Anda di halaman 1dari 43

Case Report Session

SINDROMA NEFROTIK
Afida Razuna Ave/Sintia Widiawati/Rumaisa
DOKTER MUDA IKA FK UNAND
dr. Liza Fitria, Sp.A. M. Biomed
Clinical Report Session SINDROM NEFROTIK

Definisi :
kumpulan gejala yang terdiri dari

PROTEINURIA MASIF HIPOALBUMINEMIA

DAPAT DISERTAI
EDEMA
HIPERKOLESTEROLEMIA
Clinical Report Session SINDROM NEFROTIK

Epidemiologi
6 per 100.000 pertahun pada anak < 14 tahun
mengalami SN.
Primer
2 kasus per tahun tiap 100.000 anak < 16 tahun.
Laki: wanita = 2:1

Etiologi :
kongenital
primer/ idiopatik
sekunder 3
Clinical Report Session SINDROM NEFROTIK

BATASAN
Sindrom nefrotik
Remisi Relaps sensitif steroid
(SNSS)

Sindrom nefrotik
Sindrom nefrotik Sindrom nefrotik
resisten steroid
relaps jarang relaps sering
(SNRS)

Sindrom nefrotik
dependen
steroid
Clinical Report Session SINDROM NEFROTIK

KLASIFIKASI

sindrom nefrotik Sindrom


sensitif steroid nefrotik resisten
( SNSS) steroid ( SNRS)
6
7
8
9
10
MANIFESTASI KLINIS

11
DIAGNOSIS
ANAMNESA
terdapat edema pada perut , tungkai,
atau seluruh tubuh

PEMERIKSAAN FISIK:
ditemukan edema

WORKING DIAGNOSA
Diagnosis Banding
Acute Kidney
angiodema
Injury

Acute post
childhood
streptococcal
polyarteritis
glomeruloephiritis

Pemeriksaan Penunjang
- Urinalisa : protein urin kuantitatif
- pemeriksaan darah
Tatalaksana
umum

untuk
dan evaluasi
rawat di RS mempercepat
pengaturan diet ,
pemeriksaan

penanggulangan edukasi orang


emulai steroid,
edema , tua.
DIURETIK :
DIETETIK : diberikan loop diuretic
seperti furosemid 1-3
pemberian diet tinggi mg/kgbb/hari, bila
protein diperlukan spironolakton
2 -4 mg/kgbb/hari.

DIPANTAU ELEKTROLIT
kalium dan natrium pada pemberian
diuretik 1-2 minggu

15
Algoritma
Pemberian
Diuretik

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 16


R x
DENGAN
TERAPI
S TEROID

KORTIKOSTEROID merupakan
pengobatan awal,
INISIAL

Prednison 60 mg/m2 LPB/hari atau 2 mg/kgbb/hari


R x
DENGAN
TERAPI
S TEROID

SN RELAPS
R x
DENGAN
TERAPI
S TEROID

SN RELAPS SERING/DEPENDENT

Pemberian steroid Pemberian


jangka panjang levamisol

Pengobatan Pengobatan
dengan sitostatik. dengan siklosporin,
atau mikofenolat
CPA ORAL mofetil
Pengobatan SN relaps sering atau
dependen steroid

DIAGRAM

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 20


R x
DENGAN
TERAPI
K Kondisi
tertentu
Kontraindikasi STEROID
tekanan darah tinggi, peningkantan ureum dan atau kreatinin, infeksi berat,
maka dapat diberikan sitostatik CPA oral maupun CPA puls.

resisten STEROID (SNRS)


sebaiknya dilakukan biopsi ginjal.
Siklofosfamid (CPA) , Siklosporin (CyA) Metilprednisolon puls
Case Report
Nama : TY
MR : 446209
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 9 tahun 10 bulan
Pekerjaan : Pelajar
Suku Bangsa : Minangkabau
Alamat : Cubadak Lilin, Agam

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 22


KELUHAN UTAMA

Sembab pada tungkai sejak 4 hari


sebelum masuk rumah sakit

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 23


RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG:

 Sembab pada wajah sejak 1 minggu yang lalu,


makin lama semakin bertambah, sembab terlihat
saat pasien kelelahan, sembab pada lokasi lain
tidak ada.
 Perut terlihat membesar sejak 1 minggu yang lalu

Nyeri menelan tidak ada


Batuk tidak ada
Nyeri dada tidak ada
Sesak napas tidak ada
Mual dan muntah tidak ada
Nyeri pinggang tidak ada
Demam tidak ada
BAB ada, konsistensi lunak, warna kuning, lendir dan darah tidak ada
24
BAK ada, warna kekuningan, Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
frekusiensi 5-6x/hari, nyeri saat BAK tidak ada
Riwayat Penyakit Sebelumnya
Pasien pernah sembab sebanyak 3 kali sejak tahun 2016,
sembab hilang setelah dirawat di RS.

