Anda di halaman 1dari 61

Dr.

Sumihar Sihaloho
Penentuan prioritas masalah untuk mengetahui sejauh
mana masalah itu penting dan apakah masalah tersebut
dapat teratasi

 Masalah sosial budaya,


ekonomi, biologi, psikologi
Prioritas Masalah dan faktor lingkungan yang
terkait dengan persepsi;
 Perbaikan manajemen
 Penentuan prioritas masalah dilakukan secara
kualitatif dan kuantitatif
 Penentuan prioritas masalah kesehatan adalah
suatu proses yang dilakukan oleh sekelompok
orang dengan menggunakan metode tertentu
untuk menentukan urutan masalah dari yang
paling penting sampai yang kurang penting
 Terbatasnya sumber daya yang tersedia, dan
karena itu tidak mungkin menyelesaikan
semua masalah.
 Adanya hubungan antara satu masalah dengan
masalah lainnya, dan karena itu tidak perlu
semua masalah diselesaikan
(Azwar, 1996).
 Tiga Syarat Menetapkan Masalah :
 Ada kesenjangan
 Ada rasa tidak puas
 Ada rasa tanggung jawab mengatasi masalah
Cara Mengetahui Masalah :
 Melakukan penelitian
 Mempelajari laporan
 Diskusi dengan para ahli
1. Yang mempunyai dampak terbesar pada kematian,
kesakitan, lama hari kehilangan kerja, biaya
rehabilitasi, dll
2. Apakah mengenai anak-anak, ibu-ibu
3. Masalah kesehatan yang paling rentan untuk
intervensi.
4. Masalah yang belum pernah disentuh/diintervensi.
5. Masalah yang merupakan daya ungkit tinggi dalam
meningkatkan status kesehatan, economic saving,
6. Apakah merupakan prioritas daerah/nasional
1. Masalah yang perlu diprioritaskan
2. Siapa yang melakukan prioritas masalah
3. Bagaimana metode untuk
mengidentifikasi masalah
 Besarnya masalah
 Keseriusan Masalah
 Efektif intervensi yang diberikan
 Dalam menetapkan prioritas masalah ada
beberapa pertimbangan yang harus
diperhatikan, yakni:
1. Besarnya masalah yang terjadi
2. Pertimbangan politik
3. Persepsi masyarakat
4. Bisa tidaknya masalah tersebut
diselesaikan
 Prioritas merupakan sebuah proses individu
atau kelompok dalam memberikan item
rangking
 Assessment Protocol for Excellence on Public
Health (APEXPH) prioritas merupakan proses
generalisasi kelompok dimana masalah dalam
organisasi or issu masalah kesehatan yang
dianggap perlu dan penting bagi organisasi
atau masyarakat.
 Setiap individu/partisipan umumnya merupakan
masukan dalam proses prioritas masalah. Hal yang
penting dipahami dalam penentuan prioritas masalah
adalah orang yang menentukan prioritas masalah
tidak terlibat langsung dalam upaya intervensi
sehingga penentuan prioritas masalah terhindar dari
kepentingan yang lain sehingga penentuan lebih
objektif.
 Dalam kesehatan masyarakat penentuan prioritas
dilakukan oleh organisasi yang memiliki kewenangan
dalam intervensi pemecahan masalah kesehatan
masyarakat seperti puskesmas, dinas kesehatan.
 Penentuan metode dalam mengidentifikasi
masalah kesehatan adalah analisis kekuatan
dan kelemahan.
 Metode mana yang tepat untuk digunakan.
 Metode yang memungkinkan untuk dilakukan
 Metode yang ada adalah item atau substansi
yang memiliki nilai tertinggi dan issu yang
penting dalam masyarakat.
 Cara pemilihan prioritas masalah banyak
macamnya. Secara sederhana dapat dibedakan
menjadi dua macam, yaitu
◦ Scoring Technique (Metode Penskoran)
◦ Non Scoring Technique
• Bila tidak tersedia data, maka cara menetapkan
prioritas masalah yang lazim digunakan adalah
dengan teknik non-skoring
1. Metode Delbeq
2. Metode Delphi
 Menetapkan prioritas masalah menggunakan
teknik ini adalah melalui diskusi kelompik
namun pesertadiskusi terdiri dari para peserta
yang tidak sama keahliannya, maka
sebelumnya dijelaskan dahulu sehingga
mereka mempunyai persepsi yang sama
terhadap masalah-masalah yang akan dibahas.
 Hasil diskusi ini adalah prioritas masalah yang
disepakati bersama.
1. Peringkat masalah ditentukan oleh sekelompok ahli yang
berjumlah antara 6 sampai 8 orang
2. Mula-mula dituliskan pada white board masalah apa yang akan
ditentukan peringkat prioritasnya
3. Kemudian masing-masing orang tersebut menuliskan peringkat
urutan prioritas untuk setiap masalah yang akan ditentukan
prioritasnya
4. Penulisan tersebut dilakukan secara tertutup
5. Kemudian kertas dari masing-masing orang dikumpulkan dan
hasilnya dituliskan di belakang setiap masalah
6. Nilai peringat untuk setiap masalah dijumlahkan, jumlah paling
