Anda di halaman 1dari 26

INFEKSI

SALURAN
KEMIH
1 Definisi

● ISK: bertumbuh dan berkembang


biaknya kuman atau mikroba
dalam saluran kemih dalam
jumlah bermakna.
● Bakteriuria
○ Mid stream, kateterisasi urin,
urine collector: >105 CFU
○ Aspirasi suprapubik: jumlah
berapapun
Epidemiologi
Penyakit ISK pada ISK pada bayi Risiko ISK pada
infeksi paling neonatus 0,1% - 5,3% anak sebelum
sering pada 1%. pubertas: 3-5%
pada anak
anak setelah perempuan dan
ISPA dan 14% pada
1-2% pada anak
diare. Neonatus
laki-laki
dengan demam
3 Etiology

● Paling sering: ● Bakteri lain:


Escherichia coli Enterobacter sp.,
● Berkaitan dengan Klebsiella
ISK berulang, pneumoniae,
infeksi nosokomial, Staphylococcus
tindakan epidermidis,
instrumentasi: Streptococcus
Proteus dan faecalis, dan lainnya
Pseudomonas
4 Klasifikasi
Kelainan Saluran
Lokasi Kemih Gejala
ISK bagian bawah: ISK Simpleks: tanpa penyulit Asimtomasik: bakteriuria
sistitis dan urethritis anatomik maupun bermakna tanpa gejala
ISK bagian atas: fungsional
pielonefritis Simtomatik: bakteriuria
Batasnya adalah ISK Kompleks: disertai bermakna disertai gejala
vesicoureteric-valve kelainan anotomik maupun dan tanda klinis
fungsional
Patogenesis

5
5 Patogenesis

ISK bawah

ISK Atas
6 Faktor Risiko

Nelson textbook of pediatrics


9 Manifestasi klinis
10 Manifestasi Klinik
Pyelonefritis Sistisis
1. Manifestasi klasik a. Nyeri berkemih
a. Nyeri pada abdomen, b. Urgensi, frekuensi,
punggung, atas panggul inkontinens
b. Demam c. Nyeri suprapubik
c. Mual dan muntah
d. Urin berbau
d. Diare
e. Iritabel
e. Tidak demam atau <38 oC

2. Neonatus

f. Penurunan nafsu makan


g. Iritabel
h. Kekuningan (jaundice)
i. Penurunan berat badan
11 Diagnosis

Pemeriksaan Laboratorium
Anamnesis Pemeriksaan Fisik
- Urinalisis : leukosituria, nitrit, leukosit
ISK serangan pertama → gejala klinis lebih Pemeriksaan tanda vital, pengukuran esterase, protein, dan darah.
jelas dibanding dengan infeksi berikutnya antropometrik, pemeriksaan massa dalam - Lab darah : Leukositosis, peningkatan
abdomen, kandung kemih, muara uretra, nilai absolut neutrofil, peningkatan laju
Gangguan kemampuan mengontrol pemeriksaan neurologik ekstremitas bawah, endap darah (LED), C-reactive protein
kandung kemih, pola berkemih, dan aliran tulang belakang untuk melihat ada tidaknya (CRP) positif → indikator non spesifik ISK
urin → petunjuk untuk menentukan spina bifida. atas
diagnosis - Biakan urin
Genitalia eksterna diperiksa untuk melihat
Demam merupakan gejala dan tanda klinis kelainan fimosis, hipospadia, epispadia pada laki-
yang sering serta kadang merupakan satu- laki atau sinekie vagina pada perempuan.
satunya gejala ISK pada anak

Gejala yang menyertai: mual, muntah, diare,


dll
12 Diagnosis
13 Biakan Urin

PENGAMBILAN SAMPEL:
● Aspirasi suprapubik → gold
standar
● Kateter urin → traumatis
● Urin pancar tengah (midstream)
● Urine bag / collector → bayi &
anak kecil, risiko kontaminasi
tinggi
Penyimpanan dan transport: dapat
disimpan dalam lemari es pada suhu 4 oC
selama 48-72 jam sebelum dibiak. MEDIA :
Agar darah dan McConkey
14 Indikasi Rawat