Riwayat Persalinan
Lama hamil : 37-38 mg
Cara lahir : Pervaginam
Ditolong oleh : Dokter
Berat lahir : 3200gram
Panjang lahir : 50cm
Kesan : Riwayat kelahiran normal

Riwayat Makan dan Minuman


Bayi Anak
ASI : 0-24 bulan Makanan utama : 3x/hari menghabiskan 1
Bubur Susu : 6-8 bulan porsi
Nasi Tim : 8-12 bulan Daging : 7x/ minggu
Buah, biskuit : 8-12 bulan Ikan : 3x/minggu
Susu Formula : 24 - 48 bulan Telur : 3x/minggu
Sayur : 4x/minggu
Kesan Kualitas dan kuantitas cukup BuahUniversitas Andalas
Fakultas Kedokteran : 3x/minggu 25
Riwayat Imunisasi
 BCG : ada
 DPT Tumbuh Kembang
 DPT 1 : ada
 DPT 2 : ada
 DPT 3 : ada
 Hepatitis B
 Hepatitis B 1 : ada
 Hepatitis B 2 : ada
 Hepatitis B 3 : ada
 Polio
 Polio 1 : ada
 Polio 2 : ada
 Polio 3 : ada
 Campak : ada
Kesan : riwayat pertumbuhan dan
Kesan : Imunisasi dasar lengkap perkambangan normal
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 26
Keluarga
Ayah Ibu
Nama Hendra Yuli Yanti
Umur 44 tahun 39 tahun
Pendidikan SMP SMP
Pekerjaan Wiraswasta IRT
Perkawinan Pertama Pertama
Penyakit yang Tidak ada Tidak ada
pernah diderita
Saudara kandung
Annisa Yuli Mahendra, 14 tahun, sehat
Fharel Yuli Mahendra, 11 tahun, sehat
Thomas Yuli Mahendra, 9 tahun, sakit
Nadira Yuli Mahendra, 5 tahun, sehat

Rumah tempat tinggal : Permanen


Sumber air minum : Air galon
Buang air besar : Jamban didalam rumah
Pekarangan : Sempit
Sampah : dibuang di TPA
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 27
Kesan : Higienitas dan sanitasi baik
Vital Sign

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 28


Status Generale
KGB
Tidak ada pembesaran kelenjar getah bening
Kepala
Bulat, simetris, tidak ada deformitas, rambut hitam tidak mudah rontok, udem pada wajah
Mata
Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, pupil isokor, diameter 2mm/ 2 mm, refleks
cahaya +/+, edema palpebra (+)
Telinga
Nyeri tarik aurikula (-), nyeri tekan tragus (-), nyeri ketok mastoideus (-), liang telinga
sempit, serumen (+)
Hidung
Deformitas tidak ada, napas cuping hidung tidak ada
Gigi dan mulut
Mukosa mulut dan bibir basah
Tenggorok
Tonsil T2-T1, tidak hiperemis, faring tidak hiperemis
Leher
JVP 5-2 cmH2O

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 29


Status Generale
Paru
Inspeksi : Normochest, simetris kiri dan kanan retraksi dinding dada (-)
Palpasi : Fremitus kiri sama dengan kanan
Perkusi : Sonor di kedua lapangan paru
Auskultasi : Suara napas vesikular, ronkhi -/-, wheezing -/-
Jantung
Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat
Palpasi : Iktus kordis teraba 1 jari medial LMCS RIC V
Perkusi : Batas atas; RIC 2, kanan; LSD, kiri; 1 jari medial LMCS RIC 5
Auskultasi : Irama teratur, murmur (-), gallop (-)
Abdomen
Inspeksi : Distensi (-),
Palpasi : Supel, nyeri tekan (-), nyeri lepas (-), hepar tidak teraba, lien tidak teraba,
lingkar perut 60 cm, shifting dullness (-), undulasi (-),
Perkusi : Timpani
Auskultasi : Bising usus (+) normal
Punggung : Tidak ada kelainan
Genitalia : A1P1G1, edema skrotum (-)
Anggota gerak : Udema pretibia (-), akral hangat, CRT < 2 detik
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 30
Tanda Rangsangan Meningeal