kecil berarti mendapat peringkat tinggi (prioritas tinggi).
 Delbeque menyarankan dilakukan satu kali
lagi pemberian peringkat tersebut, dengan
harapan masing-masing orang akan
mempertimbangkan kembali peringkat yang
diberikan setelah mengetahui nilai rata-rata
 Tidak ada diskusi dalam teknik ini, yaitu untuk
menghindari orang yang dominan
mempengaruhi orang lain
1. Menentukan siapa yang seharusnya ikut
dalam menentukan peringkat prioritas
tersebut
2. Penentuan peringkat bisa sangat subyektif
3. Cara ini lebih bertujuan mencapai konsensus
dari interest yang berbeda dan tidak untuk
menentukan prioritas atas dasar fakta
• Masalah-masalah didiskusikan oleh sekelompok
orang yang mempunyai keahlian yang sama. Melalui
diskusi tersebut akan menghasilkan prioritas masalah
yang disepakati bersama. Pemilihan prioritas masalah
dilakukan melalui pertemuan khusus. Setiap peserta
yang sama keahliannya dimintakan untuk
mengemukakan beberapa masalah pokok, masalah
yang paling banyak dikemukakan adalah prioritas
masalah yang dicari
1. Identifikasi masalah yang hendak/ perlu diselesaikan
2. Membuat kuesioner dan menetapkan peserta/para ahli
yang dianggap mengetahui dan menguasai permasalahan
3. Kuesioner dikirim kepada para ahli, kemudian menerima
kembali jawaban kuesioner yang berisikan ide dan
alternatif solusi penyelesaian masalah
4. Pembentukan tim khusus untuk merangkum seluruh
respon yang muncul dan mengirim kembali hasil
rangkuman kepada partisipan
5. Partisipan menelaah ulang hasil rangkuman, menetapkan
skala prioritas/ memeringkat alternatif solusi yang
dianggap terbaik dan mengembalikan kepada pemimpin
kelompok/pembuatan keputusan
• Pada cara ini pemilihan prioritas dilakukan dengan
memberikan score (nilai) untuk berbagai parameter tertentu
yang telah ditetapkan. Parameter yang dimaksud adalah:
1. Prevalensi penyakit (prevalence) atau besarnya masalah
2. Kenaikan atau meningkatnya prevalensi (rate of increase)
3. Keinginan masyarakat untuk menyelesaikan masalah
tersebut (degree of unmeet need)
4. Keuntungan sosial yang diperoleh bila masalah tersebut
diatasi (social benefit)
5. Teknologi yang tersedia dalam mengatasi masalah
(technical feasibility)
6. Sumber daya yang tersedia yang dapat dipergunakan untuk
mengatasi masalah (resources availibility)
• Terdapat beberapa kriteria yang harus dipenuhi
1. Prevalence : Besarnya masalah yang dihadapi
2. Seriousness : Pengaruh buruk yang diakibatkan oleh
suatu masalah dalam masyarakat dan
dilihat dari besarnya angka kesakitan
dan angka kematian akibat masalah
kesehatan tersebut
3. Manageability : Kemampuan untuk mengelola dan
berkaitan dengan sumber daya
4. Community concern : Sikap dan perasaan masyarakat
terhadap masalah kesehatan
tersebut
 Parameter diletakkan pada baris dan masalah-masalah
yang ingin dicari prioritasnya diletakkan pada
kolom. Kisaran skor yang diberikan adalah satu
sampai lima yang ditulis dari arah kiri ke kanan untuk
tiap masalah. Kemudian dengan penjumlahan dari
arah atas ke bawah untuk masing-masing masalah
dihitung nilai skor akhirnya. Masalah dengan nilai
tertinggi dapat dijadikan sebagai prioritas masalah.
Tetapi metode ini juga memiliki kelemahan, yaitu
hasil yang didapat dari setiap masalah terlalu
berdekatan sehingga sulit untuk menentukan prioritas
masalah yang akan diambil.
• Disebut juga cara ekonometrik. Dalam metode ini parameter
diletakkan pada kolom dan dipergunakan kriteria untuk penilaian
masalah yang akan dijadikan sebagai prioritas masalah. Kriteria
yang dipakai ialah:
1. Magnitude : Berapa banyak penduduk yang terkena masalah
2. Severity : Besarnya kerugian yang timbul yang ditunjukan
dengan case fatality rae masing-masing
3. Vulnerability: Menunjukan sejauh mana masalah tersebut
4. Community and political concern: Menunjunkan sejauh mana
masalah tersebut menjadi
concern atau kegusaran
masyarakat dan para politisi
5. Affordability : Menunjukan ada tidaknya dana yang tersedia
Parameter diletakkan pada baris atas dan
masalah-masalah yang ingin dicari prioritasnya
diletakkan pada kolom. Pengisian dilakukan dari
satu parameter ke parameter lain. Hasilnya
didapat dari perkalian parameter tersebut.
 Pada metode ini parameter diletakkan pada baris dan
harus ada kesepakatan mengenai kriteria dan bobot
yang akan digunakan. Metode ini memakai lima
kriteria untuk penilaian masalah tetapi masing-
masing kriteria diberikan bobot penilaian dan
dikalikan dengan penilaian masalah yang ada. Cara
untuk menentukan bobot dari masing-masing
kriteria dengan diskusi, argumentasi, dan justifikasi
 Emergency : Kegawatan menimbulkan kesakitan
atau kematian
 Greetes member : Menimpa orang banyak,
insiden/prevalensi
 Expanding scope : Mempunyai ruang lingkup besar di
luar kesehatan
 Feasibility : Kemungkinan dapat/tidaknya
dilakukan
 Policy : Kebijakan pemerintah daerah
/nasional
Langkah-langkah
 Menentukan rangking urutan dengan kriteria
spesifik
 Memasukan nilai rangking dengan metode
PEARL
 Menghitung prioritas dengan scoring
 Mengrangking/mengurutkan masalah
kesehatan.
1.Kelompok kriteria A = besarnya masalah
• Besarnya persentase penduduk yang menderita langsung karena
penyakit tersebut
• Besarnya pengeluaran biaya yang diperlukan untuk mengatasi
masalah tersebut
• Besarnya kerugian lain yang diderita
2. Kelompok kriteria B = tingkat kegawatan masalah yaitu tingginya
angka morbiditas dan mortalitas, kecendrungannya dari waktu ke
waktu
3. Kelompok kriteria C = kemudahan penanggulangan masalah
dilihat dari perbandingan antara perkiraan hasil atau manfaat
penyelesaian masalah yang akan diperoleh dengan sumber daya
(biaya, sarana dan cara) untuk menyelesaikan masalah. Skor 0-10
(sulit – mudah)
• Kelompok kriteria D = Pearl faktor, dimana :
P = Propriatness (kesesuaian masalah dengan prioritas
berbagai kebijaksanaan / program / kegiatan instansi /
organisasi terkait
E = Economic feasibility (kelayakan dari segi pembiayaan)
A = Acceptability (suatu penerimaan masyarakat dan instansi
terkait / instansi lainnya
R = Resource availability (ketersediaan sumber daya untuk
memecahkan masalah : tenaga, sarana / peralatan, waktu)
L = Legality (dukungan aspek hukum / perundang-undangan /
peraturan terkait seperti peraturan
pemerintah/juklak/juknis/protap)
Rangking Besaran masalah Keseriusan masalah Effektivitas masalah
(% dari masalah (masalah dapat tertangai)
kesehatan)
9-10 > 25% Sangat serius 80-100% dapat ditangani
7-8 10-24,9% Relative serius 60%-80%
5-6 1-9,9% Serius 40-60%
3-4 0,1-0,09% Serius sedang 20-40%
1-2 < 0,01% Relative tidak serius 5-20%
0 Tidak serius < 5%
Besaran masalah Keseriusan masalah Kemudahan intervensi
dapat diperoleh didasarkan pada: dilakukan didasarkan
dari data dasar a. Apakah masalah menjadi pada:
individu dan perhatian utama Faktor terkait dengan
masyarakat masyarakat tinggi dan rendahnya
b. Apakah masalah Intervensi potensial dapat
merupakan kebutuhan dilakukan.
masyarakat
c. Apa dampak ekonomi
yang timbul
d. Apa dampak terhadap
kualitas hidup..?
e. Apakah terdapat fasilitas
layanan Rumah Sakit..?
• Metode CARL merupakan metode yang cukup baru di kesehatan.
Metode CARL juga didasarkan pada serangkaian kriteria yang
harus diberi skor 0 – 10.
C = Capability (ketersediaan sumber daya (dana, saran, dan
peralatan)
A = Accessibility (kemudahan, masalah yang ada mudah diatasi
atau tidak. Kemudahan dapat didasarkan pada ketersediaan
metode / cara / teknologi serta penunjang pelaksana seperti
peraturan)
R = Readiness (kesiapan dari tenaga pelaksana maupun kesiapan
sasaran, seperti keahlian atau kemampuan motivasi)
L = Leverage (seberapa besar pengaruh kriteria yang satu dengan
yang lain dalam pemecahan masalah yang dibahas)
• Metode Reinke juga merupakan metode dengan mempergunakan
skor. Nilai skor berkisar 1-5 atas serangkaian kriteria:
M = Magnitude of the problem (besarnya masalah yang dapat
dilihat dari % atau jumlah/kelompok yang terkena masalah,
keterlibatan masyarakat serta kepentingan instansi terkait
I = Importancy / kegawatan masalah (tingginya angka morbiditas
dan mortalitas serta kecendrungan dari waktu ke waktu)
V = Vulnerability (sensitif atau tidaknya pemecahan masalah dalam
menyelesaikan masalah yang dihadapi. Sensitifitsnya dapat
diketahui dari perkiraan hasil (output) yang diperoleh
dibandingkan dengan pengorbanan (input) yang dipergunakan
C = Cost (biaya atau dana yang dipergunakan untuk melaksanakan
pemecahan masalah. Semakin besar biaya semakin kecil
skornya
7. METODA PERBANDINGAN ANTARA TARGET
DAN PENCAPAIAN PROGRAM TAHUNAN

Metoda penetapan prioritas masalah kesehatan beradasarkan


pencapaian program tahunan yang dilakukan adalah dengan
membandingkan antara target yang ditetapkan dari
setiap program dengan hasil pencapaian dalam suatu
kurun waktu 1 tahun. Penetapan prioritas masalah
kesehatan seperti ini sering digunakan oleh pemegang atau
pelaksana program kesehatan di tingkat Puskesmas dan
Tingkat Kabupaten/Kota pada daerah desentralisasi
8. METODE USG
U=Urgent, S = Serious, G = Growth

USG, merupakan metode untuk menyusun urutan


prioritas masalah/penyebab berdasarkan:

tingkat urgensi (U),


tingkat keseriusan(S), dan
kemungkinan dampak / perkembangan
masalah/penyebab (G).
MATRIK USG
No. Masalah U S G Total
1. Masalah I 5 3 3 11
2. Masalah II 4 4 4 12
3. Masalah III 4 5 5 14
Ket: Semakin Urgen, semakin tinggi nilainya
Semakin Serius, semakin tinggi nilainya
Semakin berkembang masalahnya, semakin tinggi
nilainya.
Masalah prioritan/dominan adalah masalah yang total
nilainya besar
POHON MASALAH

Untuk Mencari akar masalah

Terdapat 3 tingkatan masalah:

a. Masalah Utama
b. Masalah Pokok
c. Masalah Spesifik
KONSEP DASAR POHON
MASALAH:

1. MASALAH POKOK
MERUPAKAN PENYEBAB
MASALAH UTAMA
2. MASALAH SPESIFIK
MERUPAKAN PENYEBAB
MASALAH POKOK
3. DENGAN MENGETAHUI
PENYEBAB / AKAR MASALAH
MAKA AKAN DAPAT
DITENTUKAN SOLUSI.
FISHBONE ANALYSIS /
ANALISIS TULANG IKAN
KONSEP DASAR:
1. SEPERTI ANALISIS POHON MASALAH
2. MENGGUNAKAN MODEL TULANG IKAN

Penyebab Penyebab Penyebab

MASALAH

Penyebab
 IDENTIFIKASI SOLUSI ATAS MASALAH
 TENTUKAN PRIORITAS SOLUSI DENGAN
ANALISIS TAPISAN
CONTOH MATRIK TAPISAN

Alternatif Tapisan
Solusi Waktu Biaya Manfaat/ Total
urgensi

Sup. Akdmk 4 4 4 12
Pengawas
2 3 2 7
Alternatif C
3 3 4 10
43
 HASIL:
1. Capaian Indikator Mutu Klinis
2. Capaian Indikator Keselamatan Pasien
3. Survei Kepuasan Pelanggan
4. Kepatuhan Petugas terhadap Prosedur Pelayanan
 LANGKAH-LANGKAH :
1. Setiap unit klinis membuat Indikator Mutu Klinis
2. Setiap unit klinis melakukan Identifikasi Risiko di
unit masing-masing dengan membuat FMEA
3. Setiap hari dilakukan pemantauan capaian
4. Membandingkan antara Capaian dan Target
5. Kesenjangan antar Capaian dan Target Indikator
Mutu yang paling tinggi dijadikan Prioritas di unit
tersebut
 LANGKAH-LANGKAH :
6. Identifikasi Risiko Keselamatan Pasien ditiap
unit dengan membuat FMEA
7. Beri bobot 1-5 terhadap Occurrancy
(sering tidaknya terjadi); Severity (kegawatannya);
Detectable (kemudahan untuk terdeteksi)
8. Hitung RPN (Risk Priority Number) perkalian Occ x
Sv x Dt
9. Tentukan Nilai RPN yang tertinggi menjadi Area
Prioritas di unit teesebut
Kesenjangan hasil Capaian dan Target Indikator Mutu dari tiap
unit dilakukan grading matriks
NO UNIT INDIKATOR T C K G
1 Pendaftara Jadwal buka pelayanan 100 100 - 0
pendaftaran pukul
08.00

Semua identitas pasien 100 70 - 30 I


harus diisi dengan
lengkap

2 Rajal Dewasa Pelayanan pasien tanpa 100 100 -0


pem lab < 15 menit

Semua petugas 100 90 - 10 I


mengisi D/ dgn jelas
disertai kode ICD X
Kesenjangan hasil Capaian dan Target Indikator Mutu dari tiap
unit dilakukan grading matriks

NO UNIT INDIKATOR T C K G
3 Rajal Anak Jam buka pelayanan 100 90 - 10 I
08.15

Peme BB dan TB 100 100 -0


pada setiap pasien

4 Ruang Gigi Semua tindakan Gigi 100 100 -0


menggunakan
informrd concent

5 Ruang TB Paru Penegakan Diagnosis 100 100 -0


TB paru > 15 tahun
dilakukan pem BTA
Kesenjangan hasil Capaian dan Target Indikator Mutu dari tiap
unit dilakukan grading matriks

NO UNIT INDIKATOR T C K G
6 Ruang Kusta Semua pasien 100 100 -0
dillakukan POD

7 KIA Semua Ibu Hamil 100 100 -0


yang datang pertama
kali yan belum punya
buku KIA diberi buku
KIA
Semua Bumil 100 100 -0
pertama datang
mendapatkan
pemeriksaan
Antropometri BB,
TB, dan LILA
Kesenjangan hasil Capaian dan Target Indikator Mutu dari tiap
unit dilakukan grading matriks
NO UNIT INDIKATOR T C K G
8 Ruang Rekmed Jlh RM keluar = 100 70 - 30 I
kembali

9 Ruang Persalinan Semua tindakan 100 100 -0


pasien Persalinan
dibuat IC
10 Kelengkapan 100 100 -0
pengisian Partograf <
24 jam stlh selesai
persalinan
11 Ruang Nifas Memberikan KIE 100 100 -0
pada Bufas

12 Ruang IGD Respon Time < 5 100 100 -0


menit

Semua tindakan 100 100 -0


menggunakan IC
Kesenjangan hasil Capaian dan Target Indikator Mutu dari tiap
unit dilakukan grading matriks
NO UNIT INDIKATOR T C K G
13 Ruang Semua Tindakan 100 100 -0
Immunisasi menggunakan IC

14 Ruang KB Semua tindakan 100 100 -0


dibuat IC
15 Ruang Gizi Semua balita yg 100 100 -0
berkunjung dilakukan
pem BB dan TB

16 Ruang Dapur Pemberian makanan 100 80 - 20 I


pos partum sesuai
jadwal
17 Ruang Obat Waktu tunggu obat 100 100 -0
NR < 20 menit

PIO pada semua 100 100 -0


pasien
Kesenjangan hasil Capaian dan Target Indikator Mutu dari tiap
unit dilakukan grading matriks

NO UNIT INDIKATOR T C K G
18 Ruang Ketepatan waktu 100 100 -0
Laboratorium penyerahan hasil lab

19 Ruang Kesling Pembuangan sampah 100 70 - 30 I


Medis dan Non Medis
sesuai warna plastik

Pelaksanaan 100 70 - 30 I
pemeliharaan sarana
prasarana sesuai
jadwal
20 Ambuulan Ketersediaan 100 100 -0
Ambulan < 30 menit
untuk pasien rujukan
Proble
Area/Unit High High High Urutan
NO IM m Total
Kerja Risk Cost Volume Prioritas
Prone
1 Pendaftaran Semua identitas 4 1 5 4 14 IV
pasien harus
diisi dengan
lengkap

2 Rawat jalan Semua petugas 2 1 4 4 11 V


mengisi D/ dgn
jelas disertai
kode ICD X
Proble
Area/Unit High High High Urutan
NO IM m Total
Kerja Risk Cost Volume Prioritas
Prone
3 Rajal Anak Jam buka 3 1 3 3 10 VI
pelayanan 08.15

4 Ruang Jlh RM keluar = 5 1 5 5 16 II


Rekmed kembali
Proble
Area/Unit High High High Urutan
NO IM m Total
Kerja Risk Cost Volume Prioritas
Prone
5 Ruang Pemberian 1 1 1 2 5 VII
Dapur makanan pos
partum sesuai
jadwal
6 Ruang Pembuangan 4 1 5 5 15 III
Kesling sampah Medis
dan Non Medis
sesuai warna
plastik
Pelaksanaan 5 5 5 5 20 I
pemeliharaan
sarana prasarana
sesuai jadwal
Area/Unit FAILURE OUT
NO OCC SV DT RPN SOL G
Kerja MODE COME

1 Pendaftaran Tertukarnya
RM 5 5 1 25 I

2 Ruang Tertukarnya
Laboratoium hasil 4 5 1 20 II
laboratorium
3 Ruang Obat pemberian
dosis obat
5 4 1 20 II
tidak sesuai
resep
FAILURE OUT
NO Area/Unit Kerja OCC SV DT RPN SOL G
MODE COME

4 Ruang Rajal Pasien Jatuh


Dewasa 4 4 1 16

5 Ruang Gigi Resiko Infeksi 4 5 1 20 II


6 Ruang Ibu Petugas
kesetrum 2 5 1 10
listrik
7 Rajal Anak Kesalahan
pemberian
5 5 1 25 I
dosis obat
pada anak
Area/Unit High High High Problem Urutan
NO FAILURE MODE Total
Kerja Risk Cost Volume Prone Prioritas

1 Pendaftaran Tertukarnya RM 5 1 5 5 16 II

2 Rajal Anak Kesalahan 5 1 3 5 14 IV


pemberian dosis
obat pada anak
3 Ruang Gigi Resiko Infeksi 5 4 3 5 17 I
4 Ruang Tertukarnya hasil 5 1 3 5 14 IV
Laboratoium laboratorium
5 Ruang Obat Pemberian dosis 4 1 5 5 15 III
obat tidak sesuai
resep
High Risk
5. sangat beresiko (menimbulkan cedera berat dan permanen)
4. beresiko (menimbulkan cedera berat)
3. cukup beresiko (menimbulkan cedera ringan sd sedang)
2. tidak beresiko (tidak menimbulkan cedera)
1. sangat tidak beresiko (tidak berbahaya)

High Cost
5. sangat mahal (> 10 juta)
4. mahal (5 - 10 juta)
3. cukup mahal (< 5 juta)
2. murah (1-2 juta)
1. sangat murah (< 1 juta)
High Volume (pelayanan yang frekuensi kunjungannya besar)
5. sangat sering (> 100 kunjungan sehari)
4. sering ( 50 - 100 kunjungan sehari)
3. cukup sering (> 10 kunjungan sehari)
2. jarang (5 - 10 kunjungan sehari)
1. sangat jarang (< 5 kunjungan sehari)

(proses yang tidak berjalan baik, cenderng


Problem Prone bermasalah, mis: pasien jatuh, terinfeksi)
5. sangat cenderung/rawan bermasalah
4. cenderung/rawan bermasalah
3. cukup cenderung/rawan bermasalah
2. jarang cenderung/rawan bermasalah
1. tidak cenderung/rawan bermasalah

Anda mungkin juga menyukai