● ISK pada neonatus


● Pielonefritis akut
● ISK dengan komplikasi: gagal ginjal, hipertensi
● ISK dengan sepsis atau syok
● ISK dengan sakit yang hebat, toksik, kesulitan asupan oral, muntah,
dehidrasi
● ISK dengan kelainan urologi kompleks
● ISK dengan organisme resisten antibiotik oral
● Psikologis: orangtua tidak mampu merawat
15 Komplikasi

● Gangguan ginjal Komplikasi jangka panjang :


akut - Parut ginjal
● Sepsis - Hipertensi
● Bakteremia - Gagal ginjal
● Meningitis
(Faktor risiko terhadap komplikasi parut ginjal →
usia muda, pemberian antibiotik terlambat, infeksi
berulang, refluks vesikoureter, obstruksi saluran
kemih)
1. Eradikasi infeksi akut
16
Tatalaksana 2. Deteksi dan tatalaksana kelainan
anatomi dan fungsional

3. Deteksi dan cegah infeksi berulang

Faktor yang mempengaruhi


tatalaksana ISK:

● umur pasien,
● lokasi infeksi,
● gejala klinis, dan
● ada tidaknya kelainan yang
menyertai ISK.
17 Eradikasi Infeksi Akut
TUJUAN
Mengatasi keadaan akut, mencegah urosepsis dan kerusakan parenkim ginjal.
Menurut NICE 2007:

Bayi ≥ 3 bulan dengan ISK Bayi ≥ 3 bulan dengan


Bayi < 3 bulan
bawah pielonefritis akut/ISK atas
Segera rujuk SpA ● Antibiotik oral 3 hari ● Pertimbangkan rujuk SpA
Antibiotik parenteral ○ Sesuai pola resistensi ● Antibiotik oral 7-10 hari,
○ Trimetropin, sefalosporin, sefalosporin atau amoksiklav
amoksisilin ● Antibiotik parenteral: sefotaksim,
● 24-48 jam belum membaik: nilai seftriakson 2-4 hari, lanjut per oral
kembali, kultur urin untuk sehingga total 10 hari
melihat pertumbuhan bakteri dan
kepekaan obat
ISK
Tatalaksana Suportif:
○ Pengobatan suportif dan
18 ASIMPTOMATIK SIMPTOMATIK simtomatik, misalnya
pengobatan terhadap
demam, muntah, serta terapi
Tidak memerlukan terapi Usia < 3 bulan Usia ≥ 3 bulan
antibiotik cairan
○ Mengosongkan kandung
kemih setiap miksi dan
ISK atas / pielonefritis ISK bawah / sistitis Higiene perineum
Rujuk
ditekankan terutama pada
Antibiotik parenteral anak perempuan.
Aminoglikosida + ampisilin Antibiotik oral ○ Disuria: fenazopiridin HCl
10-14 hari Antibiotik parenteral
Trimetoprim-sulfametoksazol
Sefotaksim/seftriakson
/ amoksisilin
(Pyridium) 7 – 10
3-4 hari
Lalu dilanjutkan oral 5-7 hari mg/kgbb/hari.
Sampai total 10 hari ○ Perawatan di RS bagi
pasien sakit berat (demam
Antibiotik oral
Amoksiklav/sefalosporin tinggi, muntah, sakit perut
7-10 hari maupun sakit pinggang)
Jika kondisi pasien tidak membaik dalam waktu 48 jam, perlu dilakukan biakan urin ulangan dan pertimbangkan
melakukan pemeriksaan pencitraan segera untuk mengetahui kelainan urologi
IDAI. Konsensus Infeksi Saluran Kemih pada Anak. 2011
19

IDAI. Konsensus Infeksi Saluran Kemih pada Anak. 2011


Deteksi dan tatalaksana kelainan anatomi dan
20 fungsional
TUJUAN: Untuk mencari faktor predisposisi terjadinya ISK

