Anamnesis • Hematuri
• Nyeri abdomen atau supra pubik
• Demam
• Muntah / diare
• Nyeri pinggang
• Demam
• Nyeri ketok CVA
• Nyeri tekan supra simfisis
Pemeriksaan Fisik • Genitalia eksterna :
fimosis, sinekia vulva,
hipospadia, epispadia
•Laboratorium
•Darah
•Urinalisa
Pemeriksaan Penunjang •Kultur
•Pencitraan
Prinsip:
◦ Konfirmasi diagnosis ISK
◦ Eradikasi infeksi pada waktu serangan / relaps
◦ Evaluasi saluran kemih
◦ Perlu tindakan bedah pada uropati obstruktif, batu,
buli-buli neurogenik
◦ Cegah infeksi berulang
◦ Perlu dilakukan tindak lanjut
Pasien dengan panas tinggi dan dicurigai adanya pyelonefritis
akut perlu
Segera beri antibiotik parenteral → dirawat.
Sebelumnya dilakukan pengumpulan urin dengan cara
kateterisasi atau SPP.
Bila telah terjadi urosepsis atau disertai muntah-muntah
pasien harus dirawat untuk pemberian antibiotika
parenteral.
Bila memungkinkan, jangan diberi obat yang nefrotoksik
(misal aminoglikosida) kecuali bila bakterinya sensitif terhadap
obat-obat tersebut.
Pada pasien dengan gejala penyakit ringan → cukup diberikan
antibiotik selama 7 hari
Tetapi pada anak dengan gejala penyakit yang berat (sepsis)
Antibiotik parenteral selama 2-3 hari parenteral sampai panas
turun
kemudian dilanjutkan secara oral sampai 14 hari
Pada neonatus dengan PNA
pemberian antibiotik parenteral selama 14 hari secara I.V.
Resiko reaksi alergi karena terapi dengan antibiotik
Inflamasi ginjal lobaris atau abses ginjal.
Komplikasi jangka panjang meliputi:
◦ renal parenchyma scarring (parut ginjal)
◦ hipertensi
◦ penurunan fungsi ginjal, dan
◦ kegagalan ginjal
Kebanyakan kasus ISK tanpa komplikasi akan
segera memberikan respons terhadap perawatan
antibiotik rawat jalan, tanpa gejala sisa lebih
lanjut.
Perawatan, pencitraan, dan tindak lanjut yang
tepat, akan mencegah gejala sisa jangka panjang
pada pasien dengan kasus-kasus yang lebih
parah atau infeksi kronis.
I.Anamnesis Pribadi
Nama : An. HM
Umur : 2 tahun 1 bulan
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Alamat : Sei Mencirim
Berat badan masuk : 12 kg
Tinggi badan masuk : 85 cm
Tanggal masuk : 17 Januari 2014
Jam masuk : 21.30 WIB
Tanggal Lahir : 20 Desember 2011
Cara lahir : Persalinan normal
Berat badan lahir : 3100 gram
Panjang badan lahir : 50 cm
Ditolong oleh : Bidan
Keadaan bayi saat lahir : Baik
BCG : tidak dilakukan
DPT : 3x, usia 2,4,6 bulan
Polio : 3x, usia 2,4,6 bulan
Hepatitis B : 3x, usia 0, 1 dan 2 bulan
Campak : 1x, usia 9 bulan
Kesan : Imunisasi tidak lengkap
• 7 hari
SMRS
• 7 hari • 4 hari
• Tidak
Nyeri SMRS
Demam terlalu Batuk • Tidak
berdahak BAK • Akhir
tinggi,
terus BAK
menerus
1. Status Present
Keadaan Umum : tampak sakit sedang
Sensorium : Compos Mentis
Frekuensi nadi : 105x/menit
Frekuensi nafas : 25 x/menit
Temperatur : 38,3 0C
Berat badan masuk : 12 kg
Tinggi badan masuk : 85 cm
Kulit : Turgor baik
Kepala
◦ Rambut : hitam, tidak mudah dicabut
◦ Mata : refleks cahaya(+/+), pupil bulat isokor,
cekung (-)
◦ Hidung : pernafasan cuping hidung (-), sekret (-),
cyanosis sekitar hidung(-)
◦ Telinga : serumen(-), sekret(-)
◦ Mulut : mukosa bibir basah, cyanosis sekitar
mulut (-)
◦ Leher : Pembesaran KGB (-), Kaku Kuduk (-)
Thorax
◦ Inspeksi : Simetris statis dan dinamis
◦ Palpasi : Stem fremitus kanan=kiri
◦ Perkusi : Sonor dikedua lapang paru
( pemeriksaan batas jantung
tidak dilakukan karena os tidak
kooperatif )
◦ Auskultasi : Suara napas vesikuler (+) kanan = kiri
HR : 105x/menit, reguler
RR: 20 x/menit
Bunyi jantung I-II reguler murni,
murmur (-), gallop (-).
Abdomen
◦ Inspeksi : datar
◦ Auskultasi : BU (+) normal
◦ Palpasi : nyeri tekan (-), hepar dan lien
tidak teraba, turgor baik, nyeri
tekan suprapubik (-)
◦ Perkusi : tympani keempat kuadran
abdomen
Genitalia Eksterna
◦ Inspeksi : tampak kemerahan pada preputium penis
◦ Palpasi : preputium penis hanya dapat diretraksi
sebagian
Superior Inferior