Anda di halaman 1dari 42

Duh Tubuh Vagina

Preseptor: Hendra Gunawan, dr., SpKK(K)., Ph.D

Presentan:
Deslita Savitri Ramadhiani - 130112200669
Nubella Citresna Zakiyyah - 130112200691
Waliyyuddin Robbani - 130112200594
Duh Tubuh Vagina
(Fluor albus, vaginal discharge, leukorrhea)

Merupakan cairan (bukan darah) yang keluar berlebihan dari vagina

Fisiologis Patologis
● Jernih atau putih, tidak berbau ● Terdapat perubahan warna,
dan tidak mengiritasi bau, konsistensi
● pH < 4,5 ● pH kebanyakan > 4,5
● Volume: 1-4 mL/24 jam ● Volume berlebih (dapat
(wanita usia reproduktif) membasahi pakaian)
Duh Tubuh Vagina
(Fluor albus, vaginal discharge, leukorrhea)

Merupakan cairan (bukan darah) yang keluar berlebihan dari vagina

Fisiologis Patologis
● Bayi baru lahir ● Infeksi
● Premenarche ● Non infeksi
● Sebelum dan sesudah haid ○ Kelainan alat kelamin
● Saat atau sekitar ovulasi didapat/ bawaan
● Adanya rangsangan seksual ○ Benda asing
● Kehamilan ○ Hormonal
○ Kanker
Etiologi Duh Tubuh Vagina karena Infeksi
○ Vaginitis paling sering disebabkan oleh Candida spp., Trichomonas
vaginalis, Gardnerella vaginalis.
○ Servisitis paling sering disebabkan oleh Chlamydia trachomatis dan
Neisseria gonorrhoeae.

Selain itu penyebab infeksi yang lain adalah infeksi sekunder pada luka, abrasi
(termasuk yang disebabkan oleh benda asing), ataupun terbakar.
Duh Tubuh Vagina
dengan Pendekatan
Sindrom
Duh Tubuh Vagina
dengan Pemeriksaan
Inspekulo
Duh Tubuh Vagina
dengan Pemeriksaan
Inspekulo & Mikroskop
Vaginitis
Vaginosis Bakterialis, Kandidiasis, Trikomoniasis
Bacterial Vaginosis
Definisi, Etiologi
- Adalah sindrom klinis yang disebabkan oleh pergantian lactobacillus
sp penghasil H2O2 yang normal di dalam vagina

Dengan sekelompok bakteri:


- Prevotella sp, Mobiluncus sp,
- Gardnerella vaginalis
- Mycoplasma horminis, Mycoplasma curtisii

Merupakan infeksi vagina paling sering pada wanita 15 - 44 tahun

Kang, S. (2018). Fitzpatrick's Dermatology, 2-Volume Set, ed.9. McGraw Hill Professional. p. 3218
Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI). Panduan Praktik Klinis bagi Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin di Indonesia.
Jakarta: PERDOSKI; 2017.
Patogenesis
Ketidakseimbangan flora bakterial yang normalnya berada di vagina:

Laktobasilus yang seharusnya memiliki konsentrasi yang tinggi pada


vagina normal berubah populasinya

Lactobacilli digantikan dengan populasi bakteria patogenik

Peningkatan pH lumen vagina karena produksi asam laktat

Kang, S. (2018). Fitzpatrick's Dermatology, 2-Volume Set, ed.9. McGraw Hill Professional. p.
Manifestasi Klinis

- Infeksi asimpomatik 84%


- Peningkatan duh tubuh: putih atau keabuan, fishy odor
- PE: vaginal coating bersifat milky, homogen dan menempel
pada dinding vagina
- Pruritus vulvoaginal dan inflamasi umumnya tidak ada atau
ringan,

Kang, S. (2018). Fitzpatrick's Dermatology, 2-Volume Set, ed.9. McGraw Hill Professional. p.
Diagnosis