PEMERIKSAAN FISIK:
● Perempuan : sinekia vagina
● Laki-laki : fimosis, hipospadia, epispadias
● Pada tulang belakang, adanya spina bifida atau dimple → neurogenic
bladder.
Pilihan pemeriksaan pencitraan hendaknya
PENCITRAAN : Untuk melihat kelainan anatomi - fungsional ginjal dan saluran memperhatikan :
kemih. - faktor untung rugi (cost-effectiveness), faktor
tekanan psikologik terhadap anak dan
Modalitas:
orangtua akibat pemeriksaan invasif, bahaya
● Ultrasonografi (USG), radiasi, dan sebagainya dibandingkan dengan
● miksio-sistouretrografi (MSU), manfaatnya
● pielografi inravena (PIV) → sudah jarang digunakan karena efek samping - Ketersediaan alat pencitraan
● skintigrafi DMSA (dimercapto succinic acid),
● CT-scan atau magnetic resonance imaging (MRI) Tidak ada satupun metode pencitraan yang secara
tunggal dapat diandalkan untuk mencari faktor
predisposisi ISK

IDAI. Konsensus Infeksi Saluran Kemih Pada Anak. 2011.


21
22 Deteksi dan cegah infeksi berulang
● Infeksi berulang terutama pielonefritis akut → Faktor Risiko ISK Berulang
berperan dalam terjadinya parut ginjal ○ infestasi parasit seperti cacing benang,
● 40-50% Kasus ISK simptomatik akan ○ pemakaian bubble bath,
mengalami infeksi berulang dalam 2 tahun. ○ pakaian dalam terlalu sempit,
● Deteksi ISK berulang dilakukan dengan ○ pemakaian deodorant yang bersifat iritatif
biakan urin berkala, misalnya setiap bulan → terhadap mukosa perineum dan vulva,
dilanjutkan setiap 3 bulan ○ pemakaian toilet paper yang salah,
● Kenali faktor risiko ISK berulang ○ konstipasi,
○ ketidakmampuan pengosongan kandung kemih
secara sempurna, baik akibat gangguan
neurologik (neurogenic bladder) maupun faktor
lain (non neurogenic bladder),
○ RVU,
○ preputium yang belum disirkumsisi
IDAI. Konsensus Infeksi Saluran Kemih Pada Anak. 2011.
23 Deteksi dan cegah infeksi berulang
Pencegahan : meningkatkan keadaan umum pasien
- memperbaiki status gizi,
- edukasi tentang pola hidup sehat,
- menghilangkan atau mengatasi faktor risiko.
- Asupan cairan yang tinggi dan miksi yang teratur
- Koreksi bedah terhadap kelainan struktural (e.g obstruksi, urolitiasis, refluks derajat
tinggi,, dll)
- Sirkumsisi (risiko terjadinya ISK pada bayi laki-laki yang tidak disirkumsisi meningkat 3-
15 kali)

IDAI. Konsensus Infeksi Saluran Kemih Pada Anak. 2011.


24 Pemberian profilaksis
- Tujuan: mencegah infeksi berulang dan mencegah
terjadinya parut ginjal.
- Tidak rutin diberikan pada bayi dan anak yang mengalami
ISK untuk pertama kali.
- Dipertimbangkan pada bayi dan anak dengan ISK
berulang, ISK neonatus, dan anak risiko tinggi (refluks
vesikoureter derajat berat, uropati obstruktif, neuropathic
bladder, urinary canaliculi dll)
- Durasi optimal belum diketahui, dapat berlangsung 3 - 4
bulan
- Dimulai setelah pengobatan akut selesai
- Diberikan:
1. Antibiotik dosis rendah → Cara kerja: untuk mencapai
konsentrasi antibiotik yang tinggi dalam urin tetapi
dengan efek yang minimal terhadap flora normal
2. Probiotik sebagai profilaksis yaitu Lactobacillus IDAI. Konsensus Infeksi Saluran Kemih pada Anak. 2011
25 Prognosis
● ISK asimtomatik umumnya tidak berlanjut menjadi pielonefritis dan
prognosis jangka panjang baik
● Prognosis pada umumnya baik kecuali hygiene genital buruk dan ISK
berulang
● Parut ginjal terjadi pada 8-10% pasien sesudah mengalami episode
pielonefritis akut.
● Faktor risiko parut ginjal:
1. Usia muda
2. Keterlambatan tatalaksana antibiotik
3. Infeksi berulang
4. RVU
5. Obstruksi saluran kemih dapat berujung pada parut ginjal
TERIMA
KASIH
26

Anda mungkin juga menyukai