Kaku Kuduk : (-) FISIOLOGIS Kanan Kiri


Kernig : (-) Biseps + +
Laseque : (-) Triseps + +
Brudzunski I : (-)
KPR + +
Brudinski II : (-)
APR + +
PATOLOGIS
Lengan
Hoffman-Tromner - -
Tungkai
Babinski - -
Chaddoks - -
Oppenheim - -
Gordon - -
Schaeffer - -
Blood Count (12/3/2018) Kimia Klinik (12/3/2018)
Hb : 12,7 gr/dl Kalium : 4,3 mEq/l
Eritrosit : 5,09 juta Natrium : 137,6 mEq/l
Leukosit : 13.090/mm3 Klorida : 106,9 mEq/l
Diff Count : 0/29/0/38/31/2 Albumin : 1,9 gr/dl
Trombosit : 431.000/mm3 Kesan : Hiperkloremia,
Hematokrit : 36,3 % hipoalbumin
Kesan : Eusinofilia
Urine(12/3/2018)
Makroskopis :
Fisik : warna kuning muda, kekeruhan (-), bau (-)
Sedimen : eritrosit 2/ul, leukosit (-), silinder (-), epitel (+),
kristal (-), bakteri (-), jamur (-)
Kimia urine : protein (++), glukosa(-), urobilinogen (-), benda
keton (-), pH urin 6, nitrit (-), BJ 1.020, leukosit (-)
Darah samar : -
Kesan : proteinuria
Feses(12/3/2018)
Makroskopis : warna kuning, konsistensi padat, darah (-), lendir (-)
Mikroskopis : eritrosit (-), leukosit (-), telir cacing (-), bakteri (-), amoeba (-),
Sisa pencernaan : Protein (-), lemak (-), karbohidrat (-)
Kesan : Dalam batas normal
Clinical Report Session SINDROM NEFROTIK

DIAGNOSA KERJA
Assesment : Penatalalaksanaan
Sindroma nefrotik relaps jarang

DIAGNOSIS BANDING
Acute Post Streptococcal Glomerulonefritis

PEMERIKSAAN ANJURAN
Kolesterol darah
Ureum – Kreatinin – Kreatinin Clearance
Clinical Report Session SINDROM NEFROTIK
Assesment : Penatalalaksanaan

Nutrisi
MBRG 1860 kkal

Medikamentosa
• Prednison full dose
• Lasix 1 x 40 mg
• KCl 2x250 mg
• Captopril 3 x 5 mg

Prognosis
Quo ad vitam : dubia ad bonam
Quo ad sanam : dubia ad bonam
Quo ad functionam : dubia ad bonam
Catatan Perkembangan Pasien
Catatan Perkembangan Pasien
Diskusi
SEMBAB PADA WAJAH MAKIN LAMA SEMAKIN BERTAMBAH
teori yang menjelaskan tentang timbulnya sembab/edema pada sindrom
nefrotik.
Underfilled theory
menurunnya tekanan onkotik intravaskuler  menyebabkan cairan
merembes ke ruang interstisial Adanya peningkatan permeabilitas
kapiler glomerulus  albumin keluar albuminuria hipoalbuminemia..

albumin
penentu tekanan onkotik.
hipoalbuminemia tekanan onkotik koloid plasma intravaskular
menurun cairan transudat edema

37
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
Clinical Report Session SINDROM NEFROTIK

Underfilled theory
albuminuria

hipoalbuminemia

Tekanan onkotik koloid plasma menurun

Edema : “Underfilled
Cairan berpindah dari intravaskular ke interstisial

theory” Edema
Diskusi
PENAPISAN DIAGNOSIS BANDING
Pasien tidak mengeluhkan demam, nyeri menelan, pinggang terasa sakit
dan perubahan BAK,
 menyingkirkan kemungkinan Glumerulonefritis akut pasca
streptococcus.

Pasien tidak mengeluhkan batuk, nyeri dada, sesak napas,


 menyingkirkan kemungkinan gagal jantung, gangguan saluran
pernapasan ataupun komplikasi dari hipoalbuminemia terhadap jantung
dan paru.

EDEMA WAJAH DAN PALPEBRA


39
meningkatnya permeabilitas glomerulus hilangnya protein plasma  proteinuria.
HIPOalbumin tekanan osmotik plasma menurun  cairan intravaskular berpindah
ke dalam intersisial  edema.
tanda asites tidak khas  minimalnya cairan asites dan pasien telah diterapi
sebelumnya. (alb pasien 1,9 g/dl.)
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
40
Clinical Report Session SINDROM NEFROTIK

BAB pasien lancar, warna kuning, konsistensi lunak,


tidak terdapat lendir dan darah
 menyingkirkan infeksi mikroorganisme sebagai
penyebab demam. BAK pasien lancar, warna
kekuningan, jernih, dan tidak ada nyeri saat berkemih
menyingkirkan adanya infeksi saluran kemih yang
menyebebkan demam.
Clinical Report Session SINDROM NEFROTIK

Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan


penunjang, pasien didiagnosis dengan sindroma nefrotik.

PENGOBATAN
 Prednison full dose,
 lasix 1 x 40 mg,
 KCl 2x250 mg,
 Captopril 3 x 5 mg
 diet Makanan Biasa Rendah Garam 1860 Kkal.
Clinical Report Session SINDROM NEFROTIK

terimakasih
Afida Razuna Ave/Sintia Widiawati/Rumaisa
DOKTER MUDA IKA FK UNAND

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 43

Anda mungkin juga menyukai