Anda di halaman 1dari 41

imunisasi

Preseptor:
Dr. Ina Rosalina, dr., SpA(K), M.Kes, MH.Kes

Presentan:
Andi Tri Nugraha
Sindi Nabila Putri
Lubna Egypti - 130112220005
Definisi

Imunisasi
suatu upaya untuk menimbulkan/meningkatkan kekebalan seseorang secara
aktif terhadap suatu penyakit sehingga bila suatu saat terpajan dengan penyakit
tersebut tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan

Vaksin
Produk biologi yang berisi antigen berupa mikroorganisme yang sudah mati atau
masih hidup yang dilemahkan, masih utuh atau bagiannya, atau berupa toksin
mikroorganisme yang telah diolah menjadi toksoid atau protein rekombinan, yang
ditambahkan dengan zat lainnya, yang bila diberikan kepada seseorang akan
menimbulkan kekebalan spesifik secara aktif terhadap penyakit tertentu
Buku Ajar Imunisasi. Kemenkes. 2014
PMK RI No. 12 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Imunisasi
Tujuan Imunisasi

Menurunkan angka kesakitan, kematian, dan kecacatan akibat Penyakit yang


Dapat Dicegah dengan Imunisasi (PD3I)

Difteri Pertusis Tetanus TB Campak

Poliomieli Hepatitis Hepatitis


HiB HPV
tis B A

Buku Ajar Imunisasi. Kemenkes. 2014


PMK RI No. 12 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Imunisasi
Sistem Kekebalan Klasifikasi Vaksin

Buku Ajar Imunisasi. Kemenkes. 2014


PMK RI No. 12 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Imunisasi
Mutu Vaksin

PENDISTRIBUSIAN PENYIMPANAN
● Pemerintah
bertanggung jawab
dalam
pendistribusian
logistik sampai ke
tingkat provinsi
● Pendistribusian
selanjutnya
merupakan
tanggung jawab
berjenjang.
Buku Ajar Imunisasi. Kemenkes. 2014
PMK RI No. 12 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Imunisasi
Hal yang Perlu Diperhatikan

● Keterpaparan terhadap panas


● Masa Kadaluarsa vaksin
(Early Expire Out First)
● Waktu penerimaan vaksin
(First In First Out)
● Pemakaian vaksin sisa

Buku Ajar Imunisasi. Kemenkes. 2014


PMK RI No. 12 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Imunisasi
Jenis Imunisasi

Buku Ajar Imunisasi. Kemenkes. 2014


PMK RI No. 12 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Imunisasi
Imunisasi
Dasar
● Imunisasi Dasar Lengkap tercapai jika bayi telah mendapat imunisasi HB 0,
BCG, polio sebanyak empat dosis, pentavalen sebanyak tiga dosis, dan
campak sebelum berusia satu tahun

Buku Ajar Imunisasi. Kemenkes. 2014


PMK RI No. 12 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Imunisasi
Vaksin Hepatitis B

HbsAg Ibu Imunisasi Keterangan

Positif HBig (0,5 ml) dan Dosis 1 <12 jam


vaksin hep B pertama setelah
pemberian vit K

Negatif/ tidak Vaksin hep B Dosis 1 segera setelah


diketahui lahir
Apabila status HBV
ibu semula tidak
diketahui tetapi bila
dalam 7 hari terbukti
ibu HBV, segera beri
HBIg
Buku Ajar Imunisasi. Kemenkes. 2014
PMK RI No. 12 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Imunisasi
Vaksin BCG

Buku Ajar Imunisasi. Kemenkes. 2014


PMK RI No. 12 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Imunisasi
Vaksin DPT-HB-HiB

Buku Ajar Imunisasi. Kemenkes. 2014


PMK RI No. 12 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Imunisasi
Vaksin Polio Oral (OPV)

Buku Ajar Imunisasi. Kemenkes. 2014


PMK RI No. 12 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Imunisasi
Vaksin Inactive Polio Vaccine (IPV)

Buku Ajar Imunisasi. Kemenkes. 2014


PMK RI No. 12 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Imunisasi
Vaksin Campak

Buku Ajar Imunisasi. Kemenkes. 2014


PMK RI No. 12 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Imunisasi
Imunisasi
Lanjutan
Vaksin DT

Buku Ajar Imunisasi. Kemenkes. 2014


Vaksin Td

Buku Ajar Imunisasi. Kemenkes. 2014


Vaksin TT

Buku Ajar Imunisasi. Kemenkes. 2014


Buku Ajar Imunisasi. Kemenkes. 2014
Imunisasi
Tambahan
3. Pekan Imunisasi
1. Backlog fighting 2. Crash program
Nasional
Upaya aktif di tingkat Dilaksanakan di tingkat
Puskesmas yang ditujukan Kegiatan Imunisasi massal
Puskesmas untuk melengkapi
untuk wilayah yang yang dilaksanakan secara
Imunisasi dasar pada anak
memerlukan intervensi secara serentak di suatu negara
yang berumur di bawah tiga
cepat untuk mencegah dalam waktu yang singkat
tahun.
terjadinya KLB