1. Anamnesis:
- 50% perempuan asimtomatik
- Keputihan berbau amis
- Terutama setelah selesai senggama

1. Pemeriksaan klinis:
- Duh tubuh vagina warna putih homogen, melekat, berbau
amis pada dinding vagina dan vestibulum
- kadang-kadang disertai rasa gatal.
- Vagina dan serviks tidak ada kelainan

Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI). Panduan Praktik Klinis bagi Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin di Indonesia.
Jakarta: PERDOSKI; 2017. p.379
Diagnosis (lanjutan)

Menurut kriteria Amsel, tiga dari empat temuan berikut harus ada:
1. Duh vagina sesuai klinis
2. Tes amin/Whiff test (+)
3. pH cairan vagina >4,5
4. Sediaan basah dengan larutan
NaCI fisiologis atau sediaan
apus dengan pewarnaan
Gram ditemukan clue cells > 20%

Kang, S. (2018). Fitzpatrick's Dermatology, 2-Volume Set, ed.9. McGraw Hill Professional. p. 3218
Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI). Panduan Praktik Klinis bagi Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin di Indonesia.
Jakarta: PERDOSKI; 2017.
Diagnosis Banding

1. Infeksi genital nonspesifik


2. Servisitis gonokokus
3. Trikomoniasis
4. Kandidosis vulvo-vaginalis

Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI). Panduan Praktik Klinis bagi Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin di Indonesia.
Jakarta: PERDOSKI; 2017.
Kandidosis Vulvovaginalis
Definisi, Etiologi
Infeksi pada vulva dan vagina yang disebabkan oleh Candida albicans atau kadang
oleh Candida sp, Torulopsis sp atau ragi lainnya.

Manifestasi klinis
- Duh vagina: berwarna putih-kuning, kental dan lengket
- Vulva lecet, dapat timbul fisura
- Gatal vagina & vulva
- Vaginal burning
- Dispareunia
- Bengkak
Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI). Panduan Praktik Klinis bagi Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin di Indonesia.
Jakarta: PERDOSKI; 2017.
Jeanmonod R, Jeanmonod D. Vaginal Candidiasis (Vulvovaginal Candidiasis) [Internet]. StatPearls. StatPearls Publishing; 2019 [cited 2021 Apr 14].
Available from: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/29083806
Kriteria Diagnosis Klinis
1. Anamnesis: 2. Pemeriksaan klinis
- Gatal pada vulva
- - Vulva dan vagina hiperemis
Vulva lecet, dapat timbul fisura
- - Dapat timbul fisura
Dapat terjadi dispareunia
- Edema jika berat
- Duh tubuh vagina, putih seperti
susu, bergumpal, tidak berbau
- Jika mengenai genitalia luar dapat
dijumpai bercak/plak eritema
dengan lesi satelit

Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI). Panduan Praktik Klinis bagi Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin di Indonesia.
Jakarta: PERDOSKI; 2017.
Pemeriksaan Penunjang
Spesimen duh tubuh vagina yang berasal dari
dinding lateral vagina, dilakukan pemeriksaan:
1. Sediaan apus dengan pewarnaan Gram →
blastospora dan atau pseudohifa
2. Sediaan basah dengan larutan KOH 10%
→ blastospora dan atau pseudohifa
3. Kultur jamur dengan media Saboraud

Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI). Panduan Praktik Klinis bagi Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin di Indonesia.
Jakarta: PERDOSKI; 2017.
Diagnosis Banding
- Infeksi gonore
- Infeksi genital nonspesifik
- Trikomoniasis
- Vaginosis bakterial

Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI). Panduan Praktik Klinis bagi Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin di Indonesia.
Jakarta: PERDOSKI; 2017.
Trikomonas Vaginalis
Definisi, Etiologi
Penyakit infeksi menular seksual yang disebabkan oleh parasit berflagel
Trichomonas vaginalis

Epidemiologi
- Trikomoniasis dianggap sebagai penyakit menular seksual nonviral yang
paling umum di seluruh dunia.
- PSK memiliki insidensi tertinggi: 50 - 70%
- ~ 70% wanita dengan gonorrhea menderita trikomoniasis

