terdapat beberapa kriteria yang harus dipenuhi
1. Prevalence : Besarnya masalah yang dihadapi
2. Seriousness : Pengaruh buruk yang diakibatkan oleh
suatu masalah dalam masyarakat dan
dilihat dari besarnya angka kesakitan
dan angka kematian akibat masalah
kesehatan tersebut
3. Manageability : Kemampuan untuk mengelola dan
berkaitan dengan sumber daya
4. Community concern : Sikap dan perasaan masyarakat
terhadap masalah kesehatan
tersebut
• Parameter diletakkan pada baris dan masalah-masalah yang
ingin dicari prioritasnya diletakkan pada kolom. Kisaran skor
yang diberikan adalah satu sampai lima yang ditulis dari arah
kiri ke kanan untuk tiap masalah. Kemudian dengan
penjumlahan dari arah atas ke bawah untuk masing-masing
masalah dihitung nilai skor akhirnya. Masalah dengan nilai
tertinggi dapat dijadikan sebagai prioritas masalah. Tetapi
metode ini juga memiliki kelemahan, yaitu hasil yang didapat
dari setiap masalah terlalu berdekatan sehingga sulit untuk
menentukan prioritas masalah yang akan diambil.
Metode Matematik PAHO
(Pan American Health Organization)
• Disebut juga cara ekonometrik. Dalam metode ini parameter
diletakkan pada kolom dan dipergunakan kriteria untuk penilaian
masalah yang akan dijadikan sebagai prioritas masalah. Kriteria
yang dipakai ialah:
1. Magnitude : Berapa banyak penduduk yang terkena masalah
2. Severity : Besarnya kerugian yang timbul yang ditunjukan
dengan case fatality rae masing-masing
3. Vulnerability : Menunjukan sejauh mana masalah tersebut
4. Community and political concern : Menunjunkan sejauh mana
masalah tersebut menjadi
concern atau kegusaran
masyarakat dan para politisi
5. Affordability : Menunjukan ada tidaknya dana yang tersedia
Parameter diletakkan pada baris atas dan masalah-masalah yang
ingin dicari prioritasnya diletakkan pada kolom. Pengisian
dilakukan dari satu parameter ke parameter lain. Hasilnya didapat
dari perkalian parameter tersebut.
MCUA
(Multiple Criteria Utility Asessment Method)

• Pada metode ini parameter diletakkan pada baris dan harus ada
kesepakatan mengenai kriteria dan bobot yang akan digunakan.
Metode ini memakai lima kriteria untuk penilaian masalah
tetapi masing-masing kriteria diberikan bobot penilaian dan
dikalikan dengan penilaian masalah yang ada. Cara untuk
menentukan bobot dari masing-masing kriteria dengan
diskusi, argumentasi, dan justifikasi
Kriteria
 Emergency : Kegawatan menimbulkan kesakitan
atau kematian
 Greetes member : Menimpa orang banyak,
insiden/prevalensi
 Expanding scope : Mempunyai ruang lingkup besar di
luar kesehatan
 Feasibility : Kemungkinan dapat/tidaknya
dilakukan
 Policy : Kebijakan pemerintah daerah
/nasional
Metode Hanlon
1. Kelompok kriteria A = besarnya masalah
• Besarnya persentase penduduk yang menderita langsung karena
penyakit tersebut
• Besarnya pengeluaran biaya yang diperlukan untuk mengatasi
masalah tersebut
• Besarnya kerugian lain yang diderita
2. Kelompok kriteria B = tingkat kegawatan masalah yaitu tingginya
angka morbiditas dan mortalitas, kecendrungannya dari waktu ke
waktu
3. Kelompok kriteria C = kemudahan penanggulangan masalah dilihat
dari perbandingan antara perkiraan hasil atau manfaat penyelesaian
masalah yang akan diperoleh dengan sumber daya (biaya, sarana dan
cara) untuk menyelesaikan masalah. Skor 0-10 (sulit – mudah)
• Kelompok kriteria D = Pearl faktor, dimana :
P = Propriatness (kesesuaian masalah dengan prioritas berbagai
kebijaksanaan / program / kegiatan instansi / organisasi
terkait
E = Economic feasibility (kelayakan dari segi pembiayaan)
A = Acceptability (suatu penerimaan masyarakat dan instansi
terkait / instansi lainnya
R = Resource availability (ketersediaan sumber daya untuk
memecahkan masalah : tenaga, sarana / peralatan, waktu)
L = Legality (dukungan aspek hukum / perundang-undangan /
peraturan terkait seperti peraturan
pemerintah/juklak/juknis/protap)
Metode CARL
• Metode CARL merupakan metode yang cukup baru di
kesehatan. Metode CARL juga didasarkan pada serangkaian
kriteria yang harus diberi skor 0 – 10.
C = Capability (ketersediaan sumber daya (dana, saran, dan
peralatan)
A = Accessibility (kemudahan, masalah yang ada mudah diatasi
atau tidak. Kemudahan dapat didasarkan pada ketersediaan
metode / cara / teknologi serta penunjang pelaksana seperti
peraturan)
R = Readiness (kesiapan dari tenaga pelaksana maupun kesiapan
sasaran, seperti keahlian atau kemampuan motivasi)
L = Leverage (seberapa besar pengaruh kriteria yang satu
dengan yang lain dalam pemecahan masalah yang dibahas)
Metode Paho-Cendes
• Metode Reinke juga merupakan metode dengan mempergunakan
skor. Nilai skor berkisar 1-5 atas serangkaian kriteria:
M = Magnitude of the problem (besarnya masalah yang dapat dilihat
dari % atau jumlah/kelompok yang terkena masalah, keterlibatan
masyarakat serta kepentingan instansi terkait
I = Importancy / kegawatan masalah (tingginya angka morbiditas dan
mortalitas serta kecendrungan dari waktu ke waktu)
V = Vulnerability (sensitif atau tidaknya pemecahan masalah dalam
menyelesaikan masalah yang dihadapi. Sensitifitsnya dapat
diketahui dari perkiraan hasil (output) yang diperoleh
dibandingkan dengan pengorbanan (input) yang dipergunakan
C = Cost (biaya atau dana yang dipergunakan untuk melaksanakan
pemecahan masalah. Semakin besar biaya semakin kecil skornya
FISHBONE ANALYSIS / ANALISIS TULANG IKAN
KONSEP DASAR:
1. SEPERTI ANALISIS POHON MASALAH
2. MENGGUNAKAN MODEL TULANG IKAN

Penyebab Penyebab Penyebab

MASALAH

Penyebab
Fish Bone / Analisis Tulang Ikan

Faktor
Faktor Eksternal
Faktor Staf Siswa Faktor Tim
Faktor Guru

Faktor
Faktor
Organisasi
Lingkunga
Faktor &
n
Komunikasi Manajeme
Kerja
KET: n
Untuk pengisian lihat Faktor Kontributor

RCA : Root Cause Analysis


BENTUK PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT
ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

TERIMA KASIH

61

Anda mungkin juga menyukai