6. Outbreak Response
4. Catch Up Fighting 5. Sub Pin
Immunization (ORI)
Kegiatan serupa dengan PIN
Kegiatan Imunisasi Tambahan
tetapi dilaksanakan pada Imunisasi dalam
massal yang dilaksanakan
wilayah terbatas (beberapa Penanggulangan KLB.
serentak pada sasaran kelompok
provinsi atau Penanganan KLB
umur dan wilayah tertentu
kabupaten/kota). disesuaikan dengan situasi
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2017 epidemiologis penyakit
Imunisasi
Pilihan
Imunisasi Pilihan
1. PCV
2. Rotavirus
3. Influenza
4. MR/MMR
5. JE
6. Varisela
7. Hepatitis A
8. Tifoid
9. HPV
10. Dengue
Jadwal Imunisasi Anak Rekomendasi IDAI 2020
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2017
MR/MMR Tifoid
● Bubuk kering, disimpan disuhu 2-8 ● Vaksin polisakarida parenteral
°C ● Disimpan disuhu 2-8C
● SC/IM 0,5 ML ● IM 0,5 mL
○ 9 bulan → MR. ● Diberikan umur 2 tahun diulang
○ Sampai umur 12 bulan belum setiap 3 tahun
mendapat vaksin MR →
MMR.
○ 18 bulan → MR atau MMR.
○ 5 – 7 tahun → MR (dalam
program BIAS kelas 1) atau
MMR.
○ Setelah berusia 6 tahun belum
booster → vaksin
campak/MMR kapan saja Jadwal Imunisasi Anak Rekomendasi IDAI 2020
● Prinsip: 2x Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2017
Varisela Hepatitis A
● Virus hidup dilemahkan, bubuk ● Vaksin virus yg dimatikan
kering (inactivated)
● Disimpan disuhu 2-8C ● Disimpan disuhu 2-8C
● SC 0,5 ML ● IM 0,5 mL
○ Mulai umur 12 – 18 bulan. ● Diberikan 2 dosis
○ Umur 1 – 12 tahun diberikan ● Mulai umur 1 tahun
2 dosis dengan interval 6
● Interval: 6 bulan-12 bulan
minggu sampai 3 bulan.
○ Umur 13 tahun atau lebih : kemudian
interval 4 sampai 6 minggu

Jadwal Imunisasi Anak Rekomendasi IDAI 2020


Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2017
InFluenza PCV
● Virus tidak aktif (inactivated) ● Vaksin pneumokokus polisakarida
● Disimpan disuhu 2-8C (PPV) & pneumokokus konjugasi
● IM anak <2 thn: 0,25 mL & anak (PCV)
>2 thn 0,5 mL ● SC/IM 0,5 mL
○ Pada umur 6 bulan-8 tahun: ● Diberikan 3 dosis
imunisasi pertama 2 dosis ● Umur 2, 4 dan 6 bulan dengan
dengan interval minimal 4 booster pada umur 12 -15 bulan.
minggu.
○ Umur > 9 tahun, imunisasi
pertama 1 dosis.

Jadwal Imunisasi Anak Rekomendasi IDAI 2020


Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2017
Rotavirus Japanese Ensephalitis
● Virus monovalent dan pentavalent ● Bubuk kering
keduanya live attenuated ● SC 0,5 mL
● Monovalen: ● Diberikan 1x
○ Diberikan 2x ● Umur 9 bulan di daerah endemis
○ mulai usia 6 mgg,
atau akan bepergian ke daerah
○ dosis 2 interval min. 4 mgg
● Pentavalen: endemis
○ Diberikan 3x ● Booster 1-2 tahun kemudian
○ Dosis mulai 6-12 mgg
○ Dosis 2 & 3 interval 4-10
mgg

Jadwal Imunisasi Anak Rekomendasi IDAI 2020


Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2017
HPV Dengue
● PID 0,5 mL ● Bubuk kering
● SC 0,5 mL
● Diberikan 2x untuk: Anak ● Diberikan 3x, interval 6 bln
perempuan umur 9 – 14 tahun, ● Umur 9 – 16 tahun dengan
jarak 6 – 15 bulan (atau pada seropositif dengue → adanya
program BIAS kelas 5 dan 6). riwayat pernah dirawat dengan
● Diberikan 3x untuk: Umur 15 diagnosis dengue atau dibuktikan
tahun atau lebih dengan jadwal dengan pemeriksaan serologi IgG
0,1,6 bulan (vaksin bivalen) atau anti dengue positif.
0,2,6 bulan (vaksin quadrivalent).

Buku Ajar Imunisasi Kemenkes 2014


Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2017
KIPI
Definisi & Klasifikasi

Definisi: Kejadian medik yang berhubungan dengan imunisasi baik berupa reaksi vaksin,
reaksi suntikan, efek farmakologis, kesalahan prosedur, koinsiden (kebetulan) atau hubungan
kausal yang tidak dapat ditentukan

Klasifikasi
1. KIPI non serius (KIPI ringan): kejadian medis yang terjadi setelah Imunisasi dan tidak
menimbulkan risiko potensial pada kesehatan si penerima.

2. KIPI serius: kejadian medis setelah imunisasi yang tak diinginkan yang menyebabkan
rawat inap atau perpanjangan rawat inap, kecacatan yang menetap atau signifikan
dan kematian, serta menimbulkan keresahan di masyarakat.

Buku Ajar Imunisasi Kemenkes 2014


Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2017
Klasifikasi

Vaccine product-related Vaccine quality defect- Immunization error-related


reaction related reaction reaction

● Lokal Kegagalan produsen Kesalahan dosis, cara


● Sistemik membuat vaksin (e.g. alat suntik, kebersihan.
● Reaksi vaksin berat suntik)

Immunization anxiety-
Coincidental event
related reaction
● Takut, Bila penyebab tidak dapat
● pusing, diklasifikasikan di Buku Ajar Imunisasi Kemenkes 2014
● mual, klasifikasi yang lain. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
● pingsan. Nomor 12 Tahun 2017
Pelaporan

Buku Ajar Imunisasi Kemenkes 2014


Tindakan

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia


Nomor 12 Tahun 2017
Tindakan

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia


Nomor 12 Tahun 2017
Tindakan

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia


Nomor 12 Tahun 2017
Tindakan

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia


Nomor 12 Tahun 2017
Roleplay

Anda mungkin juga menyukai