Kang, S. (2018). Fitzpatrick's Dermatology, 2-Volume Set, ed.9. McGraw Hill Professional. p.3243
Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI). Panduan Praktik Klinis bagi Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin di Indonesia.
Jakarta: PERDOSKI; 2017.
Manifestasi Klinis

- Duh tubuh vagina: berbau busuk, kuning - kehijauan dengan atau tanpa
keterlibatan vulva
- Dispareunia
- Jika tidak ditangani → PID, neoplasia serviks, prematuritas

Kang, S. (2018). Fitzpatrick's Dermatology, 2-Volume Set, ed.9. McGraw Hill Professional. p.
2. Pemeriksaan Klinis:
Diagnosis - Pada daerah forniks posterior duh
tubuh vagina:
1. Anamnesis: - seropurulen, berbau busuk
- - jumlahnya sedikit sampai banyak
10-50% asimtomatik
- berwarna kuning kehijauan
- Keputihan berbau busuk, - Berbusa
warna kuning kehijauan, - dapat disertai gatal pada vulva
kadang-kadang berbusa. - Kadang terdapat rasa tidak enak di
perut bagian bawah
- Gatal dan perih pada vulva
- Vulvitis dan vaginitis
dan kulit sekitarnya - Gambaran strawberry cervix dapat
ditemukan pada 2% pasien

Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI). Panduan Praktik Klinis bagi Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin di Indonesia.
Jakarta: PERDOSKI; 2017.
Pemeriksaan Penunjang

Bahan duh tubuh yang berasal dari forniks posterior:

- pemeriksaan sediaan basah dengan larutan NaCl fisiologis → parasit


Trichomonas vaginalis dengan pergerakan flagelanya yang khas.

Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI). Panduan Praktik Klinis bagi Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin di Indonesia.
Jakarta: PERDOSKI; 2017.
Pemeriksaan Penunjang

Bahan duh tubuh yang berasal dari forniks posterior:

- pemeriksaan sediaan basah dengan larutan NaCl fisiologis → parasit


Trichomonas vaginalis dengan pergerakan flagelanya yang khas.

Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI). Panduan Praktik Klinis bagi Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin di Indonesia.
Jakarta: PERDOSKI; 2017.
DD

1. Infeksi genital nonspesifik

2. Servisitis gonokokus

3. Kandidosis vulvovaginalis

4. Vaginosis bakterial

Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI). Panduan Praktik Klinis bagi Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin di Indonesia.
Jakarta: PERDOSKI; 2017.
Tatalaksana

Pedoman Nasional Penanganan Infeksi Menular Seksual 2015


Cervicitis
Gonorrhea dan Non-Gonorrhea
Cervicitis non-gonorrhea
Cervicitis yang disebabkan oleh bakteri
non- gonokokus (chlamydia
trachomatis)
Faktor Risiko
1. Multiple sex partenrs
2. Sex partner with STIs
3. Unprotected sex
4. Comercial sex worker
5. Other STIs infections
6. HIV infection

Fitzparick’s Dermatolgy 9th ed


Etiologi
Chlamydia Trachomatis

-non -motile, gram -, obligat intracellular


-Replikasi ditandai dengan 2 fase siklus
(elementary body (EB) dan Reticulate body
(RB)
-Terbagi menjadi 15 serovar dengan perbedaan
manifestasi klinis
A-C: konjungtivitis kronis dan trachoma
D-K: infeksi genital
L1-L3: lymphogranuloma venereum
Fitzparick’s Dermatolgy 9th ed
Patogenesis

https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4886739/
Manifestasi Klinis
- Asimtomatis >70%
- mucopurulent or bloody discharge
- Disuria

Buku Pedoman Nasional Tatalaksana IMS 2016


Diagnosis
- Pewarnaan gram
- PMN leukocytes
- gram -
- NAAT (Nucleic Acid
Amplification Test)
- Tapi tidak bisa membedakan tiap
serovar

