Anda di halaman 1dari 15

BST URETRITIS GONORE

& NON GONORE


Preseptor: Hendra Gunawan, dr., SpKK(K), Ph.D

Nubella Citresna Zakiyyah - 130112200691


Deslita Savitri Ramadhiani - 130112200669
Atikah Larasati - 130112200570
Amanda Diannisa Azzahra - 130112200538
Identitas
Nama : Tn. A
Usia : 23 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Margahayu
Pendidikan Terakhir : SMA
Pekerjaan : Mahasiswa
Status : Belum Menikah
Suku : Sunda
Agama : Islam
Tanggal anamnesis : Rabu, 14 April 2021
Anamnesis
Keluhan Utama: keluar cairan berbau tidak sedap dari lubang kencing sejak 3 hari yang lalu

Anamnesis Khusus:
Cairan dari lubang kencing berwarna putih, tidak bercampur dengan darah dan berbau tidak sedap,
berjumlah sedikit dan meningkat jumlahnya ketika bangun tidur. Keluhan ini dirasakan untuk
pertama kalinya dan belum pernah berobat. Keluhan serupa yang dialami mitra seksual tidak
diketahui

Pasien merasakan nyeri saat berkemih. Rasa gatal, terbakar dan nyeri perut di bagian bawah
disangkal. Adanya pembesaran kelenjar getah bening regional di inguinal (sesekeleun), nyeri dan
bengkak pada sendi juga demam disangkal.

Pasien aktif secara seksual dan bergonta-ganti pasangan dengan perempuan. Hubungan seksual
terakhir dilakukan 2 minggu lalu dengan PSK dan tidak menggunakan kondom. Hubungan seksual
dilakukan pasien melalui rute kelamin-kelamin dan mulut-kelamin.
Anamnesis (Lanjutan)
Ruam di kulit tubuh lain pasien yang tidak gatal terutama telapak tangan dan kaki tidak ditemukan.
Lecet, borok, bintil pada kelamin atau sekitar kelamin pada pasien dan mitra seksual tidak
ditemukan. Sudah melakukan sunat.

Pasien mengonsumsi minuman beralkohol. Diare > satu bulan, penurunan berat badan, demam
hilang timbul, sariawan dan bercak putih di rongga mulut disangkal.
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis:
● Kesadaran: Compos mentis
● Tanda-tanda vital
○ Tekanan darah : 110/70 mmHg
○ Nadi : 80x/menit
○ Respirasi : 22X/menit
○ Suhu : 36,5C
● Status Gizi
○ BB : 72Kg
○ TB : 175cm
○ BMI normal
● Rambut: moth-eaten alopecia (-)
● Mata : konjungtiva tidak anemis, tidak ditemukan sekret
● Leher: tidak ada pembesaran KGB
● Sendi: tidak ada kemerahan, pembengkakan, dan nyeri
Pemeriksaan Fisik
Status Venereologis:
● Inguinal
Tidak ada ruam kulit, tidak ada pembesaran KGB
● Pubis
Tidak ada lesi kulit, tidak ada kutu/telur kutu
● Penis
○ Tidak ada papul, vesikel, erosi, ulkus, peyronie’s
disease
○ Meatus uretra: tidak ada eritema, edema, dan
ektropion, terdapat duh tubuh
■ Warna : putih
Jumlah : sedikit
Konsistensi : agak kental
Bau : tidak sedap
Pemeriksaan Fisik
Status Venereologis:
● Skrotum
Simetris, tidak ada eritema, tidak ada lesi
● Testis
Kenyal, tidak ada nyeri tekan
● Epididimis
Tidak ada nyeri tekan dan indurasi
● Perianal
Tidak ada vesikel, erosi, ulkus, ekskoriasi
Pemeriksaan Penunjang
● Pewarnaan gram spesimen duh tubuh uretra:
○ Epitel
○ PMN/HPF > 5
○ Gram negatif diplococci intraseluler dan
ekstraseluler (+)

● Sediaan basah dengan NaCl 0,9% dari duh tubuh


uretra: tidak tampak pergerakan flagel dari
Trichomonas vaginalis
Diagnosis Banding
Diagnosis Banding:

● Uretritis Gonore
● Uretritis Gonore dan Non-gonore
● Uretritis Non-gonore e.c. Chlamydia trachomatis
Diagnosis Kerja
Diagnosis Kerja: Uretritis Gonore
Usulan Penelitian
● Pemeriksaan kultur Neisseria Gonorrhoeae
● Pemeriksaan PCR Chlamydia trachomatis
● Pemeriksaan serologis HIV
● Pemeriksaan titer VDRL/TPHA
Tata laksana
Tata laksana umum :

1. Menjelaskan pasien mengenai Penyakit


a. Edukasi mengenai penyakit gonore ditularkan melalui hubungan seksual
yang tak terlindungi dengan pasangan yang terinfeksi, dan tidak ada
penyebab lainnya
b. Edukasi untuk tidak berganti-ganti pasangan , tidak berhubungan dengan
PSK
c. Edukasi mengenai pentingnya penanganan pasangan seksualnya
d. Edukasi mengenai pencegahan infeksi menular seksual ABCDE
i. Abstinence
ii. Be faithful
iii. Condom
iv. no Drugs
e. Edukasi bahwa penyakit infeksi menular seksual merupakan faktor risiko
HIV
f. Edukasi kunjungan ulang pada hari ke-7
2. Menjelaskan pasien mengenai Pengobatan

a. Edukasi bahwa pasien akan diberikan 2 macam obat yang hanya perlu
diminum 1 kali saja:
i. Tablet sefiksim 2x200mg dosis tunggal
ii. Tablet Azitromisin : 2x500mg dosis tunggal
Tatalaksana khusus

Sistemik

1. Tablet Sefiksim 400 mg dosis tunggal per oral


2. Tablet Azitromisin 1 g dosis tunggal per oral
Prognosis
Quo ad vitam ad bonam

Quo ad functionam ad bonam

Quo ad sanationam dubia ad bonam

Anda mungkin juga menyukai