ASSESMENT
4.1. Terapi Pasien
Nama Obat Kandungan Zat Dosis Obat Jumlah Obat yang
Aktif Diberikan
Osteonate OD Natrium Risedronat 1 x 5 mg 10 tablet
Flamar Tab Natrium Diklofenak 2 x 1 tablet 20 tablet
Neurosanbe Plus Vitamin B1, Vitamin 1 x 1 tablet 10 tablet
B6, Vitamin B12,
Metampiron
V. PLAN
5.1. Care plan
a. DRP 1 diatasi dengan intervensi :
Sebaiknya dikonsultasikan dengan dokter bahwa obat Neurosanbe plus tidak perlu
digunakan lagi oleh pasien karena kandungan dari Neurosanbe plus yaitu vitamin B1,
B6, dan B12 tidak menunjukkan perubahan terhadap nilai Bone Mineral Density
(BMD) pada pasien osteoporosis postmenopause apabila digunakan. Selain itu, secara
fisiologi dan klinis penggunaan vitamin B untuk kesehatan tulang masih sangat kurang
(Kakehasi et al., 2012). Sehingga pemakaian obat ini dapat dihentikan.
Care Giver: Memberikan informasi kepasa pasien bahwa pemakaian neurosanbe plus
dapat dihentikan terlebih dahulu penggunaanya.
b. DRP 2 diatasi dengan intervensi :
Sebaiknya dikonsultasikan kepada dokter terkait penggunaan Flamar tab dan
Neurosanbe plus yang bersamaan. Hal ini dikarenakan kandungan dalam Flamar tab
yaitu Natrium diklofenak dengan metampiron yang ada dalam Neurosanbe plus
merupakan obat golongan NSAID sehingga perlu diberhentikan salah satu
penggunaanya agar tidak terjadi duplikasi obat. Dimana pada kasus ini sebaiknya
dilakukan pemberhentian pemakaian Neurosanbe plus karena obat ini mengandung
vitamin B yang efektifitasnya masih sangat kurang untuk kesehatan tulang.
Care Giver: Memberi informasi kepada pasien bahwa penggunaan Neurosanbe plus
dihentikan dan penggunaan obat flamar tab tetap dilanjutkan, dimana Flamar tab ini
dapat diminum apabila diperlukan.
c. DRP 3 diatasi dengan intervensi :
Sebaiknya dikonsultasikan kepada dokter terkait penggunaan Risedronat. Pemberian
Risedronat dalam dosis 5 mg sehari pada wanita dengan osteoporosis postmenopause
mempunyai efek untuk dapat meningkatkan Bone Mineral Density (BMD) atau
kepadatan mineral tulang serta pengurangan fraktur vertebral dan fraktur non vertebral.
Risedronat juga dapat meningkatkan BMD pada tulang belakang lumbar sekitar 6,0%
serta pada leher femoral sekitar 1,6%-3,1% (Kinov and Boyanov, 2012).
Care Giver: Memberikan informasi kepada pasien untuk tetap mengkonsumsi tablet
Osteonat 5 mg 1 kali sehari.
d. DRP 4 diatasi dengan intervensi
Sebaiknya dikonsultasikan dengan dokter mengenai penggunaan obat golongan NSAID
dengan Risedronat dalam mengatasi nyeri pada pasien osteoporosis postmenopause, hal
tersebut dikarenakan penggunaan kedua obat tersebut dapat meningkatkan tekanan
darah mengingat pasien mempunyai riwayat hipertensi. Pemberian Flamar tab pada
pasien tetap dilakukan, sehingga untuk mengatasi risiko hipertensi pada pasien perlu
dilakukan diterapi dengan pemberian Kaptopril dengan dosis 3x25 mg sebanyak 30
tablet untuk pemakaian selama 10 hari dengan tetap melakukan monitoring terhadap
penggunaan jangka panjang dari kedua obat tersebut.
Care giver: Memberikan informasi kepada pasien agar tetap mengonsumsi Flamar tab
dengan kandungan Natrium diklofenak dalam mengatasi nyeri. Untuk mengatasi
hipertensi pada pasien, dilakukan dengan pemberian Kaptopril dengan dosis 25 mg
sebanyak 3 kali sehari. Pemberian Natrium diklofenak harus diperhatikan agar sesuai
dengan dosis dan penggunaanya dapat dihentikan apabila nyeri sudah hilang.
Monitoring terhadap nilai tekanan darah pasien harus dilakukan terhadap penggunaan
jangka panjang.
e. DRP 5 diatasi dengan intervensi
Sebaiknya dikonsultasikan dengan dokter terkait penggunaan Risedronat. Pengunaan
Risedronat lebih efektif dibandingkan dengan obat golongan Bifosfonat lainnya yang
juga dapat menyebabkan hipertensi dengan prevalensi yang belum diketahui.
Risedronate lebih efektif dalam mengurangi risiko fraktur nonvetrebal dalam 12 bulan
terapi. Penggunaan Risedronat dalam dosis 5 mg sehari mampu meningkatkan nilai
Bone Mineral Density (BMD) (Liu and Uwe, 2012).
Care giver: Memberikan informasi kepada pasien untuk tetap mengkonsumsi tablet
Osteonate 5 mg sebanyak 1 kali sehari.
Daftar Pustaka:
Adami, S., K. Pavelka, G. A. Cline, M. A. Hosterman, I. P. Barton, S. B. Cohen, W. G.
Bensen. 2005. Upper Gastrointestinal Tract Safety of Daily Oral Residronate in Patients
Taking NSAID: A Randomized, Double-Blind, Placebo-Controlled Trial. Mayo Clin
Proc 80(10):1278-1285.
BNF. 2009. British National Formulary. Edisi 57. England: British Medica Association
Royal Pharmaceutical of Great Britain.
FDA. 2012. Avoid Food-Drug Interaction: A Guide from the National Consumers League and
U.S. Food and Drug Administration. USA: U.S.Department of Health and Human
Services Food and Drug Administration.
Ilic, K., N. Obradovic, and N. V. Stupar. 2012. The Relationship Among Hypertension,
Antihypertensive Medications, and Osteoporosis: A Narrative Review. Calcif Tissue Int
1(1):1-12.
JNC. 2003. The Seventh Report of the Joint National Committee on Prevention, Detection,
Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure. U.S: Department Of Health And
Human Services.
Kemenkes RI. 2008. Pedoman Interpretasi Data Klinik. Jakata: Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia
Kinov, P. and Boyanov, M. 2012. Clinical Utility of Risedronate in Postmenopausal
Osteoporosis: Patient Considerations with Delayed-Release Formulation. International
Journal of Women’s Health.
Lacy, C.F., L.L. Amstong, M.P. Goldman, and L.L. Lance. 2009. Drug Information
Handbook. 17th Edition. United States: Lexi-Comp Inc.
Lacy, C. F., Amstrong, L. L.,Goldman, N. P., and Lance, L. L. 2010. Drug Information
Handbook. 18th Edition. USA: Lexi Comp.
Limbong E. A. dan Syahrul, F. 2015. Rasio Risiko Osteoporosis Menurut Indeks Massa
Tubuh, Paritas, Dan Konsumsi Kafein. Jurnal Berkala Epidemiologi 3(2): 194-205.
Liu, Y. and A. Uwe. 2012. Detect Adverse Drug Reactions for Drug Alendronate. BCGIN:
2(1):820-823.
National Institute of Health Osteoporosis and Related Bone Disease. 2005. Osteoporosis:
Coping With Chronic Pain. US: The NIH Osteoporosis and Related Bone Diseases.