Fitzparick’s Dermatolgy 9th ed


Cervicitis gonorrhea
Cervicitis yang disebabkan oleh
Neisseria gonorrhoeae

Faktor Risiko
1. Multiple sex parteners
2. Sex partner with STIs
3. Unprotected sex
4. Comercial sex worker
5. Other STIs ifections
6. HIV infection

Fitzparick’s Dermatolgy 9th ed


Etiologi
Neisseria gonorrhoeae

Gram - diplokokkus

Fitzparick’s Dermatolgy 9th ed


Patogenesis

https://www.nature.com/articles/nrmicro.2017
Manifestasi Klinis
- Asimtomatis >50%
- Gejala urethritis (mucopurulent discharge, vaginal pruritus, dysuria)
- Bengkak dan nyeri pada kelenjar Bartolin and skene

Fitzparick’s Dermatolgy 9th ed


Diagnosis
- Pewarnaan gram
- PMN leukocytes
- gram -, intracellular diplococcus
- Kultur bakteri (gold standard)
- Media thayer-martin (small grayish-
white to colorless)
- Endocervical dan endourethral

Fitzparick’s Dermatolgy 9th ed


Terapi

Buku Pedoman Nasional Tatalaksana IMS 2016


Rangkuman
Non-Gonococcal
  Normal Candidiasis Trichomoniasis Bacterial vaginosis Gonococcal cervicitis
cervicitis
Etiology Lactobacillus Candida albicans, Trichomonas vaginalis Gardnerella vaginalis, Neisseria gonorrhoeae Chlamydia trachomatis
Candida krusei, Candida Mycoplasma hominis,
glabrata Prevotella sp., Mobiluncus
sp.
Discharge  
Amount Variable Scant-moderate Profuse Scant-moderate Increased Mild-moderate
Color Clear/white White/yellow Yellow/green White-grey Yellowish, purulent Vitreous-clear, purulent
(37%)
Odor - Yeasty/moldy Offensive, fetid Fishy Putrid -
Consistency Non-homogenous Clumped, adherent, Homogenous, foamy Homogenous, low Mucoid, crème-like Normal
caseous viscosity
pH <4.5 <4.5 >4.5 >4.5 >4.5 >4.5
Amine with 10% - - Often + (variable) +  - -
KOH “Whiff” test
Microscopy Mature epithelial Mature epithelial cells, Motile Trichomonas, Clue cells (>20%), no PMN>>, N. gonorrhoeae PMN>>
(squamous) cells, rare PMNs, Lactobacilli PMN >>, bacteria PMNs, -/↓ Lactobacilli, ↑ (gram-negative
rare PMN, >>, branching/budding bacillus and cocci cocci, small curved rods diplococci)
Lactobacilli >> pseudo-hyphae/spores on
KOH smear
Symptoms N/A Vaginal discharge, Vaginal discharge, ↑ vaginal discharge, Vaginal discharge, Vaginal discharge,
pruritus, burning, pruritus, irritation, mostly asymptomatic dysuria, intermenstrual dysuria, intermenstrual
dyspareunia, dysuria dysuria, >50% uterine bleeding, bleeding, 70%
asymptomatic menorrhagia, post-coital asymptomatic
bleeding, 50%
asymptomatic
Clinical signs N/A Inflammation (+) & Inflammation (+) vagina, Inflammation (-) vagina, Mucosal bleeding Erythema, easily
edema vagina, “strawberry cervix”, unaffected vulva (induced by swabbing bleeding, ectopic cervix
excoriations vulva vestibular erythema the endocervix),
erythema, edema

Diagnostic tests N/A Microscopy and yeast Microscopy and NAAT Amsel’s criteria, Gram Microscopy (stained Microscopy, NAAT
(recommended) culture test; culture if NAAT not stain with Nugent scoring smear), NAAT
available
Komplikasi

Lokal: bartholinitis, pembesaran kgb regional


Ascendence: salphingitis
Diseminata: artritis, miokarditis, endokarditis, perikarditis, meningitis, dan
dermatitis
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai